Perasaan malu ini mungkin timbul akibat adanya gangguan
pada kemampuan
bicara dan
kelumpuhannya. 5 Depresi
Menurut Ginsberg 2005 depresi adalah perasaan marah yang berlangsung di dalam batin, beberapa
depresi tidak hanya bersifat reaktif, tetapi penderita kelumpuhan pasca stroke akan bereaksi terhadap
semua kehilangannya dan merasa putus asa. Gangguan depresi merupakan gangguan emosi yang
paling sering dikaitkan dengan stroke.
2.3 Sumber Stressor
Secara umum keadaan yang dapat menimbulkan stres adalah stressor. Menurut Maramis 1999 dalam Jaya 2015
stresor adalah keadaan atau kejadian yang menimbulkan stres sehingga memunculkan reaksi stres seperti ketakutan,
kecemasan, dan kemarahan. Sumber stres dapat di timbulkan dari lingkungan sekitar misalnya keluarga, penyakit kronis dan
lain-lain yang di sebut stresor psikososial. Stresor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa
yang menyebabkan perubahan pada individu, sehingga individu perlu mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk
menanggulanginya Hawari, 2008. Apabila seseorang yang
menerima stresor ini tidak dapat melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut, akan timbul berbagai keluhan, yaitu
stres. Berikut adalah jenis stresor psikososial Hawari 2008:
1. Problem orangtua: Menjadi orangtua pada zaman sekarang ini tidak semudah seperti zaman dahulu. Hal
ini disebabkan tatanan sosial dan ekonomi sudah jauh berbeda.
2. Hubungan interpersonal antarpribadi: Hubungan antar- sesama perorangan atau individual yang tidak baik
dapat merupakan sumber stres seperti hubungan yang tidak serasi atau harmonis, tidak baik atau buruk,
dengan teman atau sesama rekan, atasan dan bawahan, pengkhianat dan lainnya. Berinteraksi dengan
lingkungan baru,
bertemu macam-macam
orang seringkali membuat seseorang harus menyesuaikan diri
dengan lingkungan. Namun apabila gagal dalam menyesuaikan dengan lingkungan yang baru hanya
akan membuat seseorang tertekan dan menimbulkan stress bahkan depresi.
3. Pekerjaan: tidak bekerja ataupun kehilangan pekerjaan karena di PHK, akan berdampak pada gangguan
kesehatan bahkan bisa sampai pada kematian. Ataupun
juga seseorang yang terbiasa bekerja apabila tiba-tiba kehilangan pekerjaan biasanya mengalami kejenuhan
dan ketidak berdayaan, merasa tidak berguna terhadap dirinya, sehingga dapat menumbulkan stres.
4. Lingkungan hidup: Kondisi lingkungan hidup yang buruk, akan berpengaruh besar bagi kesehatan seseorang
dimana seseorang yang baru tinggal dilingkungan baru perlu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan
lingkungannya, sehingga jika seseorang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya bisa membuat
orang menjadi stres sehingga berpengaruh terhafdap kondisi kesehatannya.
5. Keuangan: Masalah keuangan salah satu masalah utama karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
orang membutuhkan
uang. Apabila
kebutuhan fundamental seperti kesehatan tidak dapat terpenuhi
karena keterbatasan untuk memperoleh uang seseorang cenderung
melakukan hal-hal
negative seperti
keingingan untuk bunuh diri. Stres inilah yang pada akhirnya memunculkan perilaku-perilaku yang destruktif
seperti tersebut di atas. Misalnya pendapatan lebih kecil dari pengeluaran, terlibat utang, kebangkrutan usaha,
dan lain sebagainya.
6. Perkembangan: Yang dimaksud disini adalah tahapan perkembangan baik fisik maupun mental seseorang
siklus kehidupan. Misalnya menopause, masa remaja, masa dewasa, masa dewasa, usia lanjut dan lain
sebagainya. 7. Penyakit fisik dan cidera: Berbagai penyakit fisik
terutama yang kronis atau cedera dapat menyebabkan stres bahkan depresi pada diri seseorang, sebagai
contoh misalnya penyakit jantung, paru-paru, stroke, kanker, HIV atau AIDS, dan lain sebagainya. Stres bisa
memperparah penyakit yang derita, karena penyakit yang tak kunjung sembuh, pengobatan yang mahal, atau
pikiran bahwa semakin hari sakit yang diderita semakin merepotkan diri dan keluarga. Stres pun muncul,
akibatnya penyakit semakin parah. Stres bisa menjadi penyebab sekaligus akibat bagi penyakit.
8. Faktor keluarga: Sikap dan perilaku yang keluarga tunjukkan yang dapat menimbulkan stres atau tekanan
pada seseorang seperti sikap acuh tak acuh, tidak perhatian, sering marah, kurang komunikasi dan lain-
lain.
9. Trauma: Seseorang yang mengalami bencana alam, pemerkosaan, kebakaran, peperangan, kekerasan,
perampokan dan lain sebagainya.
2.4 Konsep Koping 2.4.1 Mekanisme Koping