Paradigma dan Disain Penelitian

38 BAB III METODE PENELITIAN

A. Paradigma dan Disain Penelitian

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat 2 menyebutkan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Empat kompetensi tersebut juga menjadi kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan IPA jenjang S 1 ditambah dengan kompetensi pendidikan bidang IPA, kompetensi menghadapi masa depan IPA serta kompetensi dasar-dasar dan rumpun IPA yang cukup untuk studi lanjut. Lulusan Program Studi S 1 Pendidikan IPA memiliki kewenangan salah satunya menjadi guru IPA SMPMTs. Calon guru IPA SMPMTs harus disiapkan mengacu pada standar kompetensi pembelajaran IPA di jenjang SMPMTs terkait dengan kharakteristik IPA, pembelajaran IPA khususnya pembelajaran IPA di jenjang SMPMTs. Pusat Kurikulum, Balitbang Kementrian Pendidikan Nasional sejak tahun 2005 telah mengembangkan panduan pengembangan pembelajaran IPA terpadu untuk guru SMPMTs. Panduan pembelajaran IPA terpadu yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional memiliki tujuan dan manfaat yang didukung oleh beberapa model IPA terintegrasi dari Sam Bareet 1996 dalam Glencoe Program Merril Physical Science, dimana unsur integrasinya berbagai bentuk kegiatan pembelajaran activities, mini labs, problem solving, tecnology, skill builder, 39 global conection, careers dan literatureart. Robin Fogarty 1991 merekomendasikan model-model keterpaduan sedangkan James Trafil 2007 menjabarkan ide utama dalam tema utama, kemudian mengintegrasikan dalam bidang fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan, kesehatan, keamanan, astronomi dan teknologi. Modifikasi beberapa model integrasi IPA terhadap model pengembangan IPA terpadu Kemdiknas diacu dalam pengembangan IPA terintegrasi yang digunakan sebagai bekal kompetensi pendidik bagi lulusan yang nantinya akan mengajar di jenjang SMPMTs. Pengembangan program IPA terintegrasi yang akan membekali mahasiswa agar memiliki kompetensi profesional dan pedagogik, didasarkan pada mata kuliah tahun pertama bersama calon guru IPA SMP fisika dasar, biologi dasar dan kimia dasar dan mata kuliah pedagogi IPA dasar, pendidikan IPA, media pembelajaran IPA, evaluasi pembelajaran IPA dan kurikulum pembelajaran IPA. Pogram IPA terintegrasi dikembangkan dengan mempertimbangkan beberapa hasil penelitian terkait dengan pembelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama SMP, kompetensi-kompetensi guru IPA SMP serta standar-standar persiapan bagi calon guru IPA SMP. Paradigma penelitian dijelaskan pada Gambar 3.1 40 Gambar 3.1. Paradigma Penelitian 1. Kompetensi pendidikan bidang IPA. 2. Kompetensi menghadapi masa depan IPA 3. Kompetensi dasar-dasar IPA dan rumpun IPA yang cukup untuk studi lanjut diacu memiliki didukung Kompetensi lulusan program studi pendidikan IPA Salah satu kewenangan: menjadi guru IPA SMPMTs Karakteristik IPA Pembelajaran IPA secara Umum Pembelajaran IPA secara khusus untuk SMPMTs Panduan Pembelajaran IPA Terpadu untuk SMPMTs Balitbang Depdiknas Pusat Kurikulum Tujuan Manfaat Model Sam Bareet 1996 Glencoe Program Merril Physical Science Model Robin Fogarty 1991 Model James Trefil 2007 The Science: An Integrated Approach didasari NSTA Pengembangan Program IPA Terintegrasi Pembekalan Pedagogy Content Knowledge IPA Terintegrasi meliputi terkait Kompetensi Pedagogik Kompetensi Kepribadian Kompetensi Profesional Kompetensi Sosial 41 Disain penelitian menggunakan metode penelitian Research and Development dan alur penelitian yang dijelaskan pada Gambar 3.2. Fase define atau research and information collection Borg dan Gall, 1983: 776 merupakan fase penelitian dan pengumpulan data awal berupa studi literatur, analisis kebutuhan dan studi lapangan. Fase design atau planning Borg dan Gall, 1983: 777 merupakan rancangan produk yang akan dihasilkan, meliputi tujuan penggunaan produk, pengguna produk dan deskripsi komponen-komponen produk. Fase develop atau develop preliminary form of product Borg dan Gall, 1983: 781 merupakan pengembangan produl awal. Fase Disseminate ada empat langkah pengembangan, yaitu preliminary field testing Borg dan Gall, 1983: 782 yang merupakan ujicoba lapangan awal, main product revision Borg dan Gall, 1983: 782 atau revisi hasil ujicoba, main field testing Borg dan Gall, 1983: 783 atau ujicoba lapangan utama serta operational product revision Borg dan Gall, 1983: 784 atau penyempurnaan produk hasil ujicoba lapangan. Berdasarkan hasil analisis Kurikulum Pendidikan IPA S 1 pada fase define, maka diperoleh daftar mata kuliah prasyarat aspek subject materi dan aspek pedagogy how to teach. Mengacu daftar mata kuliah prasyarat yang ditemukan, maka dilakukan revisi dengan tujuan prasyarat-prasyarat untuk IPA terintegrasi dapat terpenuhi. Fokus revisi mata kuliah prasyarat aspek materi dan pedagogi dapat dilihat pada Tabel 3.1. Sedangkan hasil lengkap daftar mata kuliah prasyarat dan revisi Kurikulum 2010 beserta deskripsi setiap mata kuliah tersedia di Lampiran 3.1. 42 Gambar 3.2. Disain Penelitian Develop Preliminary form of Product DISSEMINATE Preliminary Field Testing 4 Validasi pakar IPA Metode Penelitian R D Alur Penelitian Analisis Kurikulum S 1 Pendidikan IPA Penetapan mata kuliah prasarat IPA Terintegrasi Deskripsi mata kuliah subject Deskripsi mata kuliah pedagogy Penetapan sub-sub Program DEFINE Rancangan Standar – standar Kurikulum IPA SMPMTs Standar- standar materi Standar- standar pedagogi Penetapan Standar Core materi dan pedagogi DESIGN Perancangan Perangkat Perkuliahan Pengembangan Silabus Sub- sub Program Pengembangan Contoh Peta Kompetensi dan Silabus IPA Terintegrasi SMP Pengembangan Contoh Perangkat Pemodelan RPP, LKS, Penilaian, Penugasan mahasiswa, materi pengayaan Pengembangan Instrumen pemahaman konsep IPA Terintegrasi, penilaian peta kompetensi dan silabus, penilaian RPP dan penilaian peer teaching DEVELOP Judgment Lapangan Pemodelan Dosen Main Field Testing 6 TEMUAN LAPORAN Praktik mahasiswa Pemodelan Dosen Praktik mahasiswa Research and information collection 1 Planning 2 Main Product Revition 5 Operational Product Revition 7 43 Tabel 3.1. Fokus Revisi Mata Kuliah Aspek Materi dan Pedagogi. Semester Fokus Revisi Mata Kuliah Materi Fokus Revisi Mata Kuliah Pedagogi I Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah untuk: Fisika Dasar dan Praktikumnya, Biologi Dasar dan Praktikumnya, Kimia Dasar dan Praktikumnya. Revisi kode mata kuliah untuk IPA Dasar. III Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah untuk Ilmu Kebumian dan Praktikumnya Revisi kode dan deskripsi mata kuliah untuk IPA-1 dan Praktikumnya. Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah untuk Pendidikan IPA Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS, deskripsi mata kuliah dan letak semester untuk Pengelolaan dan Teknik Laboratorium Dihapus untuk Strategi dan Manajemen Pendidikan IPA IV Revisi kode dan deskripsi mata kuliah untuk : Ilmu Lingkungan, Astronomi dan Praktikumnya, IPA- 2 dan Praktikumnya Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah Pengembangan Media untuk Pembelajaran IPA. V Revisi kode dan deskripsi mata kuliah untuk IPA-3 dan praktikumnya. Revisi kode dan deskripsi mata kuliah untuk Kajian dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA. VI Dihapus untuk IPA-4 dan Praktikumnya. Mata kuliah baru IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya sebagai pengganti Strategi dan Manajemen Pendidikan IPA. VI Dihapus IPA-5 dan Praktikumnya. Mengacu pada jenis mata kuliah prasyarat dan deskripsinya, maka dilakukan penetapan jenis sub-sub program IPA terintegrasi, yaitu sub program IPA Terintegrasi I; sub program IPA Terintegrasi II; dan sub program IPA Terintegrasi III. Langkah selanjutnya pada fase design adalah merancang standar-standar materi dan pedagogi IPA tingkat SMPMTs serta rancangan perangkat perkuliahan. Dasar rancangan standar-standar meliputi 44 , dan Science For All Americans. Sebelum hasil rancangan bisa ditetapkan sebagai standar core materi dan pedagogi IPA SMPMTs, maka terlebih dahulu dilakukan judgement lapangan, dengan pemberi judgement berasal dari unsur-unsur guru besar bidang pendidikan IPA, dosen Pendidikan IPA, guru IPA SMPMTs dan pengembang Kurikulum IPA SMPMTs. Daftar nama-nama pemberi judgement dan angket judgement tersedia di Lampiran 3.2. Sesudah diperoleh rancangan standar core materi dan pedagogi, maka dikembangkan perangkat perkuliahan IPA terintegrasi pada fase develop, meliputi pengembangan 1 silabus program; 2 contoh analisis kompetensi kurikulumstandar dan silabus pembelajaran: 3 contoh RPP, LKS dan Penilaian; 4 penugasan mahasiswa; dan 5 materi pengayaan; 6 instrumen-instrumen asesmen tes dan non tes. Perangkat yang telah dikembangkan pada fase disseminate dilakukan ujicoba lapangan awal untuk mendapatkan evaluasi kualitatif dari produk pendidikan yang dikembangkan. Mengacu dari temuan-temuan ujicoba lapangan, maka dilakukan revisi hasil ujicoba dan sesudah itu dilakukan ujicoba lapangan utama dengan one-group pretest-posttest design dengan tujuan menguji apakah kompetensi pendidik mahasiswa meningkat atau tidak. Langkah terakhir adalah penyempurnaan produk hasil ujicoba lapangan. 45

B. Prosedur Penelitian