Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang Insomnia Di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

(1)

PENGETAHUAN KELUARGA LANSIA TENTANG INSOMNIA DI KELURAHAN INDRA KASIH KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

TAHUN 2010

SKRIPSI

Oleh

Netty T. Simanjuntak 091121029

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

Judul : Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang Insomnia Di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung

Nama : Netty Toman Simanjuntak

NIM : 091121029

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2011

Tanggal lulus: 12 Januari 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Iwan Rusdi, S.Kp., MNS Farida Linda Sari S, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. 19730909 2000031001 NIP. 19780320 200501 2003

Penguji

Siti Zahara, S.Kp., MNS NIP.197102052001122001

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara telah menyetujui Skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Medan, 12 Januari 2011 Pembantu Dekan I

Erniyati, S.Kp, MNS


(4)

Judul : Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang Insomnia Di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

Nama : Netty T Simanjuntak Nim : 091121029

Fakultas : Keperawatan USU Tahun : 2011

ABSTRAK

Di Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung terdapat 260 orang jumlah lansia, yang sebagian diperkirakan menderita insomnia. Keluarga menganggap insomnia merupakan hal yang biasa ataupun lumrah Serta masih dijumpai keluarga yang tidak menyadari faktor penyebab gangguan tidur, sehingga lansia sering sekali mengkonsumsi kafein dan alkohol.

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung. tahun 2010. Jenis penelitian ini deskriptif, Sampel dalam penelitian sebanyak 52 orang lansia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli Tahun 2010. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi, jenis kelamin laki- laki 40,4 % dan perempuan 59,6 %.

Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia sebagian besar kurang yaitu 32 orang (61,5%). Pengetahuan keluarga lansia tentang kebutuhan lansia sebagian besar kurang yaitu 30 orang (57,7%). Pengetahuan keluarga tentang perawatan pada lansia sebagian besar kurang yaitu 29 orang (55,8%).

Untuk itu di sarankan bagi keluarga lansia agar mengetahui kebutuhan dan perawatan lansia sehingga dapat meningkatkan kesehatan lansia secara optimal dan dapat memberikan lansia menjadi lansia yang mandiri.


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang Insomnia Di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010”.

Ucapan terima kasih, saya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan dukungan dalam proses penyelesaian sripsi ini, sebagai berikut:

1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Ramli lubis selaku Kepala Kelurahan Indra Kasih Kecatan Medan Tembung.

3. Bapak Iwan Rusdi, S.Kp., MNS selaku dosen pembimbing I proposal dan skripsi. 4. Ibu Farida Linda Sari Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing II

proposal dan skripsi.

5. Ibu Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS selaku dosen penguji.

6. Kedua orang tua saya. Terima kasih atas segala pengorbanan dan perjuangan yang diberikan. Setiap tetesan keringat telah menjadikan motivasi yang kuat dalam menggapai kesuksesan ananda, serta sentuhan kasih sayang dan doa menjadi inspirasi setiap ananda melangkah.


(6)

7. Terima kasih kepada Abang dan kakak saya Lindung Simanjuntak, Witman Simanjuntak, Tina Simanjuntak, Elsi Simanjuntak atas doa, dukungan, dan semangat yang selalu diberikan.

8. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman stambuk 2009 jalur B atas kebersamaan, dukungan, dan semangat yang selalu kalian berikan, terkhusus kepada Natanael, Ruspina, Sarah, Noni, Tere, dsb.

Kiranya Tuhan membalas setiap kebaikan semua pihak yang telah menolong peneliti dalam menyelesaikan skipsi ini.

Medan, 12 Januari 2011


(7)

DAFTAR ISI

Absrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Skema ... vi

Daftar Tabel ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

... 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2. Pertanyaan Penelitian ... 3

1.3. Tujuan Penelitian... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Pelayanan Kesehatan ... 3

1.4.2. Pendidikan Keperawatan ... 4

1.4.3. Penelitian Keperawatan ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Konsep Pengetahuan ... 5

2.1.1.Defenisi Pengetahuan ... 5

2.1.2 Tingkat Pengetahuan ... 5

2.1.3 Pengetahuan Keluarga ... 7 2.2. Cara Pengukuran Pengetahuan ... 7

2.3. Defenisi Lansia ... 8

2.3.1 Dampak Insomnia ... 8

2.3.2 Efek Insomnia ... 9

2.4 Konsep Insomnia ... 9

2.4.1 Defenisi Insomnia ... 9

2.4.2 Etiologi Gangguan Tidur ... 10

2.4.3 Jenis-jenis Insomnia ... 11

2.4.4 Faktor-faktor Penyebab Insomnia ... 11

2.4.5 Penatalaksanaan Insomnia Pada Lansia ... 13

2.4.6 Intervensi Keperawatan ... 15

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN ... 17

3.1.Kerangka Konseptual ... 17

3.2.Defenisi Operasional ... 18

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 20

4.1.Desain Penelitian ... 20

4.2.Populasi dan Sampel ... 20

4.3.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21


(8)

4.5.Instrumen Penelitian ... 22

4.6.Validitas ... 23

4.7.Uji Reliabilitas ... 24

4.8.Teknik Pengumpulan Data... 25

4.9.Analisa Data ... 25

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

5.1 Hasil Penelitian ... 27

5.1.1 Karakteristik Demografi ... 27

5.1.2 Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang Insomnia ... 29

5.1.3 Pengetahuan Keluarga Tentang Kebutuhan Lansia ... 31

5.1.4 Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Lansia ... 33

5.2 Pembahasan ... 35

5.2.1 Pengetahuan Keluarga Tentang Insomnia ... 35

5.2.2 Pengetahuan Keluarga Tentang Kebutuhan Lansia ... 36

5.2.3 Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Lansia ... 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

6.1 Kesimpulan ... 39

6.2 Saran-saran ... 39

Daftar Pustaka ... 41

Lampiran-lampiran ... 43

1.Lembar Persetujuan Responden ... 43

2.Instrumen Penelitian ... 44

3.Hasil Uji Reabilitas Pengetahuan Keluarga ... 50

4.Hasil Data Demografi Lansia ... 53

5.Hasil Frekuensi Pengetahuan Keluarga Lansia... 61

6.Surat Izin Pengambilan Data ... 63

7.Taksasi Dana ... 64


(9)

DAFTAR SKEMA

3.1 Kerangka Konseptual Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang


(10)

DAFTAR TABEL

5.1.1. Karakteristik Demografi Lansia Dikelurahan Indra Kasih

Kecamatan Medan Tembung ……… 27 5.1.2. Distribusi Pengetahuan Keluarga Lansia Dikelurahan Indra

Kasih Kecamatan Medan Tembung ………. 29 5.1.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Kebutuhan

Pada Lansia Dikelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan

Tembung ……….. 31 5.1.4. Distribusi Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan

Pada Lansia Dikelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan


(11)

Judul : Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang Insomnia Di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

Nama : Netty T Simanjuntak Nim : 091121029

Fakultas : Keperawatan USU Tahun : 2011

ABSTRAK

Di Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung terdapat 260 orang jumlah lansia, yang sebagian diperkirakan menderita insomnia. Keluarga menganggap insomnia merupakan hal yang biasa ataupun lumrah Serta masih dijumpai keluarga yang tidak menyadari faktor penyebab gangguan tidur, sehingga lansia sering sekali mengkonsumsi kafein dan alkohol.

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung. tahun 2010. Jenis penelitian ini deskriptif, Sampel dalam penelitian sebanyak 52 orang lansia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli Tahun 2010. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi, jenis kelamin laki- laki 40,4 % dan perempuan 59,6 %.

Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia sebagian besar kurang yaitu 32 orang (61,5%). Pengetahuan keluarga lansia tentang kebutuhan lansia sebagian besar kurang yaitu 30 orang (57,7%). Pengetahuan keluarga tentang perawatan pada lansia sebagian besar kurang yaitu 29 orang (55,8%).

Untuk itu di sarankan bagi keluarga lansia agar mengetahui kebutuhan dan perawatan lansia sehingga dapat meningkatkan kesehatan lansia secara optimal dan dapat memberikan lansia menjadi lansia yang mandiri.


