Gambar 4. Alat Pencuci Miller,2005
4. Sterilisasi dan disinfeksi alat
Dalam mempertimbangkan metoda sterilisasi yang dipakai, sangatlah penting untuk membedakan seterilisasi dan desinfeksi.
Sterilisasi adalah proses yang dapat membunuh semua mikroba hidup, termasuk bakteri dan sporanya, sebagai bentuk mikroorganisme yang
paling sulit dibunuh, begitu pula virus a t a u p u n j a m u r . D e s i n f e k s i m e r u p a k a n s u a t u p r o s e s u n t u k m e m b u n u h mikroorganisme patogen
sebagai penyebab timbulnya penyakit, walaupun tidak semua mikroorganisme hadir. Pada umumnya disinfeksi ditujukan untuk benda
mati, sedangkan terhadap benda atau jaringan hidup digunakan istilah antisepsis. Metode Sterilisasi yang biasa digunakan dalam kedokteran gigi
adalah melalui salah satu dari metode yang umum, yaitu :
a. Sterilisasi Dengan Pemanasan Uap Steam Sterilization
Sterilisasi dengan pemanasan uap otoklafisasi meliputi pemanasan air sampai menghasilkan uap dalam ruang autoklaf yang tertutup, dan uap lembab
yang panas ini membunuh mikroorganisme dengan cepat. Karena sistem tertutup, uap yang terbentuk akan menjadi uap jenuh dan memenuhi ruangan sterilisator
menggantikan udara yang lebih dingin, dan menghasilkan tekanan. Yang membunuh mikroorganisme adalah uap panasnya, bukan tekanannya. Karena
daiam sistem tertutup hampa udara, uap ini akan lebih meningkatkan temperatur dibandingkan uap yang terbentuk dari air mendidih dalam panci
terbuka pada 212°F atau 100°C, yang memberi peluang kepada uap
Universitas Sumatera Utara
bercampur dengan udara yang lebih dingin diatas panci. Pabrik telah mengatur sterilisator itu untuk mencapai temperatur uap maksimum,
yaitu sekitar 250°F 121.5°C atau 273°F 134°C dengan tekanan masing- masing 103 atau 206 kilopaskal kPa, yang sama dengan 15 atau 30 pounds per
inci kuadrat gambar.5. Alat-alat jangan dibungkus terlalu rapat, karena uap harus bebas
tersirkulasi dan berkontak dengan semua permukaan alat didalam autoklaf. Bila volume yang disterilkan berjumlah banyak, maka dibutuhkan waktu pemaparan
yang lebih lama untuk mencapai bagian sentral pusat benda yang disterilkan, misalnya untuk sterilisasi sejumlah 5 liter cairan memerlukan waktu selama 70
menit.
Gambar 5. Alat sterilisasi dengan pemanasan uap Huup ,2003
b. Sterifisasi Dengan Uap Kimia Tak Jenuh Unsatured Chemical Vapor Sterilization
Sterilisasi dengan uap kimia tak jenuh melibatkan permanasan, suatu larutan kimia khusus dalam ruang tertutup, sehingga menghasilkan uap
kimia panas yang dapat membunuh mikroorganisme gambar.6. Larutan kimia berisi 0.23 formaldehid, 72.38 etanol + aseton, keton, air dan alkohol lainnya.
Lindungi kulit, dan mata dari kontak langsung dengan larutan dan jangan mengisap uap kimianya. Alat-alat yang, akan disterilkan harus dibersihkan
dahulu, dikeringkan, dibungkus longgar untuk memberi kesempatan kepada uap meresap masuk dan berkondensasi kedalam bungkusan. Bungkusan yang
terlalu tebal dan rapat membutuhkan waktu pemaparan lebih panjang karena uap
Universitas Sumatera Utara
kimia yang tidak jenuh tidak dapat berpenetrasi kedalamnya. Sterilisasi dengan uap kimia tak jenuh dinamakan juga Harvey sterilizer atau
Chemiciave, yang dioperasikan melalui 4 siklus: pemanasan
pembentukan uap, siklus sterilisasi, depresurisasi, dan siklus pilihan untuk pembuangan uap. Setelah larutan khusus dimasukkan, ruang sterilisator diisi,
pintunya ditutup dan tombol unit dipasang on. Pemanasan ini Akan menyebabkan larutan kimia menguap, menghasilkan tekanan sekitar 172 kPa 25 psi dan
ketika temperatur mencapai kira-kira 270 F 132°C siklus sterilisasi dimulai. Temperatur dijaga selama 20 menit, kemudian ruangan ini di
depresurisasi, dengan penurunan temperatur. Keuntungan pemakaian sterilisasi dengan uap kimia ini adalah
mencegah terjadinya karat pada alat yang terbuat dari karbon baja atau pembentukan karatnya sangat dikurangi. Karena itu penting sekali untuk
mengeringkan alat-alat sebelum sterilisasi. Air yang tersisa pada alat basah dapat mengganggu proses bebas karat. Karena larutan kimia yang digunakan
segera menguap dengan pemanasan, maka alat-alat yang disterilkan dengan cara ini akan tetap kering pada akhir proses depresurisasi.
Seperti pada sterilisasi pernanasan dengan uap, sangat penting diperhatikan bahan setiap bungkusan jangan disusun terlalu rapat, untuk
memberi kesempatan kepada uap kimia berkontak langsung dengan benda yang disterilkan. Begitu pula wadah tertutup jangan dipakai namun untuk
pembungkus dalam proses sterilisasi dengan chemiclave digunakan biofilm, kantung, atau pembungkus sterilisasi yang diindikasikan. Demikian pula
untuk pembungkus jangan digunakan linen, bahan tenun absorben lainnya seperti handuk kertas, karena dapat menyerap bahan kimia dan mengurangi
penguapan. Sterilisator ini dioperasikan dalam ruangan yang minimal mempunyai ventilasi normal. Sebagai pelengkap digunakan pengisap udara yang
mampu mengumpulkan bahan kimia dari uap dalam ruang sterilisator setelah proses sterilisasi berakhir, sehingga sangat mengurangi bau bahan kimia yang
berasal dari ruangan ketika pintunya dibuka.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Alat Sterilisasi Ocean Uap Kimia Tak Jenuh Miller,2005
c. Sterilisasi Dengan Pemanasan Kering Dry Heat Sterilization