Analisis kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi siswa kelas x semester 1 di MA Annajah Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN PENENTUAN IDE POKOK DALAM
KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SEMESTER I
DI MA ANNAJAH JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Nur Rafiqah
1110013000027

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

ANALISIS KESALAHAN PEI\ENTUAN TDE POKOK DALAM
KARANGAN EKSPOSffiI SISWA KELAS X SEMESTER I
DI MA ANNAJAH JAKARTA TAHLIN PELAJARAN 2OI3I2OI4


Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Nur Rafiqah
NIM. 1110013000027

Di Bawah Bimbingan,

2 199703 2 001

JURUSAN PEI{DIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULTAH

JAKARTA
2014


LEIIIBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul ''Analisis Kesalahan Penentuan Ide Pokok dalam Karangan

I di MA Annajah Jakarta Tahun Pelajaran
201312014" disusun oleh Nur Rafiqah, NIM 1110013000027, diajukan kepada

Eksposisi Siswa Kelas

X

Semester

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah

dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada23 September 2014 dihadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sa{ana SI (S.Pd) dalam bidang
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Jakarta, 25 September 2014

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal

Ketua Panitia (PLT Ketua Jurusan/Prodi)

XTE

i!/t -q1z \

Didin Syafrudin. MA.. M.Pd.
NrP. 19600307 t99002 t00L
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

rs $rpl

Dra.Ilindun. M.Pd.
NIP. 197012t5 200912 2 001

Penguji I

4*/r _-

Drs. Cecep Suhendi, M.Pd.
DTT
Penguji

II

*(.:.?L*'f

Nuryati Djihadah, M.Pd., M.A.
DTT

lmu Tarbiyah dan Keguruan

,

IP. 19501020 198603 2001


SURAT PER}I"YATAAN KARYA SENDIRI
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama

Nur Rafiqah

Tempat, Tanggal Lahir

Jakarta,16Maret 1992

NIM

I 1 10013000027

Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Semester

x

Judul Skripsi

Analisis Kesalahan Penentuan lde Pokok dalam
Karangan Eksposisi Siswa Kelas X Semester

I di

MA Annajah Jakarta Tahun Pelajaran 2A13/2014
Dosen Pembimbing

Dengan

Dra. Mahmudah FitriyahZA, M.Pd.


ini menyatakan bahwa skripsi yang

saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, 25 September 2014

ffi

Yang Menyatakan

ffiffiffieffi
Nur Rafiqah

NrM 1t 10013000027

ABSTRAK


Nur Rafiqah, 1110013000027, 2014, “Analisis Kesalahan Penentuan Ide Pokok
dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas X Semester I di MA Annajah Jakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014”, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta. Pembimbing: Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd.
Penelitian ini menganalisis kesalahan penentuan ide pokok dalam
karangan eksposisi siswa kelas X semester I di MA Annajah Jakarta. Analisis
kesalahan merupakan suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau
guru bahasa untuk mengidentifikasi kesalahan yang dibuat oleh siswa melalui
beberapa tahap, yaitu mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan yang
terdapat di dalam data, menjelaskan kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan, dan
menilai taraf keseriusan kesalahan. Ide pokok merupakan topik atau pesan yang
ingin disampaikan kepada pembaca dalam sebuah paragraf. Karangan eksposisi
merupakan karangan yang mengungkapkan, menjelaskan, dan menguraikan suatu
pokok persoalan, ide, atau informasi untuk menambah wawasan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan penentuan ide pokok
di dalam karangan eksposisi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif,
yang bertujuan untuk membuat gambaran yang akurat dan apa adanya mengenai
bentuk-bentuk kesalahan penentuan ide pokok di dalam karangan eksposisi.

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan wawancara. Teknik
analisis data yang digunakan terdiri atas tiga kegiatan, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
berjumlah 31 siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa banyak melakukan
kesalahan dalam menentukan ide pokok. Bentuk kesalahannya, yaitu ide pokok
yang ditulis tidak jelas eksistensinya dan tidak memenuhi kriteria ketercukupan
kemunculannya di dalam paragraf. Ide pokok yang tidak jelas eksistensinya
disebabkan ide pokok yang ditulis tidak dibahas di dalam paragraf, berasal dari
kalimat penjelas, dan ide pokok tidak dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya.
Selain itu, paragraf yang ditulis hanya ada satu kalimat, terdiri atas dua kalimat
yang belum jelas maksudnya, dan hanya terdiri atas kalimat-kalimat penjelas,
sehingga tidak ada ide pokok yang jelas eksistensinya. Ide pokok yang tidak
memenuhi kriteria ketercukupan kemunculannya disebabkan ide pokok yang
ditulis terlalu luas, sehingga kurang mewakili isi paragraf. Selain itu, ide pokok
yang ditulis merupakan kalimat utamanya. Dengan demikian, sebagian besar
siswa belum mampu dalam menentukan ide pokok paragraf dengan tepat. Hal itu
terbukti dari banyaknya siswa yang melakukan kesalahan.
Kata kunci: analisis kesalahan, ide pokok, karangan eksposisi
i


ABSTRACT

NurRafiqah, 1110013000027, 2014 “Students’ error analysis in determination
main idea of expository essay at the first grade of MA Annajah Jakarta Academic
Year 2013/2014”. Department of Education Indonesian Language and Literature.
Faculty of Tarbiyah and Teachers’ Training State Islamic University Syarif
Hidayatullah, Jakarta. Advisor: Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd.
This research examines students’error analysis in determining main idea of
expository essay on the first semesterat the first grade of MA Annajah. Error
analysis is a work procedure which is usually used by researchers or language
teacher to identify an error made by students through several steps, there are
collect data, identify the error which can be found in the data, explain the error,
classify the error, and assessthe level of error seriousness. Main idea is a topic or a
message that want to be delivered by writer toward reader in a paragraph form.
Expository essay is an article which express, explain, and expose a main problem,
idea, or information for increasing knowledge. This study purpose is to describe
the forms of error in the determination of main idea in expository essay.
The methodology used in this research is descriptive qualitative. Its
purpose is to give an accurate illustration about error forms in determining main