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidur yang lelap dan nyenyak tanpa gangguan menjadi kebutuhan manusia yang penting, sama pentingnya dengan kebutuhan makan, minum, tempat tinggal dan lain- lain. Gangguan terhadap tidur pada malam hari (insomnia) akan menyebabkan mengantuk sepanjang hari esoknya, sehingga mengantuk (insomnia) merupakan faktor risiko untuk terjadinya kecelakaan, jatuh, penurunan stamina dan secara ekonomi mengurangi produktivitas seseorang. Kita menggunakan sekitar sepertiga waktu dalam hidup kita untuk tidur. Itu berarti bahwa sebagian besar orang hidup hampir 3.000 jam per tahun, untuk banyak orang. Tidur bersifat memberikan energi, baik secara mental maupun fisik, sayangnya sebagian besar orang tidak mendapatkan tidur yang cukup (V.Mark Durand & David H. Barlow, 2002).

Pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia merupakan pengetahuan keluarga yang diharapkan lebih mengerti ataupun mengetahui kondisi tentang pola tidur yang tidak teratur pada lansia.dan keluarga adalah orang yang terdekat pada lansia, sehingga lansia selalu melibatkan keluarga dalam mengetahui tentang masalah kesehatan lansia. Peran keluarga dalam perawatan lansia merupakan support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesetannya dalam merawat lansia dengan insomnia dengan menjaga dan merawat lansia dan mempertahankan kondisi kesehatan, sehingga lansia dapat lebih produktif untuk melakukan perawatan dirinya sendiri (Hardywinoto dan Setia budi, 1999).


(13)

Kelopok lanjut usia usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun keatas. Searah dengan bertambahnya usia, mereka akan mengalami degeneratif baik dari segi fisik maupun mental (Hardywinoto dan Setia budi, 1999). Persentase individu yang mengeluh masalah tidur meningkat saat mereka menjadi orang dewasa muda dan dikalangan orang dewasa yang berumur 55 sampai 64 tahun 26% mengeluhkan masalah tidur. dan menjadi 21% bagi mereka yang berumur 65 sampai 84 tahun (Nugroho, 2003).

Seorang usia lanjut akan membutuhkan waktu lebih lama untuk masuk tidur (berbaring lama di tempat tidur sebelum tertidur) dan mempunyai lebih sedikit / lebih pendek waktu tidur nyenyaknya. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa orang Indonessia tidur rata-rata pukul 22.00 WIB dan terbangun dipagi hari 05.00 WIB. Dari penelitian “ The Gallup Organization” didapatkan 50% penduduk Amerika pernah mengalami sulit tidur dan 12% mengatak sulit tidur. Prevalensi sulit tidur (insomnia) pada usia lanjut di Amerika adalah 36% untuk laki-laki dan 54% pada wanita dan di Hongkong terdapat 10% pada usia lanjut (Rafknowledge, 2004).

Berdasarkan survey awal didapat data di Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung sebanyak 260 orang jumlah lansia dan sebagian besar keluarga di Kelurahan Indra kasih yang mempunyai lansia dengan insomnia menganggap masalah pada lansia tersebut adalah hal yang biasa ataupun lumrah, dikarenakan kurangnya pengetahuan keluarga tentang Insomnia pada lansia, karena masih dijumpai pada keluarga yang tidak menyadari faktor penyebab gangguan tidur, dengan sering sekali dikomsumsi oleh lansia, misalnya makanan dan minuman yang


(14)

menyebabkan gangguan tidur (kafein dan alkohol), sedangkan peran keluarga pada lansia sangatlah penting demi memenuhi kemandirian pada lansia.

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung.

1.2 . Pertanyaan Penelitian

Bagaimana pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia di Kelurahan Indra kasih Kecamatan Medan Tembung?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia di Kelurahan Indra Kasih.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Pelayanan kesehatan

Bagi pelayan kesehatan diharapkan penelitian ini memberikan informasi

tentang pentingnya pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia dalam bidang kesehatan yang telah diberikan sehingga dapat meningkatkan


(15)

1.4.2. Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat diharapkan memberi informasi untuk menambah

wawasan dalam bidang keperawatan gerontik tentang pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia di Kelurahan Indra kasih.

1.4.3. Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan atau sumber data bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan usaha pelayanan kesehatan pada masa yang akan datang di bidang gerontik yang terkait dengan masalah insomnia pada lansia.


(16)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan 2.1.1. Defeni

Menurut Notoadmojo, (2003), mendefenisikan pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan adalah dua hal yang mempunyai arti yang berbeda, hasil kerja pikir atau penalaran yang merubah tidak tau menjadi tau dan menghilangkan keraguan terhadap suatu perkara ( Budi. 2009).

2.1.2. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan ini dapat dibagi menjadi 6 tingkatan, yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagian pengingat suatu materi tidak dipelajari sebelumnya. Oleh karena itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang diprlajari antara lain menyebutkan, mengutarakan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami

Memahami merupakan suatu kemampaun untuk menjelaskan secara benar,

tentang objek yang diketahui dan dapat dijelaskan, menyebutkan contoh , menyimpulkan dan sebagainya


(17)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengutarakan materi yang telah

dipelajari pada kondisi real atau sebenarnya. Aplikasi ini diartikan sebagai aplikasi / penggunaan hukum – hukum rumus, metode dan prinsip.

4) Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi memahami oleh suatu struktur organisasi. Dan masih berkaitan satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggunakan (membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya)

5) Sintesis

Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun, merencanakan, dapat meringkas dan sebagai nya terhada teori atau rumusan - rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi

Evaluasi ini berkata dengan kemampuan untuk melakukan klasifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilain ini berdasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria - kriteria yang telah ada.


(18)

2.1.3. Pengetahuan Keluarga

Menurut Bambang Joni karjono, Rejeki Andani (2009) Pengetahuan (edukasi) yang dapat diberikan baik kepada penderita maupun keluarga, meliputi :

1) Tunggu sampai terasa angat mengantuk sebbelum naik ketempat tidur.

2) Hindarkan pengguaan kamar tidur untuk kerja membaca atau menonton televisi.

3) Bangun tidur pagi hari pada jam yang sama, tidak perduli sudah berapa lama tidur.

4) Hindarkan minum kopi atau merokok

5) Lakukan olahraga ringan setiap pagi setelah bangun pagi

6) Kurangi tidur siang lakukan kegiatan / hobby yang menyenangkan

7) Kurangi jumlah minum setelah makan malam , hindari minuman alkhokol 8) Pelajari teknik reklasasi atau lakukan meditasi

9) Hindari gerakan badan yang berlebihan saat ditempat tidur 10) Lakukan doa sebelum tidur.

2.2 Cara Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawacara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek peneliti atau responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui dapat kita ukur dan disesuikan dengan tingkatan tersebut diatas ( Notoadmojo, 2003).


(19)

2.3 Defenisi Lansia

Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis Psiloklogi dan sosial (Donna Iknatius, 1999). Lansia adalah seseorang yang dapat dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak memiliki atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari- sehari dan menerima nafkah dari orang lain (UU.no 4 tahun 1999).

Menurut WHO, lansia meliputi :

a. Usia pertengahan (middle age) dampak usia 45 – 49 tahun b. Lanjut usia ( elderly ) = 60 dan 70 tahun

c. Lanjut uia tua (old ) = antara 75 dan 90 tahun

d. Usia sangat tua (very old ) = diastas 90 tahun ( Nugroho, 2000)

2.3.1 Dampak Insomnia

Insomnia dapat memberikan dampak pada kualitas hidup, produktivitas, dan keselamatan.serta pada kondisi yang parah, dampaknya bisa lebih serius. Orang dengan insomnia lebih muda menderita depresi dibandingkan mereka yang biasa tidur dengan baik. Kekurangan tidur akibat insomnia memberi kontribusi pada timbulnya suatu penyakit termasuk penyakit jantung. Dampak mengantuk / ketiduran disiang hari dapat memberikan dampak waktu tidur malam susah. Tidur yang buruk , dapat menurunkan kemampuan dalam memenuhi tugas harian serta kurang menikmati aktivitas hidup.


