ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN KEPUTUSAN PENDANAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di BEI)

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, INVESTMENT
OPPORTUNITY SET (IOS) DAN KEPUTUSAN PENDANAAN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di BEI)

(Skripsi)

Oleh
LENSI MUTIA NIZZU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, INVESTMENT
OPPORTUNITY SET (IOS) DAN KEPUTUSAN PENDANAAN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di BEI)


Oleh
LENSI MUTIA NIZZU

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah
perngaruh tingkat profitabilitas, investment opportunity set dan keputusan
pendanaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Food and Beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel independen yang digunakan
adalah tingkat profitabilitas dengan Return on Assets (ROA), investment
opportunity set dengan Price Earning Ratio (PER) dan keputusan pendanaan
dengan Debt to Equity Ratio (DER). Variabel dependent yang digunakan sadalah
nilai perusahaan menggunakan Price to Book Value (PBV).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan food and
beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2010. Metode
pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pemilihan sampel
purposive sampling, yaitu tipe pemilihan sampel berdasarkan kriteria dan
pertimbangan tertentu.
Dari hasil penelitian setelah dilakukan pengujian diketahui bahwa variabel
tingkat profitabilitas, investment opportunity set dan keputusan pendanaan
memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikan

masing-masing 0,000.
Kata kunci : Tingkat Profitabilitas, Investment Opportunity Set, Keputusan
Pendanaan, Nilai Perusahaan.

ABSTRACT

THE INFLUENCE ANALYSIS OF PROFITABILITY, INVESTMENT
OPPORTUNITY SET (IOS) AND THE FINANCING DECISION
OF CORPORATION VALUE
(Empirical Studi On The Food and Beverage Companies Listed On BEI)

By
LENSI MUTIA NIZZU

The main objective of this study was to determine the influence of the level of
profitability, investment opportunity set and financing decisions on firm value in
Food and Beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI).
Independent variable used is the level of profitability with Return on Assets
(ROA), investment opportunity set with Price Earnings Ratio (PER) and funding
decisions by Debt to Equity Ratio (DER). Dependent variable used was the

enterprise value using the Price to Book Value (PBV).
The data used in this study was a food and beverage company data listed in the
Indonesia Stock Exchange in 2007-2010. The method of sample selection in this
study used a purposive sampling technique of sample selection, the type of sample
selection based on certain criteria and considerations.
From the research results after testing is known that variable levels of
profitability, investment opportunity set and funding decisions have a significant
influence on the value of the company with a significant level of 0.000.
Keywords: Level of Profitability, Investment Opportunity Set, Financing
Decisions, Corporation Value.

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, INVESTMENT
OPPORTUNITIES SET (IOS) DAN KEPUTUSAN PENDANAAN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di BEI)

Oleh
LENSI MUTIA NIZZU

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISM

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: Lensi Mutia Nizzu

NPM


: 0741031055

Jurusan

: Akuntansi

Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak
merupakan penjiplakan hasil karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya
sanggup menerima hukuman sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 2 Mei 2013
Penulis

Lensi Mutia Nizzu

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung, pada tanggal 19

Desember 1989. Anak kedua dari empat bersaudara pasangan bapak Zulkifili
Salam dan ibu Nizarwati.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Taman Kanak-Kanak di
TK Al-Azhar 2 diselesaikan pada tahun 1995. Kemudian dilanjutkan Sekolah
Dasar Negeri (SDN) 2 Rawa Laut Teladan Bandar Lampung diselesaikan pada
tahun 2001, kemudian dilanjutkan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2
Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2004, dan dilanjutkan Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 diselesaikan pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Lampung.

MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari urusan sesuatu),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan
hanya Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap”
(Q.S. An Insyirah 5-8)


“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”
(Q.S. Al-Baqarah : 286)

Bissmillahirrahmanirrahim..
Dengan ketulusan dan kerendahan hati,
kupersembahkan karya kecilku ini sebagai
tanda bakti, sayang dan cintaku kepada:
AllahSWT
Papa mama tercinta
Kakak adikku tersayang
Seluruh keluarga besar yang kusayangi
Sahabat dan teman-teman terbaik
Almamaterku Universitas Lampung
Serta semua pihak yang mendukung dan
menanti keberhasilanku....

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat
dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul ”Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Investment
Opportunity Set (IOS) dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di
BEI)” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E, M.Si, Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Bapak Sudrajat S.E., M.Acc., Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si. selaku pembimbing utama yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, waktu dan
nasehatnya dalam proses penyelesaian skripsi ini.


