Motor DC Penggerak Motor Photodioda

4. program aplikasi ada pada Flash PEROM sehingga setelah selesai pada perancangan program, IC yang telah terisi dapat langsung digunakan pada aplikasi secara single chip tanpa mengubah alamat program Pengisiam program pada mode ini menggunakan teknik ISP In System Programming sehingga dibutuhkan kabel ISP sebagai peranggkat Programernya.

2.3 Motor DC Penggerak Motor

Motor DC akan berputar searahberlawanan arah dengan jarum jam jika salah satu kutubnya diberi tegangan positif dan kutub yang lainnya diberi tegangan negatif atau ground. Dan motor DC akan berputar kearah sebaliknya jika polaritasnya dibalik. Dengan sifat yang demikian maka dibutuhkan suatu rangkaian yang dapat membalikkan polaritas yang diberikan ke motor DC tersebut, sehingga perputaran motor DC dapat dikendalikan oleh rangkaian tersebut. Motor DC jarang digunakan pada aplikasi industri umum karena semua sistem utility listrik dilengkapi dengan perkakas arus bolak balik, meskipun demikian, pada aplikasi khusus adalah menguntungkan jika mengubah arus bolak balik menjadi arus searah digunakan dimana kontrol torsi dan kecepatan dengan rentang yang lebar diperluikan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi. Universitas Sumatera Utara Motor DC umum yang menggunakan sikat brush, yang menggunakan lilitan pada rotor dan menggunkan magnet tetap pada sisi stator, pada dasarnya dapat dianggap sebagai suatu beban yang dapat dihubungkan langsung ke rangkaian switching arus DC. Oleh karena itu, pemilihan ruang tepat cukup diperoleh dengan memperhatikan besar kebutuhan arus untuk memutar motor DC secara nominal. Lilitan pada motor DC dapat diidentikkan dengan lilitan pada kumparan relay sehingga rangkaian drivernya relative sama. Tujuan motor DC adalah untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan torsi. Pada beberapa kasus sering diperlukan arah putaran motor DC yang berubah- ubah. Prinsip dasar untuk mengubah arah perputarannya adalah dengan membalik polaritas pada catudaya tegangannya.

2.4 Photodioda

Photodioda adalah dioda sambungan p-n yang secara khusus dirancang untuk mendeteksi cahaya dan biasanya terdapat lapisan intrinsik antara lapisan n dan p. Piranti yang memiliki lapisan intrinsik disebut p-i-n atau PIN potodioda. Energi cahayanya lewat melalui lensa yang mengekspos sambungan. Photodioda dirancang beroperasi pada mode bias-balik. Arus bocor bias-balik meningkat dengan peningkatan level cahaya. Harga arus umumnya adalah dalam rentang Universitas Sumatera Utara mikroampere. Photodioda mempunyai waktu respon yang cepat terhadap berbagai cahaya. Cahaya diserap di daerah pengambungan atau daerah intrinsik menimbulkan pasangan elektron-hole, kebanyakan pasangan tersebut menghasilkan arus yang berasal dari cahaya. Yang menyebabkan tahanan reverse photodioda ini berubah-ubah karena energi cahaya, maka untuk merangkainya dapat disusun dengan bias balik seperti gambar di bawah ini: R E Photodioda Gambar 2. 6 Cara Pemberian Bias Balik pada Photodioda Seperti pada gambar di atas dalam keadaan gelap tahanan reverse dioda sangat besar sehingga arus tidak mengalir. Akan tetapi bila cahaya jatuh pada dioda semakin kuat maka tahanan reversenya akan menurun dan arus reversenya akan bertambah besar. Photodioda dalam keadaan reverse bias dapat dianggap sebagai sumber arus yang besarnya diatur oleh intensitas cahaya yang menyinarinya. Universitas Sumatera Utara BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Diagram Blok Rangkaian