Kewajiban legalkontrak Contractual liabilities Kewajiban konstruktif constructive liabilities Kewajiban equitable

B. Hasil Transaksi Masa Lalu Syarat lain dari hutang adalah berasal dari transaksi masa lalu. Transaksi tersebut menunjukkan transaksi yang benar-benar telah terjadi sehingga dapat digunakan untuk memastikan bahwa hanya kewajiban sekarang yang harus dicatat sebagai hutang dalam neraca.

2.2 Terjadinya Kewajiban

Intrepretasi terhadap terjadinya kewajiban cenderung didasarkan konsep economic substance over legal form bukan semata-mata pada aspek yuridisnya. Dengan demikian, apabila dinilai dari substansi ekonomi suatu transaksiperistiwa memenuhi kriteria hutang, otomatis hutang akan diakui dan disajikan dalam neraca.

A. Keadaan Yang Dapat Menimbulkan Kewajiban

Untuk menentukan suatu transaksi sebagai kewajiban atau bukan, sangat tergantung pada kemampuan untuk menafsurkan transaksikejadian yang emnimbulkannya.Namun demikian, ditinjau dari penafsiran sematik apabila suatu kewajiban dalam kenyataannya memang ada, maka yang paling penting adalah mencatat hal tersebut sebagaisuatu hutang tanpa memperhatikan bagaimana terjadinya. Kohler, 1970: hal.263 menyatakan bahwa hutang adalah suatu jumlah yang harus dibayar dalam bentuk uang, barang, atau jasa khususnya hutang yang memiliki kriteria sebagai berikut: a. terjaditelah terjadi b. terjadi pada suatu saat tertentu di masa mendatang c. terjadi karena tidak dilaksanakannya suatu tindakan di masa yang akan datang. Hutang dapat terjadi karena beberapa factor antara lain:

1. Kewajiban legalkontrak Contractual liabilities

Kewajiban legal adalah hutang yang timbul karena adanya ketentuan formal berupa peraturan hukum untuk membayar kas atau menyerahkan berang jasa kepada entitas tertentu.

2. Kewajiban konstruktif constructive liabilities

Kewajiban konstruktif timbul karena kewajiban tersebut sengaja diciptakan untuk tujuankondisi tertentu, meskipun secara formal tidak dilakukan melalui perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah tertentu dimasa yang akan datang.

3. Kewajiban equitable

5 Kewajiban ekuitabel adalah hutang yang timbul karena adanya kebijakan yang diambil oleh perusahaan karena alas an moraletika dan perlakuannya diterima oleh praktik secara umum. B.Unconditional Right Of Offset Kewajiban yang berasal dari kontrak berjalan untuk memperoleh suatu barang dan jasa di masa mendatang dapat dikatakan sebagai suatu transaksi hutang atau sebaliknya bukan hutang. Kewajiban tersebut merupakan suatu transaksi keuangan yang berasal dari transaksi usaha dan menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran di masa mendatang, apabila suatu barang atau jasa telah diterima. Umumnya akuntan tidak akan mencatat kontrak tersebut apabila tidak ada satu pihakpun yang melaksanakan suatu prestasi kerja. Alasannya adalah sebelum barang tersedia, kewajiban pembeli terhadap hak penguasaan aktiva ditandai oleh hak pembeli untuk menerima barang tersebut. Dalam kondidi tertentu kontrak yang harus dilaksanakan atas pembelian barang atau jasa dapat tidak dilaporkan bila kewajiban terhadap komitmen pembelian tersebut melebihi nilai barang yang diperoleh. Misalnya jika terdapat penurunan yang material terhadap harga barang terjadi setelah kontrak pembelian jangka panjang ditandatangani, maka kewajiban tersebut melebihi nilai hak menurut kontrak. Akibatnya timbul suatu kerugian. Oleh karena itu pencatatan terhadap hutang hanya dilakukan sebesar kerugian yang terjadi dari pelaporan laba bersih dan mengkredit jumlah yang sama dengan debet kerugian yang timbul. Secara umum dapat dirumuskan bahwa hutang harus diakui dalam laporan keuangan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Ada kemungkinan bahwa pengorbanan potensi jasamanfaat ekonomi masa mendatang akan dilakuka atau akan terjadi. b. Jumlah hutang dapat diukur dengan cukup pasti. Menurut Kam 1990 hutang dapat diakui berdasarkan kondisi berikut ini:

1. Didasarkan pada hukum