5. Bapak Harsono Edwin, S.E., M.Si. selaku pembimbing kedua. Terima kasih
atas perhatian, kesabaran, dan kesediaannya meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, masukan dan kritik yang membangun dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt., selaku penguji utama pada
ujian skripsi. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, saran, dan
nasehat yang telah diberikan.
7. Ibu Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., Akt. selaku dosen Pembimbing
Akademik. Terima kasih atas bimbingannya dan memperlancar proses
akademik.
8. Segenap Bapak dan Ibu Dosen yang telah membantu penulis dalam menimba
ilmu dan memperluas wawasan selama penulis menyelesaikan pendidikan di
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
9. Pak Sobari, Mbak Sri, Mbak Mayra, Mas Yana, Mas Edi, Pak Ucup, serta
seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terima kasih atas
bantuan dan pelayanannya.
10. Alm. Papa tersayang yang hanya bisa menemaniku sampai pada seminar satu.
Terima kasih untuk segala yang telah papa berikan. Inilah persembahanku,
janji yang kutepati sebagai tanggung jawabku. Rindu dan doaku selalu
menyertai papa.

11. Mama tersayang, terima kasih untuk perjuangan, doa, kasih sayang, kekuatan
dan segala bentuk pengorbanan mama untukku terlebih dalam menggantikan
posisi papa.
12. Angga Mursandana Nizzu, S.T. , Devina Nizzu, kakak adik tersayang. Terima
kasih untuk doa, bantuan, juga motivasinya. Dan juga adik yang selalu

kurindukan, alm. Muhammad Irfandani Nizzu. Terima kasih untuk semangat
yang sempat diberikan.
13. Seluruh keluarga besarku terima kasih atas doa, dukungan serta perhatian yang
selalu diberikan selama ini.
14. Sahabat-sahabat terbaik Anggin Vinari, Bigdis Dewi Aryani, Nurhasada, Dwi
Sufita, Farid Adi Saputra Gumilang, Suci Lugita Putri, Berty devi, Siska
Maria, Meutia Yurisca, Irma Janita, Emalia Febriani. Terima kasih sudah
bersedia menjadi tempat berbagi suka dan duka, juga terima kasih atas segala
dukungan dan bantuan yang telah kalian berikan.
15. Teman-teman Akuntansi angkatan 2007 yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Terima kasih atas kebersamaan yang telah kita jalani sejak awal
kuliah. Terima kasih atas semua bantuan dan kerjasama selama ini. Kalian
adalah teman-teman seperjuangan yang begitu hebat.
16. Semua pihak yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam membantu

proses pengerjaan skripsi ini, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi
sebetulnya memiliki arti yang begitu penting, penulis mengucapkan terima
kasih.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, 2 Mei 2013
Penulis

Lensi Mutia Nizzu

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ...................................................................................................

i

ABSTRAK .....................................................................................................

ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

iii

DAFTAR TABEL .........................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

v

I.

II.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................

5

1.3 Batasan Masalah .............................................................................

5

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................

5

1.5 Manfaat Penelitian ..........................................................................

6

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tnjauan Teoritis ..............................................................................

7

2.1.1 Nilai Perusahaan ....................................................................

7

2.1.2 Tingkat Profitabilitas .............................................................

9

2.1.3 Investment Opportunity Set ...................................................

10

2.1.4 Jenis-jenis Proksi IOS ...........................................................

12

2.1.5 Keputusan Pendanaan ...........................................................

13

2.2 Pengembangan Hipotesis ................................................................

15

2.2.1 Tingkat Profitabilitas .............................................................

15

2.2.2 Investment Opportunity Set (IOS) .........................................

15

2.2.3 Keputusan Pendanaan ...........................................................

16

III. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .......................................................................

17

3.2 Jenis dan Sumber Data ...................................................................

17

3.3 Variabel Penelitian .........................................................................

19

3.3.1 Variabel Dependen ................................................................

19

3.3.2 Variabel Independen .............................................................

19

3.4 Alat Analisis ...................................................................................

21

3.5 Metode Analisis Data .....................................................................

21

3.5.1 Uji Normalitas .......................................................................

22

3.5.2 Uji Asumsi Klasik .................................................................

22

a. Uji Multikolinearitas ........................................................

24

b. Uji Autokorelasi ...............................................................

25

c. Uji Heterokedastisitas .......................................................

