commit to user 2
beberapa kota bahkan sampai ke luar negeri. Saat ini kendala yang di alami perusahaan ini adalah bagaimana mempromosikan produk-produk Jati Barokah secara mudah kepada
masyarakat luas dan juga konsumen yang ada di luar negeri. Berdasarkan hal itu, penulis tertarik untuk mempromosikan Jati Barokah melalui
perancangan promosi Desain Komunikasi Visual yang diusung dalam judul PERANCANGAN PROMOSI JATI BAROKAH DI KOTA BLORA MELALUI MEDIA
KOMUNIKASI VISUAL.
B. Rumusan Masalah
Beberapa uraian diatas dapat dirumuskan bahwa masalah yang dihadapi untuk mempromosikan Jati Barokah antara lain :
1. Bagaimana merancang konsep kreatif untuk mempromosikan Jati Barokah?
2. Bagaimana menentukan media promosi yang tepat untuk Jati Barokah melalui
komunikasi visual?
C. Tujuan Perancangan
1. Merancang materi desain iklan yang kreatif dengan mengutamakan keunggulan produk Jati Barokah.
2. Menentukan media promosi komunikasi visual yang tepat untuk Jati Barokah sehingga dapat tepat mencapai target atau konsumen.
commit to user
3
BAB II IDENTIFIKASI DATA
A. Data Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Sejarah berdirinya perusahaan ini berawal dari hasil sebuah keuletan Suyatmin selaku pendiri dan pemilik usaha Jati Barokah. Keuletan ini telah
ditunjukkan Suyatmin puluhan tahun lalu. Ia tidak mampu melanjutkan sekolah, namun memiliki tekad untuk tak kalah dengan mereka yang berpendidikan tinggi.
Tekad inilah yang ia tumbuhkan sejak lulus SMP, dengan bekerja sebagai buruh di salah satu pengusaha meubel di Bojonegoro selepas lulus SMP tahun 1991.
Suyatmin menyisihkan uang gajinya untuk membeli alat-alat produksi mebel. Sedikit demi sedikit, dengan ketekunannya ia mampu mengumpulkan alat-alat
yang ia butuhkan untuk membuat produksi meubel. Alat-alat ini ia beli dan simpan di rumahnya di Jepon. Alat-alat ini pula kemudian ia rakit sendiri untuk
siap produksi. Awal produksinya, barang yang diproduksi adalah vas bunga. Ia tawarkan
ke beberapa show room yang ada di Cepu. Awalnya banyak yang menolak, namun ada satu show room yang mau menerima produksi Suyatmin dengan quality
control. Tak puas dengan hasil awal, Suyatmin mulai berpikir untuk melakukan inovasi. Lantas ia pun mulai membuat vas bunga dengan inovasi yang
menggabungkan sisi modern dan klasik sehingga menimbulkan kesan menarik dan unik. Pasar pun menyambut bagus sehingga jumlah produksi semakin
berkembang. Sebagian pelanggan yang mendesain sendiri, dan sebagian lagi
commit to user
dikembangkan oleh Suyatmin.
Gambar 1: Papan nama Jati Barokah Sumber: dokumentasi Penulis, 2012
Kini usaha mandiri yang ia lakoni sejak 14 tahun silam telah mampu menyerap 30 orang pekerja. Itu belum termasuk sub-sub pekerjaan yang ia
berikan ke beberapa pengrajin yang ada di Desa Kemiri maupun Turi, Kecamatan Jepon. Showroom Jati Barokah ini terletak di Jln Blora-Cepu Km.8,6 Jepon Blora
58261 TelpFax 0296 525643 – Telp 0296 525008, sementara untuk workshop Jati Barokah terletak tidak jauh dengan showroom sehingga hal ini mempermudah
untuk memamerkan hasil produksi.
2. Logo Perusahaan
Logo yang digunakan oleh Jati Barokah bergambar guci dan meja yang terbuat dari kayu jati serta didalam gambar guji terdapat tulisan JB yang
merupakan inisial dari perusahaan tersebut. Logo ini memiliki arti bahwa perusahaan Jati Barokah adalah perusahaan kerajinan furniture dan handicraft
dengan bahan baku kayu jati dengan desain produk yang menarik.
commit to user
Gambar 2: Logo Jati Barokah Sumber: dokumentasi Jati Barokah, 2012
3. Struktur organisasi
Struktur organisasi di Perusahaan Jati Barokah adalah berbentuk piramid sehingga segala fungsi dan pengawasan maupun pengaturan dapat segera
disampaikan dan dilaksanakan. Dalam masalah kepegawaian antar pimpinan dengan karyawan perlu dibina suatu hubungan yang harmonis dan saling
pengertian sehingga akan menunjang kelancaran produksi perusahaan. Berikut ini skema dari struktur organisasi Perusahaan Jati Barokah.
