Strategi pemasaran wisata kampung cendawasari Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor

/

zq-

STRATEGI PEMASARAN WISATA KAMPUNG
CENDAWASARl
KECAMATAN LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR

OIeh
ISWIDMRMAN ANGGA KEUSLIANTO
H24052964

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMl DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANLGN BOGOR
2009

ABSTRAK
Iswidiarman Angga Krislianto. H24052964. Strategi Pemasaran Wisata
Kampung Cendawasari, Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor. Dibawah bimbingin
Mimin Aminah

Wisata Kampung Cendawasari terletak di Kecamatan Leuwiliang,
Kabupaten Bogor. Wisata Kampung Cendawasari menawarkan wisata alam yang
unik yang menawarkan perpaduan antara wisata alam dan wisata budaya yang
berbasiskan masyarakat. Wisata Kampung Cendawasari merupakan objek wisata
baru dimana masih rnenyilnpan potensi yang sangat besar sebagai alernatif wisata
bagi wisatawan di tengah tren pertumbuhan kunjungan wisatawan di Kabupaten
Bogor. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi pemasaran yang dapat
mengembangkan kawasan Cendawasari menjadi salah satu alternatif pilihan
wisata bagi masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Mengetahui bentuk
kegiatan pernasaran yang dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari saat ini.
(2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyusun strategi pemasaran

yang ada pada Kampung Wisata Cendawasari. (3) Merumuskan strategi
pemasaran yang sesuai untuk mengembangkan Kampung Wisata Cendawasari.
Data yang digunakan dala~npenelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner, wawancara dan pengamatan
secara iangsung/observasi. Pemilihan responden dalam wawancara dilakukan
secara sengaja (purposive), responden merupakan para ahli yang mengetahui dan
memahami tentang situasi yang sedang ditelaah. Data sekunder diperoleh melalui

studi literatur berupa buku-buku dan Website yang relevan dengan penelitian ini.
Responden yang diambil adalah orang-orang yang ahli atau pakar dalam
bidangnya. Responden dalam penelitian ini diambil dari pihak internal dan pihak
eksternal. Jumlah responden terdiri dari lima orang pihak, yang terdiri dari Ketua
Pengurus Cendawasari, Camat Leuwiliang, Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor,
P4W IPB, dan Kepala Desa Cendawasari. Pengisian kuesioner untuk melnberikan
pembobotan dilakukan oleh responden dan akan dipandu oleh peneliti.

Pengolahan

data yang

digunakan

dalam

peneiitian

ini


adalah

menggunakan AHP, diawali dengan pengumpulan data dan infomasi yang
digunakan untuk lnenyusun stmktur hirarki. Struktur hirarki disusun sesuai
dengan kebutuhan dan didasarkan pada teori dalam literatur dan wawancara
dengan pihak perusahaan yang inenguasai dan bertindak sebagai pengarnbilan
keputusan. Kuesioner diberikan untuk memberikan pembobotan setiap elemen
pada setiap tingkat. Data yang diperoleh kemudian di proses dengan
menggunakan Microsoft Excel 2007 dan sofware Expert Choice 2000.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat delapan faktor. Faktor yang
mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran yang menempati prioritas pertama
adalah faktor SDM (0,255) keinudian faktor layanan konsumen (0,189), produk
(0,140), lokasi (0,105), proses (0,105), promosi (0,078), bukti fisik (0,072), dan
harga (0,057). Aktor yang memiliki pengaruh dalam penyusunan strategi
pemasaran adalah Ketua Wisata Kampung Cendawasari (0,326), P4W IPB
(0,230), Kepala Desa (0,178), Kepala Dinas Pariwisata (0,150), Camat Leuwiliang
(0,23O).terdapat dua tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan strategi
pemasaran ini, yaitu : Meningkatkan kunjungan wisatawan (0,51), meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat (0,49).
Alternatif yang meiniliki prioritas untuk dilakukan terlebih dahulu adalah

menawarkan paket kampung wisata baa anak-anak sekolah dan untuk funzlly
guthermng bagi perusahaan-perusahaan (0,259). Selanjutnya adalah menambah

sarana dan prasarana, menambah paket wisata serta pengaturan luyoul dan
landskap agar kawasan wisata kampung menjadi lebih indah (0,238), bekejasama
dengan AWAI (Asosiasi Wisata Agro Indonesia) dan biro perjalanan agar
kegiatan kampung wisata dapat menjadi bagian dan pejalanan (0,222),
melakukan kejasama dengan tempat-tempat wisata lain yang ada di Bogor untuk
inelakukan paket wisata bersa~na(0,157), Penggunaan teknologi sebagai sarana
promosi yang optimal (0,124).

STRATEGI PEMASARAN WISATA KAMPUNG
CENDAWASARI
KECAMATAN LEUWTLIANG, KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI


Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi clan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Oleh
ISWIDIARMAN ANGGA KRISLIANTO
824052964

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANA3rEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

INSTITUT PERTANIAN BOGOH
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN NlANAJEiMEN
STRATEGI PEMASARAN WISATA KAMPUNC CENDAWASARI
KECAMATAN LEUWILIANG, KABITPATEN BOGOH


SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk lnelnperoleh gelar

SARJANA EKONOMI
Pada Departemen Manajeinen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Oleh
ISWIDIARMAN ANGGA KRISLIANTO

