Permasalahan Ekonomi Permasalahan Kesehatan Keluarga Permasalahan Pendidikan

6 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam keluarga Bapak Wayan Ugu Susanta, antara lain: diperlukan pekerjaan yang dapat dilakukan di rumah karena Bapak Wayan Ugu Susanta memiliki gejala penyakit yang menyerang dibagian perut beliau, tidak hanya itu kaki Bapak Wayan Ugu juga sering merasa kesemutan sehingga beliau tidak dapat berjalan jauh. Selain itu, pekerjaan sampingan untuk Ibu Nengah Darsini difokuskan kepada pekerjaan yang tidak memberatkan tangan karena beliau memiliki cedera di tangan kanan, serta pekerjaan tetap untuk Ibu Nengah Darsini yang hanya tamatan SD. Dengan kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga Bapak Wayan Ugu Susanta, kelanjutan pendidikan anaknya pun masih belum terpikirkan apalagi masalah kesehatan beliau sendiri yang kurang diperhatikan, seperti yang kita ketahui masalah pendidikan dan kesehatan adalah masalah yang sangat penting dan keluarga ini juga sangat mengerti dan mendukung anaknya untuk menyelesaikan pendidikannya hingga tingkat perguruan tinggi.

2.2 Masalah Prioritas

2.2.1 Permasalahan Ekonomi

Keluarga Bapak Wayan Ugu Susanta merupakan salah satu keluarga yang prasejahtera di Dusun Lebah, di mana kondisi ekonomi keluarga Bapak Wayan Ugu Susanta dapat dilihat dari hasil perhitungan penghasilan dan pengeluaran keluarga tersebut. Namun, terkadang-kadang dapat melebihi pendapatan yang diperolehnya apabila terjadi kejadiaan yang tak terduga seperti sakit atau hal lainnya. Maka setiap bulannya keluarga ini harus berhemat untuk tetap bertahan hidup. Dengan penghasilan seadanya, Bapak Wayan Ugu Susanta cukup kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga terlebih dengan sakit yang diderita beliau dan istrinya serta pendidikan anak yang masih sangat panjang dan emmbutuhkan biaya yang sangat tidak sedikit hingga perguruan tinggi. 7

2.2.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga

Permasalahan Kesehatan yang ada pada keluarga Bapak Wayan Ugu Susanta yakni perut beliau yang membesar dan sedikit keras dibagian bawah kanan dan pinggang beliau merasa sakit jika terlalu lama berdiri. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan Pak Ugu mengalami kram perut, Bapak Wayan Ugu juga sudah menjalani rontgen dan dokter yang memeriksa beliau saat itu mengatakan tidak ditemukan kegaganjalan, tetapi sayangnya Bapak Ugu belum pernah menjalani USG. Minimnya penghasilan keluarga mengakibatkan keluarga Bapak Ugu Susanto tidak mampu mengobati bahkan memeriksakan keadaan secara rutin ke rumah sakit, sehingga pihak keluarga mengalami kesulitan untuk memberikan pelayanan di rumah karena tidak diketahui secara pasti penyakitnya.

2.2.3 Permasalahan Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan bangsa, sehingga menjadi kunci yang paling penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. Dengan semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang maka akan lebih besar peluang mendapat pekerjaan yang lebih layak Begitupula dengan Bapak Wayan Ugu Susanta, yang memiliki semangat dan tekad kuat untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Bapak Wayan Ugu Susanta sangat serius dalam hal pendidikan, jadi segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan anaknya maka akan segera dipenuhi sekalipun harus meminjam terlebih dahulu. Anaknya sekarang sedang duduk di bangku SD kelas 4. Untuk kedepannya beliau akan terus mendukung anak satu-satunya untuk terus melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi sehingga nantinya dapat lebih mudah untuk mencari pekerjaan. 2.2.4 Permasalahan Sosial Budaya Dari segi kehidupan sosial Bapak Wayan Ugu Susanta mengakui bahwa dana harus diluangkan untuk kehidupan sosialnya. Selayaknya orang Bali pada umumnya, memang diperlukan alokasi dana untuk upacara adat maupun acara adat lainnya. Beliau memang tidak mengalokasikan dana khusus untuk bersosialisasi menyama braya namun tetap saja hampir tiap bulannya dibutuhkan untuk bidang ini. Beliau bahkan mengakui bahwa dalam kesempatan 8 tertentu seperti rahinan dan piodalan maka pengeluaran untuk banten akan bertambah dan bahkan dalam satu kesempatan piodalan pengeluaran sempat membengkak hingga Rp 500.000,00. Dana untuk kehidupan sosial ini nampaknya memang menghabiskan cukup banyak dana. Namun Beliau berpendapat bahwa, hal tersebut merupakan tabungan di kehidupan selanjutnya. 9 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program