Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Amarwati K Putri

Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 24 oktober 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pancing komp IAIN no 7/11

Riwayat Pendidikan :

1998-2004 1.MIN Medan 2004-2007 2.SMP Galih Agung 2007-2010 3.SMA Galih Agung

Riwayat Kepanitian : Panitia PMB FK USU Tahun 2013 MOP HMI FK USU


(2)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya, Amarwati k putri, adalah seorang mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) angkatan tahun 2010. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan,Sikap dan PerilakuTtentang Anti nyeri

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku masyarakat kelurahan indra kasih tentang anti nyeri. Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan Anda untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Saya memohon kesediaan Anda untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Jika Anda bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelawanan.

Identitas pribadi Anda sebagai partisipan akan disamarkan, kerahasiaan data Anda akan dijamin sepenuhnya, dan semua informasi yang Anda berikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Anda dapat bertanya langsung kepada saya atau dapat menghubungi saya di nomor 082366343351

Demikian informasi ini saya sampaikan, atas bantuan, partisipasi dan kesediaan waktu Anda, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya, Peneliti,


(3)

Lampiran 1

Identitas LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ……… Umur : ……… tahun

Jenis Kelamin : Laki - laki / Perempuan *) Alamat : ………

pendidikan tertinggi yang responden pernah diselesaikan ? 1. Tidak sekolah 4. Tamat SLTP/sederajat

2. Tidak tamat SD 5. Tamat SLTA/sederajat 3. Tamat SD/sederajat 6. Akademi/Universitas

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan yang cukup dari peneliti secara lengkap, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menyatakan ‘BERSEDIA’ berpartisipasi menjadi sukarelawan dalam penelitian ini yang berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan perilaku masyarakat Kelurahan Indra Kasih Tentang Anti Nyeri Parasetamol dan Anti NyeriLlainnya

Medan, ………,2013


(4)

Pertanyaan

Pengetahuan

1. Apa yang dilakukan jika ada anggota keluarga anda merasakan nyeri (nyeri gigi, nyeri anggota badan, dll)?

a. Dibawa ke RS/Puskesmas/dokter

b. Diberikan obat anti nyeri, sebutkan nama obatnya……….. c. Pengobatan tradisional, yang lainya sebutkan………... d.tidak diobati

2.Bagi anda, apa kegunaan obat anti nyeri? a. Menghilangkan nyeri saja

b. Menghilangkan nyeri dan demam c. Lain-lain, sebutkan... d.tidak tahu

3.kapan anda menggunakan obat anti nyeri? a.Bila perlu

b.Setiap merasa nyeri

c.Lainnya………. d.Tidak tahu

4. Apakah anda mengetahui cara pemakaian obat anti nyeri yang anda gunakan?

a. Ya,sebutkan………. b. Tidak


(5)

5. Apakah anda mengetahui dosis pemberian obat anti nyeri yang anda gunakan?

a.ya,3 kali serhari b. ya, 2 kali sehari c.ya,4 kali sehari d.tidak tahu

6. kapan waktu yang tepat untuk mengkonsumsi obat anti nyeri?

a. Setelah makan b. Sebelum makan c. Sebelum tidur d.tidak tahu

7. Efek samping yang dapat timbul dari obat anti nyeri yang anda gunakan?

a. Perut perih /Gangguan pencernaan b. Muntah

c. gangguan hati d.tidak tahu

8.Dibawah ini mana yang termasuk obat anti nyeri? (boleh menjawab lebih dari 1 a. parasetamol (panadol)

b.ponstan

c.lainnya ……….. d.tidak tahu


(6)

SIKAP

Pernyataan setuju Tidak setuju Jika saya sakit kepala saya

akan ke apotik dan bertanya kepada apoteker obat yang saya perlukan Obat anti nyeri yang bagus adalah obat yang sering ada di iklan

Penggunaan obat anti nyeri perlu disesuaikan mengikut jenis rasa nyeri/ gejala yang dialami Jika saya mengetahui efek samping suatu obat, bila digunakan secara

berlebihan ,saya akan menggunakanya dengan hati-hati

Jika obat A mempunyai efek samping,saya akan menggunakan obat` lain Karena obat banyak mengandung efek samping saya tidak menggunakan ketika sakit


(7)

PERILAKU

16.Apakah obat yang anda konsumsi selalu sesuai dengan nyeri yang anda rasakan? a.Ya,sebutkan jenis nyeri dan obatnya

b.Tidak

17. Apakah anda mempunyai penyakit yang berhubungan denhgan lambung? a.ya

b Tidak

18.Bila anda sakit kepala obat apakah yang anda gunakan? a.parasetamol

b.ibuprofen

c. Dan lain-lain, sebutkan………... 19. Dimanakah anda sering membeli obat anti nyeri yang anda konsumsi di atas?

a. Apotek b. Warung c. pasar

20.Dari mana anda tahu,jika obat yang anda beli cocok dengan rasa nyeri yang anda alami?

a. Apoteker b.Iklan c.Teman


(8)

KETERANGAN NILAI

Untuk soal pengetahuan 1-7 kecuali nomor 4 Untuk pilihan jawaban A diberi skor 4 Untuk pilihan jawaban B di beri skor 3

Untuk pilihan jawaban C diberi skor skor tergantung jawaban yang diberikan responden jika benar diberi nilai 2 dan salah 1

Untuk pilihan jawaban d di beri skor 0

Untuk no 4 dan 8 diberi nilai 4 jika benar 0 jika salah Sikap

Jika responden menjawab pertanyaan dengan benar maka nilai 2 jika responden menjawab pertanyaan dengan salah maka nilai 1 perilaku

Jika responden menjawab benar diberi nilai 2 Jika responden menjawab salah diberi nilai 1


(9)

(10)

(11)

Nama umur Pendidikan pengetahuan sikap perilaku kelpengetahuan kelsikap Kelperilaku Kelumur 1 meli 25 Sma 19 10 6 cukup cukup baik 22-30 2 nurhayati 29 Sma 22 10 6 cukup cukup baik 22-30 3 trisna 28 sma 31 10 9 baik baik baik 22-30 4 nurmaya 26

perguruan

tinggi 23 9 9 cukup baik cukup 22-30 5

sri

mulyani 27 Sma 27 9 10 baik baik cukup 22-30 6 ria 28 Sma 32 8 7 baik cukup cukup 22-30 7 khairina 22 Sma 28 12 8 baik baik baik 22-30 8 lia 29 Sma 17 9 9 cukup baik cukup 22-30 9

reza

silvia 23 Sma 26 11 8 baik baik baik 22-30 10 lina 29 Sma 26 9 8 baik baik cukup 22-30 11 laila 28 Sma 25 11 9 baik baik baik 22-30 12 rini 23 Sma 26 10 8 baik baik baik 22-30 13 nurul 22 Smp 20 10 6 cukup cukup baik 22-30 14 nida 22

perguruan

tinggi 31 8 9 baik baik cukup 22-30 15 asrul 27

perguruan

tinggi 18 10 8 cukup baik baik 22-30 16 muslim 22 Sma 25 9 8 baik baik cukup 22-30 17 santi 23 Sma 29 10 9 baik baik baik 22-30 18 levi 29 Sma 22 9 9 cukup baik cukup 22-30 19 pelvi 22

perguruan

tinggi 25 11 10 baik baik baik 22-30 20 imel 22

perguruan

tinggi 25 11 10 baik baik baik 22-30 21 ramli 43 Sma 24 11 6 cukup cukup baik 31-50 22 suriati 43 Smp 22 11 4 cukup kurang baik 31-50 23 hafni 42 Sma 26 11 8 baik baik baik 31-50 24 sumarni 48 Sma 21 11 10 cukup baik baik 31-50 25 ernita 32 Sma 31 10 9 baik baik baik 31-50 26 diah 47

perguruan


(12)

27 rosnawati 38 Sd 27 9 8 baik baik cukup 31-50 28 pitria 31 Sma 26 10 10 baik baik baik 31-50 29 isna 32

perguruan

tinggi 32 12 10 baik baik baik 31-50 30 nisa 33 Sma 21 11 7 cukup cukup baik 31-50 31 joko 40 Sma 22 11 4 cukup kurang baik 31-50 32 devi 32 Sma 31 12 10 baik baik baik 31-50 33 desi 33 Sma 26 10 8 baik baik baik 31-50 34 endang 36 Sma 18 9 8 cukup baik cukup 31-50 35 umi 34

perguruan

tinggi 23 9 7 cukup cukup cukup 31-50 36 rosimah 33

perguruan

tinggi 26 11 9 baik baik baik 31-50 37 raihan 38

perguruan

tinggi 30 11 8 baik baik baik 31-50 38 yeni 32 sma 26 11 8 baik baik baik 31-50 39 leni 35

perguruan

tinggi 27 9 10 baik baik cukup 31-50 40 eva 35 sma 27 9 8 baik baik cukup 31-50 41 ahmad 35

perguruan

tinggi 26 10 8 baik baik baik 31-50 42 zainap 32

perguruan

tinggi 26 10 8 baik baik baik 31-50 43 erni 40 smp 28 10 8 baik baik baik 31-50 44 farida 48

perguruan

tinggi 30 11 9 baik baik baik 31-50 45 rumini 46 sma 24 9 8 cukup baik cukup 31-50 46 arma 43 sma 23 10 8 cukup baik baik 31-50 47 wati 40 sma 20 11 7 cukup cukup baik 31-50 48 siti 48

perguruan

tinggi 22 10 9 cukup baik baik 31-50 49 lastri 40 sma 17 9 6 cukup cukup cukup 31-50 50 tsaniati 42 sd 26 11 9 baik baik baik 31-50 51 sinar 40 sd 31 11 10 baik baik baik 31-50 52 nurmala 47

perguruan


(13)