W24052964

Menyetujui, September 2009

Ir. Mimin Aminah, MM
Dosen Pembimbing

Penulis dilahirkan di Kota Pemalang, Jawa
Tengah pada tanggal 13 September 1986 dari

pasangan Andjar Koentjoro dan Ani Widiyati.
Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD
Negeri Polisi 1 Bogor pada tahun 1998, dan untuk
pendidikan lanjutan pertama penulis tempuh di SLTP Negeri 4 Bogor yang selesai
pada tahun 2001. Kemudian pendidikan menengah atas penulis selesaikan pada
tahun 2004 di SMU Negeri 3 Bogor. Selama di SD, SMP dan SMA penulis aktif
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka, silat, dan sepak bola.
Penulis melanjutkan ke perguruan tinggi melalui SPMB (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Barn) pada tahun 2005 dan diterima sebagai mahasiswa
Institut pertanian Bogor.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di kegiatan dan organisasi
kemahasiswaan. Penulis pernah aktif di C o m a pada masa jabatan 2006-2007
sebagai staff marketing dan banyak mengikuti kegiatan-kegiatan kepanitian baik
yang diselenggarakan oleh departernen inaupun oleh fakultas. Selain itu penulis
pun mengikuti seminar-seminar yang diselenggarakan oleh departemen, fakultas
atau Kampus.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas segala rahmat dan hidayah Allah SWT yang

senantiasa menyertai dan memberkati penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajeinen Institut Pertanian
Bogor.
Semakin banyaknya Ininat wisatawan yang ingin berwisata berkonsep
agrowisata mendorong diperlukannya strategi pemasaran yang tepat. Skripsi ini
berjudul "Strategi Peinasaran Wisata Kampung Cendawasari Kabupaten Bogor
Kecamatan Leuwiliang".
Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ir. Mimin Aminah, MM sebagai dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbing, member saran, mot~vasi dan
pengarahan kepada penulis.
2. Hardiana Widyastuti, S. Hut.MM dan Wita Juwita Ermawati, STp.MM selaku
dosen penguji yang bersedia meluangkan waktunya dan terimakasih atas
kritik, saran dan masukan yang diberikan kepada penulis.
3. Pengurus Cendawasari Mandiri yang telah banyak membantu dalam

memberikan informasi dalam skripsi ini.

4. Staf P4W IPB, Kepala Divisi Perekonomian Kecamatan Leuwiliang, Kepala
Desa, dan Staf DInas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor.
5. Seluruh staf pengajar dan karyawanl wati di Departemen Manajemen, FEM

IPB.
6. Mamah, Papah dan adikku (Andi) yang telah mendukung dan ineinbantu

penulis dalam menggapai cita-citanya.
7. Sahabat-sahabat Bonek: Boy, Di2t, Dyo, Konde, Feri, Aji, Lutfan, Lonik,

Nceq, Ria Anggota, Irsam.

8. Rekan-rekan sebimbingan dan seperjuangan Ira, Ivan Cipit, Linda dan wulan.
Terima kasih buat kebersamaannya.

9. Rekan-rekan di Departemen Manajemen Angkatan 42.

10. Terima kasih juga kepada Herlin Septarina dan keluarga yang telah

memberikan motivasi kepada penulis.


1 I . Sernua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikannya.
Penulis rnenyadari bahwa penelitian ini masih rnemiliki kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan adanya masukan yang membangun dan
penelitian lanjutan mengenai agrowisata. Skripsi ini diharapkan dapat digunakan
oleh berbagai pihak yang membutuhkannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
orang-orang dan bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT. Amen.
Bogor, September 2009
Penulis

DAFTAR IS1

Halaman
ABSTRAK
...

RlWAYAT HIDUP ........................................................,,.,..,..,.................,....ill
KATA PENGANTAR ....................................................................................


iv

DAFTAR IS1 ...................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL.........................................................................................

...

viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
I.

x

PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2Perumusan Masalah
........................................................................5
..
1.3 Tujuan Penelihan ....................... ............................................ . ......6
..
1.4Manfaat Penellaan ............................................. ............. . .. . .. . .6
..
1.5Kegunaan Penehtran........................................................................... 6

lL TINJAUAN PUSTAKA
. .

2.1 Wisata atau Pwiwsata ..................................................................
7
2.2 Desa Wisata ...............................................................................11
2.3 Pelnasaran ........................................ .. . . .. . ... . ,. .. .. .. .. . . .. .. 11
..
2.4Definisi Jasa .......................................................................................
12
. .
2.4.1 Karaktenshk Jasa ....................................................................... 12
2.4.2 Bauran Pemasaran Jasa ......................................................13
. ,. . .. . . .. .. 15
2.5 Manajemen Strategi ........................................
2.6 Analytical Hierarchy Process ............................................................ 16
18
2.6.1 Keuntungan AHP .......................................................................
. .
2.6.2 Pmsip Kerja AHP ......................................... .. .. . ................... 19
2.7 Hasil Penelitian Terdahulu....................................... ..........................20

III. METODE PENELITIAN
..

3.1 Kerangka Peinikiran.............................................................
22
23
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................. %...............................
3.3 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 24
3.4 Metode Pengambilan Sarnpel .................................................. 24
3.5Pengolahan dan Analisis Data ............................................................25

N.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 33
4.1.1 Sejarah Wisata Kampung Cendawasari ..................................33

. .

..

