9
3. Masalah hakekat dan kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Masalah hakekat manusia hubungan dengan alam sekitar,
5. Masalah hakekat manusia hubungannya dengan sesama manusia.
Meskipun cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam kehidupan manusia yang universal itu sebagaimana yang tersebut diatas berbeda
– beda untuk tiap masyarakat dan kebudayaan, namun dalam tiap lingkungan masyarakat dan
kebudayaan tersebut lima hal tersebut di atas selalu ada. Kebudayaan manusia bukanlah suatu hal yang hanya timbul sekali atau
bersifat sederhana. Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda dari kebudyaan masyarakat lain. Sesuatu dapat dikatakan sebagai bentuk kebudyaan
apabila nilai dan norma yang diciptakan dapat mempengaruhi pola perilaku suatu kelompok masyarakat. Oleh karena itu kebudayaan selalu dihubungkan dengan
nilai, norma, sikap dan perilaku berpola dari sebagian besar anggota kelompok masyarakat tertentu. Kebudayaan merupakan suatu kumpulan yang berintegrasi
dari cara-cara berlaku yang dimiliki bersama, dan kebudayaan yang bersangkutan secara unik mencapai penyesuaian kepada lingkungan tertentu. Kebudayaan juga
tidak bersifat statis, melainkan selalu mengalami perubahan Sujarwa 2010 : 40
2.3 Mitos
Mitos adalah suatu bentuk pesan atau tuturan yang harus diyakini kebenarannya tetapi tidak dapat dibuktikan. Mitos bukanlah konsep atau ide
melainkan suatu cara pemberian arti. Secara etimologis, mitos merupakan suatu jenis tuturan yang bukan sembarang tuturan. Pengertian mitos dalam konteks
10
mitologi-mitologi lama mempunyai pengertian suatu bentukan dari masyarakat yang berorientasi pada masa lalu atau dari bentukan sejarah yang bersifat statis,
kekal. Mitos dalam pengertian lama identik dengan sejarah bentukan masyarakat pada masanya.
Lévi-Strauss memandang mitos sama dengan bahasa. Bahasa adalah sebuah media, alat, atau sarana untuk berkomunikasi, untuk menyampaikan pesan dari satu
individu ke individu lain, dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain. Demikian pula halnya dengan mitos, mengandung pesan-pesan yang terungkap
dalam penceritaan. Di satu sisi mitos menunjuk pada peristiwa di masa lampau, namun disisi lain, mitos juga menampilkan pola-pola relasi yang tetap ada sampai
sekarang Kristanto 2005 :137. Dalam semiotika Barthes juga melihat mitos sebagai salah satu bentuk
bahasa, sebagai suatu cara mengedarkan makna di masyarakat terutama pada struktur masyarakat yang kapitalis. Bagi Barthes, mitos sebagai cara berfikir
kebudayaan tentang sesuatu, sebuah cara mengkonseptualisasikan atau memahami sesuatu hal. Barthes menyebutnya sebagai rangkaian konsep yang saling berkaitan
Sobur, 2004 : 224. Roland Barthes menjelaskan bahwa mitos bukanlah pembicaraan yang
sembarangan, bahasa membutuhkan kondisi – kondisi khusus untuk menjadi mitos.
Pada awalnya secara tegas mitos adalah merupakan sistem komunikasi dan mitos adalah suatu pesan. Mitos bisa dipahami bukan sebagai suatu objek, konsep atau
gagasan tetapi mitos merupakan mode pertandaan a mode of signification dan
11
suatu bentuk a form . Dapat dilihat bahwa mitos menurut substansinya merupakan hal yang menyesatkan karena mitos adalah semacam wicara yang akan
menjadi mitos apabila disampaikan lewat wacana Barthes, 2007 : 295.
2.4 Semiotika