53 nur 53 smp 27 10 6 baik cukup baik >50 54 ati 56 sd 21 10 6 cukup cukup baik >50 55 sumarni 54 sd 18 8 10 cukup baik cukup >50 56 risna 63 sma 22 11 9 cukup baik baik >50 57 zaria 64 smp 19 10 6 cukup cukup baik >50 58 narsi 53

perguruan

tinggi 22 10 9 cukup baik baik >50 59 mai 70 sd 27 8 8 baik baik cukup >50 60 paini 50 sd 18 9 7 cukup cukup cukup 31-50 61 sania 51 sd 17 9 6 cukup cukup cukup >50 62 sa'dia 55 sd 24 10 10 cukup baik baik >50 63 sariah 59 sd 23 9 9 cukup baik cukup >50 64 titik 52 sma 26 9 8 baik baik cukup >50 65 samina 58 sd 22 8 8 cukup baik cukup >50 66 ngetemi 55 sd 20 9 8 cukup baik cukup >50 67 ali 60 smp 24 9 10 cukup baik cukup >50 68 zariya 62 smp 15 10 9 kurang baik baik >50 69 hani 53 smp 17 9 8 cukup baik cukup >50 70 ros 47 sma 27 10 9 baik baik baik 31-50 71 badri 57 sma 23 10 9 cukup baik baik >50 72 irma 28 sma 18 10 7 cukup cukup baik 22-30 73 mukhlis 27

perguruan

tinggi 15 10 7 kurang cukup baik 22-30 74 mardiyah 54 sma 28 9 8 baik baik cukup >50 75 supartian 58 smp 17 9 7 cukup cukup cukup >50 76 caribun 60 sd 27 11 9 baik baik baik >50 77 zainab 53 smp 22 10 9 cukup baik baik >50 78 ani 22

perguruan

tinggi 18 9 7 cukup cukup cukup 22-30 79 beti 49 sd 26 11 6 baik cukup baik 31-50


(14)

80 nur 36 sma 25 11 9 baik baik baik 31-50 81 miftah 37 sma 26 11 7 baik cukup baik 31-50 82 tomy 22 sma 22 12 9 cukup baik baik 22-30 83 amin 22 sma 18 11 8 cukup baik baik 22-30 84 feray 25 sma 27 9 10 baik baik cukup 22-30 85 vivy 25

perguruan

tinggi 14 9 11 kurang baik cukup 22-30 86 mahda 32 smp 19 11 5 cukup kurang baik 31-50 87 sultoni 22 sma 28 9 9 baik baik cukup 22-30 88 imam 22 sma 29 9 8 baik baik cukup 22-30 89 rinaldi 22 sma 27 8 9 baik baik cukup 22-30 90 farida 35 sma 28 11 6 baik cukup baik 31-50 91 zulkifli 33 smp 25 11 7 baik cukup baik 31-50 92 efendi 22 sma 24 11 8 cukup baik baik 22-30 93 nur 38

perguruan

tinggi 26 9 9 baik baik cukup 31-50 94 ihsan 22 sma 29 7 10 baik baik cukup 22-30 95 agus 27 sma 26 10 10 baik baik baik 22-30 96 andi 22 sma 22 12 9 cukup baik baik 22-30 97 helja 22

perguruan

tinggi 25 9 8 baik baik cukup 22-30 98 marsa 22

perguruan

tinggi 24 10 10 cukup baik baik 22-30 99 putri 22 sma 24 11 10 cukup baik baik 22-30 100 ririn 22 sma 25 11 8 baik baik baik 22-30


(15)

Karakteristik responden

Kelompok umur

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >50 21 21.0 21.0 21.0

22-30 38 38.0 38.0 59.0

31-50 41 41.0 41.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tingkat pendidikan

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sd 14 14.0 14.0 14.0

smp 12 12.0 12.0 26.0

sma 51 51.0 51.0 77.0

perguruan

tinggi 23 23.0 23.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

kelpengetahuan

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 52 52.0 52.0 52.0

cukup 45 45.0 45.0 97.0

kuran

g 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

kelosikap

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 63 63.0 63.0 63.0

cuku

p 37 37.0 37.0 100.0


(16)

kelperilaku

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 75 75.0 75.0 75.0

cukup 22 22.0 22.0 97.0

kuran

g 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

kelumur * kelpengetahuan Crosstabulation

kelumur * kelpengetahuan Crosstabulation

kelpengetahuan Total Baik cukup kurang baik kelumu

r

>50 Count 5 15 1 21

% within kelumur 23.8% 71.4% 4.8% 100.0% % within

kelpengetahuan 9.6% 33.3% 33.3% 21.0%

22-30 Count 21 15 2 38

% within kelumur 55.3% 39.5% 5.3% 100.0% % within

kelpengetahuan 40.4% 33.3% 66.7% 38.0%

31-50 Count 26 15 0 41

% within kelumur 63.4% 36.6% .0% 100.0% % within

kelpengetahuan 50.0% 33.3% .0% 41.0%

Total Count 52 45 3 100

% within kelumur 52.0% 45.0% 3.0% 100.0% % within


(17)

kelumur * kelosikap Crosstabulation

kelosikap Total baik cukup baik kelumu

r

>50 Count 10 11 21

% within

kelumur 47.6% 52.4% 100.0% % within

kelosikap 15.9% 29.7% 21.0%

22-30 Count 22 16 38

% within

kelumur 57.9% 42.1% 100.0% % within

kelosikap 34.9% 43.2% 38.0%

31-50 Count 31 10 41

% within

kelumur 75.6% 24.4% 100.0% % within

kelosikap 49.2% 27.0% 41.0%

Total Count 63 37 100

% within

kelumur 63.0% 37.0% 100.0% % within


(18)

kelumur * kelperilaku Crosstabulation

Kelperilaku Total baik cukup kurang baik kelumu

r

>50 Count 16 5 0 21

% within

kelumur 76.2% 23.8% .0% 100.0%

% within

kelperilaku 21.3% 22.7% .0% 21.0%

22-30 Count 31 7 0 38

% within

kelumur 81.6% 18.4% .0% 100.0%

% within

kelperilaku 41.3% 31.8% .0% 38.0%

31-50 Count 28 10 3 41

% within

kelumur 68.3% 24.4% 7.3% 100.0%

% within

kelperilaku 37.3% 45.5% 100.0% 41.0%

Total Count 75 22 3 100

% within

kelumur 75.0% 22.0% 3.0% 100.0%

% within


(19)

pendidikan * kelpengetahuan Crosstabulation

kelpengetahuan Total Baik cukup kurang baik pendidika

n

Sd Count 6 8 0 14

% within pendidikan 42.9% 57.1% .0% 100.0% % within

kelpengetahuan 11.5% 17.8% .0% 14.0%

smp Count 3 8 1 12

% within pendidikan 25.0% 66.7% 8.3% 100.0% % within

kelpengetahuan 5.8% 17.8% 33.3% 12.0%

sma Count 30 21 0 51

% within pendidikan 58.8% 41.2% .0% 100.0% % within

kelpengetahuan 57.7% 46.7% .0% 51.0% perguruan

tinggi

Count 13 8 2 23

% within pendidikan 56.5% 34.8% 8.7% 100.0% % within

kelpengetahuan 25.0% 17.8% 66.7% 23.0%

Total Count 52 45 3 100

% within pendidikan 52.0% 45.0% 3.0% 100.0% % within


(20)

pendidikan * kelosikap Crosstabulation

kelosikap Total baik cukup baik pendidika

n

Sd Count 6 8 14

% within

pendidikan 42.9% 57.1% 100.0% % within

kelosikap 9.5% 21.6% 14.0%

smp Count 9 3 12

% within

pendidikan 75.0% 25.0% 100.0% % within

kelosikap 14.3% 8.1% 12.0%

sma Count 34 17 51

% within

pendidikan 66.7% 33.3% 100.0% % within

kelosikap 54.0% 45.9% 51.0% perguruan

tinggi

Count 14 9 23

% within

pendidikan 60.9% 39.1% 100.0% % within

kelosikap 22.2% 24.3% 23.0%

Total Count 63 37 100

% within

pendidikan 63.0% 37.0% 100.0% % within


(21)

pendidikan * kelperilaku Crosstabulatio

kelperilaku Total baik cukup kurang baik pendidika

n

Sd Count 10 4 0 14

% within

pendidikan 71.4% 28.6% .0% 100.0% % within

kelperilaku 13.3% 18.2% .0% 14.0%

Smp Count 5 5 2 12

% within

pendidikan 41.7% 41.7% 16.7% 100.0% % within

kelperilaku 6.7% 22.7% 66.7% 12.0%

sma Count 40 10 1 51

% within

pendidikan 78.4% 19.6% 2.0% 100.0% % within

kelperilaku 53.3% 45.5% 33.3% 51.0% perguruan

tinggi

Count 20 3 0 23

% within

pendidikan 87.0% 13.0% .0% 100.0% % within

kelperilaku 26.7% 13.6% .0% 23.0%

Total Count 75 22 3 100

% within

pendidikan 75.0% 22.0% 3.0% 100.0% % within


(22)

pendidikan * kelpengetahuan Crosstabulation pendidikan * kelosikap Crosstabulation