4.1.2 Visi dan Misi ...........................................................................
34
5
6
4.2 Analisis Fakto
Wisata Kampung Cendawasari..........................................................
39
4.2.1 Faktor
9
4.2.2 Aktor ........................................................................................ 45
4.2.3 Tujuan......................................................................................46
4.2.4 Altematif ................................................................................. 46
4.3 Analisis Pemilihan Strategi Pemasaran dengan AHP ........................46
4.3.1 Hasil pengolahan data secara horisontal ................................. 46
51
4.3.2 Hasil pengolahan data secara vertikal ..................................
. .
. . ..........................................................................
4.4 Implikas~Manajenal
60

1. Kesirnpulan ................................................................................................ 63
2. Saran .......................................................................................................... 64
D A F T A ~PUSTAKA ...............................................................................
65

vii

DAFTAR TABEL

No

Halaman
Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Bogor tahun 2007 ..............3
Jumlah wisatawan yang
.
.berkunjung
.
.ke Kabupaten Bogor
tahun 2002-2007................................................................................... 4
Skala Perbandingan
19
Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan ...................................... 26
Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Kriteria 2 ...........26
Nilai Random Index (RI) pada berbagai n .........................................29
Susunan Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar
elemen pada tingkat elemen Aktor penyusun Strategi Pemasaran .... 47
Susunan Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar
elemen pada tingkat elemen Tujuan Strategi Pemasaran ..................49
Susunan Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar
elemen pada tingkat elemen Altematif Strategi Pemasaran ...............50
Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun strategi Pemasaran
Wisata Kampung Cendawasari. ......................................................... 52
Bobot dan Prioritas aktor yang berperan dalam pengambilan
keputusan strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari ... ..... 56
Bobot dan Prioritas tujuan strategi pemasaran Wisata Kampung
Cendawasari .............................................................................. ....... 57
Bobot dan Prioritas alternatif strategi pemasaran Wisata Kampung
Cendawasari ... ... ... ... . . . ... . . . ... ... . . . ... . . . ... . . . . . . ... . . . ... . . . . . . ......59

viii

DAFTAR GAMBAR

No
1.
2.
3.

Halaman
Alur kerangka konseptual ............................................................... 23
Contoh struktur hierarki dalam AHP ............................................. 25
Struktur hierarki Straregi Pemasaran Wisata Kampung
Cendawasari ...................................................................................... 30
Hasil pengolahan Vertikal struktur hierarki pemilihan
.
......................51
Altematif Strategi Pemasaran .......................... .
-7

4.

DAFTAR LAMPIRAN

No
1.
2.

3.
4.

Halaman

Struktur Organisasi Cendawasari Mandiri ........................................
67
Hasil Pengolahan Data
a. Secara Horisontal ...................................................................68
9
b. Secara Vertikal
....................
..
Kuesioner Penelitlan .........................................................................71
....................................
Foto Kawasan Cendawasari ....................
.
80

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam
yang melimpah dan budaya yang beranekaragam yang masing-masing
memiliki ciri khas dan karakteristiknya sendiri. Kekayaan alam yang
melirnpah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai areal wisata. Demikian pula
dengan kondisi tanah yang subur dan iklim yang beragam, potensi untuk
mengembangkan berbagai komoditas pertanian pun sangat besar dengan
menerapkan sistem pengelolaan lahan yang sesuai dengan kondisi tanah dan
iklim pada setiap daerah. Kekayaan alam dan kekayaan budaya Indonesia
yang melimpah ini dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
pendapatan negara
Krisis ekonomi global telah inenekan perekonomian dan bisnis,
termasuk pariwisata. Krisis ekonomi global memicu kekhawatiran akan
pertumbuhan sektor pariwisata nasional, pelemahan daya beli masyarakat
akan mendorong mereka untuk menunda atau membatalkan rencana
benvisatanya. Namun, bukan berarti industri pariwisata nasional terancam
meredup. Banyak keunggulan yang membuat sektor pariwisata terus bertahan,
seperti naiknya investasi, kondusifnya iklim politik serta harga yang
kompetitif. SeIain itu, harapan akan pulihnya perekonomian dalam waktu
dekat ini akan mendorong optimisme pasar yang akan berujung ke tumbuhnya
sektor pariwisata nasional (Kompas. Analisis danareksa. Pariwisata nasional
masih elok. Senin 8 juni 2009).
Agrowisata sebagai bagian dari wisata alam, menawarkan atraksiatraksi yang menarik dan bisa menjadi pilihan dalam melakukan kegiatan
wisata. Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan
fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber
daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya Kegiatan ini
secara tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta
masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumber daya iahan
pertanian. Pengembangan agrowisata pada akhimya akan menciptakan

lapangan pekejaan bagi masyarakat, sehingga pada akhirnya akan
inengurangi arus urbanisasi yang cenderung semakin meningkat. Manfaat
yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumber daya alam,
melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau
masyarakat sekitar lokasi xvisata.
Agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang
mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang
diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan
adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu,
faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang hams disediakan,
terutama pada wilayah

-

wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para

wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut,
masyarakat atau petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian,
kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya. Keunikan teknologi lokal yang
merupakan hasil seleksi alam merupakan aset atraksi agrowisata yang patut
dibanggakan. Bahkan teknologi lokal ini dapat dikemas dan ditawarkan untuk
dijual kepada pihak lain. Dengan demikian, teknologi lokal yang merupakan
indigenous knowleudge itu dapat dilestarikan. Selain memberikan nilai
kenyamanan, keindahan ataupun pengetahuan, atraksi wisata juga dapat
mendatangkan pendapatan bagi petani serta masyarakat di sekitarnya.
Wisatawan yang berkunjung akan menjadi konsumen produk pertanian yang
dihasilkan, sehingga pemasaran hasil menjadi lebih efisien. Selain itu, dengan
adanya kesadaran petani akan arti pentingnya kelestarian sumber daya, maka
kelanggengan produksi menjadi lebih terjaga yang pada gilirannya akan
meningkatkan pendapatan petani. Bagi masyarakat sekitar, dengan banyaknya
kunjungan wisatawan, mereka dapat memperoleh kesempatan berusaha
dengan menyediakan jasa dan menjual produk yang dihasilkan untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan'.
Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah
penduduk yang cukup besar. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun
1

Subowo.

