Pengembangan Instrumen Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

Dini Ruliani, 2014 Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

1. Pengembangan Instrumen

a. Kisi-kisi Instrumen....................................................................... 51 b. Instrumen Penelitian.................................................................... 55

2. Data Penelitian

a. Reliabilitas............................................................................. 67 b. t-test.............................................................................................. 71 3. Surat-surat......................................................................................... 78 Dini Ruliani, 2014 Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Anak merupakan anugrah terindah yang dimiliki oleh setiap pasangan. Semenjak dilahirkan anak selalu menjadi pusat perhatian. Orang tua adalah yang pertama bertanggung jawab atas terwujudnya kesejahteraan anak baik secara rohani, jasmani, maupun sosial. Setiap orang tua menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Semampunya orang tua memberikan kasih sayang, perhatian, perawatan, pendidikan serta bimbingan yang terbaik untuk anaknya. Menurut Sujiono 2009 : 6, anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Setiap anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan. Mereka seolah-olah tidak pernah berhenti untuk bereksplorasi dan belajar. Perkembangan anak sangatlah penting untuk diperhatikan. Jamaris Sujiono, 2009:84 mengemukakan bahwa perkembangan merupakan suatu proses yang bersifat kumulatif, artinya perkembangan terdahulu akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya. Oleh sebab itu, apabila terjadi hambatan pada perkembangan terdahulu maka perkembangan selanjutnya cenderung akan mendapat hambatan. Dalam setiap fase perkembangan, terdapat tugas-tugas perkembangan yang harus dijalani atau dihadapi oleh setiap individu. Havighurst Soetjiningsih, 2012:35 mengemukakan bahwa tugas perkembangan yaitu tugas-tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu yang jika berhasil dicapai akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan berikutnya. Menurut Havighurst Yusuf, 2011:70, salah satu Dini Ruliani, 2014 Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tugas perkembangan anak usia 6-12 tahun adalah belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi bersikap mandiri. Bersikap mandiri atau kemandirian berakar dari awal kehidupan manusia. Seseorang tumbuh dan berkembang secara mandiri walaupun ia berada di dalam tubuh ibu dan bergantung pada ibu untuk mendapatkan makanan, perlindungan, dan kehangatan. Setelah lahir, seiring dengan perkembangan fisik, perkembangan kognitif, visual motorik, dan perkembangan sosial, ketergantungan pada ibu sedikit demi sedikit berkurang walaupun dalam banyak hal ia masih tergantung. Semakin seseorang tumbuh dan berkembang maka derajat ketergantungan itu makin lama makin berkurang dimana individu menjadi mandiri. Kemandirian didefinisikan sebagai keadaan pengaturan diri, atau kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan dirinya sendiri Chaplin, 2004. Selain itu, RyanLynch dalam NewmanNewman,1991 mendefinisikan bahwa kemandirian sebagai suatu kemampuan untuk mengatur tingkah laku, memilih, dan membimbing keputusan, dan tindakan seseorang, tanpa kontrol orang tua. Bagi seorang individu, kemandirian merupakan hal terpenting karena berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti halnya yang diungkapkan oleh PrestonRobson dalam JohnsonMedinnus, 1974 bahwa kemandirian berhubungan dengan motivasi berprestasi. Selain itu, Hartup dalam JohnsonMedinnus, 1974 juga mengemukakan bahwa latihan kemandirian bukan lagi merupakan sesuatu hal yang tepat untuk dilakukan sejak awal masa kanak-kanak, tetapi sudah menjadi suatu keharusan untuk dilaksanakan. Perkembangan kemandirian anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya dari faktor keluarga yaitu ibu bekerja. Selain ibu bekerja, pola asuh dan urutan kelahiran merupakan faktor keluarga yang ikut mempengaruhi kemandirian seseorang. Oleh karena itu, keluarga sangat Dini Ruliani, 2014 Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berperan dalam perkembangan kemandirian anak. Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi kemandirian yaitu faktor lingkungan budaya. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak wanita saat ini yang tidak hanya menjadi ibu rumah tangga saja, tetapi juga melibatkan diri dalam dunia kerja di luar rumah. Hal ini menyebabkan waktu ibu untuk bersama keluarga terutama anaknya menjadi berkurang, yaitu pada jam-jam dimana ibu bekerja. Ibu yang sibuk bekerja atau berkarir mengakibatkan perhatian terhadap keluarga termasuk anak menjadi berkurang, bahkan tidak sedikit yang akhirnya tidak memperhatikan kondisi anak Gunarsa, 1995. Terbatasnya waktu yang ibu berikan untuk anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Dampak yang sering muncul adalah bersinggungan dengan masalah tumbuh kembang anak. Hurlock MariyamApisah, 2008:17 mengemukakan bahwa anak yang seharusnya mulai menguasai berbagai keterampilan fisik, bahasa, dan mencoba mengeksplorasi kemandiriannya menjadi anak yang malas dan cenderung tidak mandiri. Hasil wawancara pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap dua orang tua yang memiliki anak berusia enam tahun Wawancara Personal,2013, mendukung terhadap apa yang dikemukakan oleh Hurlock 1998 di atas, yaitu bahwa anak yang memiliki ibu tidak bekerja lebih mandiri dibandingkan dengan anak yang memiliki ibu bekerja. Namun, peneliti menemukan bukti penelitian yang berbeda. Supardi Martin, 2000:3 mengemukakan bahwa ibu yang bekerja akan lebih menekankan latihan kemandirian pada anak lebih awal dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Waktu, tenaga, dan pikiran yang semakin terbatas itu pada akhirnya mendorong ibu lebih awal memberikan kesempatan anak berlatih mandiri dibandingkan ibu tidak bekerja. Selain itu, Hoffman Martin, 2000:2 mengemukakan ibu bekerja lebih menekankan kemandirian pada anaknya sehingga anak akan mencapai kemandirian yang lebih baik. Dini Ruliani, 2014 Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa betapa pentingnya peran ibu terhadap tumbuh kembang seorang anak. Perkembangan kemandirian anak ditentukan oleh bagaimana orang tua memberi kesempatan, dorongan, dan bimbingan kepada anak dalam melakukan berbagai hal. Dengan demikian anak yang memiliki ibu tidak bekerja lebih banyak mendapatkan perhatian dibandingkan dengan anak yang memiliki ibu bekerja. Berlatar belakang pada apa yang telah dikemukan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja ”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Kemandirian anak yang terbentuk saat usia 6-12 tahun akan mempengaruhi cara anak bertingkah laku kelak setelah dewasa. Kemandirian pada anak berawal dari keluarga, orang tua lah yang berperan dalam mengasuh, membimbing, serta membantu mengarahkan anak menjadi mandiri. Oleh karena itu sebagai orang tua terutama ibu, perlu menerapkan sikap dan tingkah laku yang sesuai dan tepat kepada anak. Status pekerjaan ibu diduga terkait dengan kemandirian anak usia 6-12 tahun. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana gambaran kemandirian anak usia 6-12 tahun dari ibu bekerja dan dari ibu tidak bekerja? 2. Apakah terdapat perbedaan kemandirian antara anak usia 6-12 tahun dari ibu bekerja dan dari ibu tidak bekerja?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil perbedaan kemandirian anak usia 6-12 tahun yang memiliki ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Dini Ruliani, 2014 Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan manfaat atau kegunaan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Dari sisi pengembangan ilmu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi ilmu psikologi dan memperkaya pengetahuan mengenai kemandirian, terutama perkembangan kemandirian anak. b. Menambah literatur penelitian mengenai kemandirian. c. Memberikan informasi mengenai kemandirian anak usia 6-12 tahun ditinjau dari status pekerjaan ibu. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan inspirasi pada penelitian selanjutnya mengenai kemandirian anak usia 6-12 tahun. b. Bagi orang tua, agar dapat memahami gambaran kemandirian anak sehingga lebih memperhatikan anak dalam mengasuh dan membimbingnya untuk mandiri. c. Bagi psikolog, penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan di bidang psikologi perkembangan anak.

