Pembuktian Hipotesis PENGUJIAN DAN ANALISA

ulang++; } Keterangan listing : Setelah didapatkan hasil gerakan melalui DSCapture pada array motionDetect, filter motionDetect menampilkan hasilnya pada DSImageDisplay dan mengolahnya pada genericFilter lihat Gambar 26 implementasi komunikasi data objektif motion detection. GenericFilter sesuai listing di atas, menyimpannya pada pictureBox dan mengonversi nilai yang ditangkap filter motionDetect sebagai String yang disimpan sebagai bitmap.

5. Perulangan

Pada pembahasan listing logika keempat array dapat diamati adanya perintah private Int16 ulang; dan perintah unary satu operand ulang++ untuk memanggilnya. Perintah ini menandakan prosesor akan melakukan interupsi pengulangan capture, selama user tidak menekan tombol stop menghentikan program dan objek terus bergerak.

4.3. Pembuktian Hipotesis

Setelah menyimak penjelasan mengenai abstraksi dan pembuatan aplikasi, mungkin pembaca sudah dapat memahami bahwa dengan Visual C 2008 EE, programmer benar-benar dimudahkan untuk mengimplementasikan hasil abstraksi yang telah kita jabarkan Sehingga nampak jelas dengan sendirinya bahwa proses pemrograman motion detection ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Abstraksi Organisasi objek-objek hasil abstraksi akan lebih mudah jika kita mengetahui juga organisasi pemroses komputer dengan alat yang dikontrol, misalnya dengan bantuan DirectShow, untuk kasus webcam ini Implementasi dengan C dan library VisionLab . Namun masih timbul sebuah pertanyaan : “Bagaimana bisa webcam konektor USB dengan webcam embedded dapat diidentifikasi aplikasi tanpa pengaturan seperti solusi aplikasi terdahulu?” Inilah yang disebut dengan API. Dengan API semua hardware telah diidentifikasi sistem operasi sebagai objek umum sehingga mudah diabstraksikan. Sama halnya dengan tongkat, martil, dan kayu yang dapat kita identifikasi sebagai alat pukul. Sejak komputer berevolusi menjadi mesin multimedia dan hiburan, pasar komputer dibanjiri oleh beragam perangkat multimedia, seperti digital video camcoder , webcam. Dengan banyaknya vendor dan jenis perangkat yang dirilis, menjadi tidak mudah bagi pengembang aplikasi untuk mendukung semua perangkat tersebut. Maka jelas bahwa ada kebutuhan akan sebuah Application Programming Interface API yang mampu menjembatani, dan memberi solusi masalah ini Kurniawan:2010. Salah satu API tersebut adalah DirectShow yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini. Ada banyak API yang digunakan IDE non-Microsoft, seperti COM pada Delphi. Namun dengan makin kompleksnya masalah yang membutuhkan penanganan dengan ICT, menjadi tidak efisien dan relatif kurang kreatif jika programmer hanya menggunakan satu jenis API saja, lebih tidak mengena lagi jika masih menggunakan pemrograman prosedural, karena listing yang begitu banyak. Berikut beberapa perbandingan penggunaan API tunggal dan general dan .NET framework : 1. Dengan logika objektif sama-sama dapat menyentuh persoalan, namun dengan API tunggal, solusi inovatif biasanya buntu, dan memerlukan program pihak ketiga. Misalnya kontrol mikrokontroller untuk instrumentasi humiditas, jika mengandalkan API tunggal programmer hanya dapat menggunakan satu aplikasi saja misalnya jika suhu sekian nyalakan kipas A, jika ingin menambahnya harus menggunakan API lain seperti php- MySQL yang sekarang dikritik keamanannya untuk basis data di web. Dengan API general cukup satu pemrograman saja, tanpa perlu belajar sintaks dasar SQL. 2. Untuk kasus motion detection, tanpa menggunakan manajemen memori otomatis salah satu fitur .NET, programmer akan kesulitan mendefinisikan memori yang digunakan, di mana hal tersebut sering mengurangi performa program. 3. Untuk pemrograman yang belum mendukung framework objektif, komunikasi data harus menggunakan data biner atau heksadesimal, sehingga tidak hanya harus mempelajari prinsip kerja suatu alat, programmer harus mengetahui juga batasan data, dan debug-nya tidak efisien. Bahkan dalam banyak kasus penelitian hanya menghasilkan produk yang “itu-itu saja” karena inovasi terbentur sulitnya menguasai batasan data alat. Dalam pengujiannya hipotesis telah memenuhi kaidah penalaran deduktif, sebagai berikut: 1. Kaidah keacakan : Setidaknya ada satu alternatif mirip peluang DirectShow 2. Riset alternatif lain WIA:lihat daftar pustaka PCMedia, dan banyak dari artikel lain. 3. Frekuensi relatif percobaan dengan hasil yang positif, membuktikkan hipotesis cocok dengan realitas saat ini. Dapat diambil kesimpulan bahwa : Semua anggota API Windows sebelumnya terbukti digeneralisasi Microsoft, atau dapat diringkas dengan pernyataan sebagai berikut : Standar Tersendiri API dimengerti oleh komputer sebagai objek dengan nama yang sudah ditentukan yang dapat diatur dengan aplikasi pendukung API .NET Framework API Windows tergeneralisasi yang dapat diatur dengan Visual Studio. Atau dapat dirumuskan dengan bahasa matematis sebagai berikut : Setiap teori generalisasi yang tentunya bersifat umum, harus sedemikian rupa susunannya, sehingga hipotesis ditransformasikan ke bentuk yang persis sama bila peubah-peubah a a’, atau b b’ domain masalah untuk solusi terdahulu framework terpisah, dinyatakan dalam bentuk baru a, b, … n A. Dalam kaitan ini, huruf dengan tanda aksen a’, b’, ... n’ menandakan framework lama yang dipakai untuk pemecahan solusi, sedangkan A merupakan solusi yang telah digeneralisasi NET Framework yang mendukung solusi lama, misalnya DirectShow, berarti kita dapat memakai NET 2.0 atau lebih tinggi.

4.4. Asas Manfaat Produk