2002.

Agrowisata

Meningkatkan

http://database.deptan.go.id/agrowisata

Pendapatan

Petani.

2006 menurut hasil Sensus Daerah (SUSDA) sebanyak 4.215.585 jiwa dan
pada tahun 2007 telah mencapai 4.237.962 jiwa (penyempurnaan hasil
SUSDA melalui coklit, 2007) atau 10,32 persen dari jumlah penduduk
Propinsi Jawa Barat (40.737.594 jiwa). Juinlah penduduk tersebut meneinpati
urutan kedua setelah Kabupaten Bandung (4.399.128 j i ~ a ) Dengan
.~
jumlah
penduduk yang sebesar itu maka terdapat potensi pasar untuk sektor
pariwisata di Kabupaten Bogor.

Tabel 1. Objek Wisata yang terdapat di Kabupaten Bogor tahun 2007
Zona Wisata Bogor Barat

Zona Wisata Puncak
No

II

No
1

2
3

Nama Obyak Wisata

No

Nama Obyek Wisata

No

Zona Wisata Bogor Utara
Nama Obyak Wisata

Wisata Desa Kampung
.
Bambu
Zona Wisata Bogor Timur
-

Nama Obyak Wisata

Taman Wisata Mekarsari
Penangkaran R u s f l W Giri
Jaya
Wana Wisata Cipamingkis

1

Museum Mobil dan Keramik Sentul
Sirkuit Sentul

3
4

Kebun Wisata Pasar Mukti '
TWA Gunung Pancar
Pemandangan
Air Panas Gunung
Pancar
I Pemandangan Air Giri Tirta Kawah
Hitam
1
Curug Luhur Perhutani

-

3

I
U

(
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2007

7

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa Kabupaten Bogor memiliki jumlah
objek wisata yang cukup banyak, objek wisata yang terdapat di Kabupaten
Bogor berjumlah 43 objek wisata yang terbagi kedalam empat zona wisata,
yaitu : Zona Wisata Puncak, Zona Wisata Bogor Barat, Zona Wisata Bogor
Timur dan Zona Wisata Bogor Utara.
Berdasarkan data jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata
di Kabupaten Bogor (Tabel 2), dapat dilihat bahwa persentase pertumbuhan
kunjungan wisatawan ke kabupaten Bogor dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Pada tahun 2007, jumlah wisatawan yang telah berkunjung ke
Kabupaten Bogor telah mencapai 2.179.461 orang dimana telah mengalami
peningkatan dari tahun 2006 yang hanya berjumlah 1.851.680 orang. Wisata
Kampung Cendawasari merupakan objek wisata baru dimana masih
menyimpan potensi yang belum tergarap sebagai alternatif wisata bagi
wisatawan di tengah trend pertumbuhan kunjungan wisatawan di Kabupaten
Bogor. Wisata Kampung Cendawasari terletak di Kecamatan Leuwiliang,
Kabupaten Bogor. Cendawasari itu sendiri merupakan akronim dari enam
kampung, yaitu : Cengal, Nariti, Darmabakti, Wanakava, Sumberjaya dan
Rawasari.
Tabel 2. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bogor tahun
2003-2007

Sumber : Badan Pusat Statistik, Kabupaten Bogor, 2008

Cendawasari

dibentuk

menjadi

kawasan

Agropolitan dengan

difasilitasi oleh berbagai pihak termasuk oleh Pusat Pengkajian Perencanaan
dan Pengembangan Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor serta Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Wisata Kampung Cendawasari sebagaimana unit wisata lainnya sangat
memerlukan strategi pemasaran. Menutut Umar (2008), shategi di bidang
pemasaran adalah penuntun agar aktivitas pemasaran konsisten bukan hanya
terhadap strategi utama yang telah ditentukan, melainkan juga terhadap
strategi berbagai bidang fungsional lainnya.
1.2 Perumusan Masalah
Wisata Kampung Cendawasari merupakan wisata alam yang unik yang
menawarkan perpaduan antara wisata alam dan wisata budaya yang
berbasiskan masyarakat. Wisata Kampung Cendawasari menawarkan
keunikan budaya lokal dan suasana desa yang masih asri dan alami dimana
jauh dari hingar bingar kehidupan kota. Di Wisata Kampung Cendawasari
juga terdapat rumah-rumah hadisional dan pemandangan alam seperti sawahsawah, bukit-bukit dan sungai-sungai. Akan tetapi dengan kondisi demikian
Wisata Kampung Cendawasari belum tentu menjadi populer dan menjadi
tujuan wisata warga Jakarta dan sekitamya. Wisata Kampung Cendawasari
menghadapi persaingan dengan obyek wisata alam lainnya semisal Kebun
Raya Bogor, Kawasan Puncak, wisata kampung cinangneng. Berdasarkan
wawancara pendahuluan terungkap bahwa sejak berdirinya Wisata Kampung
Cendawasari pada bulan November 2008, baru satu rombongan wisatawan
yang datang ke tempat ini. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi
pemasaran yang dapat mengembangkan kawasan Cendawasari menjadi salah
satu altematif pilihan wisata bagi masyarakat dan untuk memanfaatkan
potensi Wisata Kampung Cendawasari.
Berdasarkan ha1 di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk kegiatan pemasaran yang telah dilakukan oleh
Wisata Kampung Cendawasari saat ini?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran
yang dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari ?
3. Strategi pemasaran apa yang sebaiknya diterapkan untuk pengembangan

Wisata Kampung Cendawasari ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bentuk kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Wisata

Kalnpung Cendawasari
2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyusun strategi

pemasaran yang ada pada Wisata Kampung Cendawasari.
3. Merumuskan strategi pemasaran yang sesuai untuk mengembangkan

Wisata Kampung Cendawasari.

