Pengaruh Asimetri Informasi dengan Manajemen Laba Pengaruh Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Indikasi bahwa telah terjadi earnings management ditunjukkan oleh koefisien DAC yang positif, sebaliknya bila koefisien DAC negative berarti tidak ada indikasi bahwa manajemen telah melakukan upaya menaikkan keuntungan melalui income-increasing discretionary accruals.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran ini digunakan untuk mempermudah jalan pemikiran terhadap masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka pemikiran yang penulis kembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.2.1 Pengaruh Asimetri Informasi dengan Manajemen Laba

Menurut Sri Sulistyanto 2008:84 menyatakan bahwa : “Tingkat pengungkapan perusahaan dipengaruhi oleh asimetri informasi yang terjadi dipasar. Semakin tinggi asimetri informasi akan membuat tingkat pengungkapan yang dilakukan perusahaan semakin rendah. Artinya, semakin tinggi asimetri informasi akan membuat manajer semakin leluasa untuk mengatur informasi apa saja yang harus diungkapkan, disembunyikan, ditunda atau diubah. Upaya semacam ini disebut dengan manajemen laba”. Menurut Dini Tri Wardani dan Masodah 2011 menyatakan bahwa : “Asimetri Informasi berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Karena manajer berada pada posisi yang mempunyai lebih banyak informasi yang mempunyai lebih banyak informasi mengenai internal perusahaan secara keseluruhan dibandingkan dengan pemegang saham. Sehingga manajer memiliki ruang gerak yang cukup banyak untuk menggunakan metode akuntansi yang berbeda dalam menyusun laporan keuangan guna memaksimalkan utilitasnya. Dengan semakin tingginya asimetri informasi maka semakin tinggi praktek manajemen laba”. Menurut Putu Adi Putra, Ni Kadek Sinarwati dan Nyoman Ari Surya Darmawan 2014 menyatakan bahwa: “Asimetri informasi berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Dimana jika asimetri informasi mengalami peningkatan maka manajemen laba juga akan mengalami peningkat dan begitu juga sebaliknya”. Menurut Lodovicus Lasdi 2013 menyatakan bahwa: “Information asymmetry significantly affects earnings managements. When information asymmetry is high, stake holders may not have the necessary information to undo manipulated earnings”.

2.2.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Menurut Sri Sulistyanto 2007:208 menyatakan bahwa: “Perusahaan besar akan lebih diperhatikan oleh pihak luar dibandingkan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil. Para manager yang mengelola perusahaan besar tidak termotivasi untuk melakukan rekayasa dalam laporan keuangannya dan memilih untuk mengutamakan kepentingan pemegang saham, sedangkan perusahaan kecil lebih leluasa untuk mengubah laporan keuangannya karena kurangnya perhatian dar i pihak luar”. Menurut Desmiyawati, Nasrizal dan Yessi Fitriana 2009 menyatakan bahwa: “Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba, artinya bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh biaya politik yang lebih besar akibat profitabilitas perusahaan yang tinggi sehingga dapat menarik perhatian media dan konsumen”. Sedangkan menurut Yuliati Yosephani Makaombohe, Sifrid S. Pangemanan dan Victorina. Z Tirayoh 2014 menyatakan bahwa: “Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negative terhadap manajemen laba, artinya semakin besar ukuran perusahaan maka perilaku manajemen laba akan semakin menurun ”. Sedangkan menurut Samira Rahmani dan Mir Askari Akbari 2013 menyatakan bahwa: “The result indicate that firm size has positive significant with earning management ”. Gambar 2.1 Skema Paradigma Dalam kerangka pemikiran seperti yang tergambar diatas, maka terdapat dua variabel bebas yakni orientasi Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan dan satu variabel terikat yakni Manajemen Laba. Manajemen Laba Ukuran Perusahaan Sri Sulistyanto2007:46 Desmiyawati dkk 2009 Yuliati Yosephani Makaombohe dkk 2014 Samira Rahmani dan Mir Askari Akbari 2013 Asimetri Informasi Sri Sulistyanto 2008:84 Dini Tri Wardani dan Masodah 2011 Wasilah 2005 Lodovicus Lasdi 2013

2.3 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono 2011:64 mendefinisikan hipotesis adalah Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka terdapat hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut : H1: Asimetri Informasi berpengaruh terhadap manajemen laba H2: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba 28

