Apabila suatu transaksi ditinjau dari makna ekonominya telah terjadi, maka hutang dapat segera diakui dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
4. Kemampuan mengukur nilai hutang
Kriteria ini berkaitan dengan reabilitas informasi.Apabila pengukuran terhadap hutang sangat subyektifarbritrer, maka lebih baik tidak dilakukan pengukuran dan hutang tidak dicatat dalam
neraca.
2.3 Pengukuran Kewajiban
Dasar pengukuran hutang adalah jumlah rupiah sumber ekonomi yang harus dikorbankan apabila pada saat penilaian pelaporan, hutang dilunasi.Dengan demikian, dasar penilaian yang
digunakan adalah nilai sekarang pengeluaran kaspengorbanan sumber ekonomi masa mendatang untuk melunasi hutang tersebut sampai tanggal jatuh tempo. Besarnya nilai hutang tersebut harus
didiskontokan dengan tingkat bunga tertentu dengan rumus sebagai berikut: PV = F 1 + r
-1
PV = Nilai sekarang dari hutang pada tanggal penilaian F = Aliran kas masa mendatang pada periode t dari tanggal penilaian
r = tingkat bunga Dasar penilaian tersebut berlaku untuk semua hutang. Weil 1990 menyebutkan bahwa
pendiskontoan terhadap elemen laporan keuangan hanya dapat dilakukan bila: a. Elemen tersebut menunjukkan klaim kepada atau kewajiban untuk membayar sejumlah
tertentu yang dapat ditaksir dengan cukup pasti b. Perusahaan akan membayar jumlah tersebut dalam periode lebih dari satu tahun setelah
tanggal neraca c. Klaim kewajiban timbul dari transaksi, kecuali transaksi executor contract.
d. Perusahaan telah merevaluasi elemen neraca karena adanya informasi baru.
2.4 Penyelesaian Kewajiban
IAI 1994: paragraf 62 salam SAK menyebutkan bahwa penyelesaian kewajiba masa kini biasanya melibatkan perusahaan untuk mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat masa
7
depan demi untuk memenuhi tuntutan pihak lain. Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan:
a. Pembayaran kas b. Penyerahan aktiva
c. Pemberian jasa d. Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban yang lain atau,
e. Konversi kewajiban menjadi ekuitas
Kewajiban juga dapat dihapus dengan cara lain seperti kreditor membebaskan atau membatalkan haknya.
A. In-Subsance Defeseance In-Subsance Defeseance adalah suatu rencana perjanjian dimana seorang debitur
menempatkan sejumlah tertentu harta moneter secukupnya yang bebas resiko pada kuasa badan perwakilan trust tertentu untuk digunakan sebagai pembayaran hutang di masa mendatang.
Gambaran tentang pelunasan hutang dengan cara In-Subsance Defeseance dapat dilihat pada
contoh berikut ini. PT.A mempunyai hutang obligasi sebesar Rp. 10.000.000 dengan tingkat bunga 8 per tahun, jangka waktu pelunasannya 10 tahun.Atas hutang tersebut PT.A membeli
sertifikat bank Indonesia senilai Rp. 10.000.000 dengan tingkat bunga 8 per tahun, jangka waktu pelunasannya 10 tahun.Pembelian tersebut dilakukan secara tunai dengan total
pengeluaran Rp. 7.500.000.sertifikat Bank Indonesia kemudian diserahkan pada badan perwakilan untuk digunakan sebagai pelunasan hutang.
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut: Pada saat pembelian:
Investasi sertifikat Bank Indonesia Rp. 10.000.000 Kas Rp. 10.000.000
Pada saat penempatan sertifikat Bank Indonesia pada badan perwakilan: Hutang Obligasi Rp. 10.000.000
Investasi sertifikat Bank Indonesia Rp. 7.500.000
Untung extraordinary Rp. 2.500.000
8
Keuntungan PT. A dalam melakukan transaksi semacam itu adalah: 1. Hutang akan berkurang sehingga rasio debt equity menjadi lebih baik
2. Laba bersih tahun berjalan akan meningkat 3. Untuk tujuan pajak, untung tidak dapat diakui
4. Pendapatan bunga dari Sertifikat Bank Indonesia dapat digunakan untuk menutup biaya bunga atas hutang obligasi
B. Kredit Tangguhan Deferred Credit
Dalam laporan keuangan sering kali timbul masalah yang berkaitan dengan perlakuan kredit tangguhan tertentu yang dimasukkan sebagai hutang misalnya uang muka yang dibayar
pembeli tetapi produk belum diserahkan kepada pembeli. Kasus demikian menunjukkan adanya kewajiban untuk menyerahkan aktiva atau jasa pada masa mendatang kepada pembeli. Dengan
demikian transaksi tersebut jelas dianggap sebagai hutang. Kredit tangguhan yang sering menjadi masalah laba kotor belum direalisir yang timbul dari penjualan angsuran. Apabila prinsip
pengakuan pendapatan atas penjualan angsuran diterapkan, laba hanya akan diakui bila terdapat kas yang diterima atas penjualan angsuran tersebut. Laba kotor yang belum direalisir merupakan
perbedaan nantara penjualan dan cost barang terjual atas penjualan angsuran.