idea of expository essay. In the collecting data the researcher used observation,
test, and interview. For technique of analyzing data which were utilized consist of
three activities; data reduction, data presentation, and conclusion. The subject of
this research is the first grade of Senior High School approximately thirty one
students.
The result of this study showed that students have made much error in
determining main idea. Types of the error among of them are the existence of the
main idea which is written by students was not explicit and unfulfilled the criteria
of emergence adequate in paragraph. The reason why the existence of the main
idea was not explicit is the main idea written was not discussed in the paragraph,
derived from explanatory sentence, and the main idea was not explained in the
next sentence. Beside of that, the paragraph written is only in one sentence, where
in consists of two sentences are not very clear, and only stand up of supporting
details. So that, there was no main idea which the existence is clear. The main
idea which is not fulfilled the criteria of emergence adequate in paragraph caused
by the main idea written too broad. So as, it less represent the content of
paragraph. Furthermore, the main idea which was written is topic sentence. So,
some of students are not be able to determine the main idea of paragraph exactly.
That was proved because there were many students have made the error.

Key words: error analysis, main idea, expository essay.

ii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, serta kesehatan rohani dan jasmani kepada penulis
sehingga diberikan kemudahan untuk dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Kesalahan Penentuan Ide Pokok dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas
X Semester I di MA Annajah Jakarta”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada utusan Allah SWT, yaitu Nabi Muhammad Saw.
Penulis menyusun skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Penulis berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kepentingan pembaca.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai hambatan
dan rintangan. Tanpa bantuan dan peran serta berbagai pihak, karya ilmiah ini
tidak mungkin terwujud. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Nurlena Rifa’i, M.A., Ph.D., selaku Dekan FITK UIN Jakarta yang telah
mempermudah dan melancarkan penyelesaian skripsi ini;
2. Didin Syafrudin, M.A., Ph.D., selaku pelaksana tugas Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah melancarkan
penyelesaian skripsi ini;
3. Dra. Mahmudah Fitriyah, Z.A., M. Pd., selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan ilmu dan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis
selama ini. Terima kasih untuk semangat, arahan, bimbingan, dan
kesabaran Ibu selama membimbing penulis;
4. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah

iii

Jakarta, yang selama ini telah membekali penulis dengan ilmu dan
semangat untuk terus maju;
5. Segenap staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta staf
perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

6. Bapak Drs. Bukhori, selaku kepala MA Annajah, sekaligus guru bahasa
dan sastra Indonesia, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian dan menjadi nara sumber dalam penelitian
skripsi ini;
7. Orang tua penulis tercinta, Bapak H. Suhandi Nurdin dan Ibu Hj. Ratna
Juwita, yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat, dan kasih
sayang hingga detik ini. Kakak dan Adik penulis, Rina Nurdiyana dan Nur
Rasyida, yang selalu memberikan semangat, canda, dan tawa pelepas
kepenatan;
8. Ahmad Samsudin, matahari yang setia mendampingi dan meluangkan
waktu saat penulis menyusun skripsi. Terima kasih atas doa, motivasi,
saran, dan bantuannya;
9. Sahabat-sahabat penulis, Ratna Agustina Pangestu, Astuti Nurasani, Sri
Wahyuningsih, Desy Khusnul Qotimah, Liza Amalia, Ayu Rizqi P., Nur
Amalina, Amalia Utami S., Nurhikmah Robiah, dan Afriyanti, yang
menjadi motivasi bagi penulis. Terima kasih atas doa dan dukungannya;
10. Teman-teman seperjuangan, mahasiswa PBSI angkatan 2010, khususnya
kelas A yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas
informasi dan suasana kekeluargaan yang diberikan selama kuliah.

iv

Semoga semua bantuan, dukungan, dan partisipasi yang diberikan kepada
penulis senantiasa mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT serta
diberikan balasan setimpal dari Allah SWT. Aamiin.
Akhirnya, penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kemajuan
pendidikan dan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Jakarta, 25 September 2014

Penulis

v

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK………………………………………………………………… i
ABSTRACT……………………...………………………………………… ii
KATA PENGANTAR………………………………………….…………. iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………….... ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………….…………………….. 1
B. Identifikasi Masalah …..….……………………………………. 5
C. Batasan Masalah …………………………………………...…... 5
D. Rumusan Masalah ………………………………………........... 5
E. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 6
F. Manfaat Penelitian ……………………………………………... 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik.....…...………………………………………. 8
1. Analisis Kesalahan…………………………………………….... 8
a. Pengertian Analisis Kesalahan……………………………… 8
b. Tujuan Analisis Kesalahan………………………………...... 9
c. Metodologi Analisis Kesalahan……...…………………….... 9
2. Paragraf……………………..…………………………………... 10
a. Pengertian Paragraf…..…….……………………………….. 10
b. Syarat-syarat Paragraf yang Baik…………..…………….…. 12
c. Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran………………... 12
d. Paragraf sebagai Sarana Menuangkan Gagasan…………….. 13

vi

e. Ide Pokok……………………………………….…………. 14
1. Pengertian Ide Pokok…………………………………. 14
2. Ciri-ciri Ide Pokok……………………………………. 14
3. Penyajian Ide Pokok………………………………….. 15
f. Kalimat Utama………………………………………….…. 17
1. Pengertian Kalimat Utama………………………….…. 17
2. Penyajian Kalimat Utama……………………………... 18
g. Kalimat penjelas……………………………………….…... 20
3. Karangan…………………………..………………………..….. 21
a. Pengertian Karangan……………….………………….…... 21
b. Perencanaan Karangan……………...………………….….. 21
c. Karangan Eksposisi………………………………………... 23
1. Pengertian Karangan Eksposisi.……………………….. 23
2. Ciri-ciri Karangan Eksposisi……………………….….. 23
3. Metode Penulisan Eksposisi………………………....... 24
B. Hasil Penelitian yang Relevan……...…………………………. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………… 31
B. Metode Penelitian……………………………………………... 31
C. Subjek Penelitian……………………………………………… 32
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………. 32
E. Instrumen Penelitian…………………………………………... 34
F. Teknik Analisis Data……………………………………….…. 36
G. Triangulasi Data.……………………………………………… 38
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Profil Madrasah………………………………………..……… 39
B. Penyajian Data…………….……………………………….…. 45
C. Analisis…………………………...…………............................ 48

