INFEKSI SILANG Kontrol Infeksi Di Kedokteran Gigi

BAB III INFEKSI SILANG

Pada saat ini perhatian tertuju kepada potensial terjadinya infeksi silang cross-infection dalam tindakan atau perawatan gigi, penyakit infeksi tersebut seperti HIV Human Immunodeficiency Virus yang menyebabkan AIDS, hepatitis B dan penyakit-penyakit menular lainnya. Infeksi silang cross-infectiondapat terjadi melalui jalur-jalur sebagai berikut pasien, dokter gigi beserta staf, dan peralataninstrumen.gambar.1 Miller,2005; Samaranayake, 2002 Gambar 1. Rute jalur-jalur infeksi silang cross-infection Samaranayake, 2002 Transmisi dari infeksi ini dapat terjadi dengan kontak langsung dengan pasien atau kontak tidak langsung melalui instrumen terkontaminasi. Berberapa jenis alat kedokteran gigi terutuma Handpiece High Speed dan Ultra Sonic Scaler menghasilkan aerosol yang masif selama penggunaan. Beberapa mikroba patogen termasuk didalam saluran pernapasan ditransmisikan melalui penyebaran droplet, aerosol, ini merupakan cara potensial yang penting dari penyebaran infeksi di bidang kedokteran gigi. Sterilisasi yang efektif dari instrument Universitas Sumatera Utara merupakan aturan utama untuk semua kontrol infeksi, akan mencegah rutejalur transmisi infeksi silang.Samaranayake, 2002 ADA mengemukakan hal-hal yang harus dilakukan secara rutin untuk melindungi orang-orang yang bekerja di praktik dokter gigi dan mencegah penularan penyakit dari seorang pasien ke pasien lainnya, yaitu Baum, 1995 : 1. Sarung tangan harus dipakai sewaktu merawat pasien. 2. Masker harus dipakai untuk melindungi mukosa mulut dan hidung dari percikan darah dan air ludah. 3. Mata harus dilindungi dengan semacam kacamata dari percikan darah dan air ludah. 4. Metode sterilisasi untuk membunuh mikroba harus digunakan pada alat-alat kedokteran gigi, seperti autoklaf, oven pemanasan kering, sterilisasi uap kimia dan sterilisasi kimia. 5. Harus diperhatikan untuk membersihkan instrumen dan tempat- tempat keria. Dalam hal ini termasuk termasuk menggosok dengan cairan deterjen dan mengelap dengan cairan disinfektan seperti iodine atau chlorine. 6. Bahan-bahan disposibel yang telah digunakan harus dipegang dengan hati-hati dan dikumpulkan dalam suatu kantung plastik, untuk mengurangi berkontak dengan manusia. Alat-alat tajam seperti jarum atau skalpel harus dimasukkan ke kaleng atau wadah yang tidak mudah berlubang sebelum dibuang ke dalam kantung plastik. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KONTROL INFEKSI