Higiene Perusahaan HASIL MAGANG

commit to user 15 6. Packing dan Metal Detector Setelah proses Sieving serbuk Creamer melewati Metal Catcher kemudian masuk keproses feeling dan setelah melalui Metal Detector. Fungsi Metal Detector dan Metal Catcher untuk mendeteksi adanya logam. Kemudian Creamer dikemas dalam berbagai ukuran, yaitu ukuran kecil 25kg dan ukuran besar Big Bag 500kg atau 700kg dan ukuran lain tergantung dari permintaan konsumen. 7. StorageWarehouse Terdapat 2 Storage yaitu untuk penyimpanan creamer dan Cold Storage untuk menyimpan spesial produk dengan suhu tertentu. Selain untuk menyimpan produk, storage juga digunakan untuk menyimpan bahan baku. Produk yang sudah di packing baru setelah itu dipasarkan kepada konsumen.

C. Higiene Perusahaan

1. Faktor Bahaya Berikut adalah faktor bahaya yang ada di PT. Kievit Indonesia : a. Faktor Fisika 1 Kebisingan Noise Sumber kebisingan di tempat kerja PT. Kievit Indonesia berasal dari penggunaan mesin produksi, proses produksi dan juga disebabkan dari faktor lingkungan. Area kerja yang memiliki paparan kebisingan berada di area Workshop, Utility, Spray Dryer1, commit to user 16 dan Spray Dryer2. Dari hasil pemeriksaan faktor fisik kebisingan di tempat kerja oleh Laboratorium Pengujian Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri pada tanggal 28-29 Desember 2011, didapat hasil terendah 46,77 dBA yaitu di Pendopo 1 Receptionist, sedangkan hasil tertinggi 80,65 dBA yaitu dibagian Utility. Nilai rata-rata dari pengukuran paparan kebisingan sebesar 66,23 dBA Upaya pengendalian yang telah dilakukan perusaahan yaitu perusahaan telah melakukan monitoring dan pengukuran kebisingan dengan alat Digital Sound Level Meter. Pihak perusahaan juga telah menyediakan ear plug untuk area Dryer, penggunaan tidak lebih dari 2 jam dan ear muff untuk area Utility dan Mixing . 2 Penerangan illumination Sumber penerangan di PT. Kievit Indonesia berasal dari penerangan alami dan buatan, untuk penerangan buatan berasal dari lampu TL yang berdaya 36 watt. Pengukuran penerangan dilakukan oleh Laboratorium Pengujian Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri dan dilakukan di semua area kerja dengan menggunakan alat ukur Illuminance Meter. Menurut hasil pengukuran yang dilakukan pada tanggal 10 Desember 2010 diperoleh data intensitas penerangan terendah yaitu 23 Lux, dan penerangan tertinggi sebesar 787 lux . commit to user 17 Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi seperti bekerja menggunakan komputer, tulis-menulis dan membedakan warna. Upaya yang dilakukan perusahaan yaitu perawatan dan perbaikan sistem penerangan di tempat kerja. 3 Tekanan Panas Sumber panas yang berasal dari mesin yang beroperasi atau udara sekitar. Namun PT. Kievit Indonesia belum pernah melakukan pengukuran, sehingga tidak diketahui berapa besar pengaruh tekanan panas terhadap pekerja. 4 Radiasi Untuk paparan Radiasi di PT. Kievit Indonesia berasal dari radiasi sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh pengelasan suhu tinggi, lampu-lampu pijar, dan sinar matahari. Perusahaan belum pernah melakukan pengukuran seberapa besar pengaruhnya bagi pekerja yang sedang bekerja baik diluar maupun didalam area produksi. 5 Getaran Vibration Sumber getaran berasal dari proses produksi, mesin Genset dan Hammer yaitu alat yang digunakan untuk menempa Chamber agar serbuk yang menempel pada Chamber dapat rontok dan jatuh kedasar, alat tersebut berada di Spray Dyer 1 dan Spray Dryer 2. Selain itu paparan getaran ada pada aktivitas penggerindaan, pengeboran logam diarea Workshop, pengoperasian alat angkat- angkut, seperti forklift, loader dan wheel loader. PT. Kievit commit to user 18 Indonesia belum pernah melakukan pengukuran paparan getaran mekanis di tempat kerja. b. Faktor Kimia 1 Debu Sumber bahaya berupa debu ditemukan hampir diseluruh proses produksi, seperti proses Mixing, Dumping Dry dan Dumping Wet, Dryer, Storage, Sieving, dan Packaging. Debu yang mencemari berasal dari debu powder hasil produksi berupa serbuk-serbuk halus. Perusahaan belum melakukan pengukuran paparan debu di tempat kerja, namun perusahaan menyediakan alat pelindung diri seperti masker dan Dust masker serta membersihkan area produksi setiap hari. 2 Bahan Kimia Dalam proses produksinya PT. Kievit Indonesia mengunakan bahan-bahan kimia maka terdapat pula faktor bahaya kimia didalamnya. Adapun beberapa jenis bahan kimia yang digunakan adalah phosphate, Flocculant dan Coagulant, Tiner cat, dan lain- lain. Faktor bahaya kimia dapat dijumpai pada area Produksi, area workshop dan area WWTP. Upaya pengendalian yang telah dilakukan perusahaan yaitu dengan chemical management menyediakan lemari khusus dan memberikan tanda bahaya atau label, menyediakan alat pelindung diri gloves, googles, apron, safety helmet, masker, dan memasang commit to user 19 MSDS disetiap area yang menggunakan bahan kimia dalam pekerjaannya. 3 Gas Faktor bahaya gas Methane bersumber dari proses Anaerob di area WWTP Waste Water Treatment Plant dan tabung Oksigen yang digunakan dalam proses pengelasan di area Workshop. Sebagai langkah pengendaliannya dengan membakar gas Methane yang keluar melalui Chimney, sedangkan untuk tabung Oksigen langkah pencegahannya dengan menata tabung dengan rapi dan diletakkan sesuai dengan tempat yang telah disediakan. c. Faktor Biologis Faktor biologi disebabkan oleh virus, bakteri, kuman, jamur, ada pula serangga dan tikus yang berkembang dilingkungan kerja. Area kerja yang rentan terhadap faktor bahaya ini adalah kantin perusahaan, tempat kerja yang digunakan baik didalam maupun diluar proses produksi dan area warehouse. Upaya pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan mengadakan housekeeping, penerapan 5S, pemberantasan serangga oleh pihak ketiga menggunakan alat pemberantas serangga dan jebakan tikus. Dalam upaya pengendaliannya PT. Kievit Indonesia terus melakukan penelitian untuk mengoptimalkan pemberantasan serangga secara total. commit to user 20 d. Faktor fisiologis Di PT. Kievit Indonesia sikap kerja meliputi sikap berdiri, duduk, dan mengangkat. Sikap kerja berdiri terdapat beberapa aktivitas produksi seperti Packaging, Straker, Laboratorium dan lain-lain. Begitu pula dengan sikap kerja duduk dan mengangkat-angkut. Berdasarkan observasi dan wawancara pada beberapa pekerja, sikap kerja yang monoton seperti berdiri, duduk dan mengangkat-angkut secara terus menerus menimbulkan ketegangan otot. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan memberikan Back Suport untuk membatasi pergerakan tulang belakang dan menyediakan alat vaccum lifting. e. Faktor Psikologi Faktor psikologi berasal dari pekerjaan yang monoton dan hubungan yang tidak baik antar tenaga kerja. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan mengadakan acara makan-makan bersama serta mengadakan rekreasi bersama seperti Out Bond.

D. Kesehatan Kerja