yang dikeluarkan setelah 2001 Standing Interpretations Committee SIC - yang dikeluarkan sebelum 2001.
Kewajiban dan modal merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari laporan keuangan. Terdapat perubahan teori ekuitas pada kerangka pelaporan keuangan era IFRS dengan
PSAK yang sebelumnya yang mengacu pada US GAAP. Dimana sebelumnya menerapkan teory kepemilikan, sedangkan IFRS menerapkan pada teori entitas. Sucipto. 2012, proprietary theory
adalah aktiva bersih aktiva – utang yang berarti pemilik lebih menekankan pada komponen laba rugi. Terdapat kekurangan pada teori ini sehingga teori entitas muncul dengan maksud
mengurangi kelemahan- kelemahan yang ada dalam proprietary theory di mana pemilik menjadi pusat perhatian. Namun demikian, entity theory pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan teori
pendahulunya, proprietary theory. Dalam konteks teori ini, terdapat dua pandangan yang berbeda walaupun keduanya
mengarah kepada konklusi yang sama, yaitu stewardship atau pertanggungjawaban accountability. Versi pertama adalah versi tradisional yang memandang bahwa perusahaan
beroperasi untuk keuntungan pemegang saham, yaitu orang-orang yang menanamkan dananya dalam perusahaan. Dalam hal ini, entitas bisnis memperlakukan akuntansi sebagai laporan kepada
pemegang saham tentang status dan konsekuensi dari investasi mereka. Sementara itu versi kedua, yaitu pandangan yang lebih baru terhadap entity theory, menganggap bahwa sebuah
entitas adalah bisnis untuk dirinya sendiri yang berkepentingan terhadap kelangsungan hidup dan perkembangannya
Dalam pelaporan akuntansi, kewajiban membutuhkan definisi, pengukuran, penilaian dan pengakuan untuk dapat disajikan dalam laporan keuangan agar laporan keuangan yang dihasilkan
dapat dipahami dan menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan oleh semua pihak yang berkepentingan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu diantaranya:
A. Apakah karakteristik kewajiban menurut IFRS. B. Apa saja hal yang menyebabkan terjadinya kewajiban tersebut.
C. Bagaimana pengukuran kewajiban menurut IFRS. D. Apakah konsep ekuitas menurut IFRS.
2
E. Apakah perbedaan kewajiban dan ekuitas.
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.
Dari penilitian di dapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantaranya: A. Diharapkan pembaca dan peniliti mampu memahami pengertian Kewajiban menurut
IFRS. B. Memahami hal-hal yang menyebabkan terjadinya kewajiban menurut IFRS.
C. Diharapkan mampu memahami bagaimana cara pengukuran kewajiban menurut IFRS. D. Lebih memahami konsep ekuitas menurut IFRS.
E. Diharapkan mampu membedakan kewajiban dan ekuitas.
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Kewajiban
Dalam FASB dalam SFAC No. 6, kewajiban didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk
menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
Sama dengan definisi kewajiban yang dikemukakan FASB, IAI 1994definisi hutang kewajiban yaitu hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi paragraph 62.
Dari pengertian tersebut komponen utama hutang antara lain:
A.
Kewajiban Sekarang
Kewajiban timbul karena pada saat sekarang suatu entitas memiliki tanggung jawab yang tidak dapat dihindari untuk menyerahkan barangjasa.
Objek hutang yang sebenarnya adalah kewajiban yang ada pada saat sekarang. Oleh karena itu, menurut Kam 1990: p.111 definisi hutang yang lebih menunjukkan pada saat
sekarang adalah kewajiban suatu unit usaha yang merupakan keharusan bagi unit usaha tersebut untuk menyerahkan aktivajasa pada pihak lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi di
masa lalu. Kewajiban dikelompokkan menjadi dua jenis, antara lain:
1 Kewajiban pada kreditorhutang 2 Kewajiban kepada pemilik
Meskipum kedua pihak tersebut memiliki hak terhadap aktiva, namun keduanya memiliki hak yang berbeda.Kreditor memiliki hak untuk didahulukan pelunasannya dalam kasus
likuidasi.Sedangkan untuk pemilik, hak atas aktiva hanya didasarkan pada sisa aktiva setelah kewajiban terhadap kreditor terpenuhi.
4
B.
Hasil Transaksi Masa Lalu
Syarat lain dari hutang adalah berasal dari transaksi masa lalu. Transaksi tersebut menunjukkan transaksi yang benar-benar telah terjadi sehingga dapat digunakan untuk
memastikan bahwa hanya kewajiban sekarang yang harus dicatat sebagai hutang dalam neraca.
2.2 Terjadinya Kewajiban