Motor Bensin 4-langkah 110 cc Alat yang digunakan

c. Stopwatch Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu pengujian stasisioner dan waktu akselerasi. d. Gelas ukur dengan ukuran 500 ml Gelas ukur 500 ml digunakan untuk mengukur volume air mineral yang digunakan dalam proses pembuatan tablet. Gambar 10. Gelas ukur e. PH Meter Digunakan untuk mengukur kadar PH air dalam proses pencucian sampai PH 7. f. Ampia Digunakan untuk memperhalus permukaan dan memadatkan campuran zeolit dan tepung tapioka dengan menggunakan ukuran tebal 3 mm. Gambar 11. Ampia g. Cetakan diameter 10 mm Cetakan digunakan membuat cetakan tablet zeolit dengan ukuran diameter 10 mm. Cetakan diameter 10 mm Gambar 12. Cetakan zeolit h. Oven Oven digunakan untuk mengeringkan zeolit yang telah diaktivasi kimia dan digunakan untuk aktivasi fisik. Gambar 13. Oven i. Gelas ukur 50 ml Gelas ukur digunakan untuk mengukur bensin yang digunakan dalam tabung bensin dan sisa bensin yang digunakan dalam pengujian. Gambar 14. Gelas ukur 50 ml j. Tabung bensin Tabung bensin digunakan wadah tabung bahan bakar ketika proses pengambilan data sehingga tidak menggunakan tangki bahan bakar motor agar lebih mudah dalam proses pengukuran konsumsi bahan bakar . Tabung bensin pengujian Gambar 15. Tabung bensin pengujian k. Tachometer Tachometer digunakan untuk mengukur putaran mesin. Tachometer pengujian Gambar 16. Tachometer sepeda motor l. Kemasan zeolit Kemasan zeolit dengan menggunakan bahan kawat yang besarnya disesuaikan dengan ruang filter udara. Gambar 17. Kemasan zeolit

3. Bahan utama

a. Zeolit alami Zeolit alami yang digunakan untuk pengujian dalam penelitian ini adalah jenis klinoptilolit, dengan komposisi kimia 64,37 SiO 2 , 10,93 Al 2 O 3 , 1,29 Fe 2 O 3 , 0,16 TiO 2, 18,61 L.O.I, 1,31 CaO, 0,68 MgO, 1,54 K 2 O, 0,75 Na 2 O sumber: CV. MINATAMA. Zeoli alam Gambar 18. Zeolit b. Larutan asam H 2 SO 4 dan HCl Larutan asam ini digunakan untuk mengaktivasi zeolit secara kimia pada persiapan bahan. Setiap 1 gram zeolit diaktivasi dengan 7 ml larutan asam 1 : 7. c. Air aquades Air ini dipakai untuk mencuci zeolit baik yang alami maupun yang telah diaktivasi. Air ini digunakan sebagai bahan campuran untuk perekat dengan persentasi 6 dari campuran perekat. Gambar 19. Aquades dalam kemasan d. Air mineral Air ini dipakai untuk mencuci zeolit baik yang alami maupun yang telah diaktivasi.Pada zeolit yang telah diaktivasi bertujuan untuk menetralkan kembali zeolit agar pHnya menjadi seimbang pH 7. Dan air yang digunakan adalah air mineral “GRAND” yang di produksi oleh PT. WATERINDEX TIRTA LESTARI, Lampung. Gambar 20. Galon isi ulang e. Tepung tapioka Tepung tapioka digunakan sebagai bahan perekat yang dicampur dengan air aquades dengan campuran 20 dari campuran perekat.

B. Persiapan Alat dan Bahan

1. Penimbangan Bahan Setelah alat dan bahan dipersiapkan, maka terlebih dahulu massa zeolit ditimbang menggunakan timbangan digital sesuai dengan seberapa banyak zeolit yang akan diaktivasi. Selanjutnya membuat larutan aktivator sesuai konsentrasi yang telah ditentukan. Pada penelitian ini menggunakan larutan asam antara lain : H 2 SO 4 dan HCl yang memiliki konsentrasi 0,1N; 0,2N; 0,3N; 0,5 N. Setiap proses pembuatan konsentrasi 0,1N; 0,2N; 0,3N; 0,5 N membutuhkan 1 kg zeolit untuk aktivasi kimia kimia asam H 2 SO 4 dan HCl. Perbandingan antara zeolit dengan larutan asam adalah 1 : 7. Larutan asam merupakan campuran dari air mineral ditambah dengan larutan aktivator asam. Aktivasi zeolit 1 kg zeolit dibutuhkan 7 liter atau 7000 mL larutan asam activator. Dan valensi H + untuk HCl adalah 1 mol ekivalen dan H 2 SO 4 adalah 2 mol ekivalen. Dari persamaan 1 dan persamaan 2 massa aktivator yang dibutuhkan pada aktivasi dapat diketahui untuk perhitungan campuran normalitas dapat dilihat dilampiran. Table 1. Perhitungan komposisi aktivasi konsentrasi larutan Aktivator Asam Massa Relatif Aktivator Mr Volume zeolit ml Normalitas N Massa aktivator gram H 2 SO 4 98 7000 ml 0,1 34,3 0,2 68,6 0,3 102

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemanfaatan Filter Udara Eksternal Yang Menggunakan Zeolit Alam Lampung Teraktivasi Basa-Fisik Terhadap Prestasi Mesin Dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor Bensin 4 Langkah

7 86 95

PENGARUH APLIKASI FLY ASH BENTUK PELET PEREKAT YANG DIAKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

4 50 83

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

2 9 74

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

0 7 11

PENGUNAAN ZEOLIT AKTIVASI KIMIA (H2S04 DAN HCl) – FISIK PADA BERAGAM NORMALITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MESIN DAN MENURUNKAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

3 47 78

PENGARUH VARIASI NORMALITAS NaOH DAN KOH PADA AKTIVASI BASA-FISIK ZEOLIT PELET PEREKAT TERHADAP PRESTASI SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

1 10 87

PENGARUH VARIASI JENIS AIR DAN TEMPERATUR AKTIVASI DALAM CAMPURAN FLY ASH BENTUK PELET TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

8 26 45

PENGARUH VARIASI BENTUK DAN POSISI PENEMPATAN FILTER ZEOLIT KIMIA-FISIK EKSTERNAL TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR KARBURATOR 4-LANGKAH

0 34 61

PENGGUNAAN FLYASH DAN ZEOLIT UNTUK MENGHEMAT KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN MEREDUKSI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

0 2 115

PENGARUH PENGGUNAAN BOTTOM ASH KELAPA SAWIT DENGAN AKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

1 11 78