1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan rnasukan dan informasi
bagi berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu :

1. Bagi pengelola Wisata Kampung Cendawasari agar dapat ~nerumuskan
strategi pemasaran Wisata Kampung untuk menarik wisatawan
2. Bagi Pemerintah yaitu Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya agar dapat

menjadi bahan pertimbangan untuk merumuskan kebijakan strategis
kepariwisataan dan perencanaan pengembangan daerah-daerah yang
memiliki potensi wisata yang besar
3. Pihak investor yang tertarik untuk lnengernbangkan Wisata Kampung

Cendawasari

4. Untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang terkait dengan agrowisata.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah :

I . Penelitian ini difokuskan kepada analisis faktor, aktor, dan tujuan serta
bagailnana alternatif strategi dalam Pemasaran Wisata Kampung
Cendawasari di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
2. Penelitian ini dilakukan salnpai pada tahap mengetahui dan menentukan

prioritas strategi yang akan dijalankan dalam Pemasaran Wisata Kampung
Cendawasari di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Wisata atau pariwisata
Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia
dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat
kediamamya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang
dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka (Marpaung,
2002).
Menurut Wahab dala~nPendit (2006), pariwisata adalah salah satu
jenis industri baru yang mampu tnempercepat pertumbuhan ekonomi dan
penyediaan lapangan keja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta
menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor
y m g kompleks, ia juga merealisasi industri-industri klasik seperti kerajinan
tangan dan cenderamata. Penginapan d m transportasi secara ekonomis juga
dipandang sebagai industri.
Jenis-jenis pariwisata menurut Pendit (2006), antara lain :
a. Wisata budaya
Ini drnaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan,
untuk memperluas pandangan hdup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka,
budaya dan seni mereka.
b. Wisata kesehatan
Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan tersebut
untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia
tinggal demi kepentingan berisitirahat baginya dalam arti jasmani dan
rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seprti mata air panas
mengandung mineral

yang dapat menyembuhkan, tempat ymg

mempunyai iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang
menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan laimya.

c. Wisata olahraga
Ini dimaksudkan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan
dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil
bagian aktif dalam pesta olah raga di suatu teinpat atau negara.
d. Wisata komersial
Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjung pameran-paineran
dan pekan raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran
dagang dan sebagainya.
e. Wisata industri
Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau
orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana
terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan lnaksud dan
tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.
f. Wisata politik
Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau
mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti
misalnya peringatan ulang tahun suatu negara.
g. Wisata konvensi
Yang dekat dengan wisata jenis politik ini adalah apa yang dinamakan
wisata konvensi. Berbagai negara dewasa ini inembangun wisata konvensi
dengan inenyediakan fasilitas bangunan beserta ruangan-ruangan tempat
bersidang bagi para peserta suatu konferensi, musyawarah, konvensi atau
pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.
h. Wisata Sosial
Pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi
kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi (atau dengan kata lain
tidak mampu membayar segala sesuatu yang bersifat luks) untuk
mengadakan perjalanan.
i. Wisata pertanian
Pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian,
perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan
roinbongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan

studi maupun inelihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman
beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur-mayur dan
palawija di selutar perkebunan yang dikunjungi.
j.

Wisata maritiin (marina) atau bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air, lebih-lebih
di danau, bengawan, pantai, teiuk atau laut lepas seperti memancing,
berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar,
balapan mendayung, berkeliling melihat-lihat taman laut dengan
pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi
perairan yang banyak dilakukan di daerah-daerah atau negara-negara
maritim.

k. Wisata cagar alam
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau
biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usahanya dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang.
1. Wisata buru

Jenis ini banyak dilakukan di negeri-negeri yang memiliki daerah atau
hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan
oleh berbagai agen atau biro pejalanan. Wisata herburu ini diatur dalam
bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan pemerintah
negara yang bersangkutan.

m. Wisata pilgrin
Jenis wisata ini sedikit hanyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat
istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata
pilgrin banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempattempat suci, ke makam-makam orang besar atau peiniinpin yang
diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat
pemakaman tokoh atau peinimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda.

