dananya. Makin besar rasio ini maka makin efisien perusahaan dalam mendayagunakan aktiva lancar perusahaannya Munawir, 2002
b. Rasio Solvabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Selain itu terdapat pendapat lain tentang rasio ini yaitu
kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga dan pembayaran kembali yang dihubungkan dengan utang jangka panjang.
c. Rasio Rentabilitas
Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Penghitungan rasio ini menggunakan alat ukur Gross Profit Margin yaitu
yang mencerminkan laba kotor yang dapat dipakai perusahaan dari setiap Rupiah penjualannya, yang berarti dilihat dari komponen penjualan bersih dan
harga pokok penjualan.
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dari pola hubugan dapat digambarkan sebagai berikut :
Kerangka Penelitian
Perhitungan Model Altman Zscore
Laporan Keuangan
X
1
X
2
X
3
X
4
Bangkru t
Gray Area Area
Tidak Bangkrut
F. Penelitain Terdahulu
Altman 1968, dalam penelitinnya altman menggunakan lima rasio keungan yang digunanakan dalam memprediksi kebangkrutan
perusahaan. Kelima rasio yang digunakan altman adalah Cash flow to total debt, net income to total assets, total debt to total assets, working capital
to total assets, current ratio. Model altman dalam penelitiannya ini lebih dikenal dengan nama model Zscore. Dalam penelitian altman ini yang
menjadi kelemahannya adalah adanya pengunaan rasio EBIT dimana setiap perusahaan tidak semuannya menggunaka rasio ini.
Rahmawati dan Pramono 2011 Menganalisis dalam memprediksi tingkat kebangkrutan perusahaan makanan dan minuman yang listen di
BEI pada tahun 2008-2010 dengan menggunakan metode Altma Zscore. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Wakidah Kusniati 2007 Menganalisis Laporan keuangan yang digunakan sebagai alat analisis kebangkrutan dengan model diskriminan
atman pada perusahaan retail. Dalam penelitian yag dilakukan menunjukkan bahwa laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat
analisis kebangkrutan, dalam penelitiannya menggunakan metode Altman Zscore yang menunjukkan perusahaan retail kemungkinan untuk bangkrut
kecil. Wahyu Sulistiyo 2006 Menganalisis potensi kebangkrutan
dengan metode Altman Zscore, dan menganalisis hubungannya dengan kebijakan deviden. Analisis dilakukan pada perbankan yang Listing di
Bursa Efek Jakarta. Dari hasil analisis yang dilakukan dikemukakan kesimpulan bahwa potensi kebangkrutan bank juga mempengaruhi
kebijakan deviden yang ada.
G. Hipotesis
1. X
1
= Working Capital to Total Assets Modal Kerja Total Aset 2.
X
2
= Retained Earning to Total Assets Laba Ditahan Total Aset 3.
X
3
= Earning Before Interest and Tax EBIT to Total Asset Pendapatan sebelum dikurangi biaya bunga Total Aset
4. X
4
= Sales to Total Assets Penjualan Total Aset 5.
Zscore, Dari beberapa data keuangan perusahaan akan dianalisis dengan menggunakan beberapa rasio keuangan yang dianggap dapat
memprediksi kebangkrutan sebuah perusahaan. Zi = 1,2X
1
+1,4X
2
+ 3,3X
3
+ 1,0X
4
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam
bentuk angka-angka. Angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Penelitian ini menggunakan beberapa variable :
Working Capital to Total Assets, Retained Earning to Total Assets, Sales to Total Assets. Setelah itu diolah dengan menggunakan Analisis
Zscore Zi = 1,2X
1
+1,4X
2
+ 3,3X
3
+ 1,0X
4
2. Data dan Sumber data