26

3.5.3 Uji Koefisien Determinan .....................................................

27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif .........................................................................

28

4.2 Uji Normalitas ...............................................................................

31

4.2.1 Analisis Grafik ......................................................................

34

4.3 Uji Asumsi Klasik ..........................................................................

34

4.3.1 Uji Multikolinieritas ..............................................................

34

4.3.2 Uji Autokorelasi ....................................................................

35

4.3.3 Uji Heterokedastisitas ...........................................................

36

4.4 Pengujian Hipotesis ........................................................................

37

4.4.1 Uji Hipotesis .........................................................................

38

4.4.2 Uji Koefisien Determinan .....................................................

42

4.5 Analisis Tambahan .........................................................................

43

4.5.1 Uji Multikolinieritas ..............................................................

44

4.5.2 Uji Heterokedastisitas ...........................................................

44

4.5.3 Uji Hipotesis .........................................................................

45

V.

PENUTUP
5.1 Simpulan .........................................................................................

39

5.2 Keterbatasan Penelitian ..................................................................

40

5.3 Saran ...............................................................................................

40

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.

Seleksi Sampel ..........................................................................................

18

2.

Daftar Nama Perusahaan Sampel..............................................................

18

3.

Klasifikasi Nilai Durbin Watson ..............................................................

26

4.

Statistik Deskriptif sebelum Transformasi Data ......................................

29

5.

Statistik Deskriptif setelah Transformasi Data ........................................

29

6.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...................................................

32

7.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 2 ................................................

32

8.

Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................................

35

9.

Interpretasi hasil Durbin-watson ..............................................................

36

10. Hasil Uji Regresi Linier ...........................................................................

38

11. Hasil Uji R2 ..............................................................................................

42

12. Hasil Uji Multikolinieritas (Analisis Tambahan) .....................................

44

13. Hasil Uji Hipotesis (Analisis Tambahan) ................................................

45

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.

1. Uji Normalitas ......................................................................................

34

2.

Uji Heterokedastisitas ..............................................................................

37

3.

Uji Normalitas (Analisis Tambahan) . ......................................................

43

4.

Uji Heterokedastisitas (Analisis Tambahan) ............................................

44

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha membawa perubahan pasar yang semakin
meningkatkan persaingan. Memasuki pasar bebas, persaingan usaha diantara
perusahaan-perusahaan yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut
perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi yang tepat agar perusahaan
dapat terus bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. Keadaan
ini membuat banyak perusahaan yang tidak mempunyai kekuatan akan mengalami
kebangkrutan karena kalah dalam persaingan (www.google.co.id).

Meningkatnya persaingan usaha dan semakin rumitnya situasi yang dihadapi oleh
perusahaan modern masa kini menuntut ruang lingkup dan peran seorang manajer
keuangan yang semakin luas. Perusahaan harus mampu menjalankan fungsinya
dengan benar. Ukuran yang digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan
adalah dengan melihat nilai perusahaan (Husnan, 1994: 6).

Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai
perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Nilai perusahaan akan tercermin dari
harga sahamnya (Fama, 1978; Wright dan Ferris, 1997). Harga saham di pasar
modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran

2

investor, sehingga harga saham merupakan fair price yang dapat dijadikan
sebagai proksi nilai perusahaan (Hasnawati, 2005).

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) juga merupakan
elemen yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Informasi laba berperan
penting sebagai sinyal kinerja suatu perusahaan dan digunakan dalam berbagai
pembuatan keputusan penting oleh para pengguna informasi akuntansi serta
digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam mengelola usahanya.
Semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba, maka semakin besar
return yang diharapkan oleh investor. Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki
profitabilitas tinggi akan diminati sahamnya oleh para investor, sehingga
menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik.

Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti
surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi
oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah
kemampuan perusahaan membayar dividen (Matono dan Agus Harjito 2005:3).

Menurut Fama dalam Hasnawati, 2005, tujuan perusahaan yang go Public salah
satunya adalah bagaimana meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin pada
harga sahammnya. Harga saham digunakan sebagai proksi nilai perusahaan
karena harga saham merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila investor ingin memiliki suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pemiliknya.
Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi

3

manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan
mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan
(Fama dan French, 1998).