(20)

2.3.2. Efek Insomnia

Efek dari insomnia pada lansia , yaitu 1. Kurangnya energi

2. Sulit berkonsentrasi untuk berpikir. 3. Lalai karna kurang tidur (mengantuk)

4. Timbulnya penyakit – penyakit kronis seperti : Artritis, osteoporosis, kanker, penyakit parkinson, demensia, katarak

2.4 Konsep Insomnia 2.4.1.Defenisi Insomnia

Insomnia merupakan kesulitan tidur, tidur tidak tenang, kesulitan menahan tidur dan seringnya terbangun tengah malam, dan seringnya terbangun lebih awal, Imsomnia adalah kesulitan untuk masuk, mempertahankan dan memperoleh manfaat tidur, tidak berhubungan dengan masalah medis maupun psikologis (Rafknowledge, 2004 )

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling umum terjadi pada individu dewasa yaitu, ketidak mampuan tidur berdasarkan kualitas maupun kuantitas tidur (Potter dan perry, 2005).


(21)

2.4.2 Etiologi Gangguan Tidur

Kebanyakan gangguan perubahan pola tidur pada lansia seiring bertambahnya usia (Radknowledge,2004):

a. Perubahan tidur seiring perubahan

b. Orang Syang lebih tua cenderung mengalami kondisi yang berlawanan dengan mutu dan durasi tidurnya.

c. Tidur malam lebih mudah terganggu.

d. Orang yang lebih tua cenderung mempunyai keinginan untuk tidur siang yang lebih besar dibandingkan orang muda.

Insomnia primer adalah kesulitan untuk masuk, mempertahankan, dan memperoleh manfaat tidur, tidak berhubungan dengan masalah medis maupun psikologis ( Durand & Barlow,2003 ).

Gangguan tidur primer terdiri atas :

1. gangguan tidur karena gangguan pernapasan 2. sindrom kaki kurang tenang

3. gangguan prilaku REM.

Insomnia kronis lebih kompleks lagi dan sering kali diakibatkan faktor gabungan, termasuk yang mendasari fisik atau penyakit mental.

Bagaimanapun, insomnia tidak karena faktor prilaku, termasuk penyalahgunaan kafein, alkohol, atau obat-obatan berbahaya lainnya.

Insomnia idiopati merupakan insomnia yang sudah terjadi sejak dikehiddupan dini. Terkadang gangguan tidur ini sudah ada sejak lahir dan berlangsung sampai lansia. Penyebabnya tidak diketahui, ada dugaan yang mengatakan ada


(22)

ketidakseimbangan neorokimia otak di formasia retikulari batang otak atau disfungsi forebrain.

2.4.3 Jenis-jenis Insomnia :

1. Insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh stres, suasana ramai/berisik, perbedaan suhu udara, perubahan lingkungan sekitar, masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teratur, efek samping pengobatan.

2. Insomnia kronis berlangsung lama dan seumur hidup disebabkan oleh kelainan tidur (seperti tidur apnea), diabetes sakit ginjal, atritis atau penyakit yang mendadak seringkali menyebabkan kesulitan tidur, insomnia kronis biasanya memerlukan intervensi psikiatri atau medis.

2.4.4 Faktor – faktor Penyebab Insomnia

Stres atau kecemasan dan kegelisahan yang dalam, biasanya karena memikirkan pemikirkan masalah yang sedang dihadapi. depresi selain menyebabkan insomnia, depresi juga bisa menimbulkan. Keinginan terus sepanjang waktu karena ingin melepaskan dari masalah yang dihadapi. Depresi bisa menyebabkan insomnia dan sebaliknya insomnia menyebabkan depresi. Kurang berolahraga juga bisa menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.

Penyebab lainnya bisa berkaitan dengan kondisi – kondisi spesifik :

a. usia lanjut (insomnia lebih sering terjadi pada orang berusia diatas 60 tahun.


(23)

Insomnia ringan atau hanya sementara biasanya dipicu oleh : a. stres

b. suasa ramai / berisik. c. perbedaan suhu udara

d. perubahan lingkungan sekitar

e. masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teratur f. efek samping pengobatan.

Menurut Rafknowledge, 2004, munculnya gejala-gejala insomnia dimulai dengan munculnya :

1. kesulitan jatuh tertidur (tidak tercapainya tidur nyenyak) keadaan ini bisa berlangsung sepanjang malam dan dalam tempo berhari-hari, berminggu-minggu, atau lebih.

2. merasa letih saat bangun tidur dan tidak merasakan kesegaran. mereka yang mengalami insomnia seringkali merasa tidak pernah tertidur sama sekali.

3. sakit kepala di pagi hari. Ini sering disebut ’efek mabuk’ padahal, nyatanya orang tersebut tidak minum-minum dimalam itu.

4. kesulitan berkonsentrasi 5. mudah marah

6. mata memerah


(24)

2.4.5 Penatalaksanaan Insomnia Pada Lansia

Ada 10 kiat–kiat yang membantu mendapatkan tidur yang higienis, menurut Rafknowledge, ( 2004 ):

1. Tentukan jadwal terarur untuk tidur dan bangun pagi

2. Usahakan mendapat tidur yang cukup, biasanya sekitar 8 jam 3. Tidurlah diruang dan tempat tidur yang sama setiap malam

4. Jaga agar tempat tidur bebas dari kebisingan dan gangguan, seperti telepon atau televisi

5. Ubah letak jam dinding

6. Jangan makan, minuman kafein dan minuman keras, atau merokok dalam tempo 2 atau 3 jam menjelang tidur.

7. minumlah segelas susu bila anda merasa lelah 8. lakukan olahraga di pagi hari

9. cobalah untuk membaca atau mendengarkan rekaman cara relaksasi di saat menjelang tidur

10.Bila anda terus terjaga dimalam hari, hindari waktu yang terang.

Jika terdapat gangguan tidur seperti apnea tidur (timbul dikala saluran nafas tersumbat oleh lidah atau langit- langit, sehingga membuat orang tersebut kekurangan oksigen dan akibatnya menjadi terjaga) yang mengancam kehidupan, kondisi pasien memerlukkan rehabilitas melalui tindakan-tindakan seperti pengangkatan jaringan yang tersumbat dimulut dan hal yang mem pengaruhi jalan napas. Saat ini sudah banyak pusat- pusat gangguan tidur yang tersedia di seluruh negara untuk mengevaluasi gangguan tidur. Tempat-tempat tersebut, biasanya berkaitan dengan


(25)

lembaga penelitian dan kedokteran klinis atau universitas, dilengkapi dengan peralatan medis yang canggih untuk mendeteksi rekaman listrik diotak atau obstruksi pernafasan. Data-data tersebut membantu menentukan pengobatan yang terbaik untuk mengatasi kesulitan dan merehabilitas lansia sehingga dapat menikmati tidur yang berkualitas baik sampai akhir hidupnya.

Faktor- faktor medis yang memberi pengaruh untuk mempertahankan kenormalan pada tidur :

1) pergi tidur hanya jika mengantuk

2) gunakan tempat tidur hanya untuk tidur ; jangan membaca, menonton televisi, atau makan ditempat tidur

3) jika tidak dapat tidur, bangun dan pindah keruangan lain. Bangun sampai benar- benar mengantuk, kemudian baru kembali ketempat tidur. Jika masih tidak bisa dilakukan dengan mudah, bangun lagi dari tempat tidur.Tujuannya adalah menghubungkan antara tempat tidur dengan tidur cepat. Ulangi langkah ini sesering yang diperlukan sepanjang malam.

4) Siapkan alarm dan bangun diwaktu yang sama setiap pagi tanpa mempedulikan berapa banyak tidur di malam hari. hal ini membantu tubuh menetapkan irama tidur bangun yang konstan.