Pertanyaan pengetahuan

p1

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 1 2.6 2.6 2.6

3 22 56.4 56.4 59.0

4 16 41.0 41.0 100.0

Total 39 100.0 100.0

p2

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 2 5.1 5.1 5.1

3 15 38.5 38.5 43.6

4 22 56.4 56.4 100.0

Total 39 100.0 100.0

p3

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 2.6 2.6 2.6

3 10 25.6 25.6 28.2

4 28 71.8 71.8 100.0


(23)

p4

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 11 28.2 28.2 28.2

1 1 2.6 2.6 30.8

4 27 69.2 69.2 100.0

Total 39 100.0 100.0

p5

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 8 20.5 20.5 20.5

3 9 23.1 23.1 43.6

4 22 56.4 56.4 100.0

Total 39 100.0 100.0

p6

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 5.1 5.1 5.1

3 2 5.1 5.1 10.3

4 35 89.7 89.7 100.0

Total 39 100.0 100.0

p7

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 19 48.7 48.7 48.7

2 2 5.1 5.1 53.8

3 5 12.8 12.8 66.7

4 13 33.3 33.3 100.0


(24)

p8

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 3 7.7 7.7 7.7

2 1 2.6 2.6 10.3

3 7 17.9 17.9 28.2

4 28 71.8 71.8 100.0

Total 39 100.0 100.0

Pertanyaan sikap

p1

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 74 74.0 74.0 74.0

2 26 26.0 26.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p2

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 49 49.0 49.0 49.0

2 51 51.0 51.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p3

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 12 12.0 12.0 12.0

2 88 88.0 88.0 100.0


(25)

p4

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 1.0 1.0 1.0

1 11 11.0 11.0 12.0

2 88 88.0 88.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p5

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 17 17.0 17.0 17.0

2 83 83.0 83.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p6

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 42 42.0 42.0 42.0

2 58 58.0 58.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan perilaku

p1

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 7 7.0 7.0 7.0

1 28 28.0 28.0 35.0

2 65 65.0 65.0 100.0


(26)

p2

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 26 26.0 26.0 26.0

2 74 74.0 74.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p3

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 4 4.0 4.0 4.0

1 11 11.0 11.0 15.0

2 85 85.0 85.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p4

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 35 35.0 35.0 35.0

2 65 65.0 65.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p5

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 57 57.0 57.0 57.0

2 43 43.0 43.0 100.0


(27)

Correlations pertanya an 1 pertanya an 2 pertanya an 3 pertanya an4 pertanya an 5 pertanya an 6 pertanya an 7 pertanya an 8 Total score pertanya an 1 Pearson

Correlation 1 .201 .175 .290 .452(*) .180 .149 .150 .543(

*) Sig.

(2-tailed) .395 .459 .215 .045 .448 .532 .528 .013

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pertanya an 2

Pearson

Correlation .201 1 .555(*) .289 -.082 -.216 .287 .268 .464(

*) Sig.

(2-tailed) .395 .011 .217 .732 .361 .221 .254 .039

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pertanya an 3

Pearson

Correlation .175 .555(*) 1 .378 .296 -.050 .118 .432 .604(

**) Sig.

(2-tailed) .459 .011 .100 .206 .835 .619 .057 .005

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pertanya an4

Pearson

Correlation .290 .289 .378 1 .100 .154 .052 .066 .522(

*) Sig.

(2-tailed) .215 .217 .100 .675 .518 .827 .781 .018

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pertanya an 5

Pearson

Correlation .452(*) -.082 .296 .100 1 .524(*) .370 .288 .687(

**) Sig.

(2-tailed) .045 .732 .206 .675 .018 .108 .219 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pertanya an 6

Pearson

Correlation .180 -.216 -.050 .154 .524(*) 1 .215 .105 .460(

*) Sig.

(2-tailed) .448 .361 .835 .518 .018 .364 .660 .041

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pertanya an 7

Pearson

Correlation .149 .287 .118 .052 .370 .215 1 .183 .570(

**) Sig.

(2-tailed) .532 .221 .619 .827 .108 .364 .439 .009

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

pertanya an 8

Pearson

Correlation .150 .268 .432 .066 .288 .105 .183 1 .581(

**)


(28)

tailed)

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Totalsco re

Pearson Correlation

.543(*) .464(*) .604(**) .522(*) .687(**) .460(*) .570(**) .581(**) 1 Sig.

(2-tailed) .013 .039 .005 .018 .001 .041 .009 .007

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Correlations soal sikap 1 soal sikap 2 soal sikap 3 soal sikap 4 soal sikap 5 soal sikap 6 soal sikap

7 SKORE soal

sikap 1

Pearson

Correlation 1 .(a) .140 .800(*

*) .302 -.101 -.101 .546(*) Sig. (2-tailed) . .556 .000 .196 .673 .673 .013

N 20 20 20 20 20 20 20 20

soal sikap2

Pearson

Correlation .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) Sig. (2-tailed) . . . . .

N 20 20 20 20 20 20 20 20

soal sikap 3

Pearson

Correlation .140 .(a) 1 .420 .380 .380 .380 .657(**) Sig. (2-tailed) .556 . .065 .098 .098 .098 .002

N 20 20 20 20 20 20 20 20

soal sikap 4

Pearson

Correlation .800(*

*) .(a) .420 1

.503(*

) .101 .101 .764(**) Sig. (2-tailed) .000 . .065 .024 .673 .673 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20


(29)

sikap 5

Correlation )

Sig. (2-tailed) .196 . .098 .024 .418 .418 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20

soal sikap 6

Pearson

Correlation -.101 .(a) .380 .101 .192 1 .798(

**) .614(**) Sig. (2-tailed) .673 . .098 .673 .418 .000 .004

N 20 20 20 20 20 20 20 20

soal sikap 7

Pearson

Correlation -.101 .(a) .380 .101 .192 .798(*

*) 1 .614(**) Sig. (2-tailed) .673 . .098 .673 .418 .000 .004

N 20 20 20 20 20 20 20 20

SKOR E

Pearson Correlation

.546(* ) .(a)

.657(* *) .764(* *) .669(* *) .614(* *) .614(

**) 1 Sig. (2-tailed) .013 . .002 .000 .001 .004 .004

N 20 20 20 20 20 20 20 20

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

a Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

Correlations Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 skoor

p1 Pearson

Correlation 1 .905(**)

1.000(**

) .798(**) .798(**) .964(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20

p2 Pearson

Correlation .905(**) 1 .905(**) .704(**) .704(**) .903(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20

p3 Pearson Correlation

1.000(**

) .905(**) 1 .798(**) .798(**) .964(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000


(30)

p4 Pearson

Correlation .798(**) .704(**) .798(**) 1

1.000(**

) .920(**)

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20

p5 Pearson

Correlation .798(**) .704(**) .798(**)

1.000(**

) 1 .920(**)

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20

skoor Pearson

Correlation .964(**) .903(**) .964(**) .920(**) .920(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.963 5

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.660 8

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items


(31)

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2013.” Gunankan Obat dengan Tepat " di RRI Stasiun Kalimantan Selatan.Available from

http://www.pom.go.id/index.php/home/berita_aktual/3191/KIE__\

Corwin,elizabeth j .,2009. Patofisiologi;Buku Saku. Cetakan ketiga Jakarta : ecg

Dean,laura,2011.Comparing NSAIDs.Available from http: //www. ncbi.nlm.nih.gov /books /NBK45590 /

Farrel,S,2012. Acetaminophen Toxicity.Medscape Reference. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/820200-overview (Accesed 19 April 2013)

Fendrick, A.M., Pan, D.E., and Johnson, G.E., 2008. OTC Analgesics and Drug Interactions: Clinical Implications. Osteopathic Medicine and Primary Care Available from : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2257951/ (Accessed 11 april 2013)


(33)

Hartwig, M S and Wilson, L. M., 2005 .Nyeri. In: Price,S.A. and Wilson,

L.M..Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Edisi 6.Jakarta: EGC

International Association for the study of pain, 2012. IASP Taxonomy. Available from:http://www.iasp-pain.org/AM/Template.cfm?Section=Pain_Definitions (Accessed 19 April 2013)

Iqbal Mubarak,W., Chayatin,N.,Rozikin,khoirul and Supradi.,2007. Promosi kesehatan. Cetakan pertama.Yogyakarta:Graha ilmu

Medscape, 2013. NSAIDs. Medscape reference. Available from:

http://reference.medscape.com/drug/advil-motrin-ibuprofen-343289 (Accesed 20 April 2013)

Notoatmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.

Pubmed health, 2012.Ibuprofen. Available from :

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMHT0010648/?report=details (Accesed 19 April 2013)


(34)

Sastroasmoro,S and Ismael, S., 2011.Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Cetakan keempat . Jakarta: Sagung Seto.

Setter,S .M and Baker, D. E.,2010. Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs. In: Smith, Kelly M., Riche,Daniel M and Henyam,Nickole N, ed. Clinical Drug Data .11th ed. USA :McGraw.

Sherwood,lauralee, 2001.Fisiologi Manusia dariSel ke Sistem . Edisi 2.jakarta: EGC.

Syeima,Corin nur.,2009. Gambaran Pengetahuan dan Karakteristik Masyarakat RW 08

Kelurahan Pisangan Barat Ciputat Tentang Pengobatan Sendiri Terhadap Nyeri Menggunakan obat anti nyeri . Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Wahyuni,A.S.,2007.Statistika Kedokteran. Jakarta: Bamboedoae communication.

Wilmana, P.F., dan Gan, S., 2008. Analgesik- Antipiretik, Analgesik Anti- Inflamasi Nonsteroid, dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. In: Gunawan, S.G., Nafrialdi, R.S., dan Elysabeth, ed. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.