Gambar 3: Struktur organisasi Jati Barokah Sumber: dokumentasi Penulis, 2012
Pemilik Pimpinan
Administrasi Bagian Produksi
Bagian Penjualan dan Keuangan
Bagian Pemotongan dan Penghalusan
komponen Bagian Perakitan
dan Pengampelasan Bagian Pewarnaan
dan Finishing
commit to user
Adapun masing-masing tugas dan kewajiban dari struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut:
a. Pemilik Pimpinan
Dalam Jati Barokah pimpinan perusahaan dipegang oleh pemilik usaha kerajinan Jati Barokah. Pimpinan bertugas mengurusi semua hal yang
sifatnya intern maupun ekstern yang berhubungan dengan Jati Barokah. b.
Administrasi Bagian administrasi yang berjumlah 1 orang bertugas untuk membantu
pemilik perusahaan Jati Barokah mengurusi seluruh hal yang berkaitan dengan administrasi perusahaan Jati Barokah
c. Bagian Produksi
Pada bagian produksi bertugas di dalam proses produksi mebel dan handicraft. Di dalam bagian produksi Mebel dan handicraft terdapat 20
karyawan, yang terdiri dari 10 orang dalam proses pemotongan kayu berdasarkan ukuran dan model desain serta penghalusan komponen yang
telah berpola, 5 orang dalam proses perakitan komponen dan pengamplasan, serta 5 orang dalam proses pewarnaan dan finishing.
d. Bagian Penjualan dan Keuangan
Bagian penjualan dan keuangan yang berjumlah 4 orang bertugas untuk membantu dalam proses penjualan baik di dalam shoowrom Jati Barokah
maupun proses distribusi dan penjualan produk Jati Barokah yang akan dikirim ke luar kota dan luar negeri, Selain itu pada bagian penjualan dan
commit to user
keuangan juga bertugas mengatur dan mencatat keluar masuk keuangan perusahaan, seperti mengatur keuangan untuk pembelian bahan baku proses
produksi, dan menangani pembukuan untuk setiap transaksi penjualan.
4. Aktivitas Perusahaan
a. Bahan baku
Untuk proses produksi kesemuanya bahan baku didapat wilayah Blora dan sekitarnya. Dalam pemilihan bahan-bahan baku tersebut selalu
mempertimbangkan bahan-bahan yang berkualitas untuk menjamin produk yang dihasilkan nantinya.
b. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk proses produksi perusahaan ini yaitu, mesin bubut, mesin Sercle, mesin pemotong, mesin gergaji pola, mesin
moulding, mesin profil, mortizer, boor, dan alat sederhana lainnya. c.
Proses produksi 1
Mebel a
gelondonganlog masuk mesin Saw Mill yaitu proses pembelahanpenggergajian dari bahan baku dasar menjadi bahan
baku yang sudah berupa papan.
commit to user
Gambar 4: Proses pembelahan kayu Sumber: dokumentasi Penulis, 2012
b Proses pengeringan Kiln Dried dengan sistem pemanasan tertentu
agar kadar air yang terkandung di dalam kayu bisa dikurangi sampai dengan kadar kelembaban 12 sampai dengan 15 . Hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi resiko kayu menjadi pecah dan melengkung, dan juga kayu tidak akan mengalami penyusutan lagi.
c Proses pembelahan menjadi komponen sesuai dengan lebar yang
dikehandaki dengan mesin sercle. d
Proses pemotongan dengan mesin potongcutter saw, kayu dipotong-potong sesuai dengan panjang yang dibutuhkan.
commit to user
Gambar 5: Proses Pemotongan Sumber: dokumentasi Penulis, 2012
e Proses pembuatan komponen furniture dengan memakai mesin
scrall band saw. f
Proses penyerutan agar kayu lapis halus dan sama ukuran tebal- lebarnya dengan mesin planner mesin serut atau juga bisa dengan
Mesin moulding. g
Proses pemasukan ke dalam mesin yang meliputi : 1
Mesin tenoner yaitu proses pembuatan pen untuk sistem pertemuan.