E. Struktur Organisasi Skripsi

 Bab I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian.  Bab II : Tinjauan kepustakaan yang menguraikan teori yang menjadi dasar pemikiran, hipotesis, dan melandasi penelitian.  Bab III : Metode penelitian yang berisi definisi operasional, desain penelitian, subjek penelitian, alat penelitian, dan teknik statistik yang dipakai, serta prosedur penelitian. Dini Ruliani, 2014 Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Bab IV : Hasil dan analisa hasil, menguraikan gambaran umum subjek, perbedaan skor pada kedua kelompok sampel, dan analisa data hasil penelitian.  Bab V : Kesimpulan dan saran, merangkum hasil penelitian dan penjelasan mengenai hasil yang diperoleh. Dini Ruliani, 2014 Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 6-12 tahun di wilayah Kota Bandung. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut Sugiyono, 2005. Artinya, sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan sebagai sumber data yang benar-benar mewakili keseluruhan populasi. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik nonprobability sampling, dimana setiap unsur atau anggota populasi tidak diberi peluangkesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2005. Peneliti mengambil sampel secara kebetulan sampling aksidental dari anak usia 6-12 tahun. Sampel yang diambil sebanyak 50 orang, yang terdiri atas 25 orang anak dari ibu bekerja dan 25 orang anak dari ibu tidak bekerja.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dimana data yang diperoleh didominasi angka, mulai dari pengambilan data, penafsiran, hingga hasil pengukuran Arikunto, 2006:27. Merujuk pada rumusan Dini Ruliani, 2014 Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu masalah dan tujuan penelitian, maka pendekatan penelitian non-eksperimental dengan pola kausal komparatif dirasa lebih tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas independent variable berupa jenis pekerjaan ibu, yaitu ibu bekerja dan ibu tidak bekerja ibu rumah tangga dengan variabel terikat dependent variable berupa kemandirian anak. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat Sugiyono, 2005. Analisa data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah metode t-test yang didasarkan pada data yang dikumpulkan melalui kuesioner pengukuran kemandirian anak.

C. Metode Penelitian

Pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2006. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif. Penelitian ini juga disebut ex-post facto dimana penelitian ini berusaha mencari hubungan sebab akibat yang mungkin terjadi dengan melihat sebagian gejala yang nampak Ruseffendi, 2003:31. Penelitian ini berusaha menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda, orang, prosedur kerja, ide, cara berpikir, juga kritik terhadap orang, kelompok, ide, atau prosedur kerja Ruseffendi, 2003 Dini Ruliani, 2014 Perbedaan Kemandirian Antara Anak Usia 6-12 Tahun dari Ibu Bekerja dan dari Ibu Tidak Bekerja

Dokumen yang terkait

Keterlibatan Ibu Bekerja Dalam Perkembangan Pendidikan Anak

1 29 11

PERBEDAAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA 6-7 TAHUN ANTARA IBU YANG BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DI DESA Perbedaan Tingkat Kemandirian Anak Usia 6-7 Tahun Antara Ibu Yang Bekerja Dan Tidak Bekerja Di Desa Sikampuh Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap.

0 1 15

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Kemandirian Anak Usia 6-7 Tahun Antara Ibu Yang Bekerja Dan Tidak Bekerja Di Desa Sikampuh Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap.

0 2 6

PERBEDAAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA 6-7 TAHUN ANTARA IBU YANG BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DI DESA SIKAMPUH KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP Perbedaan Tingkat Kemandirian Anak Usia 6-7 Tahun Antara Ibu Yang Bekerja Dan Tidak Bekerja Di Desa Sikampuh K

0 2 14

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA IBU BEKERJA DAN IBU TIDAK BEKERJA DI SDIT ADZKIA PADANG.

0 0 12

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DITINJAU DARI IBU BEKERJA DAN IBU TIDAK BEKERJA (di Kecamatan Samarinda Kota) Ravika Geofanny1 ABSTRACT - Index of /site/wp-content/uploads/2016/12

0 0 12

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DITINJAU DARI IBU BEKERJA DAN IBU TIDAK BEKERJA (di Kecamatan Samarinda Kota) Ravika Geofanny

0 0 11

PERBEDAAN POLA ASUH TERHADAP PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-3 TAHUN PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA

0 3 8

View of PERBEDAAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN ANTARA IBU BEKERJA DAN IBU TIDAK BEKERJA DI DESA PEPEDAN KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 9

PERBEDAAN PERKEMBANGAN ANAKUSIA 3-6 TAHUN ANTARA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DI TK AMONG SIWI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Perbedaan Perkembangan Anak Usia 3-6 Tahun Antara Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja di Tk Among Siwi Sleman Yogyakarta - DIGIL

0 0 24