Weni Nuraeni Latifah,,2013 PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI AGAMA PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu93
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usia dini merupakan masa yang sangat penting urgent sepanjang  hidup. Sebab pada masa ini adalah masa pembentukkan fondasi  dan dasar  pembentukkan kepribadian
serta  keagamaan  yang  akan  menentukan  pengalaman  selanjutnya.  Pengalaman  yang dialami  pada  masa  ini  akan  berpengaruh  kuat  terhadap  kehidupan  selanjutnya  bahkan
akan selalu membekas. Pentingnya  pada  usia  dini  ini  dan  uniknya  karakteristik  yang  dimilikinya
menuntut  adanya  pendekatan  atau  perhatian  yang  memusatkan  pada  anak  yaitu  dengan adanya  Pendidikan  Anak  Usia  Dini  PAUD  yang  disesuaikan  dengan  karakteristik  dan
potensi yang dimiliki masing-masing individu. Menurut  Ahmad  D.  Marimba  Mansur,  2005:8,pendidikan  adalah  bimbingan
atau  pimpinan  secara  sadar  yang  dilakukan  oleh  si  pendidik  terhadap  perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan ibunya anak sudah dilengkapi seluruh panca indra, akal pikiran dan potensi untuk mengeksplorasi lingkungannya sebagai salah
satu  cara  dalam  membangun  pengetahuanya  tentang  sesuatu  hal.    Oleh  karena  itu  pada masa ini anak benar-benar membutuhkan stimulan guna mengembangkan seluruh potensi
yang  dimilikinya.Maka  dengan  itu  pendidikan  harus  diberikan  dari  sejak  anak  dalam kandungan  ibunya.  Seperti  dalam  sabda  nabi  tentang  pentingnya  pendidikan  yaitu
“tuntutlah  ilmu  dari  buaian  hingga  liang  lahat”.  Dengan  sabda  nabi  tersebut  jelaslah
Weni Nuraeni Latifah,,2013 PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI AGAMA PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu93
bahwa pendidikan terjadi sejak anak dalam kandungan melalui stimulasi  yang diberikan ibunya.
Menurut  Mansur  2005  pendidikan  anak  usia  dini  dapat  dideskripsikan  sebagai berikut:
1. Pendidikan  Anak  Usia  Dini  PAUD  adalah  pemberian  upaya  untuk  menstimulasi,
membimbing,  mengasuh,  dan  pemberian  kegiatan  pembelajaran  yang  akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.
2. Pendidikan Anak Usia Dini PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
yang  menitik  beratkan  pada  peletakan  dasar  ke  arah  pertumbuhan  dan perkembangan  fisik  koordinasi  motoric  halus  dan  kasar,  kecerdasan  daya  pikir,
daya  cipta,  kecerdasan  emosi,  dan  kecerdasan  spiritual,  sosio-emosional  sikap perilaku serta agama, bahasa dan komunikasi.
3. Sesuai  dengan  keunikan  dan  pertumbuhan  Pendidikan  Anak  Usia  Dini  PAUD
disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. DAP  Mansur:2005  memandang  bahwa  pada  anak  usia  ini  memiliki
perkembangan  fisik  dan  mental  yang  sangat  pesat  dan  memerlukan  peran  lingkungan sekitar  terutama  keluarga  untuk  mendudukung  dan  memberikan  bimbingan  secara
maksimal  sesuai  kebutuhannya  supaya  perkembangan  fisik  dan  mentalnya  dapat berkembang  secara  optimal  sesuai  dengan  karakteristik  yang  unik  dan  potensi  masing-
masing individu. Dengan  demikian  maka  jelaslah  bahwa  Pendidikan  Anak  Usia  Dini  adala
mempersiapakan  serta  membekali  anak  sejak  dini  untuk  mendapatkan  kesempatan  dan pengalaman hidup yang akan membantu pada kehidupan anak selanjutnya yang semakin
Weni Nuraeni Latifah,,2013 PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI AGAMA PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu93
hari semakin rumit dan penuh dengan tantangan yang mau tidak mau anak harus mampu menghadapinya tanpa bergantung pada orang lain.
Usia  dini  adalah  masa  peka  dimana  anak  akan  sangat  mudah  menyerap  atau mengingat  apa  yang  dia  alami  terutama  melalui  panca  indranya  dengan  cara
mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Anak pada masa ini memiliki rasa ingin tahu yang sangat  kuat  sehingga  jika  rasa  ingin  tahunya  pada  masa  peka  ini  tidak  diarahkan  maka
anak  akan  memiliki  perilaku  atau  sikap  yang  kurang  baik  dimasa  yang  akan  datang seperti fenomena yang sering kita lihat sekarang-sekarang ini.