2 Mesin mortizer yaitu proses pembuatan lubang boor guna
penempatan baut ataupun dowel-dowel yang bersifat barang knock down.
commit to user
3 Mesin Profil yaitu proses pembuatan variasi profil apabila
diperlukan. h
Proses memasukkan ke dalam mesin sanding untuk semua komponen yang sudah selesai diproses, sehingga akan diperoleh
komponen yang sudah halus dengan ukuran yang sama sebelum dilakukan penyetelan.
i Proses
assembling atau penyetelan yaitu proses menyetelmerangkai dari komponen menjadi barang jadi yang
meliputi pengeleman dan pemasangan hardware atau aksesoris lain yang dibutuhkan.
j Proses finishing, yaitu proses pengamplasan terakhir dengan sistem
manual. Proses finishing ini juga bisa meliputi proses politur atau cat apabila diperlukan.
Gambar 6: Proses finishing Sumber: dokumentasi Penulis, 2012
commit to user
k Produk siap di pasarkan
2 Handicraft
Proses produksi handicraft pada perusahaan ini secara umum hampir sama dengan proses produksi mebel, namun perbedaanya terletak
pada bahan bakunya memanfaatkan limbah produksi mebel. Sehingga kerugian dalam proses produksi dapat diminimalkan.
d. Hasil produksi
Produk yang sudah selesai dibuat biasanya disimpan atau dipajang untuk dijual. Harga produk-produk tersebut bervariasi, untuk mebel berkisar
antara Rp. 1.000.000 sd Rp. 10.000.000 dan untuk Produk Kerajinan berkisar antara Rp. 10.000 sd 1.500.000 semuanya sesuai dengan
kerumitan dan bahan yang digunakan. 1
Furniture a
Tempat tidur jenis Peluru : Rp. 2.000.000
b Kursi tamu jenis Hongkong bambu Mawar
: Rp. 1.700.000 c
Meja makan set jenis Kartini : Rp. 1.500.000
d Sketsel
: Rp. 250.000 2
Produk Kerajinan Handicraft a
Tempat ballpoint : Rp. 20.000
b Asbak
: Rp. 15.000 c
Miniatur Motor Harley Davidson : Rp. 35.000
d Patung Kuda
: Rp. 1.000.000
commit to user
Produk yang diproduksi oleh perusahaan ini sangat beragam diantaranya adalah:
1 Mebel
Gambar 7: Tempat tidur Sumber: dokumentasi Jati Barokah, 2009
Gambar 8: Kursi Tamu Sumber: dokumentasi Jati Barokah, 2009
Gambar 9: Meja makan Sumber: dokumentasi Jati Barokah, 2009
commit to user
Gambar 10: Sketsel Sumber: dokumentasi Jati Barokah, 2009
2 Produk kerajinan handicraft
Gambar 11: Tempat Ballpoint Sumber: dokumentasi Penulis, 2011
commit to user
Gambar 12: Asbak Sumber: dokumentasi Penulis, 2011
Gambar 13: miniatur motor Sumber: dokumentasi Jati Barokah, 20010
Gambar 14: Patung Sumber: dokumentasi Jati Barokah, 2009
commit to user
e. Pemasaran
Untuk pemasarannya, Jati Barokah juga memiliki showroom yang sangat mudah di jangkau oleh konsumen, sehingga konsumen bisa langsung
datang melihat produk dan membelinya. Untuk pemasaran yang berada diluar wilayah kota Blora bahkan diluar negeri biasanya dilakukan
melalui jasa pengiriman.
6. Promosi yang pernah dilakuan
Dalam hal promosi, Jati Barokah telah melakukan promosi dengan cara selektif mengikuti pameran di tingkat lokal dan nasional. Untuk di
tingkat lokal biasanya kegitan berpromosi Jati Barokah mengikuti pameran Blora expo bersama industri-industri yang ada di kota Blora. Untuk
tingkat nasional Jati Barokah juga pernah mengikuti pameran yang diselenggarakan dikota-kota besar antara lain Jakarta, Solo, Semarang,
Surabaya. Tentunya dengan mencantumkan merek Jati Barokah pada setiap produknya dan strategi promosi seperti ini dirasa cukup praktis dan
efektif untuk promosi produk yang berada di luar kota Blora. Selain itu Jati Barokah juga melakukan kegiatan promosi dengan menggunakan
media cetak lokal yaitu koran Diva yang terbit pada tahun 2010, nameboard, dan katalog. Jati barokah juga memiliki blog dan bekerja
sama dengan pihak terkait.
commit to user
Gambar 15: Blog dan katalog Jati Barokah Sumber: dokumentasi Penulis, 2012
Gambar 16 : Papan nama nameboard Jati Barokah dan media cetak lokal Sumber: dokumentasi Penulis, 2012
commit to user
B. Target Market dan Target Audience