vii

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………………………….. 92
B. Saran ……………………………………………………………… 93
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi
berdasarkan ciri jelas eksistensinya………………………………..…. 34
Tabel 3. 2 Kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi
berdasarkan ciri memenuhi kriteria ketercukupan kemunculannya….. 35
Tabel 3. 3 Kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi
siswa kelas X MA Annajah Jakarta……………………………...….... 35
Tabel 3. 4 Kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi
berdasarkan ciri jelas eksistensinya…………………………………... 37
Tabel 3. 5 Kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi
berdasarkan ciri memenuhi kriteria ketercukupan kemunculannya….. 38
Tabel 4. 1 Data tenaga pendidik dan kependidikan berdasarkan
jenis kelamin dan status kepegawaian……………………………....... 41
Tabel 4. 2 Data tenaga pendidik dan kependidikan berdasarkan jenjang
Pendidikan............................................................................................. 42
Tabel 4. 3 Data siswa berdasarkan jenis kelamin dan rombel…………………..... 42
Tabel 4. 4 Data keadaan sarana dan prasarana…………………………...………. 43
Tabel 4. 5 Peralatan penunjang pembelajaran………………………………….… 44
Tabel 4. 6 Kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi
berdasarkan ciri jelas eksistensinya……………………………...….... 45
Tabel 4. 7 Kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi
berdasarkan ciri memenuhi kriteria ketercukupan kemunculannya….. 47
Tabel 4. 8 Kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi
siswa kelas X MA Annajah Jakarta……………………..……………. 92

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Lembar Uji Referensi

Lampiran 2

: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3

: Karangan Eksposisi Siswa

Lampiran 4

: Instrumen Tes

Lampiran 5

: Hasil Observasi

Lampiran 6

: Hasil Wawancara

Lampiran 7

: Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 8

: Surat Permohonan Izin Penelitian dari Ketua Jurusan PBSI

Lampiran 9

: Surat Keterangan Mengadakan Penelitian dari MA Annajah Jakarta

Lampiran 10 : Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari MA Annajah
Jakarta
Lampiran 11 : Foto-foto saat Mengadakan Penelitian

x

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam keseharian, manusia tidak pernah lepas dari kegiatan berbahasa, mulai
dari anak-anak hingga dewasa, baik secara verbal ataupun nonverbal. Baik dalam
melakukan suatu pekerjaan ataupun untuk menuangkan segala gagasan atau ide
yang dimilikinya. Sama halnya dengan siswa di sekolah, baik SD, SMP, ataupun
SMA. Mereka dituntut untuk bisa mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.
Dalam hal ini, tentunya siswa harus memiliki keterampilan dalam berbahasa,
sehingga bisa mudah dalam bersosialisasi dan tepat dalam menuangkan gagasan
yang dimilikinya.
Seperti yang kita ketahui, ada empat keterampilan berbahasa, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa
tersebut tentu harus dimiliki oleh siswa untuk bisa berbahasa baik verbal maupun
nonverbal dengan baik dan benar. Keempat keterampilan tersebut saling
berhubungan dan mendukung perkembangannya satu sama lain. Apabila salah
satu keterampilan berbahasa tidak dimiliki oleh siswa, tentu akan berdampak
negatif pada keterampilan berbahasa yang selanjutnya. Siswa yang tidak memiliki
keterampilan membaca dan minat yang rendah dalam membaca, maka ia akan
kesulitan untuk menulis. Sebaliknya, siswa yang memiliki keterampilan membaca
yang baik, dapat menghasilkan tulisan berkualitas tinggi dan juga memiliki
kemampuan berbicara yang sangat baik karena wawasan luas yang dimilikinya
Keterampilan menyimak dan berbicara tentu sudah mereka peroleh sebelum
mereka mengenyam pendidikan. Keterampilan membaca dan menulis mereka
peroleh ketika mereka mengenyam pendidikan. Keterampilan tersebut mereka
peroleh di antaranya ketika mereka mempelajari mata pelajaran bahasa dan sastra
Indonesia karena dalam mata pelajaran tersebut akan diajarkan materi yang
meliputi keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut. Oleh karena itu, mata
pelajaran bahasa dan sastra Indonesia penting untuk dipelajari sedini mungkin

1

2

agar mendorong mereka menguasai keterampilan berbahasa, yang tentunya akan
membantu dan mempermudah mereka dalam memahami segala hal yang
berkaitan dengan bahasa dan menuntaskan segala kewajiban mereka sebagai siswa
di sekolah.
Kenyataan yang ada di dunia pendidikan saat ini, mengenai kemampuan
siswa dalam memahami mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia masih rendah.
Padahal, mata pelajaran tersebut merupakan salah satu matapelajaran yang selalu
ada dalam Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Banyak siswa yang menganggap
bahwa mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan mata pelajaran yang
mudah, sehingga tidak perlu dipelajari secara mendalam. Kekeliruan yang sejak
lama tertanam di benak siswa ini harus segera diluruskan, agar tidak menjadi
bumerang bagi diri mereka sendiri. Sesungguhnya mata pelajaran bahasa dan
sastra Indonesia memerlukan pemahaman yang mendalam, ketelitian, serta minat
yang tinggi dalam membaca dan menelaah setiap kompetensinya, sehingga kita
bisa memahami makna bacaan serta menjawab segala hal yang dipertanyakan.
Salah satu kesulitan yang dialami siswa dalam mata pelajaran bahasa dan
sastra Indonesia yaitu mengenai materi Ide Pokok. Ide pokok merupakan hal
pokok, inti, atau pesan dalam suatu bacaan. Menentukan ide pokok memang
bukan perkara yang mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Dalam
menentukan ide pokok, salah satu hal penting yang harus kita ketahui terlebih
dahulu, yaitu apakah paragraf dalam bacaan itu termasuk dalam paragraf deduktif,
paragraf induktif, atau paragraf campuran, serta di mana letak kalimat utamanya.
Apabila paragraf itu merupakan paragraf deduktif, ide pokoknya tentu terletak di
awal paragraf. Jika paragraf itu termasuk dalam paragraf induktif, maka ide
pokoknya terletak di akhir paragraf. Apabila paragraf itu merupakan paragraf
campuran, maka ide pokoknya terletak di awal dan di akhir paragraf. Selain itu,
pemahaman mengenai kalimat penjelas pun menjadi penting, karena sejatinya ide
pokok selalu dijelaskan oleh kalimat penjelas, tanpa adanya pemahaman
mengenai jenis paragraf dan kalimat penjelas, maka siswa akan selalu mengalami
kesulitan dan tidak percaya diri dalam menentukan ide pokok dalam suatu bacaan
atau karangan.

