Desain Penelitian METODE PENELITIAN

IMAN NUGRAHA, 2014 HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN BULUTANGKIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan data agar dilaksanakan secara ekonomis dan menganalisis data agar dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian. Nazir 2005, hlm. 84 mengemukakan pengertian desain penelitian adalah “semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Adapun desain penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan dependen, hal ini dapat digambarkan seperti gambar 3.2 berikut : r Gambar 3.1 : Desain Penelitian Keterangan r = Hubungan X = Motivasi olahraga Y = Keterampilan teknik dasar bermain bulutangkis. Penelitian pada dasarnya merupakan suatu proses pencarian, menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang dianggap masalah oleh peneliti. Untuk memecahkan permasalahan tersebut diperlukan metode penelitian, menurut Sugiyono 2009, hlm. 3 mengemukakan bahwa ”secara umum metode penelitian Y X diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam hal ini metode penelitian sangatlah penting digunakan untuk melakukan suatu penelitian agar dapat terkumpul data yang benar dan mempunyai kriteria yang valid, ini sependapat dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono 2009, hlm. 4 yang mengatakan bahwa ”data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris teramati yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid”. Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini diperlukan metode penelitian tertentu yang sesuai dengan sifat masalah, untuk itu, peneliti memilih dan menentukan jenis penelitian deskriptif korelasional sebagai metode penelitian ini.Penetapan metode deskriptif korelasional karena penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel Arikunto, 2010, hlm. 247. Dengan teknik korelasi seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variable dengan variasi lain. Besarnya atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.Di dalam penelitian deskriptif koefisien korelasi menerangkan sejauh mana dua atau lebih variable berkorelasi, sedangkan dalam penelitian generalisasi hipotesis koefisien korelasi menunjukkan tingkat signifikansi terbukti tidaknya hipotesis.

B. Partisipan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN OLAHRAGA BULUTANGKIS DENGAN KAPASITAS Hubungan Olahraga Bulutangkis Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pemain Bulutangkis.

0 2 18

HUBUNGAN OLAHRAGA BULUTANGKIS DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEMAIN BULUTANGKIS Hubungan Olahraga Bulutangkis Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pemain Bulutangkis.

0 4 16

PENDAHULUAN Hubungan Olahraga Bulutangkis Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pemain Bulutangkis.

0 2 4

MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BULUTANGKIS PADA SMP Media Pembelajaran Teknik Dasar Olahraga Bulutangkis Pada SMP Menggunakan HTML5.

0 4 18

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS.

0 2 65

Hubungan Tingkat Pengetahuan Teknik Dasar Terhadap Penguasaan Keterampilan Bulutangkis (studi deskriptif pada mahasiswa IKOR kelas A angkatan 2013).

0 3 13

KONTRIBUSI KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN BULUTANGKIS BERDASARKAN TINGKAT KECEMASAN : studi deskriptif pada siswa sekolah dasar Muhammadiyah 3 Bandung usia 10–12 tahun.

0 4 59

KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS (studi deskriptif pada atlet sekolah bulutangkis kelompok usia 11–13 tahun).

0 3 34

PENGARUH METODE LATIHAN PENETAPAN TUJUAN DINAMIK TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR LOB BERTAHAN DAN DROPSHOT PADA ATLET BULUTANGKIS USIA DINI DI SEKOLAH BULUTANGKIS IVANALIE (SBI).

2 7 33

HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN BULUTANGKIS (studi deskriptif pada siswa sekolah bulutangkis kelompok usia 11-13tahun) - repository UPI S KOR 1002256 Title

0 0 3