Lokasi dan Subjek Penelitian PARADIGMA PENELITIAN

Russamsi Martomidjojo, 2012 Pengembangan Pembelajaran Biologi Sel Berbasis Concept Attainment Guna Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 75

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Biologi jenjang strata-1 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Kuningan, jalan Pramuka Nomor 67 Kuningan. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP-Universitas Kuningan merupakan sebuah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK Swasta terakreditasi ”B”. Penelitian dilakukan selama satu semester, yaitu semester kedua tahun 2010. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi tingkat pertama semester kedua. Subjek populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa calon guru biologi jenjang Strata- 1 yang masih aktif. Sedangkan subjek sampel penelitian adalah mahasiswa calon guru biologi yang sedang mengikuti perkuliahan mata kuliah Biologi Sel di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP-Universitas Kuningan. Mahasiswa calon guru biologi yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 74 orang mahasiswa.

B. PARADIGMA PENELITIAN

Penelitian ini difokuskan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran mahasiswa calon guru Biologi di LPTK-Universitas Kuningan terutama untuk memaknai mata kuliah Biologi Sel sehingga mahas iswa memiliki kemampua menggali, membangun pencapaian konsep concept attainment dengan meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis. Ada beberapa Russamsi Martomidjojo, 2012 Pengembangan Pembelajaran Biologi Sel Berbasis Concept Attainment Guna Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 76 komponen yang terkait dengan proses pendidikan di LPTK yang menjadi paradigma penelitian ini. Adapun paradigma ini digambarkan seperti Gambar 3.1. Gb.3.1: Bagan Paradigma Penelitian Diadaptasi dari Keler 1985 dalam NSTA AETS, 1988 Gambar 3.1. Paradigma Penelitian Diadaptasi dari Keler 1985 dalam NSTA AETS, 1988 Keenam komponen pada gambar paradigma penelitian di atas, diuraikan berikut. Di dalam kurikulum terkandung empat unsur yang tidak dapat dipisahkan, yakni: tujuan, isi atau materi ajar, proses, dan evaluasi. Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kompetensi di LPTK perlu dirumuskan suatu kegiatan belajar yang memungkinkan mahasiswa calon guru biologi memiliki pengalaman belajar yang berkaitan dengan pencapaian kompetensinya. Dalam proses implementasi, kurikulum menempati suatu ruang yang akan KURIKULUM LPTK DOSEN MAHASISWA Kemampuan awal Biologi Sel Konflik Kognitif Berpikir Kritis LEARNING OUTCOME SARANA PRASARANA PENGETAHUAN BARU MAHASISWA Multiple solution ContentProcess Kemampuan Concept Attainment Proses Pembelajaran Program Pembelajaran Russamsi Martomidjojo, 2012 Pengembangan Pembelajaran Biologi Sel Berbasis Concept Attainment Guna Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 77 menggabungkan sistem kurikulum ke dalam proses pembelajaran. Beauchamp 1975 menyatakan, bahwa kurikulum dapat dijadikan landasan dalam pengintegrasian materi ajar dan proses pembelajaran. Oleh karena itu, landasan yang perlu kita perhatikan adalah saat implementasi kurikulum sedapat mungkin mengintegrasikan materi ajar dengan proses pembelajaran secara sesuai. Struktur kurikulum di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan terdiri dari: I Mata Kuliah Pengembangan MKP sebanyak 10 SKS; II Mata Kuliah Keilmuan MKK sebanyak 100 SKS; III Mata Kuliah Keahlian Berkarya MKKB sebanyak 18 SKS; IV Mata Kuliah Perilaku Berkarya MKPB sebanyak 21 SKS; dan V Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat MKBB sebanyak 5 SKS. Jadi, jumlah total SKS yang harus lulus berjumlah 152 SKS, ditempuh selama delapan semester. Mata kuliah Biologi Sel termasuk kelompok Mata Kuliah Keilmuan MKK dengan bobot 2 dua Satuan Kredit Semester SKS. Mata Kuliah Biologi Sel diajarkan pada semester dua genap di tingkat satu. Sebagai prasyarat untuk dapat mengikuti mata kuliah Biologi Sel, mahasiswa diwajibkan lulus mata kuliah Biologi Umum dengan bobot 3 tiga SKS pada semester satu ganjil sebelumnya. Struktur kurikulum Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan dapat dilihat pada lampiran 2, dan sebaran mata kuliah pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan Peran dosen dalam proses pembelajaran sangat menentukan dinamika pembelajaran itu sendiri, mengingat dosen merupakan “agen tunggal informasi belajar ” di dalam kelas, walaupun peran ini, sekarang, sudah dianggap kurang representatif. Bahkan peran dosen dalam paham konstruktivisme dapat dikatakan Russamsi Martomidjojo, 2012 Pengembangan Pembelajaran Biologi Sel Berbasis Concept Attainment Guna Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 78 sebagai agen innovator, eksperimenter, peneliti, model, mentor, kolaborator, pendiagnostik, dan juga sekaligus sebagai agen pembelajar Crawford, 2000. Dosen dapat mengoptimalkan perkembangan dinamika mahasiswa. Sukmadinata 2001 menyatakan, bahwa dosen dapat berperan dalam mengoptimalkan perkembangan mahasiswa dengan tiga cara, yakni: 1 mendiagnosis kemampuan dan perkembangan mahasiswa; 2 memilih cara pembelajaran yang sesuai dengan kondisi mahasiswa dengan pen dekatan “multi metode dan multi media ”, dan 3 kegiatan bimbingan di luar kegiatan perkuliahan. Syarat dosen pengampu mata kuliah Biologi Sel, adalah seorang dosen yang memiliki minimal Jabatan Akademik 200 Kredit poin Lektor, menguasai konten Biologi Sel dan Pedagoginya. Berlatar belakang pendidikan minimal Strata-2 di Bidangnya dan se-alur dengan latar belakang pendidikan Strata-1 nya. Mahasiswa di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP-Universitas Kuningan merupakan mahasiswa calon guru biologi yang memiliki nilai strategis dalam memperbaiki mutu guru dan mutu pendidikan biologi. Dihasilkannya guru professional yang berkualitas dari suatu LPTK tidak bisa lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, diantaranya: motivasi dari mahasiswa itu sendiri, proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas, dan kemampuan awal mengajar dari mahasiswa calon guru itu sendiri. Karakteristik mahasiswa perlu dijadikan perhatian utama bagi para dosen, karena pada diri mahasiswa terkandung potensi dan kompetensi yang perlu digali dan ditumbuhkembangkan. Di samping itu, juga Russamsi Martomidjojo, 2012 Pengembangan Pembelajaran Biologi Sel Berbasis Concept Attainment Guna Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 79 nalar para mahasiswa calon guru b iologi perlu diubah, terutama “mind set”-nya agar diarahkan ke permasalahan pendidikan. Mahasiswa yang menempuh perkuliahan di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan berlatar belakang pendidikan sekolahnya berasal dari lulusan jurusan program fisika, program biologi, jurusan ilmu pengetahuan alam IPA, dan juga lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan program studi pertanian dan perikanan. Sebelum menjadi mahasiswa biologi di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan, mereka memperoleh materi yang terkait dengan sel diperoleh di kelas satu SMA. Proses pembelajaran Biologi Sel dapat berlangsung dengan baik dan kondusif apabila disertai dengan adanya ketersediaan sarana dan prasarana dalam belajar yang mencukupi. Sarana pembelajaran biologi meliputi program pembelajaran yang didukung oleh keberadaan media pembelajaran, seperti: Lembar Kegiatan Mahasiswa LKM, OHP, Slide Projector, DVD, dan Multimedia lainnya. Sedangkan prasarana pembelajaran Biologi Sel, meliputi ruang kelas. Association for Education and Communication Technology AECT menyatakan arti media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi. Sukmadinata 2001:108 menyatakan bahwa media memiliki peran sebagai segala sesuatu yang disediakan dosen untuk mendorong mahasiswa dalam belajar. National Education Association NEA menyatakan arti media sebagai segala yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau Russamsi Martomidjojo, 2012 Pengembangan Pembelajaran Biologi Sel Berbasis Concept Attainment Guna Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 80 dibicarakan beserta instrument yang dapat digunakan untuk kegiatan tersebut. Media pembelajaran merupakan perantara informasi atau komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Rustaman, N. 2000:145 menyatakan bahwa media memiliki beberapa fungsi dalam pembelajaran, yakni: 1 dapat membangkitkan motivasi belajar mahasiswa; 2 memiliki fungí pengulangan; 3 memberikan stimulus