(35)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 KERANGKA KONSEP

3.2 Definisi operasional

No Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Kategori Skala Ukur 1 Pengetahuan kemampuan

seseorang untuk menjawab pertanyaan dari

kuesioner yang diberi peneliti tentang anti nyeri baik

Kuesioner Angket Baik 75% Cukup 50%-75% Kurang 50

Ordinal Karakteristik

berdasarkan umur

Tingkat pendidikan

Pengetahuan,sikap dan perilaku tentang obat anti nyeri


(36)

dosis,indikasi ,cara penggunaan dan efek samping obat anti nyeri

Sikap reaksi atau respon seseorang sebelum melakukan tindakan terhadap sesuatu yang dia ketahui tentang efek samping obat

kuesioner Angket Baik 75% Cukup 50%-75% Kurang 50 Ordinal

Perilaku tindakan seseorang setelah ia mempunyai pengetahuan dan sikap terhadap efek samping obat

Kuesioner Angket Baik 75% Cukup 50%-75% Kurang 50 %


(37)

Umur Usia responden saat diwawancara yang dihitung dari hari kelahiran sampai ulang tahun terakhir dengan kriteria usia diatas 22 tahun

Kuesioner Angket Dengan memakai skala pengukuran menurut Lefterova dan Getov (2004) yaitu : < 30 tahun 31-50 tahun > 50 tahun

Rasio Tingkat pendidikan Jenjang pendidikan formal terakhir yang diselesaikan oleh responden sampai ia memiliki ijazah

Kuesioner angket

a.Tidak tamat SD b.Tamat SD c.Tamat SMP d.Tamat SMA e.Tamat Perguruan tinggi Ordinal


(38)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilakunya masyarakat tentang penggunaan obat anti nyeri yang dijual secara bebas baik di warung maupun di apotek. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional studi, yaitu melakukan pengamatan hanya dalam waktu satu saat atau hanya dalam satu kali pengamatan dengan menggunakan kuesioner.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai september 2013. 4.2.2 Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelurahan Indrah Kasih, Kecamatan Medan Tembung.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di kelurahan Indrah Kasih Kecamatan Medan Tembung.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah masyarakat kelurahan Indra Kasih yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling yaitu sampel dipilih secara acak pada kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah (Sastroasmoro,2011)


(39)

Besarnya sampel yang akan diambil didalam penelitian ini agar dapat mewakili populasi ataupun sampel yaitu dihitung dengan menghitung besar sample untuk penelitian estimasi (Wahyuni, 2007)

Populasi finit (terbatas)

N.Z21-α/2.p.(1-p) n= —————————— (N-1)d2+ z21-α/2.p.(1-p)

Keterangan:

n = besar sampel minimum

Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu (1,96) p = harga proporsi di populasi (0,50)

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir (10%) N = jumlah populasi (17.543)

Apbila diaplikasikasikan adalam rumus maka 17.543.(1,96)2.0,5.(1-0,5)

n= —————————————— (17.543-1).(0,1)2+ (1,96)2.0,5.(1-0,5) 16848.2972

n= ———— 176.3904 n =95,5=100


(40)

4.3.3. Kriteria Inklusi dan eksklusi

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya (Sastroasmoro, 2011).

Pada Penelititan ini sampel yang diambil adalah penduduk kelurahan IndrahKasih yang memenuhi kriteria inklusi. kriteria inklusi adalah kriteria subjek penelitian pada populasi (Sastroasmoro et al. 2011).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain adalah : 1.Masyarakat kelurahan indra kasih kecamatan Medan tembung. 2.Masyarakat yang berumur diatas umur 22 tahun .

3. Ibu yang bersedia menjawab kuesioner

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian

(Sastroasmoro et al,2011).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain adalah : 1. Masyarakat yang tidak tinggal di kelurahan indrah kasih 2.Masyarakat yang berumur dibawah 22 tahun

3.ibu yang tidak bersedia menjawab kuesioner

4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4.1 Data primer

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penggumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh responden, sebelumnya peneliti akan memberikan penjelasan dan menanyakan kesediaan responden untuk mengisi kuesioner, selanjutnya peneliti menanyakan ketersediaan untuk menjadi responden dan meminta untuk menandatangani lembar persetujuan.


(41)

4.4.2 Instrument penelitian

Instrument penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang akan di validasi. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada masyarakat yang mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel. Namun, diambil dari populasi yang berbeda,dibagi kepada 20 masyarakat Peneliti mengukur dengan memberikan pertanyaan sebanyak 20 pertanyaan dan kuesioner ini akan di analisa menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) pada kuesioner pertama yang dibuat pada 20 orang.

Pertanyaan dapat dikatakan valid apabila pada saat uji validitas dilakukan mempunyai nilai r >0,5 dan nilai s <0,005. Dikatakan reliable jika nilai r>0.06. Informed consent diberikan bersaman dengan kuesioner untuk menjelaskan tujuan dilakukan penelitian. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh masyarakat yang mempunyai kriteria inklusi.

4.5 Pengolahan dan Analisis data 1. Pengolahan data

Data yang diterima diolah menggunakan langlah-langkah (Notoatmodjo, 2005) : a. Editing

Editing adalah memeriksa kueioner . Editing bertujuan untuk mengurangi kesalahan dan kekurangan yang ada dalam lembar pertanyaan yangsudah diselesaikan sampai sejauh mungkin. Peneliti memeriksa kembali kuisioner yang sudah diisi oleh

b. Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban dari para responden kedalam kategori-kategori. Dengan menandai masing-masing jawaban berupa angka-angka, kemudian dimasukan ke dalam lembar jawaban guna mempermudah membacanya.

c. Skoring


(42)

d. Tabulasi

Tabulasi adalah membuat tabel semua jawaban yang sudah diberi skor dan dimasukan ke dalam tabel yang tersedia.

e. Entri data

Setelah data penelitian di peroleh, peneliti memasukkan data yang telah ditabulasi ke dalam komputer dengan menggunakan program komputer SPSS.

4.1 Uji Validitas dan Reliebel Variable Nomor

pertanyaan

Total person correlation

Status Cronbach’s alpha

Status

Pengetahuan 1 0,543 Valid 0,660 Reliable

2 0,464 Valid Reliable

3 0,604 Valid Reliable

4 0,522 Valid Reliable

5 0,687 Valid Reliable

6 0,460 Valid Reliable

7 0,570 Valid Reliable

8 0,581 Valid Reliable

Sikap 1 0,546 Valid 0,691 Reliable

2 0,000 Non valid Reliable

3 0,657 Valid Reliable

4 0,764 Valid Reliable

5 0,669 Valid Reliable

6 0,614 Valid Reliable

7 0,614 Valid Reliebel

Perilaku 1 0,964 Valid 0,963 Reliable

2 0,903 Valid Reliable

3 0,964 Valid Reliable

4 0,920 Valid Reliable


(43)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.HASIL PENELITIAN 5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian

Kelurahan Indra Kasih merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Tembung berdasarkan luas geografisnya Kelurahan Indra Kasih memiliki luas wilayah sebesar 1,3 ha yang terbagi menjadi 13 lingkungan dengan letak sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatas dengan Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan

 Sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Siderejo Kecamatan Medan Tembung

 Sebelah Timur berbaas dengan PTP Desa Sampali Kecamatan Percut Seituan

 Sebelah Barat berbatas dengan P.Brayan Darat 1 Kecamatan Medan Timur

Jumlah penduduk Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung sebanyak 17.543 jiwa dan terdiri dari 5328 kepala keluarga

5.1.2 Karakteristik Respoden

Penelitian dilakukan pada 100 responden yang merupakan masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung. Gambaran karakteristik yang diamati pada responden adalah umur dan tingkat pendidikan


(44)

5.1.2.1 Umur

Table 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur frekuensi % 22-30 38 38

31-50 41 41 >50 21 21

Total 100 100

Dari tabel 5.1 dapat dilihat jumlah kelompok responden paling banyak berada pada umur 31-50 sebanyak 41 orang, umur 22-30 tahun sebanyak 38 orang (38%), sedangkan kelompok paling sedikit berumur diatas 50 tahun yaitu sebanyak 21 orang (21 %).

5.1.2.2 Tingkat pendidikan.

Tabel 5.2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah %

Tidak tamat SD 0 0

SD 14 14

SMP 12 12

SMA 51 51

PT/Akademi 23 23


(45)

Dari tabel 5.2 kelompok responden paling banyak menurut tingkat pendidikan adalah SMA yaitu 51 orang (51%), PT/Akademi 23 orang (23%), SD sebanyak 14 orang (14%), sedangkan kelompok responden paling sedikit menurut tingkat pendidikan adalah tidak tamat sd (0 %) dan SMP sebanyak 12 orang (12 %)

5.1.3 Hasil Analisis Data

5.1.3.1 Gambaran pengetahuan

Pengetahuan responden mengenai obat anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya pada masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung diukur menggunakan kuesioner yang berisi 8 pertanyaan. Kemudian pengetahuan dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu : baik, cukup dan kurang.

Table 5.3 Distribusi Gambaran Pengetahuan Responden

Pengetahuan jumlah (orang) % Baik 52 52 Cukup 45 45 Kurang 3 3 Total 100 100

Dari tabel 5.3 didapati bahwa resoponden yang memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebanyak 52 orang (52%), tingkat


(46)

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Atas Pertanyaan Aspek Pengetahuan Responden

Pertanyaan

Bobot jawaban

0 1 2 3 4

N % N % N % N % N %

1. Ketika sakit 1 1 0 0 8 8 53 53 38 38

2. Fungsi anti nyeri 5 5 0 0 1 1 39 39 55 55 3. Kapan

menggunakan obat

2 2 1 1 0 0 35 35 62 62

4. Cara pemakaian 38 38 2 2 0 0 1 1 59 59

5. Dosis obat 30 30 0 0 1 1 21 21 48 48

6. Waktu konsumsi

obat 0 0 3 3 0 0 5 5 92 92

7. Efek samping obat 56 56 0 0 5 5 10 10 29 29 8. Jenis anti nyeri 7 7 0 0 5 5 21 21 67 67

Pertanyaan mengenai waktu konsumsi obat adalah pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh responden yaitu sebanyak 92 orang (92%) sedangkan untuk pertanyaan yang paling sedikit dijawab benar oleh responden adalah pertanyaan mengenai efek samping obat yaitu sebanyak 29 orang (29%)


(47)

5.1.3.2 Gambaran Sikap

Sikap responden mengenai obat anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya pada masyarakat Kelurahan Indra Kasih diukur menggunakan kuesioner yang berisi 6 pertanyaan. Sikap dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: baik, cukup dan kurang.

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi gambaran sikap responden

Sikap jumlah(orang) % Baik 63 63 Cukup 37 37 Kurang 0 0 Total 100 100

Dari tabel 5.5 didapati bahwa responden yang memiliki tingkat sikap yang baik yaitu sebanyak 63 orang (63%), tingkat sikap yang cukup sebanyak 37 orang (37%) dan tingkat sikap yang kurang 0 (0%).