(26)

2.3.6 Intervensi Keperawatan

Setelah mengetahui beberapa data tentang lansia mengalami insomnia maka tindakan – tindakan yangdapat dilakukan keluarga ataupun perawat antara lain sebagai berikut ( Bahr, 2004 ) :

a. Tidur hanya disaat sudah mengantuk hal ini bisa mengurangi saat-saat terjaga ditempat tidur.

b. Mandilah dengan air hangat

c. Istirahatlah dan rileks merupakan cara yang sangat baik. Tetapi jangan berlebihan. d. Lakukan pemijatan, guna memijat sebelum tidur supaya menghilangkan ketengangan pada otot - otot dan memudahkan tidur.

e. Minum susu hangat sebelum tidur dapat menenangkan sistem saraf, dan membuat rileks.

f. Makanlah makanan ringan. dengan sedikit makan ringan yang rendah protein dan tinggi karborhidrat, dan kue yang disantap kira- kira sejam sebelum waktu tidur, akan membantu anda tertidur lebih segera.

g. Hindari kafein, alkohol, dan tembakau ini sudah sangat jelas. Mengomsumsi kafein, alkohol, dan tembakau, dapat menganggu usaha tidur.

h. Tidur diruangan yang berventilasi baik, udara segar dan ruangan yang bersuhu normal memberi kontribusi pada perolehan tidur yang baik.

i Tidur dengan posisi yang benar tidur posisi terlentang mungkin posisi terbaik untuk rileks dan memungkinkan organ-organ istirahat dengan benar. Jaga jadwal tidur teratur.


(27)

k. Jangan tidur terlalu lama,bangunlah pada jam yang sama setiap hari.

l. Membuat rileks jari- jemari kaki. keadaan tubuh yang rileks adalah hal penting untuk perolehan tidur nyenyak.

Jika tindakan–tindakan ini gagal memperbaiki kualitas tidur, obat- obatan dapat bermanfaat untuk sementara waktu, tetapi hanya boleh menjadi upaya terakhir. Menurut Rafknowledge (2004), obat- obatan dapat membantu tidur, perawat yang terampil harus memiliki kewaspadaan yang tinggi berkaitan dengan penggunaan obatan untuk lansia. Jika terdapat bukti–bukti adanya kondisi pada lansia, obat-obatan harus dihentikan secara bertahap dan dilakukan non farmakologi.


(28)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan bahwa semangkin bertambahnya usia seseorang akan semakin mengalami penurunan sejumlah sel-sel tubuh baik bentuk maupun jumlahnya, yang akan menimbulkan berbagai penyakit pada lansia . dan insomnia adalah salah satu penyakit yang sangat rentan terjadi pada lansia, untuk itu peran keluarga dalam merawat lansia sangat berperan aktif. serta pengetahuan keluarga dalam merawat lansia dengan insomnia sangat dibutuhkan dirumah.

Adapun defenisi kerangka pengetahuan keluarga adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderan suatu objek tertentu (Notoadmojo, 2003). Defenisi dalam perawat adalah suatu upaya atau tindakan - tindakan yang diberikan oleh keluarga pada lansia tersebut (Barh, 2004).


(29)

3.1 Kerangka Konseptual Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang Insomnia 3.2 Definisi Operasional

1. Faktor pengetahuan

Faktor pengetahuan mencakup segala sesuatu yang diketahui keluarga dan upaya dari keluarga untuk merawat lansia dengan insomnia yang dilakukan diKelurahan Indra Kasih, Kecamatan medan tembung. Dengan kuesioner No. 1-5, peneliti memberikan kuesioner kepada para anggota keluarga lansia baik itu anaknya maupun cucu dari lansia untuk mengisi kuesioner yang diadakan pada arisan–arisan keluarga.

2. pengetahuan kebutuhan pada lansia

Memahami atau hasil tahu keluarga dalam merawat lansia tentang insomnia dengan kebutuhan - kebutuhan lansia yang dapat diupayakan keluarga dalam merawat lansia, pada kelurahan Indra Kasih. Dengan kuesioner No. 5-10, peneliti memberikan kuesioner kepada para anggota keluarga lansia baik itu anaknya maupun cucu dari lansia untuk mengisi kuesioner yang diadakan pada arisan–arisan keluarga.

3. Perawatan Lansia dengan

insomnia

Pengetahuan keluarga diKelurahan Indra Kasih :

• Faktor pengetahuan

• Pengetahuan kebutuhan pada lansia

• Perawatan

- Baik - Cukup - Kurang


(30)

Suatu tindakan dan pengetahuan keluarga dalam perawatan yang dilakukan dirumah serta bagaimana cara memberikan kenyamanan dan kebutuhan pada lansia yang bertujuan untuk memberikan perawatan lansia yang mandiri.

Dengan kuesioner No. 10-15, peneliti memberikan kuesioner kepada para anggota keluarga lansia baik itu anaknya maupun cucu dari lansia untuk mengisi kuesioner yang diadakan pada arisan–arisan keluarga.


(31)

BAB 4

METOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tentang pengetahuan keluarga dalam merawat lansia yang mengalami insomnia di Kelurahan Indra Kasih.

4.2 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang merawat lansia dirumahnya (jika dalam satu keluarga merawat lebih dari satu orang lansia, yang didata adalah cukup satu orang lansia saja).

Dari data yang didapat pada kelurahan Indra kasih, terdapat jumlah lansia sebanyak 260 orang lansia.

b. Sampel

Berdasarkan populasi di atas dalam penentuan besar sample, menurut Nursalam (2003) untuk pengambilan sample, bila subjek kurang dari 1000 orang maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, dan dalam penelitian ini diambil 20 % . Dari populasi yang didapat maka jumlah sample yang diambil sebesar 52 orang dari 260 lansia yang ada di Kelurahan Indra Kasih. Yang dapat digolongkan sebagai sampel keluarga yang memiliki lansia yang mengalami insomnia.


(32)

Atau populasi dalam sample ini adalah : 20 x 260 = 52 orang

100

Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random samling yaitu , setiap elemen diseleksi secara acak. Jika sample framenya kecil, nama bisa ditulis disecarik kertas ,diletakan di dalam kotak, diaduk dan diambil secara acak setelah semuanya terkumpul.

Cara yang digunakan dalam sample ini adalah dengan cara mengundi populasi dengan cara teknik undian. (Nursalam, 2003). Dengan kriteria sebagai berikut:

1) Keluarga ( suami dan istri atau anak yang berusia ≥ 21 tahun ) yang terlibat dalam pengawasan pada lansia.

2) Dapat membaca dan menulis

3) Dapat berbahasa Indonesia dengan baik 4) Bersedia dalam penelitian

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung, yang memilikik lansia. Dengan alasan bahwa dikelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung. masih ditemukannya susah tidur pada lansia karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang lansia.

Waktu pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 18 juli 2010. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung.


(33)

4.4 Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapat rekomendasi dari Falkustas Keperawatan USU dan meminta izin dari koordinator kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung. Kemudian kuesioner dibagikan kepada responden dengan mempertimbangkan masalah etik yang meliputi lembar persetujuan penelitian diberikan kepada responden. Setelah diberikan penjelasan yaitu agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti. selama pengumpulan data, dan responden mengerti serta bersedia diteliti maka responden harus menandatangani lembar persetujuan (informed consent). serta responden yang menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

Peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada kuesioner bertujuan untuk menjaga kerahasiaan identitas responden dan hanya akan diberikan nomor kode tertentu serta kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti.

4.5. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dalam bentuk kuesioner yang terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama instrumen penelitian tentang data demografi responden yang meliputi : usia, jenis kelamin, agama, pendidikan , pekerjaan kakek/ nenek, suku bangsa.


(34)

Bagian kedua terdiri dari 15 item pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan keluarga dirumah tentang insomnia yaitu (1 – 5) pengetahuan kebutuhan (6 – 10) perawatan (11 - 15).

Konsep pertanyaan diadopsi dari Nursalam (2006) dan dibuat oleh penulis 2010. Penelitian menggunakan scoring. Jika jawaban Sering = 4, kadang – kadang = 3, Jarang = 2, tidak pernah = 1. Jumlah maksimal skoring yang didapat adalah 15. Dengan kriteria penggolongan nilai: 1-4 dinyatakan keluarga kurang pengetahuan tentang cara perawatan lansia yang mengalami insomnia, 5-8 dinyatakan pengetahuan keluarga cukup tentang perawatan lansia yang mengalami insomnia, 9-15 dinyatakan pengetahuan keluarga baik tentang cara perawatan lansia yang mengalami insomnia. Bagian kedua ini berbentuk skala likert dan pilihan jawaban dengan rentang skala 1-4 yaitu : Baik, cukup, dan kurang. Berdasarkan Analisa data menurut Arikunto (2006) adalah : menggunakan distribusi frekuensi.

