Sempe sebagai Identitas Sosial.

84 dikelola oleh sang adik, yakni negeri Ouw, di mana menjadi sebuah hasil karya yang bernilai artistik dan sebagai mata pencaharian. Kemudian karya ini diketahui oleh masyarakat luas dan menjadi identitas bagi masyarakat negeri Ouw. Identitas yang dimiliki oleh negeri Ouw atas sempe yang merupakan budaya, dijadikan sebagai simbol negeri itu sendiri, dimana simbol sempe itu menggambarkan ciri khas masyarakat negeri Ouw. Dengan demikian sempe yang merupakan kebudayaan yang terdapat pada masyarakat negeri Ouw dimaknai sebagai sebuah simbol yang menggambarkan identitas kehidupan masyarakat negeri Ouw. Simbol sempe yang direfleksikan oleh masyarakat negeri Ouw sebagai simbol persaudaraan antara negeri Ouw dan negeri Seith sebagai gandong, disisi lain sempe menjadi simbol identitas masyarakat negeri Ouw dalam hubungan sosial. Fungsi simbol sebagai bungkusan atau tampilan representasi identitas dalam proses sosial yang terjadi dalam masyarakat. Penggunaan simbol-simbol dalam suatu budaya masyarakat sangat penting untuk menjalin komunikasi yang efisien dan untuk memelihara integritas dari suatu identitas.

