Instrumen Penelitian Metode dan Desain Penelitian

atau masih memerlukan perbaikan-perbaikan, yang pada akhirnya akan mencapai target proses maupun target hasil. Adapun kegiatan analisis dan refleksi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Mengecek kelengkapan data yang diperoleh selama proses pembelajaran. Data yang diperoleh yaitu dari hasil lembar pengamatan observasi kinerja guru dan aktivitas siswa, hasil catatan lapangan, hasil wawancara guru dan siswa, serta evaluasi hasil belajar siswa sesuai format penilaian melengkapi bagian cerita yang hilang rumpang. 2 Mendiskusikan dan menginterpretasikan data yang diperoleh. 3 Penyusunan kembali rencana tindakan yang dirumuskan dalam skenario pembelajaran dengan mengacu pada hasil analisis data proses dan hasil dari tindakan yang telah dilakukan.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Lembar Observasi Karl Popper Wiriaatmadja, 2005: 104 mengungkapkan bahwa ”observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori”. “Observasi merupakan upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan berlangsung, dengan atau t anpa alat bantu” Hermawan, dkk, 2010: 168. Dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang tengah berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran melengkapi bagian cerita yang hilang rumpang melalui penerapan Permainan SULE di kelas IV SDN Buahdua II. Untuk melakukan observasi maka diperlukan alat untuk observasi berupa format pedoman observasi yang disusun untuk mengarahkan pengamatan observer pada saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi hal-hal yang harus diamati ketika pembelajaran sehingga akan diperoleh gambaran kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran lembar observasi terlampir. b. Pedoman Wawancara Menurut Hopskin Hermawan, dkk, 2010: 178 mengemukakan bahwa ”wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelasa dilihat dari sudut pandang yang lain”. Definisi tersebut dilengkapi oleh Denzin Wiriaatmadja, 2005: 117 yang mengemukakan bahwa “wawancara adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. ” Jadi dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara komunikasi dan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada seseorangsumber untuk mendapatkan informasi atau penjelasan atau konfirmasi. Objek yang digunakan untuk diwawancarai dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN Buahdua II. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran melengkapi bagian cerita yang hilang rumpang dengan penerapan Permainan SULE di kelas IV SDN Buahdua II dalam bentuk pendapat, pandangan atau apapun yang diperoleh saat pembelajaran. Alat yang digunakan untuk melakukan wawancara adalah format wawancara yang terdiri dari format wawancara siswa dan format wawancara guru. Format wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada saat melakukan wawancara kepada guru dan siswa. Siswa yang diwawancarai hanya perwakilan dari siswa, yaitu satu orang siswa unggul, satu orang siswa sedang, dan satu orang siswa asor format wawancara siswa dan wawancara guru terlampir. c. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal penting meliputi hal- hal yang harus diperbaiki, dihilangkan, dipertahankan, dan ditingkatkan di lapangan ketika berlangsungnya kegiatan pembelajaran mulai dari siklus yang pertama sampai siklus yang terakhir. Sehingga akan terlihat peningkatan dari setiap tahap pembelajaran. Bogdan dan Biklen Moleong, 2002: 153 mengemukakan bahwa ”catatan lapangan adalah catatan tertulis apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian. ” Untuk mencatat hal-hal penting yang terjadi di lapangan ketika pembelajaran, maka digunakan format catatan lapangan yang akan digunakan untuk menggambarkan suatu proses dan kejadian-kejadian yang didengar, dilihat, dan dialami selama pelaksanaan tindakan. Adapun yang menjadi fokusnya adalah kinerja guru dan keterlibatan siswa dalam pelaksanaan tindakan yang terdiri dari langkah-langkah pembelajaran format catatan lapangan terlampir. d. Lembar Tes Hasil Belajar Siswa ”Tes dipakai untuk mengukur kemampuan siswa, baik kemampuan awal, perkembangan atau peningkatan kemampuan selama dikenai tindakan dan kemampuan pada akhir siklus tindakan” Hermawan, dkk, 2010: 189. Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 1186 mengemukakan bahwa “tes adalah ujian tertulis, lisan, wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang .” Jadi dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu teknik untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa setelah proses pembelajaran, dalam hal ini berupa hasil tes. Dalam penelitian ini tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa melengkapi bagian cerita yang hilang rumpang dengan bahasa yang baku sehingga menjadi cerita yang padu. Tes yang dilakukan adalah produk tes, yakni yang akan dinilai adalah hasil karya siswa berupa cerita yang telah dilengkapi baik bagian awal, tengah, dan akhir cerita. Alat tes yang digunakan adalah lembar tes individu. Tes diberikan pada saat akhir pembelajaran lembar tes individu terlampir.

5. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Treffinger untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis siswa

2 22 286

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TOLAKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN MELOMPATI PARIT PADA SISWA KELAS V SDN CILANGKAP I KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG.

0 29 100

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA GULING SISI MELALUI MODEL INKUIRI DAN MEDIA (di Kelas V SDN Buahdua I Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang).

1 5 73

PENERAPAN PERMAINAN JALAN KALAJENGKING UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT LENGAN DALAM PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Nagrak I Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang).

0 0 43

PERBANDINGAN HASIL LOB FOREHAND DALAM BULUTANGKIS MENGGUNAKAN ALAT BANTU DAN MEDIA RAKET DI SDN BUAHDUA II KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI CERITA ANAK DENGAN STRATEGI CIRC PADA SISWA KELAS IV SD : Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung.

0 5 40

PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 40

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA BILANGAN PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kamarang Greged Kabupaten Cirebon.

0 0 44

PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI CIUYAH III KECAMATAN CISARUA KABUPATEN SUMEDANG.

8 69 44

this PDF file UPAYA MENINGKATKAN KETERAPILAN MENULIS SURAT UNDANGAN DENGAN METODE ESTIGA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Cibitung Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang) | Karwati | Jurnal Pena Ilmiah 1 SM

0 2 10