3

Kesalahan siswa dalam menentukan ide pokok yang dimaksudkan oleh
penulis dalam suatu bacaan atau karangan itu memang kerap terjadi dalam setiap
latihan yang diberikan oleh guru bahasa dan sastra Indonesia. Suatu kekhilafan
yang besar apabila hal ini dianggap sebagai persoalan yang sederhana dan tidak
segera diatasi. Menentukan ide pokok dalam setiap paragraf merupakan salah satu
kompetensi yang selalu muncul dalam setiap Ujian Nasional ataupun Ujian
Sekolah bahasa dan sastra Indonesia, baik itu di SD, SMP, maupun SMA. Apabila
siswa tidak tepat dalam menentukan ide pokok dalam suatu paragraf, tentu akan
berdampak negatif pada hasil ujian mereka. Bukan suatu hal yang tidak mungkin
apabila menyebabkan mereka lulus dengan nilai yang kurang baik atau bahkan
tidak lulus ujian.
Ketepatan dalam menentukan ide pokok memang hal yang sangat penting
bagi siswa. Hal ini karena menetukan ide pokok merupakan materi yang selalu
muncul dalam Ujian. Selain itu, menentukan ide pokok sebagai kunci utama untuk
memahami setiap bacaan dengan cepat. Tanpa disadari, siswa akan selalu
melakukan kegiatan membaca, baik membaca buku-buku, artikel, surat kabar,
berbagai jenis karangan, ataupun karya tulis ilmiah. Selain itu, menentukan ide
pokok dapat melatih siswa untuk menyampaikan ide yang ada dalam pikiran
mereka kepada orang lain dengan tepat, baik secara lisan ataupun tulisan.
Misalnya, siswa yang nantinya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, kemampuan ini akan mendukung mereka untuk dapat membuat sebuah
karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan, yang menuntut mereka
untuk bisa menyampaikan dan menuliskan gagasan secara tepat.
Ketidaktepatan siswa dalam menentukan ide pokok disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu rendahnya minat membaca pada siswa, kurangnya pemahaman siswa
terhadap bacaan, rendahnya minat dan kurangnya kemampuan siswa dalam
menulis, serta kurang tepatnya metode dan media pembelajaran yang digunakan
oleh guru bahasa dan sastra Indonesia. Membaca merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam mata pelajaran bahasa dan
sastra Indonesia.

4

Membaca merupakan suatu proses untuk memperoleh informasi dan
memahami makna suatu bacaan. Mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia
sebagian besar terdapat bacaan yang memang menuntut siswa untuk teliti dalam
membacanya. Namun, banyak siswa yang malas mengerjakan soal bahasa
Indonesia karena bacaan yang kerap kali panjang lebar. Siswa yang tidak
memiliki minat membaca tentu wawasannya terbatas dan mereka akan kesulitan
dalam menentukan ide suatu bacaan.
Selain itu, rendahnya minat dan kurangnya kemampuan siswa dalam menulis
yang juga disebabkan oleh rendahnya minat membaca siswa, yang membuat siswa
tidak tepat dalam menuangkan ide yang dimilikinya ke dalam tulisan. Faktor
lainnya, yaitu metode dan media pembelajaran yang digunakan guru kurang
inovatif. Hal tersebut mengakibatkan beberapa permasalahan, yaitu ketika siswa
membaca, mereka keliru atau tidak dapat memahami gagasan atau ide yang
sesungguhnya ingin disampaikan oleh penulis dalam sebuah bacaan, siswa tidak
dapat menyampaikan ide atau gagasan dengan tepat, baik secara langsung ketika
ia berbicara ataupun secara tidak langsung saat ia menulis sebuah karangan, siswa
tidak bisa menentukan ide pokok dalam sebuah paragraf yang terdapat di dalam
soal, khususnya soal ujian yang mengakibatkan mereka mendapatkan nilai rendah,
bahkan akan mendorong mereka untuk mencontek jawaban agar memperoleh nilai
yang tinggi.
Membaca memang bukan hal yang mudah. Banyak hambatan yang muncul
ketika sedang membaca. Misalnya lingkungan yang kurang kondusif, yang
menyebabkan konsentrasi dalam membaca berkurang dan lambat dalam
memahami, sehingga keliru menentukan ide pokok suatu bacaan. Oleh karena itu,
harus adanya kerjasama antar siswa dan guru dalam pembelajaran. Berbagai
upaya harus dilakukan oleh guru dalam membantu siswanya agar memiliki
kemampuan serta wawasan yang luas dalam berbahasa. Namun, tidak hanya guru
yang harus berperan aktif, siswa juga harus memperhatikan serta aktif dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Masih adanya kesalahan siswa dalam
menentukan ide pokok bukan persoalan yang sederhana. Oleh karena itu, harus
dianalisis lebih mendalam.

5

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang difokuskan pada aspek “Analisis Kesalahan Penentuan Ide
Pokok dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas X Semester I di MA Annajah
Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang timbul adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman siswa dalam menentukan ide pokok secara tepat.
2. Kurangnya pemahaman siswa dalam membedakan antara ide pokok dan
kalimat utama.
3. Rendahnya minat serta keterampilan siswa dalam membaca buku.
4. Rendahnya minat siswa dalam menulis karangan.
5. Kurang tepatnya metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh
guru.
C. Batasan Masalah
Judul penelitian ini telah menimbulkan sejumlah masalah yang telah
teridentifikasi. Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini, maka dipandang
perlu adanya pembatasan masalah. Hal ini dimaksudkan agar lebih terarah dan
tidak melebar. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini hanya
akan membahas mengenai Analisis Kesalahan Penentuan Ide Pokok dalam
Karangan Eksposisi Siswa Kelas X Semester I di MA Annajah Jakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian merupakan sesuatu yang perlu diselesaikan dan
dirumuskan. Setelah penulis membatasi masalah penelitian, rumusan masalahnya,
yaitu bagaimanakah bentuk-bentuk kesalahan penentuan ide pokok dalam
karangan eksposisi siswa kelas X semester I di MA Annajah Jakarta tahun
pelajaran 2013/2014?