4.6. VALIDITAS

Uji validitas adalah instrumen akan dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menggungkapkan dan variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mengevaluasi keadekutan validitas kuesioner pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan tembung.

Peneliti menggunakan uji valididas isi yang bertujuan untuk membuktikan instrumen lebih valid yang akan dilakukan oleh orang yang ahli di bidang keperawatan gerontik dari falkultas keperawatan Universitas Sumatera Utara yaitu Bapak Iwan Rusdi S.Kp,MNS dengan proses yang dilakukan peneliti meminta izin


(35)

kepada bapak supaya bersedia untuk melakukan uji validatas kuesioner peneliti, selanjutnya Bapak Iwan Rusdi S.Kp, MNS memeriksa setiap pertanyaan dimulai dari pernyataan pengetahuan keluarga dirumah tentang insomnia dengan pernyataan jumlahnya 1-5, dan selanjutnya pernyataan pengetahuan kebutuhan dengan jumlah pernyataan 6-10 dan kemudian pernyataan perawatan dengan jumlah pernyataan 11-15. Sehingga hasilnya setelah diperiksa satu persatu ternyata semua pertanyaan valid dan bisa melakukan penelitian selanjutnya.

4.7 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (saryono, 2008). Uji reabilitas ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung. Uji reabilitas pada instrumen pengetahuan keluarga tentang pengetahuan, kebutuhan dan perawatan dilakukan pengumpulan data terhadap 10 orang responden yaitu kepada keluarga lansia yang ada di Kerurahan Indra Kasih Kecamatan meda tembung. Uji reabilitas ini dilakukan dengan menggunKn formula crombach Alpha dalam sistem komputerisasi dengan hasil reliabilitasdiperoleh hasil 0.980 sehingga dikatakan intrumen dikatakan reliabel. Hal ini dapat diterima dengan pendapat Polit & Hungler (1999) yang menyatakan bahwa suatu intrumen dikatakan reliabel jika memili nilai reabilitas > 0.7.


(36)

4.8 Teknik Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan persetujuan dari semua pihak, baik dari pihak Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara dan pihak masyarakat di Kelurahan Indra Kasih barulah penelitian dilakukan.

1. Dalam pengumpulan data akan diberikan penjelasan terlebih dahulu kepada sampel tentang tujuan penelitian serta menanyakan kesediaan menjadi calon responden.

2. Sampel diminta untuk menandatangani surat persetujuan atau menyetujui secara lisan.

3. Sebelum pengisian kuesioner peneliti haruslah menjelaskan tentang tujuan, manfaat, dan prosedur pengisian koesioner. Responden yang bersedia untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed Consent) diminta untuk mengisi koesioner dengan cara dicontreng (ceklist). Peneliti memberikan waktu lebih kurang 15 menit dan diberikan kesempatan untuk bertanya kepada peneliti bila ada pertanyaan yang tidak dimengerti.

4. 9 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama memeriksa kelengkapan data dan memastikan bahwa semua jawaban telah terisi, kemudian memberi kode (coding), untuk memudahkan melakukan tabulasi. Selanjutnya memasukkan (entry) data kedalam komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi. Data yang telah siap, Untuk melihat data demografi dan pengetahuan keluarga lansia tentang


(37)

insomnia di Kelurahan Indar Kasih Kecamatan Medan Tembung disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dan dipersentasikan.


(38)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Pengetahuan keluarga tentang insomnia di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010” sebanyak 52 responden dan didapat hasil distribusi responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, suku bangsa, dan agama yang diuraikan sebagai berikut :

5.1.1. Karakteristik Demografi

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Lansia Di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

Karakteristik Responden Jumlah Persentase 1. Usia

• 55 - 65 Tahun 27 51,9 • 66 - 75 Tahun 14 26,9 • > 76 Tahun 11 21,2 2. Jenis Kelamin

• Laki-laki 21 40,4

• Perempuan 31 59,6

3. Pekerjaan

• Pensiunan PNS 29 55,8

• Wiraswasta 23 44,2


(39)

• SR/SD 15 28,8

• SMP 18 34,6

• SMA 13 25,0

• S1 6 11,5

5. Suku Bangsa

• Jawa 11 21,2

• Batak 25 48,1

• Melayu 5 9,6

• Mandailing 7 13,5

• Aceh 4 7,7

6. Agama

• Islam 28 53,8

• Protestan 18 34,6

• Katolik 6 11,5

Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa sebagian besar lansia berusia antara 55-65 tahun (51,9%), berjenis kelamin lansia (59,6%), memiliki pekerjaan pensiunan PNS (55,8%) , berpendidikan SMP (34,6%), bersuku Batak (48,1%) dan beragama Islam (53,8%).


(40)

5.1.2. Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang Insomnia

Pengetahuan keluarga tentang insomnia dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Keluarga Tentang Insomnia Di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

No. Pengetahuan Keluarga Jumlah Persentase

1. Baik 8 15,4

2. Cukup 12 23,1

3. Kurang 32 61,5

Jumlah 52 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia paling banyak menyatakan kurang yaitu 32 orang (61,5%) dan paling sedikit yang menyatakan baik yaitu 8 orang (15,4%).

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Keluarga Lansia Tentang Insomia Di Kelurahan Indra kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

No Pernyataan Sering

Kadang- kadang

Jarang

Tidak pernah

1 Apakah keluarga mengetahui

lansia mengalami gangguan tidur (insomnia) 7 (13,5%) 4 (7,7%) 8 (15,4%) 33 (63,5%)


(41)

2 Apakah keluarga mengetahui faktor penyebab insomnia pada lansia 9 (17,3%) 8 (15,4%) 23 (44,2%) 12 (23,1%)

3 Apakah keluarga mengetahui

kebiasaan lansia yang terbangun di malam hari

7 (13,5%) 6 (30,8%) 26 (50,0%) 3 (5,8%)

4 Apakah keluarga mengetahui

lansia lelah/lemah saat bangun di pagi hari 13 (25,0%) 8 (15,4%) 25 (48,1%) 6 (11,5%)

5 Apakah keluarga mengetahui lama waktu tidur siang lansia

3 (5,8%) 4 (7,7%) 13 (25,0%) 32 (61,5%)

Total Skor 39 30 82 86

Berdasarkan tabel 5.3 tersebut diatas jawaban dari kuisioner diperoleh responden yang menyatakan “tidak pernah” paling banyak pada item pertanyaan no. 1 yaitu sebanyak 33 orang (63,5%). . Pertanyaan yang menyatakan “jarang” paling banyak pada item pertanyaan no. 3 yaitu sebanyak 26 orang (50%). Pernyataan yang menyatakan “kadang-kadang” paling banyak pada item pertanyaan no. 2 dan no.4 yaitu masing-masing sebanyak 8 orang (15,4%). Pernyataan yang menyatakan “sering” paling banyak pada item pertanyaan no. 4 yaitu sebanyak 13 orang (25,0%).


(42)

Pengetahuan keluarga tentang kebutuhan pada lansia dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Keluarga Tentang Kebutuhan Pada Lansia Di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

No. Pengetahuan Tentang Kebutuhan Lansia

Jumlah Persentase

1. Baik 7 13,5

2. Cukup 15 28,8

3. Kurang 30 57,7

Jumlah 52 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pengetahuan keluarga lansia tentang kebutuhan lansia paling banyak menyatakan kurang yaitu 30 orang (57,7%) dan paling sedikit yang menyatakan baik yaitu 7 orang (13,5%).