Fokus penilaian kinerja perusahaan saat ini tidak hanya pada laporan keuangan,
banyak yang memandang bahwa nilai suatu perusahaan juga tercemin dari nilai
investasi yang akan dikeluarkan di masa yang akan datang. Myers (1977)
menggambarkan nilai suatu perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in place
(aset yang dimiliki) dengan invesment options (pilihan investasi) di masa depan.
Gaver dan Gaver (1993) menyatakan bahwa nilai investment options ini
tergantung pada discretionary expenditures yang dikeluarkan oleh manajer di
masa depan. Pilihan-pilihan investasi yang dilakukan perusahaan di masa depan
tersebut kemudian dikenal dengan set kesempatan investasi atau investment
opportunity set (IOS) (Kallapur dan Trombley, 2001).

IOS secara melekat tidak dapat diamati (inherently unobsevable) dan bila diukur
dengan satu proksi tunggal saja cenderung tidak sempurna Norpratiwi (2004),
sedangkan Kallapur dan Trombley (2001) menjelaskan bahwa untuk mengukur
IOS harus digunakan banyak pendekatan agar dapat dilihat hubungannya dengan
variabel-variabel lain yang sifatnya observable. Banyak penelitian yang mengukur
set kesempatan investasi untuk menentukan klasifikasi perusahaan apakah
termasuk perusahaan bertumbuh (growth firm) atau perusahaan tidak bertumbuh
(nongrowth firm) untuk kemudian dihubungkan terhadap berbagai macam
kebijakan perusahaan. (Norpratiwi, 2004).

4

Kebijakan pendanaan adalah kebijakan manajemen keuangan untuk mendapatkan
dana (baik pasar uang maupun pasar modal). Setelah mendapatkan dana,
manajemen keuangan akan menginvestasikan dana yang diperoleh tersebut ke
dalam perusahaan. Investasi dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang. Penggunaan dana untuk investasi jangka pendek dapat terlihat dalam
aktiva lancar, sedang untuk investasi jangka panjang dapat dilihat dari jenis-jenis
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

Keputusan yang menyangkut investasi akan menentukan sumber dan bentuk dana
untuk pembiayaannya. Masalah yang harus dijawab dalam keputusan pendanaan
yang dihubungkan dengan sumber dana adalah apakah sumber internal atau
eksternal, besarnya hutang dan modal sendiri, dan bagaimana tipe hutang dan
modal yang akan digunakan, mengingat struktur pembiayaan akan menentukan
cost of capital yang akan menjadi dasar penentuan required return yang
diinginkan (Hasnawati, 2005).

Berbagai penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan
telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang beragam. Soliha (2002) dalam
penelitiannya menunjukkan, profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek
perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan
permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan
menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dangan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas,
Investment Opportunity Set dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai

5

Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage Di Bursa
Efek Indonesia)”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.

Apakah Tingkat Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan ?

2.

Apakah Investment Opportunity Set berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan ?

3.

Apakah Keputusan Pendanaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan ?

1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai ruang lingkup yang jelas dan terarah, maka
penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut:
a.

Sampel penelitian adalah perusahaan food and beverage yang listing di BEI
sejak tahun 2007-2010.

b.

Investment Opportunity Set (IOS) dengan proksi Price Earning Ratio,
Keputusan Pendanaan dengan proksi Debt to Equity Ratio.

c.

Tingkat Profitabilitas diproksikan dengan Return on Asset.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya pengaruh Tingkat
Profitabilitas, Investment Opportunity Set (IOS) dan Keputusan Pendanaan
terhadap Nilai Perusahaan.

6

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang baik, diantaranya:
1.

Bagi manajemen perusahaan dan digunakan sebagai alat untuk mengetahui
kemajuan perusahaan.

2.

Bagi akademis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
referensi dalam melakukan penelitian yang sama.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya pada tahun t yang
tercermin pada harga saham tahun t+1. Pengukuran variabel nilai perusahaan
adalah rasio kenaikan/penurunan harga saham tahun t+1 dengan nilai buku per
saham pada neraca akhir tahun t (Sujoko dan Subiantoro, 2007). Semakin tinggi
harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi
menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi
menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang
saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang
merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan
manajemen asset.

Menurut Fama (1978) dalam Untung wahyudi et.al, (2006), nilai perusahaan akan
tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang
terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar
perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset
perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai

8

pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang
investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan
dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Jogiyanto (2003) menjelaskan nilai perusahaan berkaitan dengan nilai saham
dibedakan menjadi dua yaitu:
a.