belajar; 4 mengaktifkan respon mahasiswa; 5 memberikan feedback secara cepat dari mahasiswa. Di samping itu, media pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis, yakni: 1 meletakkan dasar-dasar yang konkrit dari konsep-konsep yang abstrak sehingga mengurangi pemahaman yang bersifat Verbalisme; 2 dapat membangkitkan motivasi belajar; 3 dapat menyediakan informasi secara akurat, dan lengkap; dan 4 dapat mengatasi penampilan obyek yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Pembelajaran Biologi Sel yang berlangsung saat ini di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Kuningan umumnya masih berorientasi pada “teacher centered” yang didominasi strategi ekspositori. Strategi ini masih bertahan dan masih disenangi dosen pengampu disebabkan oleh anggapan bahwa strategi ini lebih cepat dan mudah dilaksanakan oleh para dosen. Di sisi lain, pembelajaran menggunakan strategi ekspositori tidak berkesan membekali para mahasiswa calon guru biologi pada keterampilan berpikir dan memberikan pengetahuan yang diperoleh. Pembelajaran Biologi Sel dalam penelitian ini, lebih menekankan pada penggalian, dan membangun konsep-konsep menggunakan pembelajaran pencapaian konsep Concept Attainment dengan mengembangkan penguasaan konsep dan Russamsi Martomidjojo, 2012 Pengembangan Pembelajaran Biologi Sel Berbasis Concept Attainment Guna Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 81 keterampilan berpikir kritis mahasiswa calon guru biologi. Pembelajaran Biologi Sel banyak mengandung konsep-konsep abstrak dan sulit dipelajari mahasiswa calon guru biologi. Biologi Sel merupakan suatu kajian bidang sains yang pembelajarannya semestinya berorientasi kepada hakekat sains sebagai proses dan produk. Artinya bahwa pembelajaran Biologi Sel tidak cukup dilaksanakan dengan penyampaian informasi mengenai konsep dan prinsip-prinsip saja yang bersifat Verbalisme. Mahasiswa calon guru biologi harus secara aktif mengamati, mengaplikasikan, berdiskusi dengan sesama mahasiswa dan dosen. Aktivitas mahasiswa ini dikenal dengan konsep pembelajaran ”hands-on and minds-on activity” Diharapkan, hasil akhir dari perkuliahan Biologi Sel berbasis pembelajaran ”Concept Attainment” dalam penelitian ini adalah para mahasiswa calon guru biologi mampu melakukan pencapaian konsep dan memahami konsep- konsep Biologi Sel sehingga dapat masuk dan mengisi untuk berproses ke dalam ”working memory” dan selanjutnya akan masuk ke dalam ”long-term memory”- nya dan tersimpan lama. Mahasiswa calon guru biologi sebelum mengikuti proses belajar melalui pembelajaran Biologi Sel berbasis pencapaian konsep Concept Attainment memiliki pengetahuan awal Biologi Sel. Setelah selesai mengikuti pengembangan pembelajaran Biologi Sel P2BS yang berbasis pencapaian konsep Concept Attainment diharapkan mampu memiliki pengetahuan baru ”Multiple solution, content knowledge, proses sains yang berkaitan dengan konsep-konsep biologi sel. Russamsi Martomidjojo, 2012 Pengembangan Pembelajaran Biologi Sel Berbasis Concept Attainment Guna Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 82

C. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN BIOLOGI SEL BERBASIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN “CONCEPT ATTAINMENT MODEL

0 6 7

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.

0 6 30

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.

0 5 29

PENGEMBANGAN MODEL PERKULIAHAN KATABOLISME KARBOHIDRAT BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF CALON GURU BIOLOGI.

0 6 43

PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA CALON GURU.

0 2 40

PEMBELAJARAN SISTEM SARAF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, KETERAMPILAN GENERIK SAINS, DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 28

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN CONCEPT ATTAINMENT MODEL MENGGUNAKAN TEKNIK VEE DIAGRAM DAN CONCEPT MAP DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENALARAN ILMIAH.

0 0 24

PENGEMBANGAN INTERACTIVE PROBLEM BASED MODULE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP IPA

0 0 12

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA CALON GURU

0 1 6

Pengaruh Concept Attainment Model Terhadap Disposisi Berpikir Kritis Matematis Mahasiswa

0 1 12