Proses Persiapan Sodium Phenolate Proses Karboksilasi Pemurnian Sodium Salisilat

• Bahan baku mudah diperoleh dan lebih murah • Proses pemurnian yang tidak rumit • Konversinya besar • Dihasilkan produk samping berupa garam • Alat yang mudah diperoleh sehingga penggantian alat mudah dilakukan 2.6 Deskripsi Proses 2.6.1 Proses Pembuatan Asam salisilat Pra perancangan pabrik pembuatan asam salisilat adalah menggunakan proses Kolbe Schmitt. Proses ini lebih dipilih karena reaksi karboksilasi dapat dilakukan pada temperatur sekitar 180 C, yaitu antara CO 2 dengan Sodium phenolate yang terlebih dahulu dibuat dengan mereaksikan Natrium hidroksida dengan senyawa phenol. Kemajuan sintesis yang telah dikembangkan ini meningkatkan jumlah asam salisilat yang dihasilkan. Selain itu diperoleh konversi phenol yang lebih tinggi serta proses pemurnian asam salisilat yang tidak begitu rumit. Selain penghematan energi karena temperatur yang digunakan lebih rendah, juga bahan baku yang digunakan seperti phenol cukup murah dan mudah didapat.

2.6.2 Proses Persiapan Sodium Phenolate

Phenol berlebih 1 pada suhu 30 C dan sodium hidroksida 50 dialirkan menuju mix point untuk selanjutnya di umpankan ke Reaktor I R-101. Produk reaktor ini adalah sodium phenolate dengan kandungan air yang masih tinggi maka kemudian dievaporasi pada temperatur 109,0576 C untuk memperoleh sodium phenolate dengan kadar air kecil. Sodium phenolate selanjutnya diumpankan ke dalam reaktor II R-201 untuk proses karboksilasi.

2.6.3 Proses Karboksilasi

Karbon dioksida berlebih pada tekanan 7 atm diumpankan ke dalam Reaktor II R-201 untuk direaksikan dengan sodium phenolate. Karbon dioksida berlebih sangat diperlukan untuk memperoleh konversi yang tinggi dari asam salisilat. Temperatur dijaga tetap pada suhu 180 C untuk menjaga agar reaksi karboksilasi Universitas Sumatera Utara dapat berlangsung sempurna. Produk yang keluar dari reaktor II R-201 berupa campuran sodium salisilat.

2.6.4 Pemurnian Sodium Salisilat

Setelah proses karboksilasi berjalan dengan baik, sodium salisilat yang dihasilkan dicuci dalam tangki pencuci WT-201 Penambahan asam kuat pada air yang berisi sodium salisilat dilakukan dengan penambahan asam sulfat dengan konsentrasi antara 60 pada temperatur 60 C yang akan yang diumpankan ke Reaktor III R-301. Kemudian dialirkan ke decanter FL-301 untuk memisahkan sodium salisilat untuk di gunakan kembali pada Reaktor III R-301. Campuran yang terdiri dari Asam salisilat, Phenol dan natrium sulfat kemudian dicuci pada tangki pencuci WT-301, di sentrifusi FF-301 untuk memisahkan pengotor yang terlarut dalam air. Campuran kemudian Di decanter FL-302 dimana dipisahkan natrium sulfat sebagai produk samping yang di tampung dalam tanki penyimpanan natrium sulfat TK-402. Produk yang berupa asam salisilat kemudian dikeringkan dalam rotary dryer pada suhu 100 Adapun proses pembuatan asam salisilat C 6 H 4 OHCOOH adalah sebagai berikut : C yang kemudian dibawa dengan menggunakan screw conveyor C-302 ke gudang penyimpanan produk. TK-401 C 6 H 5 OH + NaOH → C 6 H 5 ONa + H 2 O C 6 H 5 ONa + CO 2 → C 6 H 4 OH COONa C 6 H 4 OH COONa + H 2 SO 4 → C 6 H 4 OH COOH + Na 2 SO 4 2.7 Unit Pengolahan Limbah 2.7.1 Unit Pengolahan Limbah Cair