Nilai Buku (Book Value)

Nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan.
Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net asset) yang dimiliki
oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Untuk menghitung
nilai buku suatu saham perlu diketahui:
1) Nilai Nominal
Nilai nominal (par value) dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang
ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. Nilai nominal ini merupakan modal
per lembar saham yang secara hokum harus ditahan di perusahaan untuk
proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil oleh pemegang saham.
2) Agio Saham
Agio saham merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada
perusahaan dengan nilai nominal sahamnya.
3) Nilai Modal Disetor
Nilai modal disetor (paid in capital) merupakan total yang dibayar oleh
pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham
preferen atau dengan saham biasa. Nilai modal disetor merupakan
penjumlahan total nilai nominal ditambah dengan agio saham.

9

4) Laba Ditahan
Laba ditahan (retained earning) merupakan laba yang tidak dibagikan kepada
pemegang saham. Laba yang tidak dibagi ini diinvestasikan kembali ke
perusahaan sebagai sumber dana internal. Laba ditahan dalam penyajian di
neraca akan menambah total laba yang disetor. Karena laba ditahan ini milik
pemegang saham yang berupa keuntungan yang tidak dibagikan, maka nilai
ini juga akan menambah ekuitas pemilikan saham di neraca.

b. Nilai Pasar (Market Value)
Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham bersangkutan di pasar bursa, Jogianto (2003).

2.1.2 Tingkat Profitabilitas
Dewasa ini banyak pimpinan mendasarkan kinerja perusahaan yang dipimpin
pada financial performance. Paradigma yang dianut oleh banyak perusahaan
tersebut adalah profit oriented. Perusahaan yang dapat meperoleh laba yang besar,
maka dapat dikatakan berhasil, atau memiliki kinerja finansial yang bagus.
Sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil, maka dapat
dikatakan perusahaan kurang berhasil atau kinerja yang kurang baik. Profitabilitas
menurut Saidi (2004) adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan
return, yang terdiri dari yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan
memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga
menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik.

10

Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
mendapatkan laba atau keuntungan melalui semua kemampuan dan sumber daya
yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
cabang, dan sebagainya (Harahap, 2005:304). Rasio profitabilitas terbagi menjadi:
Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Equity, Earning Per Share,
Operating Ratio dan Ec onomic Value Added (Harahap, 2006).

2.1.3 Investment Opportunity Set (IOS)
Istilah set kesempatan investasi atau Investment Opportunity Set (IOS) muncul
setelah dikemukakan oleh Myers (1977) yang memandang nilai suatu perusahaan
sebagai sebuah kombinasi assets in place (aset yang dimiliki) dengan invesment
options (pilihan investasi) pada masa depan. Kole dalam Norpratiwi (2004)
menyatakan nilai investment options ini tergantung pada discretionary
expenditures yang dikeluarkan manajer di masa depan yang pada saat ini
merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return
yang lebih besar dari biaya modal dan dapat menghasilkan keuntungan,
sedangkan assets in place tidak memerlukan investasi semacam itu. Pilihanpilihan investasi di masa yang akan datang ini kemudian dikenal dengan set
kesempatan investasi atau investment opportunity set (IOS).

Myers (1977) menyatakan bahwa perusahaan adalah kombinasi antara nilai aktiva
riil (asset in place) dengan pilihan investasi di masa yang akan datang. Pilihan
investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun seringkali
perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di masa
mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasi

11

tersebut akan mengalami pengeluaran yang lebih tinggi dibanding dengan nilai
kesempatan yang hilang.

Opsi investasi masa depan tidak semata-mata hanya ditunjukkan dengan adanya
proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan saja, tetapi
juga dengan kemampuan perusahaan yang lebih dalam mengeksploitasi
kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang
setara dalam suatu kelompok industrinya. Kemampuan perusahaan yang lebih
tinggi ini bersifat tidak dapat diobservasi (Rokhayati, 2005). Berdasarkan
pengertian tersebut para peneliti telah mengembangkan proksi pertumbuhan
perusahaan menjadi IOS sesuai dengan tujuan dan jenis data yang tersedia dalam
penelitiannya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya
kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat
tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang
akan datang. Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat diobservasi, sehingga
perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam
perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan, variabel kebijakan dan lain-lain. Dari
berbagai penelitian tentang IOS dapat dibuktikan bahwa IOS dijadikan sebagai
dasar untuk mengklasifikasikan perusahaan sebagai kategori perusahaan
bertumbuh dan tidak bertumbuh, dan IOS juga memiliki hubungan dengan
berbagai variabel kebijakan perusahaan (Norpratiwi, 2004).