6

E. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan acuan yang dipegang dalam melakukan segala kegiatan,
agar penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan
yang diharapkan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu
mendeskripksikan bentuk-bentuk kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan
eksposisi siswa kelas X semester I di MA Annajah Jakarta tahun pelajaran
2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teoretis dari penelitian ini diharapkan:
a. Memperluas pengalaman serta khasanah penelitian di bidang bahasa
terutama dalam penentuan ide pokok khususnya bagi diri peneliti.
b. Memberikan gambaran bagi guru, bagaimana kesalahan siswa dalam
menentukan ide pokok dalam suatu karangan. Guru dapat memberikan
pendalaman materi dan latihan pada hal-hal yang kurang dikuasai
siswa.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan:
a. Bagi guru bahasa Indonesia, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
terutama bahasa khususnya materi ide pokok dan meningkatkan
pengajaran membaca dan menulis sehingga siswa mampu memahami
serta menentukan ide pokok paragraf dengan baik.
b. Bagi peneliti, untuk mendapatkan data empiris guna mengetahui
bentuk kesalahan penentuan ide pokok paragraf dan memberikan
sumbangan terhadap pola penyajian dan pengembangan bahasa
terutama bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Selain itu, peneliti
juga mendapatkan bahan atau ilmu baru.
c. Bagi mahasiswa, dipergunakan untuk penelitian lebih lanjut khususnya
mengenai

kemampuan dalam menentukan ide pokok dan sebagai

bahan ajar ketika ia menjadi guru di masa yang akan datang.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Analisis Kesalahan
a. Pengertian Analisis Kesalahan
Untuk dapat memiliki keterampilan, khususnya keterampilan berbahasa,
setiap siswa harus melalui tahap belajar. Siswa akan memperoleh ilmu dan
wawasan yang awalnya belum diketahui dan dikuasai. Siswa tidak akan terlepas
dari kesalahan selama dalam proses belajar. Kesalahan yang dialami siswa
merupakan hal yang wajar dan biasa terjadi saat kegiatan belajar. Namun,
kesalahan yang dialami siswa ini tidak bisa dibiarkan terus menerus karena akan
berlangsung lama dan mempengaruhi wawasan serta nilai yang akan diperolehnya
dalam belajar. Oleh karena itu, kesalahan harus dianalisis agar dapat diketahui
bentuk kesalahan dan cara yang tepat untuk mengatasi agar kesalahan itu tidak
terjadi dan tidak membekas lama dalam diri siswa. Dengan demikian, perlu untuk
memahami pengertian mengenai analisis kesalahan. Ada beberapa pendapat
mengenai pengertian analisis kesalahan.
Ellis (dalam Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan) berpendapat,
“Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh
para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel,
pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan
tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta
pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu”.1
Selain itu, Corder (dalam Sri Utari Subyakto-Nababan) berpendapat,
“Analisis kesalahan merupakan suatu aktivitas yang mengkaji kesalahankesalahan yang dibuat oleh seorang pelajar BT (bahasa target) dalam proses
belajar-mengajar BT (bahasa target) tersebut”.2 Jadi, analisis kesalahan

1

Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa,
(Bandung: Angkasa, 2011), h.59-61
2
Sri Utari Subyakto-Nababan, Analisis Kontrastif dan Kesalahan: Suatu Kajian dari Sudut
Pandang Guru Bahasa, (Jakarta: PPS IKIP, 1994), h.5

8

9

merupakan suatu prosedur kerja yang biasa dilakukan oleh peneliti atau guru
bahasa untuk mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan
mengetahui sejauh mana kesalahannya guna memperbaiki kesalahan tersebut agar
tidak membekas lama dalam diri siswa karena kesalahan tidak boleh dibiarkan
terlalu lama dan tidak bisa dianggap remeh karena akan sangat berpengaruh
terhadap pengetahuan siswa.
b. Tujuan Analisis Kesalahan
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai.
Kegiatan menganalisis kesalahan siswa juga memiliki tujuan. Tujuan itu tentunya
untuk mencapai keadaan yang lebih baik lagi bagi siswa dalam kegiatan belajar.
Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan mengemukakan, analisis kesalahan,
antara lain, bertujuan untuk: (1) menentukan urutan penyajian butir-butir yang
diajarkan dalam kelas dan buku teks, misalnya urutan mudah-sukar, (2)
menentukan urutan jenjang relatif penekanan, penjelasan, dan latihan berbagai
butir bahan yang diajarkan, (3) merencanakan latihan dan pengajaran remedial,
(4) memilih butir-butir bagi pengujian kemahiran siswa.3
Selain itu, tujuan dari analisis kesalahan juga dikemukakan oleh Sri Utari
Subyakto-Nababan, yaitu, “Untuk melihat sejauh mana para pelajar BT (bahasa
target) telah mencapai kemajuan dalam „antar bahasa’nya”.4 Adanya tujuan dalam
menganalisis kesalahan siswa, akan membantu pendidik dalam memperbaiki
proses belajar-mengajar di dalam kelas. Data hasil analisis kesalahan siswa
digunakan

sebagai

patokan

untuk

melakukan

perbaikan

dalam

proses

pembelajaran, baik dalam memilih metode pengajaran, memilih media
pembelajaran, ataupun memilih sumber belajar yang tepat, sehingga akan
memberikan hasil yang optimal.
c. Metodologi Analisis Kesalahan
Kegiatan menganalisis kesalahan siswa dalam proses belajar-mengajar tentu
memiliki langkah-langkah yang dapat dilakukan agar tujuan dari analisis
kesalahan dapat tercapai. Langkah-langkah dalam menganalisis kesalahan siswa
yang dikemukakan oleh Jos Daniel Parera, yaitu, “Pengumpulan data dari
3