C. Hutang Dan Rugi Kontijensi Contingent lossLiabilities
Dalam FASB Statement No. 5 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kontijensi adalah suatu kondisi atau situasi yang menimbulkan ketidakpastian akan timbulnya kemungkinan hutang
atau rugi suatu perusahaan, dimana timbulnya kemungkinan tersebut tergantung pada terjadi atau tidaknya suatu hutang terutama menyangkut kewajiban sekarang atau masa mendatang.
2.5 Konsep Ekuitas A. Teori Ekuitas
Teori ekuitas adlah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Dengan kata lain,
penyusunan dan penyajian laporan keuangan sangat tergantung pada sudut pandangyang digunakan yaitu siapa yang dianggap paling berkepentingan terhadap laporan keuangan.
B. Teori Proprietary
9
Teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem pembukuan berpasangan.Teori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik.Jadi dalam akuntansi, tujuan perusahaan, jenis modal,
makna rekening dan lain-lain semuanya dilihat dari sudut pandang pemilik.Dengan demikian tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemilik. Persamaan akuntansi yang
digunakan adalah:
Aktiva – hutang = modal
Aktiva merupakan kekayaan pemili, sementara hutang merupakan kewajiban pemilik.Kepemilikan ini dianggap sebagai nilai bersih dari perusahaan untuk pemilik. Ketika
usaha baru dimulai, nilai ini sama dengan investasi pemilik. Selama berjalanmya usaha maka nilai perusahaan sama denganinvestasi awal ditambahakumulasi laba bersih setelah dikurangi
prive untuk pemilik. Jadi teori proprietary menganut wealth concept. Teori proprietary sangat cocok diterapkan untuk organisasi perusahaan perseorangan dan
firma oleh karna dalam bentuk organisasi ini ada hubungan personal antara manajemen perusahaan dengan pemilik perusahaan.Hal ini disebabkan laba bersih atau net inocme ditambah
setiap periode ke rekening modal pemilik walaupun perhitungan laba bersih tidak mengukur kenaikan bersih kekayaan.
C. Makna laba Income
Berdasarkan sudut pemilik, pendapatan diartikan kenaikan modal pemilik, sementara biaya diartikan Sebagai penurunan modal pemilik. Dengan demikian laba merupakan kenaikan
kekayaan atau kemakmuran pemilik selama satu periode yang menjadi hak bagi pemilik
1. Teori Entitas Kesatuan Usaha
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori proprietary.Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan kegiatan usaha menyebabkan
perusahaan menjadi unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik.Hal ini berarti terdapat pemisah antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan. Perusahaan
dianggap Bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik. Teori entitas didasarkan atas persamaan akuntansi:
Aktiva = Hutang = Modal
Atau
10
Aktiva = Modal Hutang = Modal Pemilik
Jadi hutang adalah kewajiban khusus perusahaan, dan aktiva menunjukkan hak perusahaan menerima barang dan jasa khusus atau manfaat lainnya
Ada 2 versi teori entitas , yaitu
a. Versi Tradisional
Menurut pandangan tradisional perusahaan beroperasi untuk pemegang ekuitas equity holders yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus
melaporkan status investasi dan konsekuensiinvestasi yang dilakukan pemilik
b. Versi Baru
Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan berkentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri.
Meskipun kedua pandangan diatas memusatkan perhatiannya pada kesehatan usaha entitas yang independen, namun pandangan tradisional melihat pemegang ekuitas sebagai
partner dalam kegiatan usaha yang dijalankan. Sedangkan pandangan baru melihat pemegang ekuitas sebagai pihak luar perusahaan. Olek karena pemilik dan kreditor merupakan pemegang
ekuitas yang memberi dana, maka persamaan akuntansinya adalah: Aktiva = Ekuitas
Atas dasar teori entitas, neraca yang disajikan mengandung makna sebagai berikut: a. Aktiva perusahaan menyajikan informasi langsung mengenai nilai unit usaha
b. Ekuitas menunjukkan laporan tidak langsung terhadap jumlah nilai yang sama c. Aktiva adalah milik perusahaan
d. Hutang merupakan kewajiban perusahaan bukan kewajiban pemilik e. Aktiva non monoter lebih relevan bila diukur dengan cost histories karena nilai total
aktiva sama dengan umlah pasivanya. Makna laba Dalam pendekatan entitas ini, laporan rugi laba relevan dibandingkan neraca,
alasannya: a. Pemegang ekuitas lebih tertarik pada alba yang merupakan hasilm dari investasi mereka
b. Perusahaan didirikan dengan maksud mencari laba c. Laba merupakan perubahan dalam aktiva bersih perusahaan
d. Pendapatan adalah aliran masuk aktiva karena transaksi yang dilakukan perusahaan e. Biaya adalah cost aktiva atau jasa yang digunakan perusahaan dalam rangka
menghasilkan pendapatan
11
Laba ditahan
Menurut pandangan tradisional: a. Bunga pinjaman adalah distribusi laba ditahan atas pemakaian pinjaman modal bukan
biaya bagi kreditor b. Deviden merupakan distribusi laba ditahan bagi pemilik saham
c. Pajak penghasilan merupakan distribusi laba ditahan Menurut pandangan baru:
Kreditor dan pemegang saham dianggap sebagai pihak luar. Bunga pinjaman, deviden dan pajak penghasilan dianggap sebagai biaya perusahaankarena menurunkan jum;lah ekuitas unit
usaha tersebut.
2. Teori Ekuitas Residual
Seorang teoritisi akuntansi William Paton 1962 menyatakan bahwa ekuitas residual merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka teori entitas. Dalam pandangan teori entitas,
pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas lainnyan, tetapi pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik.
Jadi, teori ekuitas residual merupakan pandangan antara teori proprietary dan teori entitas. Dalam pandangan ini persamaan akuntansinya menjadi:
Aktiva – Ekuitas khusus = Ekuitas Residual
Ekuitas khusus meliputi klaim kreditur dan ekuitas pemegang saham preferen.Namun demikian pada kasus khusus dimana kerugian begitu besar sehingga perusahaan mengalami
kebangkrutan, ekuitas pemegang saham biasa dapat hilang dan pemegang saham preferen atau pemegang obligasi menjadi pemegang ekuitas residual.Tujuan pendekatan ekuitas residual adalah
memberikan informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa dalam rangka pengambilan keputusan investasi.Pemegang saham biasa pada umumnya dianggap memiliki ekuitas residual di
dalam laba perusahaan dan di dalam aktiva bersih pada saat likuidasi. Oleh karena laporan keuangan umumnya disusun tidak dalam rangka likuidasi, maka informasi yang disajikan dalam
kaitannya dengan ekuitas residual harys berguna untuk memprediksi dividen masa datang bagi pemegang saham biasa
3. Teori Enterprise
12
Teori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas dibandingkan teori entitas.Di dalam teori entitas perusahaan dipandang sebagai unit ekonomi terpisah yang
dioperasikan dalam rangkamemberikan manfaat bagi pemegang saham.Sedankan dalam teori enterprise perusahaan dipandang sebagai lembaga dosial yang dioperasikan dalam rangka
memberikan manfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan.Dalam arti luas pihak-pihak yang berkepentingan meliputi pemegang saham, kreditur, pegawai, konsumen, pemerintah dan
masyarakat secara umum. Jadi bentuk luas dari teori enterprise dapat dipandang sebagai teori akuntansi sosial
4. Teori Dana
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary dan asumsi personifikasi perusahan sebagai unit ekonomi dan legal secara artifisal dalam teori entitas.
Menurut teori dana, unit aktivitas operasi merupakan dasar akuntansi. Unit aktivitas operasi ini disebut dana yang meliputi sekelompokaktiva dan restriksi atau batasan-batasan yang
menggambarkan fungsi atau aktivitas ekonomi. Teori dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut
Aktiva = Restriksi Aktiva
Aktiva menggambarkan jasa prospektif kepada dana atau unit operasi. Hutang merupakan retriksi aktiva khusus atau umum dari dana. Modal yang diinvestasikan mencerminkan retriksi
legal atau financial untuk menggunakan aktiva. Konsep teori dana ini banyak digunakan di sektor pemerintah dan lembaga nir laba.
Posisi FASB
Financial Accounting Standard Board FASB sangat jelas mengadopsi teori ekuitas residual ketika berhubungan dengan ekuitas pemilik yang menyatakan“ hak residual pada aktiva suatu
entitas yang tersisa setelah di kurangi hutang”. Pandangan ini sejalan dengan tujuan akuntansi yang dinyatakan oleh FASB yaitu menyediakan informasi khususnya kepada investor atau lebih
khusus kepada peemegang saham biasa.
2.6 Perbedaan Kewajiban Dan Ekuitas