n. Wisata bulan madu
Suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan merpati,
pengantin baru, yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas
khusus dan tersendiri demi kenikrnatan perjalanan dan kunjungan mereka.
o. Wisata petualangan
Dikenal dengan istilah Adventure Tourism, seperti masuk hutan belantara
yang tadinya belum pernah dijelajahi (off the beaten track) penuh binatang
buas, mendaki tebing teramat terjal, terjun ke dalam sungai yang sangat
curam, arung jeram (rafting) di sungai-sungai yang arusnya liar, masuk
goa penuh misteri, dan seterusnya.
Menurut Marpaung (2002), pengelola kegiatan pariwisata sangat
diperlukan dalam rangka menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di
daerah tujuan wisata dan bagaimana agar wisatawan membelanjakan uangnya
sebanyak-banyaknya selama melakukan perjalanan wisata. Makin lama
wisatawan berada di suatu tempat akan meningkatkan pengeluaran mereka
dan kemungkinan menambah dorongan makin banyak orang akan ikut serta
pada kunjungan berikutnya jika kesan yang dibawa adalah pengalaman wisata
yang menarik, yang akan membangkitkan perusahaan jasa seperti hansportasi,
hiburan, akomodasi dan jasa lainnya yang mendukung penyelanggaran
perjalanan wisata.
Definisi mengenai agrowisata menurut Gunawan dulum Machrodji
(2004), agrowisata merupakan bagian dari obyek wisata yang memanfaatkan
usaha pertanian (agro) sebagai obyek wisatanya. Pengembangan agrowisata
yang menonjolkan budaya lokal dalarn memanfaatkan lahan, bisa
meningkatkan pandapatan petani, sambil melestarikan sumber daya lahan
serta memelihara budaya dan teknologi lokal (indigenous knowledge) yang
umumnya telah sesuai dengan kondisi alaminya.
Manfaat Agrowisata menurut Tirtawinata dulum Effendy (2004) antara
lain :

1. Meningkatkan konsewasi lingkungan. Daerah agrowisata diharapkan
memiliki existence effect (efek nyata) yang berguna bagi lingkungan
karena keberadaannya mempengaruhi cuaca dan ikliin sekitarnya.

2. Meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam. Keindahan visual dapat

diperoleh dari topografi, jenis flora dan fauna, warna dan arsitektur
bangunan yang tersusun dalam tata ruang yang serasi dengan alam.
Kondisi ini didukung pula oleh kebersihan lingkungan.
3. Memberikan nilai rekreasi. Rekreasi ditengab alam yang indah dan

nyaman perlu didukung oleh fasilitas-fasilitas pengunjung serta paket
acara.
4. Meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Pengunjung

dapat

mempelajari

kegiatan

budidaya,

pemanenan,

pengolahan hingga menjadi produk yang dikonsumsi.
5. Mendapatkan keuntungan ekonomi, baik bagi pengelola, masyarakat,
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Keuntungan bagi daerah dan
masyarakat antara lain membuka lapangan keja,

meningkatkan

pendapatan

daerah

masyarakat,

meningkatkan

popularitas

serta

meningkatkan produksi.

2.2 Desa Wisata
Menurut Marpaung (2002) pengembangan desa wisata sebagai objek
dan daya tarik akan berhubungan dengan wisatawan atau pengunjung yang
tinggal di suatu desa tradisional atau dekat dengan desa tradisional, atau hanya
untuk kunjungan singgah dimana lokasi desa wisata ini biasanya terletak di
daerah terpencil. Wisatawan atau pengunjung tidak hanya menyaksikan
kebudayaan tradisional, tetapi biasanya ikut langsung berpartisipasi dalam
kegiatan masyarakat setempat.

2.3 Pemasaran
Peinasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dengan
pihak lain (Kotler, 2005).
David (2004), menyatakan pemasaran sebagai proses mendefinisikan,
mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan atas barang dan jasa.

Pemasaran (marketing) itu pertama-tama harus berhubungan dengan
adanya pemindahan hak milik secara memuaskan. Adanya kepuasan yang
dirasakan konsumen, menimbulkan respons positif berupa terjadinya
peinbelian ulang, dan menganjurkan konsumen lain agar inembeli produk
yang sama. Keuntungan berlipat ganda akan diperoleh produsen melalui
penyebaran informasi positif dari konsumen ke konsumen (Alma, 2005).
2.4 Definisi Jasa
Menurut Lovelock dan Wright (2005), jasa adalah tindakan atau
kineja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun
prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik, kinejanya pada dasarnya
tidak nyata dan biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor
produksi. Jasa adalah kegiatan ekonoini yang inenciptakan dan memberikan
manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari
tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas naina
penerima jasa tersebut.
Pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya
hukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan
dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya
kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesebatan) konsumen. Tampak bahwa
didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak
produsen (jasa), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari.
Jasa bukan suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak
benvujud (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006).
2.4.1 Karakteristik Jasa

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengarui
rancangan program pemasaran, yaitu terdiri dari intangible (tidak herwujud),
inseparubzlity (tidak terpisahkan), variability (bewariasi), perislzability

(mudah lenyap). Keempat karakteristik tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut (Kotler, 2005) :

1 . Intungible (tidak berwujud)

Tidak seperti halnya roduk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi
ketidakpastian, para pembeli akan mencari tanda atau bukti dari mutu
jasa. Mereka akan menarik kesimpulan mengenai mutu jasa dari tempat,
orang, peralatan, alat komunikasi, simbol dan harga yang mereka lihat.
2. Inseparability (tidak terpisahkan)
Umumnya jasa dihasilkan dan dkonsumsi secara bersamaan.
Tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan.
Jika seseorang memberikan pelayanan, maka penyedianya merupakan
bagian dari jasa itu.
3. Variubilizy (bervariasi)

Jasa tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan
dimana jasa itu diberikan. Perusahaan dapat melakukan tiga langkah
dalam pengendalian mutu. Pertama adalah inelakukan investasi untuk
menciptakan prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik. Kedua adalah
menstandarisasi proses pelaksanaan jasa diseluruh organisasi, ketiga
adalah memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan,
survei pelanggan dan melakukan belanja perbandingan.
4. Perillability (mudah lenyap)

Suatu jasa tidak dapat disimpan, sifat jasa yang mudah lenyap
tidak akan jadi masalah apabila permintaan tetap, masalah akan timbul
apabila permintaan akan jasa berfluktuatif
2.4.2 Bauran Pemasaran Jasa

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar
sasaran (Kotler, 2005).
Bauran pemasaran jasa menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006).
terdiri atas tujuh hal, yaitu :

1. Produk (Product)
Produk merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan
dalam produk adalah konsumen tidak hanya melnbeli fisik dari produk
itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang
disebut the offe~'.Variabel-varibel pemasaran produk diantaranya
adalah keragaman produk, kualitas desain, ciri, nama, merek, kemasan,
ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan.