(48)

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Atas pertanyaan Aspek Sikap Responden

Pertanyaan

Skor

1 2

N % N %

1. Sakit kepala saya akan ke

apotek 74 74 26 26

2. Obat yang bagus yang ada di

iklan 49 49 51 51

3. Anti nyeri sesuai jenis rasa

nyeri 12 12 88 88

4. Saya mengetahui efek samping , maka saya akan mengunakan dengan hati-hati

11 11 88 88

5. Obat A punya efek samping ,maka asaya akan menggunakan obat lain

17 17 83 83

6. Saya tidak akan menggunakan

obat 42 42 58 58

Pertanyaan mengenai antinyeri harus sesuai jenis nyerinya dan mengenai jika responden mengetahui efek samping maka akan mengunakan dengan hati-hati adalah pertanyaan yang paling banyak dijawab setuju oleh responden sebanyak 88 orang (88%), sedangkan pertanyaan yang paling sedikit dijawab benar oleh responden adalah ketika sakit kepala ia akan ke apotik sebanyak 26 orang (26%)


(49)

5.1.3.3 Gambaran perilaku

Perilaku responden mengenai obat anti nyeri parasetamol dan antinyeri lainnya pada masyarakat Kelurahan Indra Kasih diukur menggunakan kuesioner yang berisi 5 pertanyaan. kemudian, sikap dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: baik,cukup dan kurang

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Gambaran Perilaku Responden

Perilaku N % Baik 75 75 Cukup 22 22 Kurang 3 3 Total 100 100

Dari tabel 5.7 didapati bahwa responden yang memiliki tingkat perilaku yang baik yaitu sebanyak 75 orang (75%), tingkat perilaku yang cukup sebanyak 22 orang (22%) dan tingkat perilaku yang kurang 3 (3%)


(50)

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Atas pertanyaan Aspek Perilaku Responden

pertanyaan

Skor

0 1 2

N % N % N %

Obat sesuai rasa nyeri 7 7 28 28 64 64

Memiliki sakit berhubungan

dengan lambung 0 0 26 26 74 74

Sakit kepala menggunakan

obat 4 4 11 11 85 85

Tempat membeli obat 0 0 35 35 65 65

Informasi obat yang cocok 0 0 57 57 43 43

Pertanyaan mengenai ketika responden sakit kepala akan menggunakan obat adalah pertanyaan yang paling dijawab benar oleh responden yaitu sebanyak 85 orang (85%) sedangkan untuk pertanyaan yang paling sedikit dijawab benar oleh responden adalah pertanyaan mengenai informasi obat yang cocok yaitu sebanyak 43 orang (43%)


(51)

5.1.4 Tabulasi silang

Tabel 5.9 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Umur Responden

Umur

Pengetahuan

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

22-30 21 40,4 15 33.3 2 66,7 38 38

31-50 26 50 15 33,3 0 0 41 41

>50 5 9,6 15 33,3 1 33.3 21 21

Totak 52 100 45 100 3 100 100 100

Dari tabel 5.9 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan yang dikategorikan baik paling banyak ditemukan pada responden berumur 31-50 sebanyak 26 orang (50%), tingkat pengetahuan yang dikategorikan sedang ditemukan pada semua kelompok umur yaitu sebanyak 15 orang (33%), dan tingkat pengetahuan kategori kurang banyak dijumpai pada responden berumur 22-30 tahun 2 orang (66,7%).


(52)

Tabel 5.10 tabulasi silang tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok umur responden

Umur

Pengetahuan

Baik Cukup kurang Total

N % N % N % N %

22-30 21 55,3 15 39,5 2 5,3 38 100

31-50 26 63,4 15 36,6 0 0 41 100

>50 5 23,8 15 71,4 1 4,8 21 100

Total 52 52 45 45 3 3 100 100

Pengetahuan yang paling baik dijumpai pada kelompok usia 31-50 tahun yaitu sebanyak 26 orang (63,4%) dan sebaliknya tidak dijumpai responden dengan pengetahuan yang kurang. Pengetahuan yang cukup paling banyak dijumpai pada kelompok usia diatas 50 tahun yaitu sebanyak 15 orang (71,4%) sedangkan pengetahuan kurang paling banyak dijumpai pada kelompok usia 22-30 tahun sebanyak 2 orang (5,3%).


(53)

Tabel 5.11 Tabulasi Silang Tingkat Sikap Berdasarkan Umur Responden

Umur

Sikap

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

22-30 22 34,9 16 43,2 0 0 38

41

38

31-50 31 49,2 10 27 0 0 41

>50 10 15,9 11 29,7 0 0 21 21

Total 63 100 37 100 0 0 100 100

Dari tabel 5.10 dapat dilihat bahwa tingkat sikap yang dikategorikan baik paling banyak ditemukan pada responden berumur 31-50 sebanyak 31 orang (49,2%) dan kategori yang cukup ditemukan pada responden berumur 22-30 tahun sebanyak 16 orang (43,2%).

Tabel 5.12 Tabulasi Silang Tingkat Sikap Berdasarkan Kelompok Umur Responden

Umur

Sikap Baik

Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

22-30 22 57,9 16 42,1 0 0 38 100

31-50 31 75,6 10 24,4 0 0 41 100

>50 10 47,6 11 52,4 0 0 21 100


(54)

Sikap yang paling baik dijumpai pada kelompok usia 31-50 tahun yaitu sebanyak 31 orang (75,6%) dan sebaliknya tidak dijumpai responden dengan sikap yang kurang. Sikap yang cukup paling banyak dijumpai pada kelompok usia diatas 50 tahun yaitu sebanyak 11 orang (52,4%) sedangkan sikap kurang tidak dijumpai pada responden.

Tabel 5.13 Tabulasi Silang Tingkat perilaku Berdasarkan Umur Responden

Umur

Perilaku

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

22-30 31 41,3 7 31,8 0 0 38 38

31-50 28 37,3 10 45,5 3 100 41 41

>50 16 21,3 5 22,7 0 0 21 21

Total 75 100 22 100 3 100 100 100

Dari tabel 5.13 dapat dilihat bahwa tingkat perilaku yang dikategorikan baik paling banyak ditemukan pada responden berumur 22-30 sebanyak 31 orang (41,3%), kategori sedang ditemukan pada responden berumur 31-50 sebanyak 10 orang (45,5%) dan kategori kurang pada responden berumur 31-50 sebanyak 3 orang (100%).


(55)

Tabel 5.14 Tabulasi Silang Tingkat Perilaku Berdasarkan Kelompok Umur Responden

Umur

Perilaku

Baik Cukup kurang Total

N % N % N % N %

22-30 31 81,6 7 18,4 0 0 38 100

31-50 28 68,3 10 24,4 3 7,3 41 100

>50 16 76,2 5 23,8 0 0 21 100

Total 75 75 22 22 3 3 100 100

Perilaku yang paling baik dijumpai pada kelompok usia 22-30 tahun yaitu sebanyak 31orang (81,6%) dan sebaliknya tidak dijumpai responden dengan perilaku yang kurang. Perilaku yang cukup paling banyak dijumpai pada kelompok usia 31-50 tahun yaitu sebanyak 10 orang (24,4%) sedangkan perilaku kurang paling banyak dijumpai pada kelompok usia 31-50 tahun sebanyak 3 orang (7,3%).


(56)

Tabel 5.15 Tabulasi Silang Tingkat pengetahuan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan

Pengetahuan

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat SD 0 0 0 0 0 0 0 0

SD 6 11,5 8 17,8 0 0% 14 14

SMP 3 5,8 8 17,8 1 33,3 12 12

SMA 30 57,7 21 46,7 0 0 51 51

Perguruan tinggi 13 25 8 17,8 2 66,7 23 23

Total 52 100 45 100 3 100 100 100

Dari tabel 5.15 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan yang dikategorikan baik paling banyak ditemukan pada responden dengan pendidikan SMA sebanyak 30 orang (57,7%), kategori cukup ditemukan pada responden dengan pendidikan SMA sebanyak 21 orang (46,7%) dan kategori kurang pada responden dengan pendidikan perguruan tinggi sebanyak 2 orang (66,7%).


(57)

Tabel 5.16 Tabulasi Silang Tingkat pengetahuan Berdasarkan Kelompok Pendidikan

Tingkat pendidikan

Pengetahuan

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat SD 0 0 0 0 0 0 0 100

SD 6 42,9 8 57,1 0 0 14 100

SMP 3 25 8 66,7 1 8,3 12 100

SMA 30 58,8 21 41,2 0 0 51 100

PT/Akademi 13 56,5 8 34,8 2 8,7 23 100

TOTAL 52 52 45 45 3 3 100 100

Pengetahuan yang dikategorikan paling baik dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan SMA yaitu sebanyak 30 orang (58,8%) dan sebaliknya tidak dijumpai responden dengan pengetahuan yang kurang. Pengetahuan yang cukup paling banyak dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan SMP yaitu sebanyak 8 orang (66,7%), sedangkan pengetahuan kurang paling banyak dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan PT/Akademi sebanyak 2 orang (8,7%).


(58)

Tabel 5.17 Tabulasi Silang Tingkat sikap Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan

Sikap

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat

SD 0 0 0 0 0 0 0 0

SD 6 9,5 8 21,6 0 0 14 14

SMP 9 14,3 3 8,1 0 0 12 12

SMA 34 54 17 45,9 0 0 51 51

Perguruan

tinggi 14 22,2 9 24,3 0 0 23 23

Total 63 100 37 100 0 0 100 100

Dari tabel l5.17 dapat dilihat bahwa tingkat sikap yang dikategorikan baik paling banyak ditemukan pada responden dengan pendidikan SMA sebanyak 34 orang (54%), kategori cukup ditemukan pada responden dengan pendidikan SMA sebanyak 17 orang (45,9%) dan kategori kurang pada responden sebanyak 0 orang (0%).