Sering  kita  lihat  pada  masa  sekarang  tidak  sedikit  remaja  yang  terjerumus  ke dalam  hal  yang  tidak  menguntungkan  atau  merugikan  buat  dirinya  sendiri  bahkan
merugikan  orang  lain,  seperti  munculnya  sikap-sikap  membangkang,  perilaku-perilaku negative yang akhirnya terjadilah kenakalan remaja.
Tidak  sedikit  pengaruh  negative  dari  pesatnya  perkembangan  teknologi  pada masa  sekarang  terhadap  perilaku  dan  kepribadian  individu  yang  menuntut  adanya
bimbingan  secara  intensif  supaya  tidak  mudah  terbawa  arus  dan  memiliki  filter  yang cukup  kuat  dalam  menghadapi  segala  permasalahan  yang  terjadi  di  lingkungan
sekitarnya.  Seperti  ungkapan  Ahmad  Tafsir  2002  bahwa  suasana,  lingkungan  hidup, dan kemajuan ilmu pengetahuan yang telah demikian hebatnya, sehingga media massa,
baik  yang  bersifat  elektronik  maupun  media  cetak  dan  pengaruh  hubungan  langsung dengan budaya asing tidak dapat dielakkan dan ikut mencampuri pendidikan anak-anak.
Hal  ini  disebabkan  oleh  kurangnya  ditanamkan  pendidikan  agama  dalam kehidupan  individu  tersebut.  Supaya  pendidikan  agama  tersebut  dapat  berhasil  atau
tercapai  dengan  baik  maka  sudah  seharusnya  ditanamkan  sejak  anak  usia  dini,  karena
Weni Nuraeni Latifah,,2013 PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI AGAMA PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu93
pada usia dini anak lebih mudah menerima stimulasi sehingga melalui latihan-latian dan pembiasaan-  pembiasaan  dengan  nilai-nilai  agama  pada  usia  ini  akan  membantu
pembentukan  kepribadian  dan  moral  yang  baik  pada  anak.  Sebagaimana  yang diungkapkan oleh Zakiah Daradjat 1991,
bahwa  latihan-latihan  keagamaan  hendaklah  dilakukan  sedemikian  rupa sehingga  menumbuhkan  nilai-nilai  dan  rasa  aman  karena  mempunyai  nilai-nilai
tersebut sangat diperlukan dalam pertumbuhan kepribadian anak. Menurut  zakiah  Daradjat  1982  bahwa  usia  ini  adalah  usia  paling  subur  untuk
menanamkan  dasar  agama  kepada  anak,  usia  pertumbuhan  kebiasaan-kebiasaan  yang sesuai  dengan  ajaran  agama  melalui  permainan  dan  pembiasaan  perilaku  dari  orang  tua
atau orang dewasa dan guru. Anak  yang  memiliki  kebiasaan  serta  berkepribadian  baik  sejak  usia  dini
cenderung  akan  selalu  mengembangkan  kepribadian  baik  tersebut  pada  kehidupan selanjutnya.  Oleh  sebab  itu  janganlah  kita  sia-siakan  kesempatan  diusia  yang  paling
berarti ini untuk menanamkan nilai-nilai agama kepada anak dengan baik. Fenomena  yang  terjadi  saat  ini  tidak  sedikit  orang  tua  menyerahkan  pendidikan
agama  anaknya  kepada  pihak  lembaga  pendidikan  sekolah  yang  mereka percaya.Mereka  sepertinya  lebih  mementingkan  pengetahuan  umum  anak-anak  mereka
seperti  calistung  dari  pada  pengetahuan  agama  yang  terkadang  dianggap  sepele  atau diposisikan  sebagai  nomor  dua  setelah  akademik  anak-anak  mereka.Dan  mereka  sering
beranggapan  bahwa  penanaman  nilai-nilai  agama  dapat  dilakukan  setelah  anak  dewasa kelak.Dan  penanaman  nilai  agama  ini  terjadi  secara  sepihak  hanya  di  tempat  anak
tersebut sekolah sehingga penanaman nilai agama kurang optimal.
Weni Nuraeni Latifah,,2013 PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI AGAMA PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu93
Sangat disayangkan jika pendidikan anak diserahkan begitu saja kepada pihak lain tanpa  ada  bimbingan  langsung  dari  orang  tua  di  rumah  sebagai  lingkungan  yang  paling
utama  dan  pertama  terjadinya  pendidikan  bagi  anak.  Karena  orang  tua  adalah  pendidik pertama yang ditemui oleh anak serta berperan penting dalam proses pendidikan tersebut
terutama  dalam  menanamkan  nilai-nilai  agama  terhadap  anak.  Seperti  yang  telah diungkap oleh Zakiah Daradjat 1991 yaitu sebagai berikut:
karena orang  tua  adalah  pusat kehidupan  rohani si  anak dan sebagai  penyebab berkenalannya  dengan  alam  luar,  maka  setiap  reaksi  emosi  anak  dan
pemikirannya dikemudian hari, terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tuanya dipermulaan hidupnya terdahulu.