Tarigan dan Djago Tarigan., op.cit., h. 69
Nababan, op.cit., h.8

4

10

karangan-karangan siswa ajaran atau dari hasil ujian, identifikasi kesalahan baik
yang

mendapatkan

penyimpangan

yang

perhatian

khusus

dengan

umum,

klasifikasi

atau

tujuan

tertentu

pengelompokan

maupun
kesalahan,

pernyataan tentang frekuensi tipe kesalahan, identifikasi lingkup tipe kesalahan,
dan usaha perbaikan”.5 Jadi, dalam menganalisis kesalahan siswa tidak sembarang
menganalisis, tetapi ada langkah-langkah yang harus dilakukan agar memperoleh
data yang optimal. Peneliti akan lebih mudah mengetahui bentuk-bentuk
kesalahan, sehingga akan diketahui bentuk kesalahan yang mana yang paling
banyak dilakukan siswa. Hal ini akan membantu pendidik atau peneliti dalam
menentukan rencana tindak lanjut untuk memperbaiki kesalahan siswa agar tidak
berlangsung lama.

2. Paragraf
a. Pengertian Paragraf
Sebelum melakukan analisis kesalahan dalam bentuk karangan, tentu harus
mengetahui lebih dahulu tentang pengertian paragraf karena karangan yang akan
dianalisis terdiri dari beberapa paragraf. Banyak ahli yang berpendapat mengenai
pengertian paragraf. Rasyid Sartuni, berpendapat, “Paragraf disebut juga alinea,
perenggan,

atau

baru.

Artinya,

paragraf

adalah

satuan

bahasa

yang

mengungkapkan sebuah gagasan (utama) atau sebuah pokok pikiran”. 6 Ramlan A.
Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A mengemukakan, “Paragraf bukan sekedar
kumpulan kalimat. Artinya, tulisan yang terdiri dari sekumpulan kalimat belum
tentu paragraf. Dikategorikan paragraf jika sekumpulan kalimat tersebut terdiri
dari satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas”.7
Alek A. dan H. Achmad H.P. menyatakan bahwa paragraf memiliki beberapa
pengertian, yaitu: (1) paragraf ialah karangan mini. Artinya, semua unsur
karangan yang panjang ada dalam paragraf; (2) paragraf adalah satuan bahasa
5

Jos Daniel Parera, Analisis Kontrastif Bahasa dan Analisis Kesalahan Berbahasa, (Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Ikip, 1997), h. 58
6
Rasyid Sartuni, Aplikasi Bahasa Akademik, (Jakarta: Alfonso Pratama, 2007), Cet. V, h.109
7
Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta:
FITK PRESS, 2010), Cet. I, h.86

11

tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis,
dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu; (3) paragraf
merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang
mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya
dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya; dan (4) paragraf yang terdiri atas
satu kalimat berarti yang tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan.8
Selain itu, M. Ramlan berpendapat, “Paragraf merupakan bagian dari suatu
karangan dan dalam bahasa lisan merupakan bagian dari suatu tuturan”.9 Sabarti
Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan berpendapat, “Paragraf
merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan”. 10 Laurie Blass
dan Meredith Pike-Baky berpendapat, “A paragraph is a group of sentences that
develops an idea. The sentences of a paragraph support and give examples of the
main idea. A paragraph begins with an indented sentence. A paragraph can stand
alone, or it can be grouped with other paragraphs to develop a more general
idea, as in an essay”.11 (Sebuah paragraf merupakan sekolompok kalimat yang
mengembangkan sebuah ide. Kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf mendukung
dan memberikan contoh ide pokoknya. Sebuah paragraf dimulai dengan kalimat
yang ditujukan atau dimaksudkan. Sebuah paragraf bisa berdiri sendiri atau bisa
dikelompokkan dengan paragraf yang lain untuk mengembangkan ide yang lebih
luas, seperti essay).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa paragraf merupakan bagian dari
sebuah tulisan atau karangan yang terdiri dari beberapa kalimat, dibangun oleh
sebuah gagasan utama atau ide pokok, dan dijelaskan oleh kalimat-kalimat
penjelas. Jadi, apabila terdapat kumpulan kalimat tetapi tidak mengandung sebuah
gagasan atau ide pengarangnya, maka kumpulan kalimat tersebut bukan
merupakan paragraf.

8

Alek A. dan H. Achmad H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana,
2010), Cet. I, h.207-208
9
M. Ramlan, Paragraf Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia,
(Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1993), Cet. I, h.1
10
Sabarti Akhadiah, dkk, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Erlangga, 1995), Cet. IX, h.144
11
Laurie Blass dan Meredith Pike-Baky, Mosaic 1:Writing, (New York: McGrawHill/Contemporary, 2002), h.13

12

b. Syarat-syarat Paragraf yang Baik
Paragraf merupakan sarana yang digunakan untuk menuangkan ide penulis
sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Ada beberapa syarat yang harus
diperhatikan dalam membuat sebuah paragraf agar menjadi paragraf yang baik
dan ide yang dituliskan dapat tersampaikan dan dipahami oleh pembaca. Syaratsyarat paragraf yang baik ada tiga, yaitu kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A berpendapat, “Kesatuan
paragraf adalah unsur yang membangun sebuah paragraf tersebut. Sebuah
paragraf yang baik, biasanya terdiri dari satu kalimat topik/kalimat
utama/kalimat inti dan beberapa kalimat penjelas. Syarat yang kedua adalah
kepaduan(koherensi). Maksudnya, dalam sebuah paragraf tidak boleh ada
kalimat yang tidak ada hubungannya atau menyimpang dari paragraf itu.”12
Syarat yang ketiga, yaitu kelengkapan. Yakub Nasucha menyatakan, “Suatu
paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama”.13 Dengan demikian,
dalam membuat sebuah paragraf tidak hanya sekedar menuliskan kalimat-kalimat,
tetapi dalam sebuah paragraf itu harus ada kalimat utama yang mengandung ide
pokok paragraf dan kalimat-kalimat penjelas. Selain itu, harus memperhatikan
kepaduan antara kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas, sehingga ide yang
disampaikan dapat dipahami.
c. Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran
Paragraf yang ditulis oleh seorang penulis dalam sebuah karangan berbedabeda sesuai dengan keinginan penulisnya dalam meletakkan ide atau gagasan
yang ingin disampaikan kepada pembaca. Ide atau gagasan yang ingin
disampaikan kepada pembaca terletak di dalam kalimat topik. Letak kalimat topik
pada paragraf itu berbeda-beda. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai berpendapat,
“Paragraf yang meletakkan kalimat topik pada awal paragraf disebut paragraf