(59)

Tabel 5.18 Tabulasi Silang Tingkat sikap Berdasarkan kelompok Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan

Sikap

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat SD

0 0 0 0 0 0 0

SD 6 42,9 8 57,1 0 0 14 100

SMP 9 75 3 25 0 0 12 100

SMA 34 66,7 17 33,3 0 0 51 100

PT/Akademi 14 60,9 9 39,1 0 0 23 100

TOTAL 63 63 37 37 0 0 100 100

Sikap yang dikategorikan paling baik dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan SMA yaitu sebanyak 34 orang (66,7%) dan sebaliknya tidak dijumpai responden dengan tingkat sikap yang kurang yakni 0%. Sikap yang cukup paling banyak dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan SD yaitu sebanyak 8 orang (57,1%), sedangkan sikap kurang tidak dijumpai pada responden


(60)

Tabel 5.19 Tabulasi Silang Tingkat Perilaku Berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan

Perilaku

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat

SD 0 0 0 0 0 0 0 0

SD 10 13,3 4 18,3 0 0 14 14

SMP 5 6,7 5 22,7 2 66,7 12 12

SMA 40 53,3 10 45,5 1 33,3 51 51

Perguruan

tinggi 20 26,7 3 13,6 0 0 23 23

Total 75 100 22 100 3 100 100 100

Dari tabel 5.19 dpat dilihat bahwa tingkat perilaku yang dikategorikan baik paling banyak ditemukan pada responden dengan pendidikan SMA sebanyak 40 orang (53,3%), kategori cukup ditemukan pada responden dengan pendidikan SMA sebanyak 10 orang (45,5%) dan kategori kurang pada responden dengan pendidikan SMP sebanyak 2 orang (66,7%)


(61)

Tabel 5.20 Tabulasi Silang Tingkat Perilaku Berdasarkan kelompok tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan

Perilaku

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat SD 0 0 0 0 0 0 0 0

SD 10 71,4 4 28,6 0 0 14 100

SMP 5 41,7 5 41,7 2 16,7 12 100

SMA 40 78,4 10 19,6 1 2 51 100

Perguruan

tinggi 20 87 3 13 0 0 23 100

Total 75 100 22 100 3 3 100 100

Perilaku yang dikategorikan paling baik dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan PT/Akademi yaitu sebanyak 20 orang (87%) dan sebaliknya tidak dijumpai responden dengan perilaku yang kurang. Perilaku yang cukup paling banyak dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan SMP yaitu sebanyak 5 orang (41,7%), sedangkan perilaku kurang paling banyak dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan SMP sebanyak 2 orang (16,7%).

5.1.4 Pembahasan

Rasa nyeri sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, jika rasa nyeri menganggu aktivitas maka ia akan mencoba mengobati dengan obat anti nyeri (Lelo, 2004). Anti nyeri merupakan salah satu obat yang banyak dijual bebas di apotek maupun di warung namun banyak masyarakat tidak mengetahui bahaya penggunaan anti nyeri. Hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian pada responden yang tinggal di Kelurahan Indra Kasih sebanyak 38 orang


(62)

lebih memilih berobat ke puskesmas atau ke praktek dokter ketika sakit dan 53 orang memilih pengobatan sendiri dengan obat bebas yang di jual di apotek maupun di warung.

Pada penelitian ini dijumpai jumlah responden berdasarkan umur dengan pengetahuan dengan kategori baik karena menjawab pertanyaan dengan benar (skor >24) sebanyak 52 orang, pengetahuan dengan kategori cukup dengan (skor >16) sebanyak 45 orang dan pengetahuan dengan kategori kurang (skor <16) sebanyak 3 orang seperti yang terdapat pada tabel 5.10. Tingkat pengetahuan yang baik menurut pengelompokan umur didapati pada responden dengan umur 22-30 tahun yaitu sebanyak 55,3,%,dan 31-50 yaitu sebanyak 63.4% dan diatas 50 yaitu sebanyak 23,8%. Menurut Notoatmodjo (2007), usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, Pada usia 20-30 seseorang akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan sosial serta lebih banyak mempersiapkan diri untuk menuju usia tua. Pada umur ini mereka lebih banyak menggunakan waktu untuk membaca. Pada penelitian ini ternyata tidak sejalan dengan pernyataan literatur Notoatmodjo sebagaimana yang telah dikemukakan di atas ternyata pada responden 31-50 tahun yang berperan aktif dari umur lainnya.

Pada penelitian ini dijumpai jumlah responden yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan dengan kategori baik karena menjawab pertanyaan dengan benar (skor >24) sebanyak 52 orang, pendidikan dengan kategori cukup dengan (skor 16-23) sebanyak 45 orang dan pendidikan dengan kategori kurang (skor <16) sebanyak 3 orang seperti yang terdapat pada tabel 5.16, tingkat pengetahuan menurut pengelompokan pendidikan masing-masing tingkat pendidikan responden SD 42,9%, SMP 25%, SMA58,8% dan PT/Akademi 52%.


(63)

Dalam penelitian Syeima (2009), pemakaian anti nyeri banyak dilakukan pada responden yang berpendidikan rendah, hal ini mungkin karena banyaknya informasi dari iklan tv, baliho atau di warung-warung yang mudah diketahui oleh responden yang berpendidikan rendah.

Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber informasi, umur dan tingkat pendidikan. Semakin banyak dapat informasi dari keluarga, iklan maupun informasi dari membaca kemasan obat dapat mempengaruhi pengetahuam seseorang.

Dari 100 responden, ternyata 92 responden mengerti waktu untuk mengkonsumsi obat. Mereka mengerti bagaimana cara menggunakan obat anti nyeri dan tidak ada responden yang tidak tahu cara menggunakan obat anti nyeri tersebut. Sedangkan responden yang pengetahuanya tentang efek samping obat anti nyeri sangat sedikit yang menjawab benar yakni sebanyak 29% sehingga mereka perlu diberikan penyuluhan agar mereka dapat mengetahui efek samping obat. Pengetahuan responden yang rendah tersebut kemungkinan karena responden tidak membaca aturan pakai sebelum minum obat anti nyeri.

Pada penelitian ini dijumpai jumlah seluruh responden berdasarkan umur dengan sikap yang baik karena menjawab pertanyaan dengan benar (skor >10) sebanyak 63 orang, cukup dengan (skor 7-10) sebanyak 37 orang dan kurang (skor <7) sebanyak 0 orang seperti yang terdapat pada tabel 5.12. Tingkat sikap yang baik menurut pengelompokan umur didapati pada responden dengan umur 31-50 tahun yaitu sebanyak 75,6%,dan 22-30 yaitu sebanyak 57,9% dan diatas 50 yaitu sebanyak 47,6%.

Pada penelitian berdasarkan tingkat pendidikan dijumpai jumlah responden dengan kategori yang baik karena menjawab pertanyaan dengan benar (skor >10) sebanyak 63 orang, cukup dengan (skor 7-10) sebanyak 37


(64)

orang dan kurang (skor <7) sebanyak 0 orang seperti yang terdapat pada tabel 5.18, tingkat sikap menurut pengelompokan pendidikan masing-masing tingkat pendidikan responden SD 42,9%, SMP 75%, SMA 66,7 % dan PT/Akademi 60,9.

Dari tabel 5.6 dapat dilihat responden mengerti obat anti nyeri harus sesuai dengan rasa nyeri yaitu sebanyak 88 orang (88%). Dan 88 responden menjawab pertanyaan bahwa ia mengetahui jika obat mempunyai efek samping sehingga dia akan menggunakannya dengan hati-hati seperti yang ada pada tabel 5.6 akan tetapi jika kita lihat pada tabel 5.4 responden banyak yang tidak mengetahui efek samping obat, sehingga pengetahuan dan sikap tidak sinkron, dalam bersikap dia mengetahui efek samping obat tetapi dalam pengetahuan responden tidak mengetahui jenis efek samping obat tersebut.

Pada penelitian tingkat perilaku dijumpai jumlah seluruh responden berdasarkan umur dengan sikap yang baik karena menjawab pertanyaan dengan benar (skor >7) sebanyak 75 orang, cukup dengan (skor 5-7) sebanyak 22 orang dan kurang (skor <5) sebanyak 3 orang seperti yang terdapat pada tabel 5.14. Tingkat sikap yang baik menurut pengelompokan umur didapati responden dengan umur 31-50 tahun yaitu sebanyak 68,3%, dan 22-30 yaitu sebanyak 81,6% dan di atas 50 yaitu sebanyak 76,2%.

Pada penelitian berdasarkan tingkat pendidikan ini dijumpai jumlah responden dengan kategori baik karena menjawab pertanyaan dengan benar (skor >7) sebanyak 75 orang, cukup dengan (skor 5-7) sebanyak 22 orang dan kurang (skor <5) sebanyak 3 orang seperti yang terdapat pada tabel 5.20, tingkat perilaku yang baik menurut pengelompokan pendidikan masing-masing tingkat pendidikan responden SD 71,4%, SMP 41,7% , SMA78,4% dan PT/Akademi 87%.


(65)

Dari tabel 5.8 dapat diketahui bahwa 85 responden yang menjawab benar untuk menggunakan obat yang sesuai ketika sakit kepala, dan responden yang membeli obat di apotek 65 orang (65%), walaupun membeli obat di apotek kemungkinan responden mengkonsumsi obat bukan dari dokter. Dari 57 responden yang mengetahui obat anti nyeri yang akan dikonsumsinya dari tetangga, teman maupun iklan. Mereka mengkonsumsi obat hanya untuk menghilangkan rasa sakit,tetapi penyebab rasa sakit tidak diketahui. Misalnya penyebabnya hipertensi, obat anti nyeri tidak akan mengurangi nyeri efek yang ditimbulkan akibat hipertensi, tetap memperberat sakit kepala

Kelemahan dalam penelitian ini adalah dalam pengisian kuesioner banyak responden yang kurang percaya diri atas jawaban yang diberikan oleh responden dengan jawaban yang meragukan. Adapun kesulitan dalam penelitian ini yaitu banyak responden yang menolak untuk mengisi kuesioner, karena kurangnya pemahaman responden dalam menjawab pertanyaaan tersebut.