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Keluarga Tentang Kebutuhan Pada Lansia Di Kelurahan Indra kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

No Pernyataan Sering Kadang-

kadang

Jarang Tidak pernah

1 Apakah keluarga mengetahui faktor lingkungan di sekitar lansia yang

4 (7,7%) 5 (9,6%) 4 (7,7%) 39 (75,0%)


(43)

tidak nyaman dapat mempengaruhi tidur

2 Pernahkah keluarga menganjurkan pada lansia jikalau mau tidur disaat mau mengantuk (mengurangi terjaga ditempat tidur)

3 (5,8%) 9 (17,3%) 27 (51,9%) 13 (25,0%)

3 Pernahkah lansia mengalami sakit / nyeri di malam hari yang mengakibatkan susah tidur

15 (28,8%) 18 (34,6%) 11 (21,2%) 8 (15,4%)

4 Apakah keluarga mengetahui

kebiasaan lansia, seperti minum kopi atau merokok sebelum tidur

8 (15,4%) 6 (11,5%) 20 (38,5%) 18 (34,6%)

5 Apakah keluarga mengetahui lansia yang sering mengeluh sakit kepala di setiap pagi hari

11 (21,2%) 7 (13,5%) 22 (42,3%) 12 (23,1%)

Total Skor 41 45 84 90

Berdasarkan tabel 5.7 tersebut diatas jawaban dari kuisioner diperoleh responden yang menyatakan “tidak pernah” paling banyak pada item pertanyaan no. 1 yaitu sebanyak 39 orang (75,0%). Pernyataan yang menyatakan “jarang” paling banyak pada item pertanyaan no. 2 yaitu sebanyak 27 orang (51,9%). Pernyataan


(44)

yang menyatakan “kadang-kadang” paling banyak pada item pertanyaan no. 3 yaitu masing-masing sebanyak 18 orang (34,6%). Pernyataan yang menyatakan “sering” paling banyak pada item pertanyaan no. 3 yaitu sebanyak 15 orang (28,8%).

5.1.4. Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Pada Lansia

Pengetahuan keluarga tentang perawatan pada lansia dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Pada Lansia Di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

No.

Pengetahuan Tentang Perawatan Lansia

Jumlah Persentase

1. Baik 7 13,5

2. Cukup 16 30,8

3. Kurang 29 55,8

Jumlah 52 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pengetahuan keluarga tentang perawatan pada lansia paling banyak menyatakan kurang yaitu 29 orang (55,8%) dan paling sedikit yang menyatakan baik yaitu 7 orang (13,5%).


(45)

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Keluarga Tentang Kebutuhan Pada Lansia Di Kelurahan Indra kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010

No Pernyataan Sering Kadang-

kadang

Jarang Tidak pernah

1 Pernahkah lansia mengalami tidak mau makan (misalnya; dengan alas an bosan dan malas)

20 (38,5%) 8 (15,4%) 16 (30,8%) 8 (15,4%) 2

Apakah keluarga mengetahui kebiasaan lansia mengkonsumsi obat sebelum tidur

5 (9,6%) 18 (34,6%) 17 (32,7%) 12 (23,1%)

3 Pernahkah keluarga mengisi waktu luang dengan lansia

2 (3,8%) 8 (15,4%) 10 (19,2%) 32 (61,5%) 4 Pernakahkah keluarga menanyakan

makanan kesukaan lansia

6 (11,5%) 26 (50,0%) 14 (26,9%) 6 (11,5%)

5 Pernahkah keluarga melakukan

pemijatan kecil kepada lansia

3 (5,8%) 3 (5,8%) 37 (71,2%) 9 (17,3%)

Total Skor 36 63 94 67

Berdasarkan tabel 5.7 tersebut diatas jawaban dari kuisioner diperoleh responden yang menyatakan “tidak pernah” paling banyak pada item pertanyaan no. 2 yaitu sebanyak 12 orang (23,1%). Pernyataan yang menyatakan “jarang” paling


(46)

banyak pada item pertanyaan no. 5 yaitu sebanyak 37 orang (71,2%). Pernyataan yang menyatakan “kadang-kadang” paling banyak pada item pertanyaan no. 4 yaitu masing-masing sebanyak 26 orang (50,0%). Pernyataan yang menyatakan “sering” paling banyak pada item pertanyaan no. 1 yaitu sebanyak 20 orang (38,5%).

5.2. Pembahasan

5.2.1. Pengetahuan Keluarga Tentang Insomnia

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmojo, 2003). Insomnia merupakan kesulitan tidur, tidur tidak tenang, kesulitan menahan tidur dan seringnya terbangun tengah malam, dan seringnya terbangun lebih awal (Rafknowledge,2004). Pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia merupakan pengetahuan keluarga yang diharapkan lebih mengerti ataupun mengetahui kondisi tentang pola tidur yang tidak teratur pada lansia, dan keluarga adalah orang yang terdekat pada lansia, sehingga lansia selalu melibatkan keluarga dalam mengetahui tentang masalah kesehatan lansia. Peran keluarga dalam perawatan lansia merupakan support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya dalam merawat lansia dengan insomnia serta menjaga dan merawat lansia dan mempertahankan kondisi kesehatan, sehingga lansia dapat lebih produktif untuk melakukan perawatan dirinya sendiri.

Pengetahuan keluarga tentang insomia merupakan hasil tahu keluarga mengenai dampak dan efek dari insomia. Pengetahuan keluarga lansia tentang


(47)

insomnia paling banyak menyatakan kurang yaitu 32 orang (61,5%) dan paling sedikit yang menyatakan baik yaitu 8 orang (15,4%).

Berdasarkan hasil dari penelusuran dari jawaban keluarga lansia diketahui bahwa keluarga lansia tidak mengetahui lansia mengalami gangguan tidur (insomnia) dan juga tidak mengetahui lama waktu tidur siang lansia. Pengetahuan keluarga yang tidak mengetahui kondisi lansia akan menyebabkan kualitas hidup tidak produktivitas dalam keselamatan serta pada kondisi yang parah bagi lansia, dan dampaknya bisa menjadi lebih serius. Sebab orang dengan insomnia lebih muda menderita depresi dibandingkan mereka yang biasa tidur dengan baik. Insomnia primer pada lansia merupakan kesulitan untuk masuk, mempertahankan, dan memperoleh manfaat tidur, tidak berhubungan dengan masalah medis maupun psikologis (Durand & Barlow, 2003)

Selain itu apabila keluarga tidak mengetahui lama waktu tidur bagi lansia, maka keluarga tidak tahu lansia akan mengalami kekurangan tidur. Sebab insomnia memberi kontribusi pada timbulnya suatu penyakit , termasuk penyakit jantung. Dampak mengantuk / ketiduran disiang hari dapat memberikan dampak waktu tidur malam susah. Tidur yang buruk, dapat menurunkan kemampuan dalam memenuhi tugas harian serta kurang menikmati aktivitas hidup.

5.2.2. Pengetahuan Keluarga Tentang Kebutuhan Lansia

Pengetahuan keluarga mengenai kebutuhan lansia merupakan hasil tahu keluarga mengenai segala sesuatu kebutuhan yang diperlukan dalam aktvitasnya sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan keluarga lansia tentang


(48)

kebutuhan lansia paling banyak menyatakan kurang yaitu 30 orang (57,7%) dan paling sedikit yang menyatakan baik yaitu 7 orang (13,5%). Berdasarkan jawaban yang diperoleh dari keluarga lansia bahwa keluarga tidak mengetahui faktor lingkungan di sekitar lansia yang tidak nyaman dan dapat mempengaruhi tidur, selain itu keluarga tidak mengetahui kebiasaan lansia minum kopi atau merokok sebelum tidur. Ketidaktahuan keluarga lansia mengenai kebutuhan lansia menyebabkan kondisi kesehatan lansia akan menjadi menurun, karena hal tersebut akan memberikan dampak yang besar terhadap terjadinya insomnia pada lansia. Kondisi yang tidak nyaman akan menyebabkan lansia menjadi sering terjaga dan susah kembali untuk tidur. Selain itu kebiasaan lansia yang minum kopi dan merokok akan menjadi pemicu untuk terjadinya insomnia. Seorang usia lanjut akan membutuhkan waktu lebih lama untuk masuk tidur (berbaring lama di tempat tidur sebelum tertidur) dan mempunyai lebih sedikit / lebih pendek waktu tidur nyenyaknya.

5.2.3. Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Lansia

Pengetahuan keluarga merupakan hasil tahu mengenai perawatan pada lansia. Pengetahuan keluarga tentang perawatan pada lansia paling banyak menyatakan kurang yaitu 29 orang (55,8%) dan paling sedikit yang menyatakan baik yaitu 7 orang (13,5%). Berdasarkan hasil dari jawaban responden bahwa lansia sering merasa tidak diperdulikan, hal ini dapat diketahui dari jawaban keluarga lansia yang tidak pernah mengisi waktu luang dengan lansia. Keluarga menganggap bahwa kondisi kesehatan lansia yang semakin menurun merupakan hal yang biasa atau alamiah pada setiap lansia, dan tidak akan sangat berdampak pada kesehatannya apabila lansia


(49)

banyak melakukan aktivitas. Keluarga menganggap waktu luang lansia hanya diisi dengan istirahat saja tanpa melakukan aktivitas, sebab apabila aktivitas yang terlalu banyak dilakukan lansia, akan membuat kondisi kesehatan lansia menjadi tidak baik.