Sebelum  anak  mengenal  pendidikan  atau  belajar  di  sekolah,  lingkungan
pendidikan pertama yang harus dikembangkan adalah pendidikan di lingkungan keluarga yaitu di rumah yang merupakan lingkungan pertama  ditemui seorang anak. Perlu disadari
pula  bahwa  anak  merupakan  titipan  dan  amanah  dari  Alloh  SWT  yang  dianugrahkan kepada  sepasang  suami  istri.  Maka  dengan  itu  sudah  menjadi  kewajiban  dan  tanggung
jawab  orang  tuanya  untuk  membimbing,  dan  mengarahkan  anaknya  supaya  memiliki sikap, ucapan, tindakan, perilaku, kepribadian yang berlandaskan norma yang ada, dalam
hal  ini  berlandaskan  pada  ajaran  agama  islam.  Sebagaimana  firman  Alloh  SWT  dalam Al-Quran surat At-Tahrim ayat 6 sebagai berikut:
Hai  orang-orang  yang  beriman,  peliharalah  dirimu  dan  keluargamu  dari  api neraka  yang  bahan  bakarnya  adalah  manusia  dan  batu;  penjaganya  adalah
malaikat-malaikat  yang  kasar,  yang  yang  keras,  yang  tidak  mendurhakai  Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakannya
apa yang diperintahkannya. QS. 6666
Disadari  atau  tidak  sikap  anak  adalah  cermin  dari  sikap  orang  tua,  apa  yang dilakukan  oleh  orang  tua  maka  anak  akan  mengikutinya.  Oleh  karena  itu  orang  tua
Weni Nuraeni Latifah,,2013 PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI AGAMA PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu93
memiliki  peran  yang  sangat  penting  dalam  pendidikan  agama  anak  usia  dini  dengan memberikan contoh-contoh perilaku yang baik bagi anaknya. Seperti yang terdapat dalam
sebuah hadits yag diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim berikut ini: Tiada  seorang  anakpun  yang  lahir  kecuali  ia  dilahirkan  dalam  keadaan  fitrah
berakidah  yang  benar.  Maka  kedua  orangtuanyalah  yang  menjadikan  anak  itu beragama yahudi, nasrani, atau majusi
Maka  beradasarkan  Quran  surat  At-tahrim  ayat  6  dan  hadits  Bukhori  Muslim  di atas  maka  pembinaan  dan  pendidikan  agama  anak  usia  dini  adalah  tugas  utama  dan
pertama  orang  tua  terutama  di  lingkungan  keluarga  sebagai  lingkungan  pendidikan pertama  yang  anak  temukan  sebelum  lingkungan  pendidikan  di  sekolah.  Seperti  yang
diungkapkan oleh Ahmad Tafsir 2002 sebagai berikut: Orang tua adalah pendidik utama dan pertama dalam hal penanaman keimanan
bagi  anaknya.Disebut  pendidik utama, karena besar  sekali pengaruhnya.Disebut pendidik pertama, karena karena merekalah yang pertama mendidik anaknya.
Oleh  karena  itu  orang  tua  hendaknya  menyadari  kewajibannya  ter  hadap  anak- anak  mereka  dan  memenuhi  segala  kebutuhannya  yang  memerlukan  asuhan,  perawatan
serta pendidikan  yang baik guna kelangsungan hidupnya. Serta menciptakan lingkungan keluarga yang aman, nyaman, kondusif supaya anakpun merasa tentram, tenang berada di
lingkungan keluarganya. Sebagai orang tua, seharusnya memiliki dan memahami tujuan yang akan dicapai
dalam  penanaman  nilai-nilai  agama  dan  berusaha  supaya  anak  memiliki  kualitas  hidup yang  lebih  baik,  dapat  tumbuh  dan  berkembang  serta  mempersiapkan  anak  sejak  dini
supaya menjadi manusia unggul.
Weni Nuraeni Latifah,,2013 PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI AGAMA PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu93
Berdasarkan  uraian  latar  belakang  diatas,  maka  penulis  tertarik  untuk
mengangkat judul “Peran Orang Tua dalam Menanamkan Nilai Agama pada Anak Usia Dini”.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah