Tentang Pengangkutan dengan Kapal

2.1.2 Tentang Pengangkutan dengan Kapal

Kapal digunakan untuk berbagai perjanjian, antara lain adlaah sewa- menyewa, pemborongan pekerjaan, dan lainn Jasa-jasa angkutan laut biasanya mengenai barang-barang besar atau bulk comoditi dan juga dapat menempuh jarak jauh, lebih jauh jarak yang ditempuh relatif akan lebih murah freightnya, ruang angkutan laut dibandingkan dengan angkutan darat memang lebih besar dan luas. Kapal dapat menampung sampai ribuan ratus ton. Menurut KUHD pasal 309, kapal adalah semua bahtera papun namanya dan papun sifatnya, yang ditujukan untuk berlayar. Menurut Memiore van Toelechting, bahwa kapal adalah benda-benda yang dapat berlayar dan bergerak di air, meliputi juga kapal keruk dan rakit yang tidak ditujukan untuk berlayar di laut. Pasal 309 ayat 2 bahwa kapal juga meliputi segala alat perlengkapan, yaitu segala benda yang bukan suatu bagian dari kapal itu sendiri namun diperuntukan untuk selamanya dipakai tetap dnegan kapal itu Kapal laut ialah semua kapal yang dipakai untuk pelayaran di lautan atau sementara di pakai disungai-sungai untuk dipakai mengarungi lautan atau sementara mengarungi sunga-sungai. Kapal laut Indonesia adalah kapal laut yang dimiliki oleh seorang atau lebih warga negara Indonesia atau dimiliki untuk 23 bagian oleh seorang atau lebih negara Indonesia dan untuk 13 bagian oleh seorang atau lebih penduduk Indonesia, dengan syarat pemegang buku dari kapal tersebut harus seorang waraga negara Indonesia Pasal 311 KUHD RI pasal 2 ayat 1. Sedangkan menurut UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah. Berdasar pasal 8 UU No 17 Tahun 2008, bahwa pengangkutan dalam negeri dilakukan oleh perusahaan angkutan laut dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia serta diawaki oleh awak berkewarganegaraan Indonesia. Disebutkan pula bahwa, kapal asing dilarang mengangkut penumpang danatau barang antarpulau atau pelabuhan di wilayah perairan Indonesia. Bagi kapal laut yang diakui secara sah, dulu, menuru KUHD adahal harus dapat memiliki paling tidak 1 dari 4 surat kapal, yaitu : 1. Surat Laut yang diberikan oleh Menteri Perhubungan Laut untuk sesutau waktu tertentu kepada kapal laut Indonesia yang besarnya dibagi dalam inhoud 500meter kubik briuto atau lebih yang bukan suatu kapal laut nelayan dan bukan suatu kapal pesiar. 2. Surat - pas – kapal, yang menurut UU dibagi menjadi dua, yaitu : o Pas Tahunan yang diberikan setahun sekali kepada kapal laut Indonesia yang besarnya dibagian dalam adalah 20 meter kubik bruto atau lebih tetapi kurang dari 50 meter kubik bruto dan bukan suatu kapal nelayan atau kapal pesiar. o Pas kecil diberikan kepada kapal laut Indonesia yang besarnya kurang dari 20 M kubik dan bukan suatu kapal nelayan atau kapal pesiar 3. Surat laut sementara : Diberikan kepada kapal laut Indonesia yang memenuhi persyaratan perundang-undangan ayat 2, pasal 1, 2, 3 pasal 311 KUHD yang dibeli dan dibikin diluar wilayah Negara Republik Indonesia yang dipesan oleh melalui menteri perhubungan laut selama dalam pelayarannya ke Wilayah Indonesia oleh konsulat RI setempat dapat diberi surat ijin berlayar surat laut sementara, yang apabila sudah sampai di wilayah Indonesoa, harus secepatnya ditukar dengan surat laut. Mengenai Kebangsaan Kapal, pasal 311 dan 312 KUHD mengatur mengenai kebangsaan kapal Indonesia, kebangsaan kapal dinyatakan oleh pemberian surat laut dan pas kapal. Berdasarkan UU No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, bahwa Tata Cara pendaftaran kapal adalah sebagai berikut : 1. Permohonan pendaftaran diajukan kepada Pegawai Balik Nama pejabat pendaftar kapaldengan disertai dokumen : o Surat Ukur yang diberikan menurut ketentuan hukum yang berlaku. o Akta penyerahan pembuatan kapalsurat pembelian kapalsurat tanda bukti kepemilikan lainnya ␣ o Pendaftaran kapal untuk penggunaan kapal sebagai kapal lautkapal penangkap ikan laut atau kapal sungai ␣ 2. Jika pendaftaran sebagai kapal lautkapal penangkap ikan laut, maka perlu tambahan dokumen berupa: o Keterangan dari pemohon bahwa kapal tersebut adalah kapal Indonesia menurut ketentuan 311 KUH Dagang, yaitu kapal yang dapat dibuktikan sebagai kapal Indonesia berdasarkan surat-surat laut dan pas-pas kapal baik pas tahunan maupun pas kecil. o Surat-surat lainnya yang diperlukan untuk penetapan kebangsaan kapal. 3. Berdasarkan permohonan tersebut Syahbandar pejabat pendaftar kapal akan membuat akta pendaftarannya dan kepada pemilik kapal diberikan salinan pertama pendaftaran grosse akta pendaftaran de grosse van de acte can teboekstelling, apabila pemeriksaan data surat dan pihak membuktikan kebenaran kepemilikannya, dan telah memenuhi semua persyaratan. 4. Pendaftaran dapat dilakukan ditempat yang dikehendaki oleh yang berkepentingan, namun setelah didaftarkan dan tercatat di suatu tempat, maka pendaftaran tersebut tidak dapat dipindahkan ke tempat lain. 5. Pendaftaran tersebut dapat dicoret apabila: o Kapal karam atau dibajak oleh pihak tertentu o Kapal dibongkar o Kapal laut kapal penangkap ikan laut kehilangan sifat sebagai kapal Indonesia Pendaftaran ini menganut stelsel negatif jadi nama yang tercantum dalam daftar belum tentu menunjukkan sebagai pemilik kapal yang bersangkutan. Jadi pemilik yang sebenarnya sewaktu-waktu dapat mengajukan haknya kepada yang berwenang.

2.2 Asas Cabbotage