12

Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta:
FITK PRESS, 2010), Cet. I, h.87
13
Yakub Nasucha, dkk., Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah, (Yogyakarta:
Media Perkasa, 2009), Cet. II, h.39

13

deduktif, sedangkan paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir paragraf
disebut paragraf induktif”. 14
Paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran yang
dikemukakan oleh Minto Rahayu, yaitu: (1) paragraf deduksi dimulai dengan
pernyataan tentang kalimat pokok berupa kesimpulan, kemudian disusul
dengan sejumlah rincian yang menjelaskan/mendukung kesimpulan tersebut,
(2) paragraf induksi dimulai dengan sejumlah rincian yang kemudian
disimpulkan pada akhir paragraf, (3) paragraf campuran meletakkan kalimat
pokoknya di awal paragraf dan diulangi pada akhir paragraf.15
Dengan demikian, dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
terdapat beberapa jenis paragraf dalam sebuah karangan, yaitu paragraf deduktif,
induktif, dan campuran. Jenis paragraf dalam karangan ditentukan oleh penulisnya
sebagai salah satu cara untuk menyampaikan ide yang dimilikinya kepada
pembaca. Paragraf deduktif merupakan paragraf yang letak kalimat topiknya di
awal paragraf dan dijelaskan oleh kalimat-kalimat penjelas. Paragraf induktif
merupakan paragraf yang diawali dengan kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri
kalimat topik. Paragraf campuran merupakan paragraf yang kalimat topiknya
terletak di awal dan akhir paragraf. Setiap karangan dapat memuat salah satu dari
tiga jenis paragraf atau memuat ketiga jenis paragraf di atas.
d. Paragraf sebagai Sarana Menuangkan Gagasan
Seseorang yang ingin menyampaikan ide atau gagasannya kepada orang lain
harus menggunakan sarana agar gagasan atau idenya dapat tersampaikan dan
diterima oleh orang lain. Sarana yang bisa digunakan untuk menuangkan gagasan
yang dimiliki, yaitu paragraf. A. Widyamartaya menyatakan, “Menuangkan
gagasan ialah memberi bentuk kepada segala sesuatu yang kita pikirkan dan
melalui pikiran kita, segala sesuatu yang kita rasakan, berupa rangkaian kata,
khususnya dan teristimewa kata-tertulis, yang tersusun dengan sebaik-baiknya
sehingga gagasan kita itu dapat dipahami dan dipetik manfaatnya dengan mudah
oleh orang lain”.16 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf
merupakan sarana yang selama ini digunakan dalam setiap karangan atau tulisan
14

E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian, (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2012), Cet. XII, h.164-165
15
Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Grasindo, 2007), h.104-105
16
A. Widyamartaya, Seni Menuangkan Gagasan, (Yogyakarta: Kanisius, 1999), Cet. XI, h.31

14

untuk penulis menyampaikan segala gagasan yang ia miliki, sehingga ide atau
gagasannya dapat dibaca serta dipahami dengan jelas oleh pembaca karena ide
tersebut dituliskan dalam sebuah kalimat topik dan dijelaskan lagi oleh kalimatkalimat penjelas.
e. Ide Pokok
1. Pengertian Ide Pokok
Setiap paragraf memiliki satu ide pokok yang ingin disampaikan oleh penulis.
Ide pokok disebut juga gagasan utama dan pikiran utama. Pemahaman mengenai
ide pokok atau pikiran utama sangat penting sebelum membahas lebih lanjut
mengenai letak ide pokok dalam sebuah paragraf. Widjono Hs. berpendapat,
“Pikiran utama yaitu topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf”.17
Kunjana Rahardi menyatakan, “Pikiran utama itu merupakan pesan sangat
mendasar

yang harus

disampaikan

sejelas-jelasnya

kepada

pembaca”.18

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai pikiran utama di atas, dapat
disimpulkan bahwa pikiran utama atau ide pokok merupakan topik atau pesan
yang ingin disampaikan kepada pembaca dalam sebuah paragraf.
2. Ciri-ciri Ide Pokok
Ide pokok di dalam paragraf memiliki ciri-ciri tertentu. Kunjana Rahardi
berpendapat, “Pikiran utama yang baik bagi sebuah paragraf karya tulis ilmiah
adalah pikiran utama yang jelas eksistensinya dan memenuhi kriteria
ketercukupan kemunculannya.”19 Jadi, ide pokok yang dikatakan baik dalam
sebuah paragraf harus jelas dinyatakan dalam paragraf tersebut. Ide pokok yang
terdapat dalam kalimat utama harus dijelaskan dengan kalimat-kalimat penjelas.
Selain itu, ide pokok juga tidak boleh berbelit-belit keberadaannya. Maksudnya,
ide pokok tidak boleh terlalu sempit dan juga tidak boleh terlalu luas agar
pembaca dapat menangkap dan memahaminya.