Peran keluarga dalam perawatan lansia merupakan support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya dalam merawat lansia dengan insomnia, serta menjaga dan merawat lansia dengan mempertahankan kondisi kesehatan, sehingga lansia dapat lebih produktif untuk melakukan perawatan diri.


(50)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Pengetahuan keluarga tentang insomnia di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010” maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia sebagian besar kurang yaitu 32 orang (61,5%) dan sebagian kecil baik yaitu 8 orang (15,4%).

2. Pengetahuan keluarga lansia tentang kebutuhan lansia sebagian besar kurang yaitu 30 orang (57,7%) dan sebagian kecil baik yaitu 7 orang (13,5%).

3. Pengetahuan keluarga tentang perawatan pada lansia sebagian besar kurang yaitu 29 orang (55,8%) dan sebagian kecil baik yaitu 7 orang (13,5%).

6.2. Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan peneliti adalah: 1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Dalam melaksanakan perawatan terhadap lansia sebaiknya keluarga mengetahui

tentang insomia pada lansia, kebutuhan dan perawatan lansia sehingga dalam melakukan asuhan keperawatan sehubungan dengan peran perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan bagi keluarga yang memiliki lansia tentang insomia, kebutuhan dan perawatan lansia sehingga dapat merawat lansia secara optimal.


(51)

• Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya jumlah sampel ditambah agar hasilnya lebih representatif.

• Untuk penelitian lanjutan disarankan agar melakukan penelitian tentang intervensi yang dapat dilakukan pada lansia yang menderita insomia.


(52)

DAFTAR PUSTAKA

Alimun, A. A. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penelitian Ilmiah, Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Budi. (2009). Ilmu Pengetahuan. Diambil pada tanggal 9 April 2010. http://localhost/G/artipengetahuan.htm.

H.Hadi Martono, Kris Pranaka. (2008). Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut) Edisi 4, Jakarta : FKUI

H. Wahyudi Nugroho. B.SC, SKM. (2008). Keperawatan Gerontik, Jakarta : ECG Media Indonesia. (2009). Pemenuhan Nutrisi Pada Lansia. Diambil tanggal 9 April

2010 dari http://www/com/mediasehat/index.

Murwani, A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Erlangga. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi Jakarta:

Rineka Cipta.

, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho. (2003). Perawatan Gerontik. Jakarta : ECG

Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

, (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Lueckenotte.(2000). Pengkajian Perawatan. Jakarta : ECG

Polit, D. F & Hungler, B. P.. (1999). Nursing Research Principles and Methods, 6th edition. Philadelphia: Lippincott.

Poter, P. A & Perry, A. G. (1997). Fundamental of Nursing, Concept, Process and Practice, 1st edition. New York: Lippincott.


(53)

Radknowledge. (2004). Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya, Jakarta : ECG Setiadi, (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Taufik, M. (2007). Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan dalam Bidang Keperawatan

untuk Perawat dan Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Infomedika.

V.Mark Durand, David H. Barlow. (2002). Intisari Psikologi Abnormal. Edisi 4, Jakarta.

Wahyuni, A. S. (2009). Statistika Kedokteran (disertai aplikasi dengan SPSS). Jakarta Timur: Bamboedoea Communication.


(54)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Judul penelitian : Pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia

Di kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Peneliti : Netty Toman Simanjuntak

Saya adalah mahasiswa dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya melakukan penelitian tentanng "Pengetahuan Keluarga Lansia Di Kelurahan Indra kasih Kecamatan Medan tembung". Penelitian ini merupakan salah satu tugas akhir di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut Saya mohon kesediaan Ibu/Bapak untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya untuk mengisi kuesioner yang saya berikan dengan cara dicontreng atau diceklist (√ ) dengan jujur dan apa adanya. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti ke partisipasi Ibu/Bapak dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga ibu/bapak bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini

Terima kasih atas partisipasi Ibu/Bapak dalam penelitian ini.

Medan, Juli 2010 Peneliti Responden


(55)

Lampiran 2

INSTRUMEN PENELITIAN PENGETAHUAN KELUARGA LANSIA TENTANG PERAWATAN INSOMNIA

1. Kuesioner Data Demografi

Petunjuk pengisian jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi dan kondisi lansia saat ini. beri tanda check list (√

No. responden :

) pada kotak yang disediakan sesuai dengan jawaban anda.

Tanggal/waktu :

1. Usia kakek / nenek saat ini : ฀ 55 – 65 tahun

฀ 66 – 75 tahun ฀ 76 tahun keatas

2. Jenis kelamin nenek / kakek : ฀ Laki - laki

฀ Perempuan

3. Pekerjaan nenek / kakek : ฀฀ pensiunan Pns

฀ Wiraswasta 4 .Tingkat Pendidikan ฀ SR/SD

฀ SMP ฀ SMA


(56)

฀฀ Dan lain-lain,...

5. Suku bangsa :

฀ Jawa ฀ Mandailing ฀ Batak ฀ Karo ฀ Melayu  ฀ Aceh

฀ Padang  ฀ Dan lain-lain,... 6. Agama :

฀ Islam

฀ Kristen Protestan ฀ Kristen khatolik ฀ Hindu

฀ Budha


(57)

PENGETAHUAN KELUARGA LANSIA TENYANG INSOMNIA DI KELURAHAN INDRA KASIH KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

Petunjuk pengisian jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi dan kondisi lansia saat ini. beri tanda check list (√

B. Kuisioner Pengetahuan keluarga Lansia Tentang Insomnnia diKelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung

) pada kotak yang disediakan sesuai dengan jawaban anda.

Pertanyaan Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak Pernah

FAKTOR PENGETAHUAN

1) Apakah keluarga mengetahui lansia mengalami gangguan tidur

(Insomnia ).

2) Apakah keluarga mengetahui faktor penyebab insomnia pada lansia

3) Apakah keluarga mengetahui kebiasaan lansia yang terbangun dimalam hari.

4) Apakah keluarga mengetahui


(58)

lansia lelah / lemah saat bangun dipagi hari.

5) Apakah keluarga mengetahui lama waktu tidur siang lansia.

PENGETAHUAN

KEBUTUHAN PADA LANSIA

6) Apakah keluarga mengetahui faktor lingkungan disekitar lansia yang tidak nyaman dapat mempengaruhi tidur

7) Pernahkah keluarga menganjurkan pada lansia jikalau mau tidur disaat mau mengantuk, (mengurangi terjaga ditempat tidur ).

8) Pernahkah lansia menggalami sakit /

Nyeri dimalam hari yang mengakibatkan susah tidur.

9) Apakah keluarga mengetahui kebiasaan lansia, seperti minum


(59)

kopi atau merokok sebelum tidur.

10) Apakah keluarga mengetahui lansia

yang sering mengeluh sakit kepala disetiap pagi hari

PERAWATAN

11) Pernahkah lansia mengalami tidak

mau makan ( misalnya: dengan alasan bosan dan malas).

12) Apakah keluarga mengetahui

kebiasaan lansia mengko msumsi obat

sebelum tidur.

13) Pernahkah keluarga mengisi waktu

luang dengan lansia .

14) Pernahkah keluarga

menanyakan


(60)

15) Pernahkah kelurga melakukan pemijatan kecil kepada lansia.