12

2.1.4 Jenis-jenis proksi IOS
Proksi IOS yang digunakan dalam bidang akuntansi dan keuangan digolongkan
menjadi 3 jenis (Kallapur dan Trombley, 2001), yaitu :

a.

Proksi IOS berbasis pada harga

Proksi IOS yang berbasis pada harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa
prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi
berdasarkan anggapan yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan
secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham, dan perusahaan yang tumbuh
akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang
dimiliki (asset in place) dibandingkan perusahaan yang tidak tumbuh. IOS yang
didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang
dimiliki dan nilai pasar perusahaan.

Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis harga adalah : Market value of equity
plus book value of debt, Ratio of book to market value of asset, Ratio of book to
market value of equity, Ratio of book value of property, plant, and equipment to
firm value, Ratio of replacement value of assets to market value, Ratio of
depreciation expense to value dan Earning Price ratio.

b.

Proksi IOS berbasis pada investasi

Proksi IOS berbasis pada investasi merupakan proksi yang percaya pada gagasan
bahwa suatu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara positif dengan
nilai IOS suatu perusahaan.

13

Proksi IOS yang merupakan proksi IOS berbasis investasi adalah :
Ratio R&D expense to firm value, Ratio of R&D expense to total assets, Ratio of
R&D expense to sales, Ratio of capital addition to firm value, dan Ratio of capital
addition to asset book value.

c.

Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement)

Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement) merupakan proksi yang
mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan
variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti
variabilitas return yang mendasari peningkatan aktiva. Proksi IOS yang berbasis
varian adalah : VARRET (variance of total return), dan Market model Beta.

2.1.5 Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan dapat pula diartikan sebagai keputusan yang menyangkut
struktur keuangan perusahaan (financial structure). Struktur keuangan perusahaan
merupakan komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka
pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Struktur keuangan perusahaan
sering kali berubah akibat investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Horne
(1997:295) mendefinisikan bahwa keputusan pendanaan merupakan kebijakan
tentang keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi.

Ada beberapa sumber dana yang dapat digunakan oleh manajemen keuangan.
Untuk mendanai kebutuhan keuangan jangka pendek, maka manajemen keuangan
dapat menggunakan sumber dana dari perbankan, sedang kebutuhan dana dalam
jangka panjang dan jumlah yang besar dapat diperoleh dari pasar modal, karena di
pasar modal investornya (sumber dana) banyak, bahkan tidak terbatas (Horne,

14

1997). Pemenuhan kebutuhan dana dapat berasal dari sumber intern maupun
ekstern perusahaan. Sumber dana intern berasal dari keuntungan yang tidak dibagi
atau keuntungan yang ditahan dalam perusahaan (retained earning). Sumber dana
ekstern, yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari
pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi dan kredit dari bank. Dikenal
juga dengan sebutan pembelanjaan ekstern atau pendanaan ekstern, (Horne,
1997).

Keputusan pendanaan ini mencakup cara bagaimana mendanai kegiatan
perusahaan agar optimal, cara memperoleh dana untuk investasi yang efisien dan
cara mengkomposisikan sumber dana optimal yang harus dipertahankan.
Keputusan pendanaan atau kebijakan hutang merupakan juga keputusan yang
menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk
melakukan investasi atau memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang
menimbulkan biaya paling murah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu
keputusan keuangan yang berperan penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Dana merupakan faktor utama yang diperlukan oleh setiap perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan atau aktifitas operasi serta mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Modal internal berasal dari laba ditahan, sedangkan modal eksternal
dapat bersumber dari para kreditor dan pemilik perusahaan. Pemenuhan
kebutuhan dana yang berasal dari kreditor merupakan hutang bagi perusahaan
hubungannya dengan keputusan investasi.