17

Widjono Hs., Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2012), h. 224
18
Kunjana Rahardi, Teknik-Teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah, (Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2010), Cet. III, h. 26
19
Ibid., h.29

15

3. Penyajian Ide Pokok dalam Paragraf
Pemahaman mengenai pesan yang ingin disampaikan oleh penulis di setiap
paragraf dalam sebuah karangan bisa didapatkan dengan cara mengetahui letak
ide pokok dalam setiap paragraf. Ide pokok atau gagasan yang ingin disampaikan
itu bisa terletak di awal, di akhir, dan di awal-akhir sebuah paragraf. Di bawah ini
merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai letak ide pokok dalam sebuah
paragraf.
a. Ide pokok yang terletak pada bagian awal paragraf
Ide pokok dalam sebuah paragraf dapat terletak pada bagian awal. M.
Ramlan berpendapat, “Ide pokok yang terletak pada bagian awal paragraf
pada umumnya mengandung pernyataan yang bersifat umum, pernyataan
yang masih memerlukan pengembangan, rincian, dan penjelasan lebih
lanjut”.20 Zainuddin menyatakan, “Adapun letak pikiran utama dan pikiran
penjelas sangat berkaitan, maksudnya bila letak pikiran utama di awal
paragraf maka pikiran penjelas menyusul atau menguraikan lebih lanjut”.21
Sejalan dengan itu, Kunjana Rahardi berpendapat, “Pikiran utama yang
tersaji di dalam kalimat utama itu menjadi semacam pernyataan umum,
kemudian pernyataan yang sifatnya umum itu dijabarkan dengan secara
terperinci dengan kalimat-kalimat penjelas yang mengikutinya”.22 Selain itu,
Rasyid Sartuni berpendapat, “Penempatan gagasan pada awal paragraf
ditempatkan pada kalimat pertama atau kalimat kedua dari sejumlah kalimat
dalam paragraf.23 Dengan demikian, dapat penulis simpulkan bahwa ide
pokok yang terletak pada awal paragraf dimulai dengan sebuah kalimat
utama di awal paragraf yang mengandung pernyataan umum dan pernyataan
umum tersebut dijelaskan oleh kalimat-kalimat selanjutnya yang merupakan
kalimat penjelas.
20

M. Ramlan, Paragraf Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia,
(Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1993), Cet. I, h.2-3
21
Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), Cet.
I, h. 46
22
Kunjana Rahardi, Teknik-Teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah, (Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2010), Cet. III, h. 34
23
Rasyid Sartuni, Aplikasi Bahasa Akademik, (Jakarta: Alfonso Pratama, 2007), Cet. V, h.119

16

b. Ide pokok yang terletak pada bagian akhir paragraf
Selain terletak di awal paragraf, ide pokok juga terletak pada bagian
akhir paragraf. M. Ramlan berpendapat, “Ide pokok yang demikian pada
umumnya

merupakan

dikemukakan

kesimpulan

atau

rangkuman

dari

apa

yang

pada kalimat-kalimat dimukanya”.24 Selain itu, Zainuddin

berpendapat, “Letak pikiran utama pada akhir paragraf maka pikiran penjelas
menguraikan lebih dahulu, kemudian mencapai suatu kesimpulan (sebagai
pikiran utama)”.25 Sejalan dengan itu, Kunjana Rahardi menyatakan,
“Kalimat pokok yang berisi pikiran utama itu diletakkan di akhir paragraf,
dan kalimat-kalimat yang mendahuluinya adalah semacam pengantar dan
penjabar atau pemerinci menuju hal yang sifatnya umum di akhir paragraf
itu”.26 Selain itu, Rasyid Sartuni berpendapat, “Dalam paragraf ini uraian
yang berupa penjelasan mengawali paragraf dan menyusul kalimat topik atau
gagasan utama”.27 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ide
pokok yang terletak pada akhir paragraf dimulai dengan kalimat-kalimat
penjelas yang memuat rincian atau penjelasan lebih dahulu dan diakhiri
dengan sebuah kesimpulan yang terdapat dalam kalimat topik.
c. Ide pokok yang terletak pada bagian awal dan akhir paragraf
Selain terletak pada awal paragraf dan pada bagian akhir dalam paragraf,
ide pokok juga memiliki kemungkinan untuk terletak pada bagian awal dan
akhir paragraf. Senada dengan hal itu, ada beberapa pendapat mengenai letak
ide pokok pada awal dan akhir paragraf atau disebut juga paragraf campuran.
Rasyid Sartuni berpendapat, “Dalam paragraf ini gagasan dikemukakan pada
awal paragraf lalu diuraikan atau dijelaskan oleh kalimat (-kalimat)
berikutnya dan kalimat penutup paragraf merupakan penegasan/pengulangan

24

M. Ramlan, Paragraf Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia,
(Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1993), Cet. I, h. 5
25
Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), Cet.
I, h.47
26
Kunjana Rahardi, Teknik-Teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah, (Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2010), Cet. III, h. 34
27
Rasyid Sartuni, Aplikasi Bahasa Akademik, (Jakarta: Alfonso Pratama, 2007), Cet. V, h.119

17

gagasan”.28 Selain itu, Zainuddin berpendapat, “Letak pikiran utama di awal
dan di akhir paragraf maka pikiran penjelas menguraikan setelah pikiran
utama (di awal) dan uraian pikiran penjelas tersebut sampai pada
kesimpulan”.29 M. Ramlan menyatakan, “Ide pokok yang terletak di bagian
awal paragraf berisi pernyataan yang bersifat umum, yang sudah tentu masih
memerlukan penjelasan lebih lanjut, sedangkan ide pokok yang terletak di
bagian akhir paragraf sebenarnya merupakan ulangan dari ide pokok yang
terletak di bagian awal paragraf, hanya sering bentuk kalimat atau katakatanya tidak sama tepat.30 Dari beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa jika ide po

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo: Pada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 5 67

Penguasaan kata depan di, ke ada awalan di-, ke dalam peragraf narsi siswa kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 di Madrasah Aliyah Annajah Jakarta

0 13 131

Analisis kesalahan kata penghubung dalam karangan narasi siswa kelas IX semester I MTs Darussalam Ciampea Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 102

Penggunaan kata depan dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII semester genap Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsan Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

0 5 153

Analisis kesalahan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa x SMA Ar- Ridwan Bekasi Tahun pelajaran 2011-2013

1 8 82

Analisis kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi siswa kelas x semester 1 di MA Annajah Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

0 41 180

Analisis kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII MTS Miftahul Umam Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013 / 2014

1 22 133

Interferensi morfologi dialek betawi terhadap bahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII di MTS Nurul Anwar Bekasi Utara Tahun pelajaran 2013/2014

0 9 108

Analisis Kesalahan Penentuan Ide Pokok dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas X Semester I di MA Annajah Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 180

Pengaruh penerapan metode menulis berantai terhadap keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun ajaran 2013/2014

0 14 165