2. Harga (Price)
Adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat
memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh
penjual untuk suatu barang yang sama terhadap semua pembeli. Selain
itu, harga merupakan suatu elemen bauran pemasaran paling fleksibel
dapat diubah dengan cepat.
3. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat produknya dan untuk meyakinkan
pelanggan agar membeli produk yang ditawarkan. Hal yang perlu
diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi yang
terdiri dari iMan, penjualan perorangan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, informasi dari mulut ke mulut, dan surat pemberitahuan
langsung.
4. Tempat (Place)

Variabel-variabel pemasaran tempat antara lain saluran pemasaran,
cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan, dan hansportasi.

5. Orang (People)
Orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi
kualitas jasa yang diberikan. Orang adalah semua partisipan yang
memainkan penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan kolnunikasi
jasa berlangsung dalam waktu riil jasa, oleh karenanya dapat
mempengaruhi persepsi pembeli.

6. Proses (Process)
Proses merupakan gabungan semua ahvitas, umumnya terdiri atas
prosedur, jadwal pekerjaan, mnekanisme, aktivitas, dan hal-ha1 rutin, di
mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
7. Layanan konsumen (CusforizerService)

Layanan konsumen pada peinasaran jasa lebih dilihat sebagai hasil dari
kegiatan distribusi dan logistik, di mana pelayanan diberikan kepada
konsumen untuk mencapai kepuasan. Layanan konsumen meliputi
aktivitas untuk memberikan gagasan waktu dan tempat termasuk
pelayanan pratransaksi, transaksi, dan pascatransaksi.
Menurut Kotler (2005) pendekatan pemasaran 4P tradisional (product,
price, place, promotion) berhasil dengan baik untuk barang, tetapi elemenelemen tambahan perlu diperhatikan dalam bisnis jasa. 3P tambahan untuk
pemasaran jasa : people, plzyslcal evidence, dan procces. Karena sebagian
besar jasa diberikan oleh orang (people), pemilihan, pelatihan dan motivasi
karyawan dapat menghasilkan perbedaan yang sangat besar dalam kepuasan
pelanggan. Perusahaan-perusahaan juga mencoba memperlihatkan mutu
jasanya melalui bukti fisik (physical evidence) dan layman. Perusahaanperusahaan jasa dapat memilib diantara berbagai proses yang berbeda untuk
menyerahkan jasanya.

2.5 Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusm lintas fungsional yang
membuat organisasi mampu mencapai tujuannya. (David, 2004). Marus dalam
Umar (2008) menyebutkan bahwa strategi ialah proses penentuan rencma
para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat tercapai.
Menurut Hamel dan Prahald dalum Umar (2008), strategi merupakan
tindakan yaang bersifat rncrelnental (senantiasa meningkat) dan terusmenerus, serta dilaukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi

hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa
yang tejadi.te rjadinya kecepatan inovasi pasar yang barn dan pembahan pola
konsumen memerlukan komptensi inti (core competition). Perusahaan perlu
inencari koinpetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Menumt Umar (2008), manajemen strategis sama saja dengan
manajeinen lainnya. la berfungsi untuk merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan, dan mengendalikan hal-ha1 strategis.
Strategi inempakan alat untuk mencapai tujuan. Suatu perusahaan
dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi

ancaman eksternal dan

merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategistrategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuan utama perencanaan strategis
adalah agar suatu pemsahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi
internal dan ekstemal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan
lingkungan eksternal. Dalam ha1 ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi
manajemen, konsumen, distributor, clan pesaing. Jadi, perencanaan strategis
penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang
sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optima1 dari
sumberdaya yang ada (Rangkuti, 2005).
Dirgantoro (2001) mendefinisikan manajemen strategi sebagai suatu
proses berkesinambungan yang meinbuat organisasi secara keseluruhan dapat
matclz dengan lingkungannya, atau dengan kata lain, organisasi secara

keselumhan dapat selalu responsif terhadap pembahan-perubahan di dalam
lingkungannya baik yang bersifat internal maupun eksternal
2.6 Aizalytical Hierarchy Process

Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process-AHP)
dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, dari Wharton School of Business pada
tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgenzent dalam
memilih alternatif yang paling disukai (Saaty dalam Marimin, 2004) Dengan
menggunakan AHP, suatu persoalan yang akan dipecahkan dapat
dikategorikan dalam

suatu

kerangka berpikir

terorganisir sehingga

memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif

atas persoalan tersebut. AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan
nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk secara intuitif, yaitu dengan
melakukan perbandingan berpasangan (Marimin, 2004).
Proses Hierarki Analitik (AHP) adalah suatu model yang luwes yang
memungkinkan kita mengambil keputusan dengan mengkombinasikan
pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis (Saaty, 1991).
Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks
yang tidak terstmktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta
menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel
diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut
secara relatif dibandingkan dengan variabel lain Dari berbagai pertimbangan
tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan vaiabel yang memiliki
prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut.
Secara grafis, persoalan keputusan AHP dapat dikonstmksikan sebagai
diagram bertingkat, yang dimulai dengan goal atau sasaran, lalu kriteria level
pertama, subkriteria dan akhirnya altematif. AHP memungkinkan pengguna
untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk (atau
altematif ~najemuk terhadap suatu kriteria) secara intuitif, yaitu dengan
melakukan perbandingan berpasangan (painvise comparisons), kemudian
menentukan cara yang konsisten untuk mengubah perbandingan berpasanganl
pairwzse, menjadi suatu himpunan bilangan yang mempresentasikan prioritas

