Prosedur Pemberian Aspirin Prosedur Pemberian Ekstrak Kulit Pisang Kepok

b. Ukur Berat Badan BB tikus sebelum perlakuan dimulai

dengan neraca analitik.

c. Tikus diberi induksi aspirin dan ekstrak kulit pisang kepok

selama 14 hari. Tikus diberikan pakan standar secara ad libitum.

d. Setelah 14 hari, 5 tikus jantan dari tiap kelompok dianastesi

dengan Ketamine˗xylazine 75˗100 mgkg + 5˗10 mgkg secara IP lalu tikus di euthanasia berdasarkan Institutional Animal Care and Use Committee IACUC menggunakan metode cervical dislocation dengan cara ibu jari dan jari telunjuk ditempatkan dikedua sisi leher di dasar kranium atau batang ditekan ke dasar kranium. Sementara tangan lain memegang pada pangkal ekor atau kaki belakang dan dengan cepat ditarik sehingga menyebabkan pemisahan antara tulang leher dan tengkorak.

e. Setelah tikus mati, dilakukan laparotomi, gaster tikus diambil

untuk sediaan mikroskopis. Pembuatan sediaan mikroskopis dengan metode paraffin dan pewarnaan HE. f. Sampel gaster difiksasi dengan formalin 10

g. Teknik pembuatan preparat histopatologi

1. Fixation Fiksasi spesimen yang berupa potongan organ gaster segera dengan larutan pengawet formalin 10. Cuci dengan air mengalir. 2. Trimming Organ dibuat kecil kurang lebih 3 mm. Lalu setelah itu organ gaster dimasukkan ke embedding cassette. 3. Dehydration Air dibersihkan dengan menggunakan kertas tisu pada embedding cassette. Perendaman organ gaster dimulai berturut-turut dengan alkohol 70, 96, absolut I, II, III masing-masing selama satu jam. 4. Clearing Alkohol dibersihkan dengan menggunakan xylol I, II, III masing-masing selama 30 menit. 5. Impregnasi Paraffin I dan II digunakan masing-masing selama satu jam dalam inkubator dengan suhu 65,1 derajat selsius. 6. Embedding Tuang paraffin dalam pan, pindahkan satu per satu embedding cassette ke dasar pan. Lepaskan paraffin yang berisi gaster dari pan dengan memasukkan ke dalam suhu 4-6 derajat selsius selama beberapa saat. Potong paraffin sesuai dengan letak jaringan dengan menggunakan scalpelpisau hangat. Letakkan pada balok kayu, ratakan pinggirnya dan buat ujungnya sedikit meruncing. Blok paraffin siap dipotong dengan mikrotom.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

6 25 78

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

5 36 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

2 8 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PAYUDARA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) BETINA GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

0 8 49

PENGARUH EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminata) TERHADAP HEPAR TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ASPIRIN

6 20 64

PENGARUH MADU Bee pollen TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GASTER TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI IBUPROFEN

1 26 69

PENGARUH EKSTRAK ETANOL 96% BIJI JENGKOL (Pithecollobium Jiringa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GASTER DAN BERAT GASTER TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 14 68

EFEK PROTEKTIF THYMOQUINONE TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

1 12 70

EFEK PROTEKTIF THYMOQUINONE TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

2 35 76

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 26 71