c. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu pengujian stasisioner dan waktu akselerasi.
d. Gelas ukur dengan ukuran 500 ml Gelas ukur 500 ml digunakan untuk mengukur volume air mineral
yang digunakan dalam proses pembuatan tablet.
Gambar 10. Gelas ukur e. PH Meter
Digunakan untuk mengukur kadar PH air dalam proses pencucian sampai PH 7.
f. Ampia
Digunakan untuk memperhalus permukaan dan memadatkan campuran zeolit dan tepung tapioka dengan menggunakan ukuran
tebal 3 mm.
Gambar 11. Ampia
g. Cetakan diameter 10 mm Cetakan digunakan membuat cetakan tablet zeolit dengan ukuran
diameter 10 mm.
Cetakan diameter 10 mm
Gambar 12. Cetakan zeolit h. Oven
Oven digunakan untuk mengeringkan zeolit yang telah diaktivasi kimia dan digunakan untuk aktivasi fisik.
Gambar 13. Oven i. Gelas ukur 50 ml
Gelas ukur digunakan untuk mengukur bensin yang digunakan dalam tabung bensin dan sisa bensin yang digunakan dalam pengujian.
Gambar 14. Gelas ukur 50 ml
j. Tabung bensin Tabung bensin digunakan wadah tabung bahan bakar ketika proses
pengambilan data sehingga tidak menggunakan tangki bahan bakar motor agar lebih mudah dalam proses pengukuran konsumsi bahan
bakar .
Tabung bensin pengujian
Gambar 15. Tabung bensin pengujian k. Tachometer
Tachometer digunakan untuk mengukur putaran mesin.
Tachometer pengujian
Gambar 16. Tachometer sepeda motor l. Kemasan zeolit
Kemasan zeolit dengan menggunakan bahan kawat yang besarnya disesuaikan dengan ruang filter udara.
Gambar 17. Kemasan zeolit
3. Bahan utama
a.
Zeolit alami Zeolit alami yang digunakan untuk pengujian dalam penelitian ini
adalah jenis klinoptilolit, dengan komposisi kimia 64,37 SiO
2
, 10,93 Al
2
O
3
, 1,29 Fe
2
O
3
, 0,16 TiO
2,
18,61 L.O.I, 1,31 CaO, 0,68 MgO, 1,54 K
2
O, 0,75 Na
2
O sumber: CV. MINATAMA.
Zeoli alam
Gambar 18. Zeolit b. Larutan asam H
2
SO
4
dan HCl Larutan asam
ini digunakan untuk mengaktivasi zeolit secara kimia pada persiapan bahan. Setiap 1 gram zeolit diaktivasi dengan 7 ml
larutan asam 1 : 7.
c. Air aquades Air ini dipakai untuk mencuci zeolit baik yang alami maupun yang
telah diaktivasi. Air ini digunakan sebagai bahan campuran untuk perekat dengan persentasi 6 dari campuran perekat.
Gambar 19. Aquades dalam kemasan d. Air mineral
Air ini dipakai untuk mencuci zeolit baik yang alami maupun yang telah diaktivasi.Pada zeolit yang telah diaktivasi bertujuan untuk
menetralkan kembali zeolit agar pHnya menjadi seimbang pH 7. Dan air yang digunakan adalah air mineral “GRAND” yang di produksi
oleh PT. WATERINDEX TIRTA LESTARI, Lampung.
Gambar 20. Galon isi ulang e. Tepung tapioka
Tepung tapioka digunakan sebagai bahan perekat yang dicampur dengan air aquades dengan campuran 20 dari campuran perekat.
B. Persiapan Alat dan Bahan
1. Penimbangan Bahan
Setelah alat dan bahan dipersiapkan, maka terlebih dahulu massa zeolit ditimbang menggunakan timbangan digital sesuai dengan seberapa banyak
zeolit yang akan diaktivasi. Selanjutnya membuat larutan aktivator sesuai konsentrasi yang telah ditentukan. Pada penelitian ini menggunakan
larutan asam antara lain : H
2
SO
4
dan HCl yang memiliki konsentrasi 0,1N; 0,2N; 0,3N; 0,5 N. Setiap proses pembuatan konsentrasi 0,1N; 0,2N; 0,3N;
0,5 N membutuhkan 1 kg zeolit untuk aktivasi kimia kimia asam H
2
SO
4
dan HCl. Perbandingan antara zeolit dengan larutan asam adalah 1 : 7. Larutan asam merupakan campuran dari air mineral ditambah dengan
larutan aktivator asam. Aktivasi zeolit 1 kg zeolit dibutuhkan 7 liter atau 7000 mL larutan asam activator. Dan valensi H
+
untuk HCl adalah 1 mol ekivalen dan H
2
SO
4
adalah 2 mol ekivalen. Dari persamaan 1 dan persamaan 2 massa aktivator yang dibutuhkan pada aktivasi dapat
diketahui untuk perhitungan campuran normalitas dapat dilihat dilampiran.
Table 1. Perhitungan komposisi aktivasi konsentrasi larutan
Aktivator Asam
Massa Relatif Aktivator Mr
Volume zeolit ml
Normalitas N
Massa aktivator gram
H
2
SO
4
98 7000 ml
0,1 34,3
0,2 68,6
0,3 102