BAB III METODOLOGI

3.1 Metode Pendekatan

Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Pengertian metode penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono 2010:2 adalah sebagai berikut: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan rumusan tujuan sebelumnya, penelitian ini termasuk penelitian terapan. Menurut Sugiyono 2010:40 adalah sebagai berikut : “Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah- masalah praktis”. Metode yang digunakan penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono 2010:147 mengenai metode deskriftif ini diungkapkan bahwa: “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Sedangkan penelitian verifikatif menurut Wirartha 2006:132 adalah: “Penelitian verifikatif verifikasi bertujuan menguji kebenaran mengecek suatu pengetahuan”. Selanjutnya mengenai pendekatan kuantitatif, Sugiyono 2010:8 juga mengemukakan bahwa: “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. 3.2 Operasionalisasi Variabel Definisi Variabel menurut Sugiyono 2010:32 sebagai berikut : “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.” Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, ukuran serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen X Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variable dependent terikat. Data yang menjadi variabel bebas Varaibel X adalah Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan 2. Variabel Dependen Y Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang menjadi variabel terikat adalah Manajemen Laba. Operasional variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini, sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasional Variabel Variable Konsep Indikator Skala Asimetri Informasi X1 Masalah komunikasi dari perusahaan kepada investor-investor luar Rahmawati 2012:9. SPREAD = Ask it – Bid it {Ask it + Bid it 2}x100 Benardi, 2008 Rasio Ukuran Perusahaan X2 Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total aktivabesar harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan nilai logaritma total aktiva Hartono 2008:254 Ukuran Perusahaan = Log Total Asset Harahap 2002:307 Rasio Manajemen Laba Y Manajemen laba adalah upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi- informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan Sri Sulistyanto 2008:6 . Discretionary accrual TA=NOI-CFO Sri Sulistyanto 2008:165 Rasio Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio, berikut ini penjelasan mengenai rasio. Menurut Moh. Nazir 2003:132 menjelaskan bahwa: “Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang di ukur”. Dalam skala rasio angka nol mempunyai makna, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam perhitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.

3.3 Sumber Data

Menurut Arikunto 2006:129 mengemukakan bahwa: “Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, dimana data yang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain. Menurut Sugiyono 2010:137 sumber sekunder adalah: “Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen”. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti serta media lain seperti internet. Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan keuangan yang berhubungan dengan topik permasalahan yang diteliti yaitu data tentang asimetri informasi, ukuran perusahaan dan manajemen Laba. Data yang digunakan pada perusahaan group bakrie yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, berupa catatan atas laporan keuangan selama 6 tahun yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. 3.4 Populasi, Sampel, dan Tempat Serta Waktu Penelitian 3.4.1 Populasi Menurut Sugiyono 2011:80 Populasi adalah sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Sedangkan Pengertian populasi menurut Umi Narimawati 2008:72, adalah: “Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”. Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Populasi yang digunakan peneliti adalah laporan keuangan tahunan perusahaan group bakrie yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI di mulai dari tahun 2008 hingga tahun 2013 yaitu sebanyak 10 perusahaan sehingga jumlah data pengamatan yang akan diolah dalam penelitian ini adalah hasil perkalian antara jumlah perusahaan dengan jumlah tahun pengamatan pertahun, yaitu selama 6 tahun 2008-2013, jadi jumlah pengamatan dalam penelitian ini terdiri dari 40 data observasi. Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Group Bakrie yang Dijadikan Populasi pada Tahun 2015 NO KODE SAHAM NAMA EMITEN 1 BNBR PT. Bakrie and Brother Tbk 2 BRAU PT. Berau Coal Energy Tbk 3 BRMS PT. Bumi Resources Minerals Tbk 4 BTEL PT. Bakrie Telecom Tbk 5 BUMI PT. Bumi Resources Tbk 6 DEWA PT. Darma Henwa Tbk 7 ELTY PT. Bakrieland Development Tbk 8 ENRG PT. Energi Mega Persadha Tbk 9 UNSP PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk 10 VIVA Visi Media Asia Tbk Sumber: www.idx.co.id

3.4.2 Penarikan Sampel

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Praktek Manajemen Laba dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Saham Perdana yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010

0 83 97

Pengaruh diversifikasi operasi, diversifikasi geografis dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010-2013

1 12 111

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 50 87

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2013-2015)

9 26 98

PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013- 2015)

0 4 92

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 7

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58