bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala, atau untuk
menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain di masyarakat.
25
Dalam penelitian ini teori-teori, ketentuan peraturan, norma-norma hukum, karya tulis yang dimuat dalam literature maupun jurnal, doktrin, serta
laporan penelitian yang terdahulusudah mulai ada dan bahkan jumlahnya cukup memadai sehingga dalam penelitian ini hipotesis boleh ada atau boleh juga
tidak.
26
Penelitian deskriptif dapat membentuk teori-teori baru yang dapat memperkuat teori yang sudah ada.
27
1.8.4 Sumber data
Data yang digunakan untuk menunjang pengkajian masalah dalam penelitian ini yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang bersumber dari penelitian lapangan yaitu suatu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama di lapangan yaitu dari
wawancara dengan para informan.
28
Data ini diperoleh dengan mengadakan penelitian secara langsung di lapangan yang akan dilakukan dengan pihak terkait
seperti dengan beberapa nasabah debitur dan pihak PD. BPR Bank Pasar Kabupaten Bangli kreditur.
25
Ibid, h. 81.
26
Ibid.
27
Ibid.
28
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2012, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta, h. 30.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan yang dilakukan untuk menggali data-data yang didasarkan pada literatur-literatur dan data-data yang
terkait dengan penyelesaian kredit macet, peraturan perundang-undangan, pendapat para sarjana, dan artikel atau berita yang diperoleh via internet.Sumber
data sekunder terdiri dari dua bahan hukum yaitu bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
1. Bahan hukum primer
Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mengikat dan memiliki kekuatan hukum, seperti peraturan perundang-undangan. Bahan hukum primer
yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
b. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan
c. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
2. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari studi kepustakaan yang dilakukan dengan menelaah pendapat para pakar hukum
yang dimuat dalam literatur hukum, hasil penulisan yang berupa hasil penelitian para ahli hukum yang dijadikan dokumen-dokumen hukum.
3. Bahan hukum tersier
Bahan hukum yang memberi petunjuk atau penjelas terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum dan kamus besar Bahasa
Indonesia.
1.8.5 Teknik pengumpulan data