(66)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan masyarakat kelurahan indra kasih kecamatan

Medan Tembung mengenai anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya yang di kategorikan baik ditemukan pada responden berumur 31-50 tahun adalah 26 orang (63,4%)

2. Sikap masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung mengenai anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya yang di kategorikan baik ditemukan pada responden berumur 31-50 tahun adalah 31 orang(75,6%)

3. Perilaku masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung mengenai anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya yang di kategorikan baik ditemukan pada responden berumur 22-30 tahun adalah 31 orang (81,6%)

4. Tingkat pengetahuan masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung mengenai anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya yang di kategorikan baik berdasarkan tingkat pendidikan ditemukan pada responden dengan tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 30 orang (58,8%)

5. Sikap masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung mengenai anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya yang di kategorikan baik berdasarkan tingkat pendidikan ditemukan pada responden dengan tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 34 orang (66,7%)


(67)

6. Perilaku masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung mengenai anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya yang di kategorikan baik berdasarkan tingkat pendidikan ditemukam pada responden dengan tingkat pendidikan akhir PT/akademi sebanyak 20 orang (87%)


(68)

6.2 Saran

Beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini adalah:

1. Diharapkan kepada masyarakat agar bias memanfaatkan hasil penelitian dan diharapkan kepada masyarakat untuk membaca aturan pakai sebelum minum obat.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pelayanan kesehatan dalam membuat kebijakan mengenai penyuluhan tentang pemberian obat anti nyeri kepada masyarakat.

3. Diharapkan kepada petugas apotek untuk memberikan informasi yang baik dalam pemberian anti nyeri kepada masyarakat.

4. Diharapkan untuk Dinas Kesehatan melakukan penyuluhan kepada masyarakat, karena masyarakat sering menggunakan obat anti nyeri tetapi tidak mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkannya, penggunaan obat tanpa sesuai aturan pemakaian dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal seperti gangguan cardiovascular.


(69)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Landasan Teori

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu dan domain yang sangat mempengaruhi dalam pembentukan tindakan seseorang (Notoatmodjo,2007).

Menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Newcomb bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan. Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku adalah kegiatan atau aktivitas manusia, baik dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh orang lain. Menurut Iqbal Mubarak (2007) pengukuran perilaku dapat dilakukan dengan wawancara terhadap kegiatan yang telah dilakukannya.

Menurut Mubarak (2007) Perilaku dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok 1. Perilaku pemeliharaan kesehatan Seperti mencegah penyakit, perilaku peningkatan kesehatan.

2. Perilaku pencarian dan penggunan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan Seperti mengobati sendiri.

3. Perilaku kesehatan lingkungan.


(70)

WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu adalah karena adanya beberapa alasan pokok pemikiran dan perasaan yakni dalam pengetahuan, persepsi, kepercayaan dan penilaian-penilaian seseorang terhadap objek.

2.2 NYERI

2.2.1 Definisi Nyeri

Nyeri adalah mekanisme protektif yang ada untuk menimbulkan kesadaran bahwa telah atau akan terjadi kerusakan jaringan (Sherwood, 2001).

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

2.2.2 Klasifikasi Nyeri

Menurut Hartwing dan Wilson, (2005) nyeri dapat diklasifikasikan bedasarkan 2.2.2.1 Durasi nyeri

a.Nyeri akut

Durasi nyeri akut barkaitan dengan faktor penyebab yang spesifik dan dapat diidentifikasi. Nyeri akut dapat mereda setelah pengobatan, karena nyeri akan menghilang apabila faktor yang merangsang reseptor nyeri dihilangkan. Nyeri akut adalah nyeri pasca operasi, kualitas, intensitas dan durasi berkaitan dengan prosedur bedah dan yang menimbulkan kerusakan jaringan (Hartwing dan Wilson, 2005) b.Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri yang berlanjut walaupun diberi pengobatan, sakit yang terus-menerus bisa karena keganasan atau non keganasan atau intermitten seperti pada nyeri migren rekuren (Hartwing dan Wilson, 2005)


(71)

2.2.2.2 lokasi a.Nyeri kulit

Nyeri yang dirasakan di kulit atau di jaringan subkutan, misalnya nyeri yang dirasakan ketika tertusuk jarum atau luka lecet.(Corwin, 2009)

b.Nyeri somatic dalam

Nyeri yang berasal dari tulang dan sendi, tendon, otot rangka, pembuluh darah dan tekanan saraf dalam. Nyerinya lambat yang dapat menyebar sepanjang rute saraf (Corwin, 2009). Misalnya sakit kepala, pada lokasi ini memiliki sedikit reseptor sehingga lokasinya sering tidak dapat dijelaskan. Pada peradangan kronik sendi (arthritis) yang dirasa adalan nyeri pegal tumpul yang disertai seperti tertusuk. Nyeri tulang berasal dari stimulus resptor di periosteum, sering dirasa seperi rasa linu, lokasi relative kurang jelas (Hartwig amd Wilson, 2005).

c.Nyeri viseral

Nyeri di rongga abdomen atau toraks, biasanya nyeri hebat dan terlokalisasi dengan baik pada satu titik, tetapi juga dapat dialihkan ke bagian tubuh yang berbeda.

2.2.3 Reseptor nyeri

Reseptor nyeri disebut nosiseptor, nosiseptor adalah saraf aferen primer untuk menerima dan menyalurkan rangsangan nyeri, ujung saraf bebas nosiseptor berfungsi sebagai reseptor yang peka terhadap stimulus mekanis suhu, listrik atau kimiawi yang menimbulkan nyeri. Distribusi nosiseptor paling banyak di kulit, terletak di jaringan subkutis.otot rangka dan sendi yang peka terhadap stimulus mekanis suhu, listrik atau kimiawi yang menimbulkan nyeri (Hartwig and Wilson,2005). Adapun zat kimia yang memperparah nyeri seperti histamine, bradikinin, serotonin, beberapa prosraglandin (Corwin, 2009).


(72)

Saraf perifer terdiri dari dari akson dengan tipe yang berbeda ada neuron aferen atau sensorik primer, neuron motorik dan neuron pascaganglion simpatis. Serat pascaganlion simpatis dan motorik adalah serat aferen (membawa implus dari medula spinalis ke jaringan dan organ efektor), badan sel neuron aferen primer terletak di akar dorsal ( posterior) nervus spinalis, setelah keluar dari badan selnya di ganglion akar dorsal, akson saraf eferen terbagi dua; satu masuk ke kornu dorsalis medulla spinalis dan satu lagi mempersarafi jaringan. Serat-serat aferen sensori diklasifikasi bedasarkan diameter, derajat mielinisasi dan kecepatan hantarnya.Serat aferen alfa dan A-beta berukuran paling besar dan bermielin serta kecepatan hantaran tertinggi. Serat ini berespon terhadap sentuhan, tekanan dan sensasi kinestatik. Namun, tidak berespon jika mendapat rangsangan nyeri yang menggangu makanya ia tidak termasuk nosiseptor dan golongan serat aferen primer serabut myelin berdiameter kecil (A-delta) dan akson tidak bermielin ( serabut c), termasuk nosiseptor karena ia berespon apabila dirangsang nyeri yang menggangu. Kemapuan mendeteksi nyeri akan hilang jika akson delta dan C dihambat. Serat alfa dan A-beta yang besar dan bermielin membawa implus yang memerantarai sentuhan, tekanan, dan propriosepsi dan serat A-delta yang kecil bermielin dan serabut C yang tidak bemyelin,yang membawa implus nyeri. Aferen-aferen primer menyatu di sel-sel kornu dorsalis medulla spinalis,masuk ke zona lissauer. Serat pascaganglion simpatos adalah serat eferen dan terdiri dari serat-serat C tidak bermielin (Gambar.1) (Hartwig and Wilson, 2005).


(73)

Gambar 1: Reseptor Nyeri Sumber :McGraw-hill

2.2.4 Perjalanan Nyeri

Antara stimulus dan pengalaman subjektif nyeri ada empat proses

1. Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang menggangu sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri, menyebabkan depolarisasi nosiseptor dan memicu stimulus nyeri, mengaktivkan nosiseptor oleh zat kimia penghasil nyeri yang berasl dari tempat cedera jaringan.


(74)

2. Transmisi nyeri proses penyaluran implus nyeri dari transduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuronpemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak.

3. Modulasi nyeri melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desenden dari otak yang mempengaruhi transmisi nyeri melibatkan faktor-faktor kimiawi yang meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer.

4. Persepsi nyeri pengalaman subjektif nyeri yang dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf (Hartwig and Wilson, 2005).

2.2.5 Patofisiologi

Implus nyeri berasal dari nosiseptor disalurkan ke SSP melalui salah satu jenis saraf eferen. Sinyal-sinyal yang berasal dari nosiseptor mekanis dan termal disalurkan melalui serat A-delta dan implus dari nosiseptor polimodal diangkut oleh serabut c (Sherwood, 2001). Nyeri biasanya dipersepsi sebagai sensasi tertusuk yang mudah ditentukan lokasinya ( jalur nyeri cepat) diikuti sensasi nyeri tumpul yang lokasinya kurang jelas dan menetap lama ( jalur nyeri lambat,dialtifkan oleh zat kimia terutama bradikinin,dalam keaddaan normal dia inaktif dan diaktif oleh enzim-enzim yang dikeluarkan ke dalam CES oleh jaringan yang rusak). Serat-serat aferen bersinaps antarneuron di tanduk dorsal korda spinalis, salah satu neurotransmitter yang dikeluarkan adalah substansi p (Sherwood, 2001).