relatif dari setiap kriteria dan altematif (Marimin, 2004).
Menurut Firdaus dan Afendy (2008), teknik AHP menyediakan
prosedur yang sudah teruji efektif dalam mengidentifikasi dan menentukan
prioritas dalam pengambilan keputusan yang kompleks. Pentingnya teknik ini
diaplikasikan karena mencakup penilaian secara sekaligus baik yang bersifat
halitatif kuantitatif. Teknik ini juga menyediakan prosedur untuk memeriksa
kekonsistenan dalam penilaian oleh tim sehingga mengurangi bias dalam
pengambilan keputusan. AHP digunakan pada kondisi dimana terdapat proses
pengambilan keputusan secara kompleks melibatkan berbagai kriteria, seperti
pilihan instrumen promosi; prioritas di antara berbagai altematif kebijakan dan
sasaran. Untuk itu prasyarat dapat digunakannya analisis ini adalah pihak yang

akan memberikan penilaian terhadap tingkat kepentingan faktor yang
dianalisis harus yang benar-benar memahami situasi yang sedang ditelaah.

2.6.1 Keuntungan AHP
Menurut Saaty (1991), keuntungan menggunakan AHP adalah
sebagai berikut :

1. Kesatuan : AHP memberi suatu model yang luwes terhadap segala
permasalahan.
2. Kompleksitas : AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan

berdasarkan sistem dalam masalah yang kompleks.
3. Saling ketergantungan : AHP dapat menangani saling ketergantungan

antar faktor dalam suatu sistem.

4. Penyusunan Hierarki : AHP inencerminkan kecenderungan alami pikiran
untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai
tingkat berlainan dan lnengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap
tingkat.
5. Pengukuran : AHP meinberi suatu skala untuk mengukur hal-ha1 dan

tanwujud suatu metode untuk menetapkan prioritas.

6. Konsistensi : AHP melacak konsistensi logis dari berbagai pertimbangan
yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas.
7. Sintesis : AHP menuntun ke arah taksiran menyeluruh terhadap kebaikan

setiap altematif.
8. Tawar menawar : AHP inempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari

berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih altematif
terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka.

9. Penilaian dan konsensus : AHP tak memaksakan konsensus tetapi
inensintesis suatu basil yang representatif dari berbagai penilaian yang
berbeda-beda.
10. Pengulangan proses : AHP memungkinkan orang memperhalus definisi

mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan
pengertian mereka melalui pengulangan

2.6.2 Prinsip Kerja AHP
Marimin (2004) menyatakan bahwa ide dasar prinsip kerja AHP
adalah:
1. Penyusunan Hierarki
Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya
kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki.
Diagram berikut mempresentasikan keputusan untuk memilih alternatif
dengan menggunakan AHP. Alternatif yang tersedia dalam membuat
keputusan terlihat pada level yang paling bawah.
Cara yang paling umum untuk menyusun sebuah hirarki adalah dengan
mempelajari literatur mengenai sistem yang dipelajari atau melakukan
diskusi dengan pihak atau orang yang berhubungan dengan sistem.
Hirarki dalam metode ini terdiri dari fokus, faktor, aktor, tujuan dan
alternatif (Saaty, 1991).
2. Penilaian laiteria dan alternatif
Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan.
Menurut Saaty dulu~nIvlarimin (2004), untuk berbagai persoalan, skala 1
sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai
dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Skala perbandingan
Keterangan

Nilai

Kriterid Alternatif A sama penting dengan kriterid alternatif B

A sedikit penting dari B

3

A jelas lebih penting dari B

5
I

7

9
2,4,6,8

1 A sangat jelas lebih penting dari B
Mutlak lebih penting dari B
Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan

Nilai perbandingan A dan B adalah 1 (satu) dibagi dengan nilai perbandingan B
dengan A.

3. Perencanaan prioritas

Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukann perbandingan
berpasangan (painvise comparison). Nilai-nilai perbandingan relatif
kemudian dilolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh
alternatif.
Baik kriteria kualitatif, maupun kriteria kuantitatif, dapat dibandingkan
sesuai dengan judgetnent yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot
dan prioritas dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui
penyelesaian persamaan matematik.
4. Konsistensi logis

Semua elemen dikelompokkan scara logis dan diperingkatkan secara
konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.
2.7 Hasil Penelitian Terdahulu

Dari penelitian-penelltian terdahuiu mengenai kampung wisata yang
dilakukan oleh Machrodji (2004) yang berjudul strategi pengembangan
kampung wisata Cinangneng Desa Cihideung Udik, Ciampea, Kabupaten
Bogor dapat dilihat bahwa yang sangat dibutuhkan oleh konsumen untuk bisa
mengenal kampung wisata yaitu paket wisata yang ditawarkan, manfaat
kunjungan, pelayanan informasi mengingat konsep agrowisata melalui
kampung wisata masih sangat sedikit. Kenyamanan yang didapat, tingkat
kebersihan dan keamanan yang ada sangat diinginkan oleh pengunjung.
Sedangkan berdasarkan pemeringkatan kekuatan utama yang di~nilikioleh
pe