15

2.2 Pengembangan Hipotesis
2.2.1 Tingkat Profitabilitas
Santika dan Ratnawati (2002) dalam Paranita (2007) menyimpulkan bahwa faktor
profitabilitas berpengaruh signifikan dalam meningkatkan nilai perusahaan. Soliha
(2002) dalam penelitiannya menunjukkan, profit yang tinggi akan memberikan
indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut
meningkatkan permintaan saham.Selanjutnya permintaan saham yang meningkat
akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat. Signaling theory
menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai earning yang semakin
meningkat merupakan signal bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek
yang bagus di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disusun hipotesis sebagai berikut:
Ha : Tingkat Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
1

2.2.2 Investment Opportunity Set (IOS)
Proksi IOS yang digunakan dalam penelitian ini adalah proksi IOS berdasarkan
harga, yaitu price earning ratio (PER). Perusahaan yang stabil akan
memperlihatkan stabilitas pertumbuhan price earning ratio, sebaliknya
perusahaan yang tidak stabil akan memperlihatkan pertumbuhan price earning
ratio yang fluktuatif. Price earning ratio merupakan rasio yang membandingkan
antara harga saham dengan laba per saham yang diperoleh pemilik perusahaan.
Price earning ratio memberi indikasi terhadap tingkat pertumbuhan perusahaan di
masa akan datang. Semakin tinggi price earning ratio semakin tinggi harapan
tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin prospektif perusahaan.
Ha : Investment Opportunity Set berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2

16

2.2.3 Keputusan Pendanaan
Menurut Brigham dan Houston (2001), peningkatan hutang diartikan oleh pihak
luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang
akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon
secara positif oleh pasar. Terdapat dua pandangan mengenai keputusan
pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang
menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Pandangan
tradisional diwakili oleh dua teori yaitu Trade off Theory dan Pecking Order
Theory.

Pandangan kedua dikemukakan oleh Modigliani dan Miller (1958) yang
menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Masulis
(1980) melakukan penelitian dalam kaitannya dengan relevansi keputusan
pendanaan, menemukan bahwa terdapat kenaikan abnormal returns sehari
sebelum dan sesudah pengumuman peningkatan proporsi hutang, sebaliknya
terdapat penurunan abnormal returns pada saat perusahaan mengumumkan
penurunan proporsi hutang. Masulis (1980) juga menemukan bahwa harga saham
perusahaan naik apabila diumumkan akan diterbitkan pinjaman yang digunakan
untuk membeli kembali saham perusahaan tersebut. Hasnawati (2005)
menemukan bahwa keputusan pendanaan mempengaruhi nilai perusahaan secara
positif sebesar 16%. Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa keputusan
pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Ha : Keputusan Pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang
sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan
data, dan analisis data.

3.1 Sumber Data Penelitian
a. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data penelitin secara tidak langsung melalui
media perantara. Data sekunder diperoleh dari situs resmi emiten
http://www.idx.co.id
b. Dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu
memperoleh data dari dokumen berupa laporan keuangan dan laporan harga
saham yang berasal dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek
Indonesia dan Indonesian Capital Market Dictionary (ICMD).

3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan food ang beverage yang
listing di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2010. Sampel penelitian ini
diperoleh dengan metode purposive sampling, yaitu populasi yang memenuhi

18

kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif
sesuai kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria penelitian ini adalah :
Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI dari tahun 2007 hingga

1.

tahun 2010.
2.

Memiliki data lengkap terkait dengan variabel-variabel penelitian.

3.

Perusahaan tersebut tidak didelisting selama tahun 2007-2010.

Tabel 3.1. Seleksi Sampel
Keterangan

Jumlah

Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI dari

18

tahun 2007 hingga tahun 2010
Perusahaan yang delisting di BEI

(6)

Perusahaan yang memenuhi kriteria sampel dan dapat

12

dijadikan sampel

Tabel 3.2. Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian
No

Kode Perusahaan

Nama Perusahaan

1

CEKA

PT. Cahaya Kalbar, Tbk

2

DLTA

PT. Delta Djakarta

3

FAST

PT. Fast Food Imdonesia, Tbk

4

INDF

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

5

MYOR

PT. Mayora Indah, Tbk

6

MLBI

PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk

7

PTSP

PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk

8

SKLT

PT. Sekar Laut, Tbk

9

STTP

PT. Siantar Top, Tbk

10

SMAR

PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk

11

AISA

PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

12

ULTJ

PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

19

3.3 Pengukuran Variabel penelitian
3.2.1 Variabel Dependen (Y)
Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini
didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan
kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan
meningkat (Hasnawati, 2005a dan 2005b). Nilai perusahaan dalam penelitian ini
dikonfirmasikan melalui Price Book Value (PBV). PBV mengukur nilai yang
diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai
sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Houston, 2001).

3.2.2 Variabel Independen (X)
a.

Tingkat Profitabilitas

Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh
perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan
kepada pemegang saham yaitu keuntungan setelah bunga dan pajak. Pada
penelitian ini, tingkat profitabilitas diukur melalui Return on Assets (ROA) yang
menunjukkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dari
nilai aktiva (Harahap, 2006:305).