(75)

Gambar 2:Biosintesis Prostaglandin Sumber :Wilman and Gan, 2009

2.3 ANALGESIK (ANTI NYERI)

Analgetika merupakan suatu senyawa atau obat yang dipergunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri diakibatkan oleh berbagai rangsangan pada tubuh,misalnya: rangsangan mekanis, kimiawi dan fisis sehingga menimbulkan kerusakan pada jaringan yang memicu pelepasan mediator nyeri seperti bradikinin dan prostaglandin yang akhirnya mengaktivasi reseptor nyeri di saraf perifer dan diteruskan ke otak (Syeima, 2009).


(76)

Obat merupakan bahan yang sangat berpotensi bila digunakan dengan tepat karena obat dapat mencegah, menyembuhkan penyakit atau mengatasi masalah kesehatan. Namun sebaliknya, jika tidak digunakan dengan tepat, obat bukan saja tidak berguna bahkan bisa merugikan, karena obat merupakan bahan kimia yang selain memiliki efek terapi, juga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan (BPOM, 2013).

Food and Drug Administration menyarankan konsumen untuk mengikuti petunjuk bila menggunakan rasa sakit umum dan penurun demam. Bahan aktif, asetaminofen dan non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID), aman dan efektif bila arah label atau nasihat dari seorang profesional kesehatan diikuti. Menggunakan lebih dari yang direkomendasikan dapat menyebabkan cedera serius.

Ibuprofen termasuk ke dalam kelas obat yang dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat-obat ini mengurangi rasa sakit dengan memblokir produksi molekul nyeri. NSAID mengurangi nyeri yang terasa di sendi, otot, dan jaringan lunak lainnya. Sebuah enzim yang terkait COX-1, berperan dalam melindungi lapisan perut. Karena kebanyakan NSAID menghambat COX- 1 meningkatka risiko sakit maag dan gastrointestinal (GI) perdarahan (Dean, 2011)

Enzim siklooksigenase terdapat dalam 2 isomeform disebut COX-1 dan COX-2, dikode oleh gen yang berbeda dan ekspresinya bersifat unik. COX-1 esensial dalam melindungi beberapa fungsi dalam kondisi normal di berbagai jaringan khususnya ginjal, saluran cerna dan trombosit. Di mukosa lambung, aktivasi COX-1 menghasilkan prostasiklin yang bersifat sitoprotektif. Siklooksigenase 2 awalnya diduga diinduksi berbagai stimulus inflamatoar, termasuk sitokin,endotoksin dan growth factor. COX-2 juga mempunyai fungsi fisiologis yaitu di ginjal,jaringan vaskular dan pada proses perbaikan (Wilman and Gan, 2009).


(77)

2.3.1 JENIS-JENIS ANALGESIK a.Parasetamol (asetaminofen)

Di Indonesia asetaminofen lebih dikenal dengan nama parasetamol dan tersedia sebagai obat bebas, merupakan salah satu obat yang sering digunakan untuk mengobati nyeri dari ringan sampai sedang, parasetamol bekerja dengan menghambat pg yang lemah.

Farmakokinetik

Parasetamol diberikan secara oral, penyerapannya dihubungkan dengan tingkat pengosongan perut dan konsentrasi darah, puncak biasanya tercapai dalam 30-60 menit (Furst and Munster, 2002). Diabsorbsi dengan cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma di capai dalam waktu ½ jam dan massa paruh 1-3 jam. Dalam plasma 25 % parasetamol terikat protein plasma, dimetabolisme oleh enzim mikrosomal hati. Diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjungasi (Wilman and Gan, 2009).

Indikasi

Obat ini berguna untuk nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, mialgia, nyeri pasca persalinan dan keadaan lain. Sebaiknya tidak diberikan terlalu lama karena kemungkinan menimbulkan nefropati anti nyeri. Jika dosis terapi tidak bermanfaat, dosis besar tidak menolong (Wilman and Gan, 2009)

Efek samping

Dalam dosis terapetik bisa terjadi peningkatan enzim hati kadang bisa terjadi tanpa adanya ikterus. Dengan menelan dosis 15 g parasetamol, bisa menyebabkan kejadian yang fatal kematian dapat terjadi karena hepatotoksisitas yang hebat dengan nekrosis lobules sentral. Penggunaan semua jenis analgesik secara menahun


(78)

terutama kombinasi berpotensi menjadi nefropati analgesic (Furst and Munster, 2002).

Kontra indikasi

Obat ini tidak dianjurkan pada seseorang yang mengalami kekurangan G-6-PD (Setter and Baker, 2010). Dosis yang dianjurkan tablet dengan 500 mg

parasetamol atau sirup yang mengandung 125mg/5ml.dan ada juga dosis untuk dewasa 300 mg-1g per kali beri dengan dosis maksimun 4 g/hari, bisa diberi 3 sampai 4 kali dalam sehari dengan pemberian maksimum 6 kali sehari (Wilman and Gan, 2009).

b.IBUPROFEN

Ibuprofen adalah pereda nyeri golongan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang bisa ditemukan di banyak toko obat. Ibuprofen adalah derivate asam propionate. Obat ini bersifat analgesic dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat (Wilman and Gan, 2009). Menurut McGettigan, naproxen dan ibuprofen adalah obat penghilang rasa sakit yang paling aman untuk jantung, asalkan digunakan dalam dosis rendah.

Farmakodinamik

Menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat minimal 2 isoenzim siklooksigenase, COX-1 dan COX-2 (Medscape). Farmakokinetik

Ibuprofen dimetabolisme secara estensif via CYP2C8 dan CYP2C9 di dalam hati (Furst and Munster, 2002). Diabsorbsi cepat melalui lambung dan kadar maksimal dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam,90% ibuprofen terikat dalam protein plasma. Ekskresinya berlangsung cepat,


(1)

2.2.5 Patofislogi ... 9

2.3 Analgesik ... 10

2.3.1 Jenis- Jenis Analgesik ... 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .. 3.1 Kerangka Konsep ... 19

3.2 Definisi Operasional ... 19

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 4.1 Jenis Penelitian ... 22

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

4.2.1 Lokasi Penelitian ... 22

4.2.2 Waktu Penelitian ... 22

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

4.3.1 Populasi ... 22

4.3.2 Sampel ... 22

4.3.3 Kriteria Inklusi dan eksklusi……… 24

4.4 Teknik Pengumpulan Data ... 24

4.4.1 Data Primer ... 24

4.4.2 Instrumen Penelitian ... 25

4.5 Pengolahan dan Analisis Data ... 25

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 27


(2)

5.1.3 Hasil Analisis Data ... 29

5.1.3.1 Gambaran Pengetahuan ... 29

5.1.3.2 Gambaran Sikap ... 31

5.1.3.3 Gambaran Perilaku ... 33

5.1.4 Tabulasi Silang ... 35

5.1.5 Pembahasan ... 45

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 50

6.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53 LAMPIRAN


(3)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman Gambar 1 Perjalanan Nyeri ... 8 Gambar 2 Biositesa Prostaglandin ... 10 Gambar 3 Kerangka Konsep ... 19


(4)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman 3.1 Definisi operasional ... 19 4.1 Uji validitas dan reliebel……… ... 26

5.1 Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur…… ... 27 5.2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat

Pendidikan ... 28 5.3 Distribusi gambaran pengetahuan responden ... 29 5.4 Distribusi frekuensi jawaban atas pertanyaan aspek

pengetahuan responden ... 30 5.5 Distribusi frekuensi sikap responden ... 31 5.6 Distribusi frekuensi jawaban atas pertanyaan aspek

sikap responden ... 32 5.7 Distribusi frekuensi gambaran perilaku responden ... 33 5.8 Distribusi frekuensi jawaban atas pertanyaan aspek

perilaku responden ... 34 5.9 Tabulasi silang tingkat pengetahuan berdasarkan umur

responden ... 35 5.10 Tabulasi silang tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok

Umur responden ... 36


(5)

5.11 Tabulasi silang tingkat sikap berdasarkan umur responden ... 37 5.12 Tabulasi silang tingkat sikap berdasarkan kelompok umur

responden ... 37 5.13 Tabulasi silang tilang perilaku berdasarkan umur responden ... 38 5.14 Tabulasi silang tingkat perilaku berdasarkan kelompok umur

responden ... 39 5.15 Tabulasi silang tingkat pengetahuan berdasarkan tingkat

pendidikan responden ... 40 5.16 Tabulasi silang tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok

tingkat pendidikan responden ... 41 5.17 Tabulasi silang tingkat sikap berdasarkan tingkat pendidikan ... 42 5.18 Tabulasi silang tingkat sikap berdasarkan kelompok

tingkat pendidikan peserta ... 43 5.19 Tabulasi silang tingkat perilaku berdasarkan tingkat pendidikan

responden ... 44 5.20 Tabulasi silang tingkat perilaku berdasarkan kelompok


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ... 56

Lampiran 2 Lembar Penjelasan kepada responden penelitian ... 57

Lampiran 3 Lembar persetujuan kepada responden penelitian ... 58

Lampiran 4 Kuesioner ... 59

Lampiran 5 Ethical Clearance ... 64

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ... 65

Lampiran 7 Output SPSS ... 66


Dokumen yang terkait

Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang Insomnia Di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

0 42 79

Gambaran Pengetahuan Masyarakat Ayer Keroh, Melaka Tentang Penggunaan Obat Anti Nyeri Yang Dijual Bebas Tahun 2010

1 31 63

Gambaran Pengetahuan Sikap dan Tindakan Masyarakat Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau tentang Filariasis

4 80 95

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya

0 0 13

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya

0 0 2

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya

0 0 13

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya

0 0 15

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya

0 1 3

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya

0 1 31

Hubungan Pengetahuan Masyarakat tentang Obat Anti Nyeri Terhadap Pengobatan Sendiri pada Nyeri Akut (Studi Di Kelurahan Wadowetan Kecamatan Bantarujeg Majalengka)

0 0 5