4.4 Sempe sebagai Identitas Sosial.

Identitas bisa berbentuk kebangsaan, ras, etnik, kelas pekerja, agama, umur, gender, suku, keturunan, dan sebagainya. Biasanya pendekatan dalam identitas sosial erat kaitannya dengan hubungan interlasionship, serta kehidupan alamiah masyarakat dan society. Identitas sosial merupakan bagian dari konsep individu yang bersumber dari pengetahuan mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial dengan berbagai jenis nilai, latar belakang sejarah, norma, dan ikatan emosional yang berkembang dalam kelomok tersebut. 5 5 Henry Tajfel, “Social Categorization”, dalam S Moscovici ed Introduction a la psychilogic sociale, Vol 1 Paris: Larousse, 1972, 31. 85 Richard Jenkins berpendapat bahwa, identitas adalah pemahaman kita akan siapa kita, dan siapa orang lain, serta secara resiprokal, pemahaman orang lain akan diri mereka sendiri dan orang lain. Identitas adalah sesuatu yang bisa dinegosiasikan dan dibuat dalam proses interaksi manusia. Menurut Jenkins, identitas adalah tent ang ‘arti’ meaning yang lebih mengarah kepada dikonstruksi secara sosial, daripada mengenai perbedaan mendasar antar manusia, karena identitas yang berbeda memberikan indikasi dengan orang seperti apa seseorang berhubungan, dan karena itu bagaimana seseorang bisa berhubungan dengan mereka ada setelah motif. 6 Jenkins mencoba mendifinisikan identitas menurut Kamus Inggris Oxford menawarkan akar kata Latin – Identitas, dari idem, ‘sama’ – dan dua makna dasar;  Pada kesamaan objek seperti pada A1 adalah identik dengan A2, tetapi tidak identik dengan B1. analogi tersbut mungkin dipakai untuk menenrangkan identitas seseorang tidak sama persis dengan identitas orang lain, begitu pula identitas kelompoksosial.  Selaras atau berkesinambungan dari waktu ke waktu yang merupakan dasar untuk menangkap dan menetapkan kepastian dan kekhasan dari sesuatu. 7 Dari pandangan Jenkins tentang identitas, jika sempe dikaitkan melalui pandangannya maka, sempe dapat dikatakan sebagai jati diri dari masyarakat negeri Ouw, di mana sempe sebagai identitas masyarakat negeri Ouw. Hal ini didapatkan atas hubungan sosial maupun negosiasi antara masyarakat negeri Ouw dan masyarakat sekitar. Ouw negeri sempe sebagai 6 Richard Jenkis, Social Identity, Third Edition. London: Routledge, 2008, 4-5. 7 Ibid., 17. 86 gambaran masyarakat Ambon – Lease terhadap masyarakat negeri Ouw hal ini didapatkan atas dasar respon masyarakat sekitar kepada masyarakat negeri Ouw atas budaya sempe yang masih terus dilestarikan dan sebagai satu-satunya penghasil sempe di Maluku. Oleh karena itu sempe sebagai kekhasan dari Masyarakat negeri Ouw yang tidak dimiliki oleh negeri- negeri yang berada di Maluku, sehingga sempe selalu identik atau dihubungkan dengan masyarakat negeri Ouw. Sempe bukan hanya sebagai julukan atau identitas dari masyarakat negeri Ouw, namun sempe sendiri sudah mencakup lebih dalam dari kehidupan masyarakat negeri Ouw. Dalam artian bahwa sempe sudah menjadi, filosofi kehidupan, simbol persaudaraan maupun negeri, pandangan hidup, struktur dalam bermasyarakat maupun bersosial. Dipertegas oleh Burke dan Stacts, 8 keduanya melihat bahwa identitas sebagai sebuah pandangan yang muncul dari tradisi interaksionisme simbolis struktural structural symbolic interractionism. Menurut mereka beberapa hal penting dalam pandangan mereka terhadap identitas. Pertama, perilaku yang tergantung pada kata bernama atau diklasifikasikan bahwa nama-nama ini membawa makna dalam bentuk respon bersama yang bersumber dari interaksi sosial. Kedua, bahwa di antara kelas-kelas yang bernama adalah simbol yang digunakan untuk menunjuk posisi dalam struktur sosial. Ketiga, bahwa orang-orang yang bertindak dalam konteks satu nama yang lain pada struktur sosial dalam arti mengakui satu sama lain sebagai penghuni posisi dan datang untuk memiliki harapan bagi orang lain ini. Keempat, bahwa orang yang bertindak dalam konteks struktur sosial juga menamai diri mereka sendiri dan menciptakan makna terinternalisasi dan harapan berkaitan dengan 8 Jan E. Stects and Peter J. Burke, A Sociological Approach to self and Identity Departement of Sociology: Washington State University, tanpa tahun, 9-10. 87 perilaku mereka sendiri. Kelima, bahwa harapan dan makna dari dasar penuntun untuk perilaku sosial dan dengan persimpangan menyelidik antara aktor ini membentuk dan membentuk kembali isi dari interaksi, serta kategori, nama-nama dan arti yang digunakan. Anthony Cohen melihat, budaya sebagai identitas yang mengacu pada upaya mewakili seseorang atau kelompok yang dibatasi oleh nilai-nilai. Menurut Cohen, kita harus melihat budaya sebagai hasil dan produk interaksi, atau, dengan kata lain, melihat orang- orang aktif dalam terciptanya budaya, bukannya pasif dalam menerima hal itu. Berbicara tentang komunitas, Cohen, membawa kita untuk lebih memahami komunitas atau masyarakat itu sendiri. Ia menjelaskan bahwa “komunitas” adalah salah satu kata-kata seperti budaya, mitos, ritual, simbol. 9 Menurut Cohen Identitas direfleksikan sebagai simbol, secara tidak langsung simbol direkontrusikan oleh masyarakat untuk memaknai masyarakat itu sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa budaya adalah cara kita membuat makna, dengan siapa membuat dunia yang berarti bagi diri sendiri, dan diri kita berarti bagi dunia. 10 Identitas sosial adalah persamaan dan perbedaan, soal personal dan sosial, soal apa yang kamu miliki secara besama-sama dengan beberapa orang dan apa yang membedakanmu dengan orang lain. 11 Identitas negeri Ouw Ouw negeri sempe itu merupakan refleksi masyarakat atas kebudayaan yang terdapat dalam sebuah seni menjadi simbol identitas yang terdapat nilai- nilai, norma dan kode moral yang terkandung dalam suatu masyarakat. Simbol memiliki batasan yang menekankan pada makna masalah defenisi yang ditimbulkan untuk mencari 9 Anthony P. Cohen. The Symbolic Construction of Community. London and New York: Routledge, 1985, 11. 10 Ibid., 25. 11 Chris Barker, Cultural Studies: Teori dan Praktik Yogakarta: PT. Bentang Pustaka, 2005, 221. 88 sebuah model struktural masyarakat secara spesifik dalam bentuk organisasi sosial. Negeri Ouw identik dengan sempe, di mana dengan bermodalkan kerajinan tangan orang Ouw dikenal sebagai pengrajin sempe. Hal ini terlihat ketika orang Ouw berjumpa dengan masyarakat Maluku pada umumnya, dan dalam perkenalan jika ada yang bertanya, “asal dari mana?” dan ketika menjawab “Ouw” dengan spontan respon dari yang orang bertanya adalah “oh, sempe”. Ini sudah mejadi tanda pengenal bagi orang Ouw dan secara tidak langsung penyebutan Ouw negeri sempe menjadi identitas sosial yang membedakan negeri Ouw, dengan negeri-negeri lain yang berada di Maluku. Ada pun pemaknaan dari masyarakat Maluku pada umumnya tentang identitas sosial masyarakat negeri Ouw ialah sebagai negeri pengrajin sempe, berbeda dengan yang dimaknai sendiri oleh masyarakat negeri Ouw terhadap identitas sosial mereka.

4.5 Pemaknaan Sempe sebagai simbol identitas sosial negeri Ouw.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ouw Negeri Sempe: pemaknaan simbol sempe sebagai identitas sosial di Negeri Ouw - Maluku T2 752014028 BAB I

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ouw Negeri Sempe: pemaknaan simbol sempe sebagai identitas sosial di Negeri Ouw - Maluku T2 752014028 BAB II

0 0 26

T2 752014028 BAB III

3 35 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ouw Negeri Sempe: pemaknaan simbol sempe sebagai identitas sosial di Negeri Ouw - Maluku T2 752014028 BAB V

0 1 5

T2 752014028 Daftar Pustaka

0 4 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ouw Negeri Sempe: pemaknaan simbol sempe sebagai identitas sosial di Negeri Ouw - Maluku

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB IV

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Identitas Budaya sebagai Instrumen Pembangunan Daerah T2 092013011 BAB IV

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: ALAKA: Pemahaman Negeri Hulaliu dan Pelauw Terhadap Alaka Sebagai Simbol Integrasi Negeri-Negeri Hatuhaha Amarima T2 752013014 BAB IV

0 0 22