V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang dilakukan terhadap arang
sekam diperoleh data-data dari hasil pengujian tersebut dan telah dibahas dalam pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penghematan konsumsi bahan bakar terbaik untuk pengujian stasioner untuk aktivator HCl dan H
2
SO
4
mempunyai hasil yang sama sebesar 28,20 18,67 ml ada pada normalitas 0,3 N variasi massa 50 gram
dengan putaran mesin 2500 rpm. 2. Penghematan konsumsi bahan bakar pada pengujian berjalan 5 km pada
aktivator H
2
SO
4
sebesar 26,81 111 ml pada normalitas 0,2 N massa 50 gram, sedangkan aktivator HCl sebesar 22,41 117,67 ml pada
normalitas 0,3 N massa 50 gram. 3. Waktu jarak tempuh terbaik pada pengujian akselerasi 0
– 70 kmjam pada aktivator HCl sebesar 13,89 16,79 sekon pada normalitas 0,1 N massa
60 gram dan H
2
SO
4
sebesar 13,86 16,80 sekon pada normalitas 0,3 N massa 50 gram.
4. Waktu jarak tempuh terbaik pada pengujian akselerasi 40 – 70 kmjam
pada aktivator HCl sebesar 17,09 10,31 sekon pada normalitas 0,3 N
massa 50 gram dan H
2
SO
4
sebesar 15,11 10,56 sekon pada normalitas 0,3 N massa 50 gram.
5. Penurunan emisi gas buang terbaik untuk aktivator H
2
SO
4
, untuk emisi gas buang CO sebesar 76,83 , HC sebesar 67,31 dan CO
2
sebesar 4,54 sedangkan untuk aktivator HCl, emisi gas buang CO sebesar 72,20 , HC
sebesar 64,73 dan CO
2
sebesar 10,41 . 6. Semakin tinggi normalitas aktivator mampu menurunkan konsumsi bahan
bakar lebih tinggi dari normalitas 0,1 N sampai 0,3 N namun konsumsi bahan bakar meningkat pada normalitas 0,5 N. Urutan terbaik normalitas
aktivator untuk konsumsi bahan bakar adalah 0,3 N, 0,2 N, 0,5 N dan 0,1 N. sementara itu, urutan aktivator terbaik untuk penurunan emisi gas
buang adalah 0,2 N, 0,3 N, 0,5 N dan 0,1 N.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan, yaitu :
1. Perlu dilakukannya pengujian untuk normalitas yang tinggi seperti normalitas di atas 2 N dan variasi suhu aktivasi fisik zeolit.
2. Pengujian terhadap umur pakai zeolit perlu dilakukan agar dapat diketahui pengaruh penggunaan H
2
SO
4
dan HCl pada aktivasi kimia-fisik zeolit pelet perekat terhadap umur luas permukaan spesifik pori.
3. Perlu diadakan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh penggunaan H
2
SO
4
dan HCl pada aktivasi kimia-fisik zeolit pelet perekat terhadap prestasi mobil bensin.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, dkk. 2001. Kimia Unsurdan Radio Kimia, Bandung : PT. Citra Aditya
Bakti. Alfianto A., dkk. 2006. Optimasi Jumlah Lipatan Paper Pada Desain Automotif
Air Filter Dan Pengaruhnya Terhadap Performansi Mesin. Jurnal teknik gelagar, vol. 17, no. 01, april 2006: 1
– 8. Universitas Surabaya. Surabaya. Andrianus, N.K. 2012. Pengaruh Normalitas NaOH dan KOH Pada Aktivasi
Basa-Fisik Zeolit Pelet Tekan Terhadap Prestasi Motor Diesel 4-Langkah. Skripsi Program Sarjana Jurusan Teknik Mesin
– Fakultas Teknik Universitas Lampung. Bandar Lampung
Barrer, R. M.. 1982. Hydrotermal Chemistry of Zeolite. Academic Press, London. Bekkum, H. V. Flanigen, E.M., Jansen, J.C. 1991. Introduction to Zeolite Science
and Practice. Elsevier. Amsterdam. Bkpm. Data Tambang Zeolit Lampung. Januari 2012. Akses 11 Oktober 2012.
http:regionalinvestment.bkpm.go.idnewsipididcommodityarea.php?ic= 744ia=18.
Blogspot. Sejarah, Fungsi, dan Struktur Zeolit. Januari 2011. Akses 11 Oktober 2012. http:datachem.blogspot.com201101sejarah-fungsi-dan-struktur-
zeolit.html.
Hartono, Budi. 2006. Pengaruh Pemanfaatan Zeolit Alam Lampung Teraktivasi Basa-Fisik Tethadap Prestasi Mobil Kijang Karburator 1500 cc. Skripsi
JurusanTeknikMesin – Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Hendri, J. 2000. Gabungan Aktivasi Asam Sulfat dan Pemanasan Zeolit Lampung Terhadap Daya Ion Amonium. Jurnal Sains Teknologi Vol. 6 No. 1 Tahun
2000. Jurusan Kimia – FMIPA Universitas Lampung.
Heywood, J. B. 1988. Internal Combustion Engine Fundamentals. McGraw-Hill International. Singapore.