20

b. Investment Opportunity Set (IOS)
Menurut Gaver dan Gaver (1993), IOS merupakan nilai perusahaan yang besarnya
tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa
yang akan datang, di mana pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang
diharapkan akan mengahasilkan return yang lebih besar dan selanjutnya
meningkatkan nilai perusahaan. IOS tidak dapat diobservasi secara langsung
(laten), sehingga dalam perhitungannya menggunakan proksi (Kallapur dan
Trombley, 1999). Proksi IOS yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price
Earning Ratio (PER). Menurut Brigham dan Houston (2001), PER menunjukkan
perbandingan antara closing price dengan laba per lembar saham (earning per
share).

c.

Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut
komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati, 2005). Keputusan
pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio
(DER). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan
melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas (Brigham dan Houston, 2001).

21

3.4 Alat Analisis
3.4.1 Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi menjadi alat untuk mengukur bagaimana pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini. Hipotesis yang
akandiuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh dari
variabel independen yaitu tingkat profitabilitas, keputusan pendanaan dan
kebijakan dividen terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Variabel
dependen dinotasikan dengan Y dan variabel independen dinotasikan dengan X,
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
sehingga model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut (Gujarati, 1995):
Keterangan:
Y

= Nilai Perusahaan

a

= Konstanta

b1,2,3 = Koefisien Regresi
X1

= Tingkat Profitabilitas

X2

= Investment Opportunity Set

X3

= Keputusan Pendanaan

e

= error term

3.5 Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses penyerdahanaan data ke dalam bentuk yang mudah
dibaca dan diinterprestasikan. Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini
dimulai dengan memilahkan data ke dalam variabel-variabel yang digunakan

22

dalam penelitian ini. Dari hasil operasionalisasi variabel yang akan diuji, nilai
variabel tersebut dimasukan dengan program software SPSS for Windows
Realease 16.0. Dalam suatu penelitian jenis data dan hipotesis sangat menentukan
dalam ketepatan pemilihan statistik alat uji. Untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda. Untuk melakukan analisis
regresi linier harus memperhatikan asumsi-asumsi yang mendasari model regresi.
Asumsi tersebut adalah apabila terjadi gejala autokorelasi, heterokedastisitas,
multikolinieritas dan normalitas diantara variabel bebas dalam regresi tersebut.

3.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas perlu
dilakukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan, sehingga kesimpulan
yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005). Ada dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak menurut
Ghozali (2005 : 110), yaitu :
a. Analisis grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal
dan plotnya data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi

23

data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya.

b. Analisis statistik
Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan nilai Zskewness. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pedoman
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
1) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 distribusi adalah tidak normal.
2) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi adalah normal.

3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
statistik dengan menggunakan SPSS 16.0 . Peneliti melakukan terlebih dahulu uji
asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik
dalam penelitian ini diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi
yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas.

Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah
memenuhi persyaratan BLUE (best linear unbiased estimator) yakni tidak
terdapat heteroskedastistas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat
autokorelasi. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka varian tidak konstan sehingga
dapat menyebabkan biasnya standar error. Jika terdapat multikolinearitas, maka
akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh individual dari variabel,
sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. Dengan adanya
autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap bias dan masih tetap konsisten

24

hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu
dilakukan. Uji asumsi klasik yang dilakukan peneliti meliputi uji
heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji multikolinearitas. Uji asumsi klasik
yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini meliputi :

a.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Gejala multikolinearitas
dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance value dan nilai variance inflation
factor (VIF). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang
mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 atau VIF di bawah 10 (Ghozali, 2005).
Apabila tolerance variance di bawah 0,1 atau VIF di atas 10, maka terjadi
multikolinearitas.

Menurut Ghozali (2005 : 91), untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi dijelaskan berikut ini.
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independennya banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90),
maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanya
korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari

25

multikolinearitas. Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (a) nilai tolerance dan lawannya (b)
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi
variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/ Tolerance). Nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas
adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

b. Uji Autokorelasi
Pengujian ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan
adanya autokorelasi. Pengujian ini menggunakan model Durbin-Watson (dw test).
Model regresi yang baik adalah mo

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013

6 65 94

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103

Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 7 92

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Voluntary Disclosure, Leverage dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014)

0 16 193