(61)

Lampiran 3

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(62)

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 2.93 .944 30

P2 2.77 .935 30

P3 2.93 .980 30

P4 2.97 .964 30

P5 2.87 1.008 30

P6 2.90 .960 30

P7 2.90 .960 30

P8 3.00 1.145 30

P9 3.10 .885 30

P10 2.90 .923 30

P11 3.17 .950 30

P12 2.93 1.015 30

P13 2.90 .923 30

P14 2.73 .944 30


(63)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

P1 41.00 105.655 .657 .943

P2 41.17 106.006 .645 .943

P3 41.00 100.552 .905 .937

P4 40.97 105.137 .669 .943

P5 41.07 104.823 .652 .943

P6 41.03 104.102 .729 .941

P7 41.03 101.344 .882 .938

P8 40.93 101.857 .698 .942

P9 40.83 103.523 .833 .939

P10 41.03 101.413 .917 .937

P11 40.77 109.220 .463 .948

P12 41.00 106.138 .580 .945

P13 41.03 108.999 .491 .947

P14 41.20 104.579 .716 .942

P15 41.00 101.655 .880 .938

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(64)

Lampiran 4

Frequency Table

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 55 - 65 tahun 27 51.9 51.9 51.9

66 - 75 tahun 14 26.9 26.9 78.8

> 75 tahun 11 21.2 21.2 100.0

Total 52 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-laki 21 40.4 40.4 40.4

Perempuan 31 59.6 59.6 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Pensiunan PNS 29 55.8 55.8 55.8


(65)

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Pensiunan PNS 29 55.8 55.8 55.8

Wiraswasta 23 44.2 44.2 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SR/SD 15 28.8 28.8 28.8

SMP 18 34.6 34.6 63.5

SMA 13 25.0 25.0 88.5

S1 6 11.5 11.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

Suku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Jawa 11 21.2 21.2 21.2

Batak 25 48.1 48.1 69.2

Melayu 5 9.6 9.6 78.8

Mandailing 7 13.5 13.5 92.3


(66)

Suku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Jawa 11 21.2 21.2 21.2

Batak 25 48.1 48.1 69.2

Melayu 5 9.6 9.6 78.8

Mandailing 7 13.5 13.5 92.3

Aceh 4 7.7 7.7 100.0

Total 52 100.0 100.0

Agama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Islam 28 53.8 53.8 53.8

Protestan 18 34.6 34.6 88.5

Katolik 6 11.5 11.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

Faktor Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang 32 61.5 61.5 61.5

Cukup 12 23.1 23.1 84.6

Baik 8 15.4 15.4 100.0


(67)

Pengetahuan Kebutuhan Pada Lansia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang 30 57.7 57.7 57.7

Cukup 15 28.8 28.8 86.5

Baik 7 13.5 13.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

Perawatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang 29 55.8 55.8 55.8

Cukup 16 30.8 30.8 86.5

Baik 7 13.5 13.5 100.0


(68)

Lampiran 5

Frequency Table

Notes

Output Created 30-Nov-2010 05:14:34

Comments

Input Data D:\Netty Kprwt\data netty keprwt.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 52

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.

Synta FREQUENCIES VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5

p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.020


(69)

p1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 33 63.5 63.5 63.5

Jarang 8 15.4 15.4 78.8

Kadang-kadang 4 7.7 7.7 86.5

Sering 7 13.5 13.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

p2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 12 23.1 23.1 23.1

Jarang 23 44.2 44.2 67.3

Kadang-kadang 8 15.4 15.4 82.7

Sering 9 17.3 17.3 100.0

Total 52 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 3 5.8 5.8 5.8

Jarang 26 50.0 50.0 55.8


(70)

Sering 7 13.5 13.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

p4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 6 11.5 11.5 11.5

Jarang 25 48.1 48.1 59.6

Kadang-kadang 8 15.4 15.4 75.0

Sering 13 25.0 25.0 100.0

Total 52 100.0 100.0

p5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 32 61.5 61.5 61.5

Jarang 13 25.0 25.0 86.5

Kadang-kadang 4 7.7 7.7 94.2

Sering 3 5.8 5.8 100.0


(71)

p6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 39 75.0 75.0 75.0

Jarang 4 7.7 7.7 82.7

Kadang-kadang 5 9.6 9.6 92.3

Sering 4 7.7 7.7 100.0

Total 52 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 13 25.0 25.0 25.0

Jarang 27 51.9 51.9 76.9

Kadang-kadang 9 17.3 17.3 94.2

Sering 3 5.8 5.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

p8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 8 15.4 15.4 15.4

Jarang 11 21.2 21.2 36.5


(72)

Sering 15 28.8 28.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

p9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 18 34.6 34.6 34.6

Jarang 20 38.5 38.5 73.1

Kadang-kadang 6 11.5 11.5 84.6

Sering 8 15.4 15.4 100.0

Total 52 100.0 100.0

p10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 12 23.1 23.1 23.1

Jarang 22 42.3 42.3 65.4

Kadang-kadang 7 13.5 13.5 78.8

Sering 11 21.2 21.2 100.0


(73)

p11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 8 15.4 15.4 15.4

Jarang 16 30.8 30.8 46.2

Kadang-kadang 8 15.4 15.4 61.5

Sering 20 38.5 38.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

p12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 12 23.1 23.1 23.1

Jarang 17 32.7 32.7 55.8

Kadang-kadang 18 34.6 34.6 90.4

Sering 5 9.6 9.6 100.0

Total 52 100.0 100.0

p13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 32 61.5 61.5 61.5

Jarang 10 19.2 19.2 80.8


(74)

Sering 2 3.8 3.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

p14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 6 11.5 11.5 11.5

Jarang 14 26.9 26.9 38.5

Kadang-kadang 26 50.0 50.0 88.5

Sering 6 11.5 11.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

p15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 9 17.3 17.3 17.3

Jarang 37 71.2 71.2 88.5

Kadang-kadang 3 5.8 5.8 94.2

Sering 3 5.8 5.8 100.0


(75)

(76)

(77)

(78)

Lampiran 7

TAKSASI DANA

A. Pembuatan Proposal

1. Biaya Mencari bahan dari Internet Rp 50.000 2. Rental komputer dan print Rp 300.000

3. Transportasi Rp 100.000

4. Fotocopy Rp 50.000 5. Konsumsi pada saat sidang proposal Rp 75.000 B. Pengumpulan Data

1. Fotocopy kuesioner Rp 42.000 2. Transportasi Rp 20.000 C. Pembuatan Skripsi

1. Rental dan print Rp 200.000 2. Sidang hasil Penelitian Rp 300.000 3. Konsumsi pada saat sidang skripsi Rp. 50.000 4. Penjilidan dan perbanyak laporan penelitian Rp 150.000


(79)

Lampiran 8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Netty Toman Simanjuntak

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Juli 1979

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jln. Karya Bakti No.173 Medan

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 1986-1991 : SD Negeri 064977 Medan

2. 1991-1994 : SMP SW Kristen 2 Medan

3. 1994-1997 : SMU Negeri 8 Medan

4. 1998-2001 : DIII Keperawatan Hisarma Medan

5. 2009-2011 : S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan


(1)

Sering 2 3.8 3.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

p14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 6 11.5 11.5 11.5

Jarang 14 26.9 26.9 38.5

Kadang-kadang 26 50.0 50.0 88.5

Sering 6 11.5 11.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

p15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak pernah 9 17.3 17.3 17.3

Jarang 37 71.2 71.2 88.5

Kadang-kadang 3 5.8 5.8 94.2

Sering 3 5.8 5.8 100.0


(2)

(3)

(4)

(5)

Lampiran 7

TAKSASI DANA

A. Pembuatan Proposal

1. Biaya Mencari bahan dari Internet Rp 50.000 2. Rental komputer dan print Rp 300.000 3. Transportasi Rp 100.000 4. Fotocopy Rp 50.000 5. Konsumsi pada saat sidang proposal Rp 75.000 B. Pengumpulan Data

1. Fotocopy kuesioner Rp 42.000 2. Transportasi Rp 20.000 C. Pembuatan Skripsi

1. Rental dan print Rp 200.000 2. Sidang hasil Penelitian Rp 300.000 3. Konsumsi pada saat sidang skripsi Rp. 50.000 4. Penjilidan dan perbanyak laporan penelitian Rp 150.000


(6)

Lampiran 8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Netty Toman Simanjuntak

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Juli 1979

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jln. Karya Bakti No.173 Medan

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 1986-1991 : SD Negeri 064977 Medan

2. 1991-1994 : SMP SW Kristen 2 Medan

3. 1994-1997 : SMU Negeri 8 Medan

4. 1998-2001 : DIII Keperawatan Hisarma Medan

5. 2009-2011 : S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan