H. Pengolahan dan Analisis Data
1. ANOVA satu arah
Untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata kematian nyamuk pada berbagai konsentrasi maka digunakan analisis ANOVA satu arah, tetapi
bila sebaran data tidak normal atau varians data tidak sama dapat dilakukan uji alternatif yaitu uji Kruskal-Wallis. Uji ini bertujuan untuk
mengetahui paling tidak terdapat perbedaan antara dua kelompok perlakuan. Apabila pada uji tersebut didapatkan hasil yang signifikan
bermakna yaitu p value 0,05 maka dilakukan analisis post-hoc untuk mengetahui kelompok perlakuan yang bermakna. Uji post-hoc untuk
ANOVA satu arah adalah Bonferroni sedangkan untuk uji Kruskal- Wallis adalah Mann Whitney.
2. Uji Probit.
Untuk menilai toksisitas suatu insektisida dapat menggunakan suatu metode pengujian dengan menggunakan analisis probit. Lethal
consentration merupakan suatu ukuran untuk mengukur daya racun dari jenis pestisida. Pada uji efektifitas ditunjukkan LC
50
yang berarti berapa ppm atau persen konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian 50
dari hewan percobaan. Nilai subletal ditentukan dengan analisis probit. Analisis probit ini diolah dengan menggunakan program analisis data.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Adityani, N. 2012. Uji Efektivitas Ekstrak Batang Kecombrang Etlingera elatior
sebagai Larvasida terhadap Larva instar III Aedes aegypti. Skripsi. Fakultas Kedokteran Unila. Bandar Lampung
Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman Penggempur Penyakit. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.
Aminah N.S., Sigit S., Partosoedjono S. dan Chairul. 2001. S. lerak, D. metel dan E. prostata Sebagai Larvasida Aedes aegypti. Cermin Dunia Kedokteran
No. 131. Grup PT Kalbe Farma. Jakarta. Andini, W. 2010. Efek Larvasida Air Perasan Belimbing Wuluh Averrhoa
bilimbi terhadap larva instar III Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Fakultas Kedokteran Unila. Bandar Lampung.
Anpalakan, T. 2012. Uji Pengaruh Ekstrak Vitex Trifolia L. sebagai Larvasida pada Larva Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga. Surabaya. Aradilla, A.S. 2009. Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Ethanol Daun Mimba
Azadirachta Indica tehadap Larva Aedes Aegypti. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.
Arisandi, Y., Andriani, Y. 2000. Tanaman Obat Keluarga dan Pengobatan Alternatif. Jakarta: Penerbit setia Kawan.
Dahlan, M.S. 2010. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 5. Seri Evidence Medicine 1. Salemba Medika. Jakarta
Davidson, M.V.
2004. Phytochemical.
Http:micro.Magnet.fsu.edu? phytochemicalspagessaponin.html diakses : 26 Oktober 2012
Depkes RI. 2012. Laporan Kasus Demam Berdarah Dengue. Subdit Arbovirosis, Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.
Jakarta.
Depkes RI. 2008. Pelatihan bagi Pelatih Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah
Dengue PSN-DBD
dengan Pendekatan
Komunikasi Perubahan Perilaku Communication For Behavioral Impact : Modul.
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI. Jakarta.
Depkes RI. 2011. Survei Entomologi DBD. Ditjen P3M dan PLP Depkes RI. Depkes RI. 2011. Informasi Umum DBD 2011. Subdirektorat Pengendalian
Arbovirus, Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.
Dinata, A. 2009. Mengatasi DBD dengan Kulit Jengkol. www.miqraindonesia.blo gspot.com. Diakses tanggal 1 November 2012
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2006. Daftar Komoditi Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan Berdasarkan keputusan Menteri Pertanian Nomor
511KptsPd.31092006. Jakarta Djakaria, S. dan S. Sungkar. 2008. Pendahuluan Entomologi. Parasitologi
Kedokteran Edisi Ke-4. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 383 hlm.
Djakaria S. dan S. Sungkar. 2008. Vektor Penyakit Virus, Riketsia, Spiroketa dan Bakteri : Parasitologi Kedokteran Edisi Ke-4. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta. 383 hlm. Dalimartha, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Pustaka Bunda.
Jakarta Fitriani, F. 2004. Pengaruh Ekstrak Daun Legundi Vitex trifolia L. dalam
Kosentrasi yang Sangat Rendah Terhadap Stadium Pradewasa Nyamuk Culex quinquefasciatus. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Ghosh A., Chowdhury N., dan Chandra G. 2012. Plant Extracts as Potential Mosquito Larvicides. Indian J Med Res. 1355:581-98.
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung. Bandung
Hariana, A. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hoedojo, R. dan S. Sungkar. 2008. Morfologi, Daur Hidup dan Perilaku Nyamuk : Parasitologi Kedokteran Edisi Ke-4. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 383 hlm.
Hoedojo, R. dan Zulhasril. 2008. Insektisida dan Resistensi : Parasitologi Kedokteran Edisi Ke-4. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta. 383 hlm. Hoedojo, R. dan Zulhasril. 2008. Pengendalian Vektor : Parasitologi Kedokteran
Edisi Ke-4. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 383 hlm Kemenkes RI. 2010. Demam Berdarah Dengue. Pusat Data dan Surveilan
Epidemiologi. Jakarta. Kesumawati, U. 2011. Penyakit Tular Vektor : Demam Berdarah Dengue. Bahan
Kuliah. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Komisi Pestisida. Metode Standar Pengujian Efikasi Pestisida. Bandung: Komisi
Pestisida Bandung. 1995 Ramadhaniah, V. 2004. Pengaruh Ekstrak Daun Legundi Vitex trifolia terhadap
Perkembangan Pradewasa Nyamuk Aedes albopictus. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Bogor.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi 6. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Sudarsono, P.N., D. Gunawan, S. Wahyuono, I.A. Donatus, dan Purnomo. 2002. Tumbuhan Obat II. Pusat Studi Obat Tradisional, 159, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta. Suhendro. L. Nainggolan. K. Chen dan H.T. Pohan. 2009. Demam Berdarah
Dengue :Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 5. Interna Publishing. Jakarta.
Supartha, I.W. 2008. Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Universitas Udayana.
Denpasar. Syamsuhidayat S.S. dan Hutapea J.R. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia.
Edisi I. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. Jakarta.
Syuifri. 2010. Uji Ekstrak Metanol Bagian Tumbuhan Legundi Vitex trifolia terhadap larva Crocidolomia pavonana. Skripsi. Fakultas Pertanian
Universitas Andalas. Padang. Wardani, R.S., Mifbakhuddin, K. Yokorinanti. 2010. Pengaruh Konsentrasi
Ekstrak Daun Tembelekan Lantana camara terhadap Kematian Larva Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 62: 30-38.
Warta. 2010. Pemanfaatan Legundi sebagai Tanaman Obat. Bogor.
World Health Organization. Reg Publication. 2003. Prevention Control of Dengue and Dengue Haemorage Fever. Regional Office for South East Asia. New
Delhi. World Health Organization. 2005. Guidelines for Laboratory and Field Testing of
Mosquito Larvicides. Geneva. World Health Organization. 2011. Comperhensive Guidelines for Prevention and
Control of Dengue and Dengue Haemorrhagiz Fever. World Health Organization, Regional Office for South-East Asia. 67 hlm.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Seseorang dapat tertular virus Dengue jika digigit nyamuk
Aedes aegypti yang mengandung virus Dengue. Di dalam tubuh nyamuk, virus tersebut berkembang biak dengan cara membelah diri dan menyebar di
seluruh bagian tubuh nyamuk. Sebagian besar virus tersebut berada dalam kelenjar liur nyamuk. Dalam jangka waktu satu minggu, jumlahnya dapat
mencapai puluhan atau bahkan ratusan ribu sehingga siap untuk di tularkan atau dipindahkan kepada orang lain Suhendro, 2009.
Virus yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam Arbovirus Arthropod borne virus grup B, terdiri dari 4 tipe yaitu virus dengue tipe 1,
2, 3 dan 4. Virus Dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus ini berukuran diameter 40 nanometer dan dapat berkembang biak pada berbagai
macam kultur jaringan.
Pada waktu nyamuk menggigit orang lain, maka setelah probosis nyamuk menemukan kapiler darah, sebelum darah orang tersebut dihisap, terlebih