Pengantar Sempe sebagai kesenian.

80 BAB IV ANALISA PEMAKNAAN SEMPE SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS NEGERI OUW

4.1 Pengantar

Negeri sempe, merupakan julukan atau pemberian identitas masyarakat Ambon-Lease untuk negeri Ouw, sebagai satu-satunya penghasil kerajinan gerabah asli Maluku. Sempe merupakan hasil kerajinan tangan asal negeri Ouw, walaupun sempe bukan satu-satunya hasil gerabah yang ada di negeri Ouw, adapun balanga, tajela, porna, tampayang, kendi, dan perabotan dapur lainnya. Sempe yang begitu fenomenal dalam kebudayaan Maluku, sebagai tempat penyajian makanan khas Maluku yakni papeda. Menikmati dominasi dalam hasil seni, sempe menjadi budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat negeri Ouw. Pengrajinan sempe sudah dilakukan oleh masyarakat negeri Ouw sejak nenek-moyangnya orang Ouw, dan ditekuni secara turun-temurun sehingga menjadi simbol dari negeri Ouw. Sempe diangkat menjadi simbol negeri Ouw, tidak akan mengherankan siapapun, baik orang Ouw maupun orang Maluku lainnya menyadari hal itu. Berawal dari sebuah seni yang menjadi budaya serta ditafsirkan sebagai sebuah simbol identitas negeri Ouw, membuat pemaknaan yang universal dan penting dalam kehidupan masyarakat negeri Ouw terhadap simbol sempe sebagai identitas sosial negeri mereka. Dalam bab ini penulis ingin mencoba menganalisa data yang penulis dapatkan di lapangan dengan literatur-literatur dari beberapa para ahli, untuk membangun suatu 81 pemaknaan atas masyarakat negeri Ouw terhadap sempe sebagai simbol identitas sosial negeri mereka. Dalam hal ini sempe akan dikaji dalam tiga permasalahan yakni, sempe dilihat sebagai kesenian, simbol dan indentitas serta pemaknaan sempe sebagai simbol identitas negeri Ouw.

4.2 Sempe sebagai kesenian.

Kesenian merupakan salah satu perwujudan dari kebudayaan. Lebih dari itu, kesenian adalah tempat di mana makna budaya ditafsirkan dan identitas budaya diakui dan diperkuat, khususnya dalam masyarakat kecil. Secara historis dan tradisional kesenian memegang peran penting dalam kehidupan masyarakatnya. Menurut Nooryan Bahari bahwa konsepsi kebudayaan atas dasar teori evolusi yaitu kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral adat dan berbagai kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. 1 Secara garis besar, kesenian di bagi menjadi beberapa kelompok, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, seni sastra, seni drama, dan lain-lain. Masing-masing kelompok tersebut masih dibagi lagi dalam subkelompok kategori seni murni, desain dan kriya. Seni kriya dapat dibagi berdasarkan bahan dan teknik pembuatannya, yaitu kriya keramik, kriya kayu, kriya logam, kriya kulit, kriya rotan, kriya bambu, dan anyam. 2 Sejauh ini, dari berbagai pernyataan tentang seni lebih mengarah pada kesanggupan manusia untuk dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai artistik luar biasa. 1 Nooryan Bahari. Kritik Seni, Wacana Apresiasi dan Kreasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, 27. 2 Ibid., 49-50. 82 Semua bentuk seni berserta ekspresi estetik yang hadir dan berkembang dalam setiap kebudayaan cenderung berbeda-beda dalam corak dan ungkapan, dan mempunyai ciri khas masing-masing yang unik. Perbedaan corak dan ungkapan tidak hanya menyangkut pemenuhan kebutuhan estetik saja, tetapi juga terkait dengan pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder. Pada masyarakat primitif, ekspresi estetik terkait dengan adat istiadat, kebutuhan ekonomi, kepercayaan dan simbol suatu masyarakat. 3 Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, kebudayaan yang ada dalam suatu masyarakat meliputi pengetahuan, kepercayaan, hukum, moral adat dan kesenian. Suatu karya seni adalah hasil cipta seseorang dalam bidang seni yang tumbuh dari pemikiran kreatif untuk memenuhi kebutuhan batin sekaligus agar dapat diapresiasi oleh masyarakat. Seni dan budaya tidak dapat dipisahkan, karena mereka merupakan satu bagian, secara sederhananya seni adalah suatu cara untuk mengekspresikan sesuatu, sedangkan budaya adalah suatu tindakan yang berhubungan dengan budi dan akal manusia. Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rentang perjalanan sejarah peradaban manusia. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa, sempe merupakan salah satu budaya yang terdapat dari negeri Ouw, yang merupakan bagian dari sebuah seni. Dikatakan demikian sebab sempe dibuat oleh masyarakat negeri Ouw yang bernilai artistik dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder masyarakat sekitar. Berbicara kebutuhan kehidupan manusia akan selalu berhubungan dengan ekonomi yakni kebutuhan materi maupun nonmateri, dimana disisi yang berbeda sempe lebih dari 3 Ibid., 48. 83 sekedar seni, bagi sebagian masyarakat negeri Ouw sempe menjadi sumber penghasilan. Dengan menjadikan sempe sebagai mata pencaharian sampingan bagi masyarakat negeri Ouw, merupakan sebuah bentuk partisipasi masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan warisan budaya yang mereka miliki, yang mana sempe bukan menjadi kepentingan ekonomi semata melainkan bersamaan menjaga budaya tersebut.

4.3 Sempe sebagai simbol.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ouw Negeri Sempe: pemaknaan simbol sempe sebagai identitas sosial di Negeri Ouw - Maluku T2 752014028 BAB I

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ouw Negeri Sempe: pemaknaan simbol sempe sebagai identitas sosial di Negeri Ouw - Maluku T2 752014028 BAB II

0 0 26

T2 752014028 BAB III

3 35 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ouw Negeri Sempe: pemaknaan simbol sempe sebagai identitas sosial di Negeri Ouw - Maluku T2 752014028 BAB V

0 1 5

T2 752014028 Daftar Pustaka

0 4 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ouw Negeri Sempe: pemaknaan simbol sempe sebagai identitas sosial di Negeri Ouw - Maluku

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB IV

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Identitas Budaya sebagai Instrumen Pembangunan Daerah T2 092013011 BAB IV

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: ALAKA: Pemahaman Negeri Hulaliu dan Pelauw Terhadap Alaka Sebagai Simbol Integrasi Negeri-Negeri Hatuhaha Amarima T2 752013014 BAB IV

0 0 22