Diagram Blok Rangkaian Perancangan Rangkaian Catu Daya V

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Diagram Blok Rangkaian

Secara garis besar, diagram blok dari rangkaian robot pengikut garis ini ditunjukkan pada gambar 3.1. berikut ini: MIKROKONTROLER AT89S51 Photodioda kiri Phodioda kanan Driver penggerak motor Jembatan H Driver penggerak motor Jembatan H Driver penggerak motor Jembatan H Driver penggerak motor Jembatan H Motor DC kanan Motor DC kanan Motor DC kiri Motor DC kiri P0.6 P2.1 P0.5 P0.4 P0.7 P2.0 Gambar 3.1. Diagram Blok Rangkaian Universitas Sumatera Utara Pada robot ini, jenis sensor yang digunakan adalah sensor garis. Sensor garis yang digunakan adalah LED inframerah. LED inframerah cukup baik digunakan sebagai sensor karena cahaya spektrum cahayanya berada di luar spektrum cahaya matahari sehingga tidak menggangu kinerja sensor. Robot akan berjalan secara otomatis mengikuti garis yang warnanya berbeda dengan backgroundnya, garis yang digunakan adalah garis putih dengan background hitam. Sensor ini terletak di depan robot dan menghadap ke lantai. Sensor ini terhubung pada P2.0 dan P2.1 dari mikrokontroler AT89S51. Untuk mengendalikan pergerakan motor, digunakan sebuah rangkaian driver penggerak motor DC yaitu jembatan H. Motor DC digunakan pada robot ini karena memiliki speed dan torsi yang mudah dikontrol arah putaran dan kecepatannya. Jembatan H ini akan memutar motor DC searahberlawanan arah jarum jam bila diberi pulsa 1 atau 0. Dengan demikian pergerakan motor dapat dikendalikan melalui program. Pin-pin jembatan H ini dihubungkan ke P0.4, P0.5, P0.6, dan P0.7 dari mikrokontroler AT89S51.

3.2 Perancangan Rangkaian Catu Daya

Rangkaian catu daya ini berfungsi untuk mensuplay tegangan ke seluruh rangkaian. Rangkaian ini terdiri dari sebuah baterei 6 volt yang di serikan dengan dua buah dioda. Universitas Sumatera Utara 2200uF 5 Volt DC 0 Volt 6,2 Volt DC

6.2 V

Rangkaian catu daya ditunjukkan oleh gambar berikut ini : Gambar 3.2 Rangkaian catu daya Untuk menembus 1 buah dioda diperlukan tegangan sebesar 0,6 volt, sehingga untuk menembus 2 buah dioda diperlukan tegangan sekitar 1,2 volt, sehingga output dari rangkaian ini sekitar 4,8 volt sampai 5,0 volt. Kemudian dipasang sebuah kapasitor untuk menyimpan arus, sehingga jika tiba- tiba mikrokontroler membutuhkan arus besar, maka arus tersebut dapat disupplay oleh kapasitor ini. Pada rangkaian ini terdapat 2 buah keluaran, yaitu 5 volt dan 6 volt. Keluaran 5 volt dibutuhkan oleh mikrokontroler, penguat sinyal dan rangkaian sensor, sedangkan 6 volt dibutuhkan untuk rangkaian jembatan H pengendali motor . Universitas Sumatera Utara

3.3 Rangkaian Mikrokontroler AT89S51