Teknik pengumpulan data Teknik pengolahan dan analisis data

yang dimuat dalam literatur hukum, hasil penulisan yang berupa hasil penelitian para ahli hukum yang dijadikan dokumen-dokumen hukum. 3. Bahan hukum tersier Bahan hukum yang memberi petunjuk atau penjelas terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum dan kamus besar Bahasa Indonesia.

1.8.5 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara : a. Teknik wawancara Teknik wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi terkait kredit macet padaPD. BPR Bank Pasar Kabupaten Bangli.Wawancara dilakukan dengan beberapa nasabah debitur dan DirekturPD. BPR Bank Pasar Kabupaten Bangli. b. Teknik studi dokumen Studi dokumen merupakan teknik awal yang digunakan dalam setiap penelitian ilmu hukum, baik dalam penelitian normatif maupun penelitian hukum empiris, karena meskipun aspeknya berbeda namun keduanya adalah penelitian ilmu hukum yang selalu bertolak dari premis normatif.Studi dokumen dilakukan atas bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan penelitian.

1.8.6 Teknik pengolahan dan analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif atau yang sering disebut dengan analisis deskriptif kualitatif maka keseluruhan data yang terkumpul baik dari data primer maupun sekunder, akan diolah dengan cara menyusun data secara sistematis, digolongkan dalam pola dan thema, diklasifikasikan, dihubungkan antara satu data dengan data yang lainnya, dilakukan interpretasi untuk memahami makna data dalam situasi sosial, dan dilakukan penafsiran dari perspektif peneliti setelah memahami keseluruhan kualitas data. Proses analisis tersebut dilakukan secara terus menerus sejak pencarian data di lapangan dan berlanjut terus hingga pada tahap analisis. Setelah dilakukan analisis secara kualitatif kemudian data akan disajikan secara deskriptif kualitatif dan sistematis. 25

BAB II TINJAUAN UMUM KREDIT, PERJANJIAN KREDIT DAN BANK

PERKREDITAN RAKYAT 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian kredit Secara etimologi istilah kredit berasal dari bahasa latin credere yang berarti kepercayaan. Misalnya, seorang nasabah debitur memperoleh kredit dari bank, adalah tentu orang yang mendapat kepercayaan dari bank. 29 Dalam masyarakat umum istilah kredit sudah tidak asing lagi dan bahkan dapat dikatakan populer, sehingga dalam kehidupan sehari-hari sudah dicampurkan begitu saja dengan istilah utang bahkan dalam dunia pendidikan dengan sistem kredit semester yang baru, istilah kredit sudah memiliki konotasi khusus tersendiri dibanding asalnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kredit anatara lain diartikan pertama, pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara berangsur, dan kedua, pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain. Adapun kata utang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia antara lain diartikan uang yang dipinjam oleh orang lain. Jadi istilah lain dari kredit adalah pinjaman uang atau utang. 30 Secara yuridis UU Perbankan menggunakan dua istilah yang berbeda, namun mengandung makna yang sama untuk pengertian kredit. Kedua istilah itu yaitu 29 Suhariningsih, 2011, Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Jaminan “Barang Inventory” Dalam Bingkai Jaminan Fidusia, Wisnuwardhana Malang Press,Malang, h.11. 30 Djoni S.Gazali dan Rachmadi Usman, Op.Cit, h. 264. pertama, kata “kredit”, istilah yang digunakan pada bank konvensional dalam menjalankan kegiatan usahanya, dan kedua, kata “pembiayaan” berdasarkan Prinsip Syariah, istilah yang digunakan pada bank Syariah. Penggunaan kedua istilah tersebut tergantung kepada kegiatan usaha yang dijalankan oleh bank, apakah bank dalam menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah. Pengertian kredit dalam pasal 1 butir 11 UU Perbankan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kemudian dijelaskan pula menurut Black Law’s Dictionary, bahwa definisi kredit adalah 31 “The Ability of business man to borrow money, or obtains goods on time, inconsequence of the favourable opinion held by the particular lender, as to his solvency and reability.” Berdasarkan definisi yang diuraikan dalam kamus Black Law’s tersebut, maka kredit adalah kemampuan ability dari seseorang debitur untuk meminjam uang maupun barang kepada si kreditur. Disini kemampuan dilihat berdasarkan uji kelayakan standardisasi si debitur, yang dilakukan oleh si kreditur. Hal itu, disebabkan kreditur juga menanggung resiko akan ketidakmampuan inability membayar dari debitur. Dengan demikian pihak kreditur memberikan syarat- syarat tertentu sebagai pengurangan penanggungan risiko oleh si kreditur pada 31 Henry Black Campbell, 1990, Black’s law Dictionary, Sith Edition, West Publising Co, St. Paul Minnesota, h.367.