Spermatogenesis Morfologi dan Reproduksi Mencit

Spermatogenesis yang terjadi pada tubulus seminiferus mencit berlangsung selama 35 hari dengan empat kali siklus epitel seminiferus. Satu kali siklus epitel seminiferus berlangsung selama 207±6 jam. Pada mencit Mus musculus L, epitel germinal tubulus seminiferus merupakan tempat berlangsungnya spermiogenesis yang terbagi dalam 12 stadium, yaitu stadium I sampai dengan stadium XII. Pembagian stadium didasarkan atas perkembangan akrosom selama proses spermatogenesis Oakberg, 1956. Spermatogonia A muncul pada semua stadium epitel tubulus seminiferus, sedangkan spermatogonia intermediat tampak pada stadium II hingga IV. Spermatogonia B pada stadium IV hingga VI. Sebagai hasil pembelahan dan diferensiasi, generasi baru spermatogonia adalah spermatosit primer yang tampak pada stadium VI hingga VII, Sedangkan stadium VII hingga XII akan terlihat dua lapisan spermatosit primer dalam tubulus seminiferus. Lapisan spermatosit yang lebih muda terletak lebih dekat dengan membran sel. Pada lapisan ini terdapat spermatosit pada fase istirahat yang terdapat pada stadium VII dan awal stadium VIII Oakberg, 1956.

4. Motilitas Spermatozoa

Motilitas gerak spermatozoa dapat dipengaruhi oleh temperatur. Bila temperatur naik maka motilitas juga naik, dan sebaliknya penurunan suhu akan memperlambat kecepatan spermatozoa. Faktor lain yang dapat mempengaruhi motilitas adalah waktu sesudah ejakulasi, waktu antara ejakulasi, viskositas semen, pH semen, dan komposisi ion Indrawati, 1988. 5.Abnormalitas Spermatozoa Terjadinya abnormalitas morfologi spermatozoa dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain infeksi, trauma, gangguan pada testis, ketidak seimbangan hormon, dan faktor keturunan Soehadi dan Arsyad, 1983. Abnormalitas spermatozoa terjadi pada kepala atau ekor. Pada umumnya spermatozoa normal mempunyai kepala berbentuk meruncing dan melengkung pada bagian akrosomnya, bagian tengah pendek dan utuh, dan ekor sangat panjang tidak melingkar Rugh, 1968. Gambar.4 Sperma abnormal pada manusia A, kepala besar, B, kepala kecil, C, kepala bercabang, D, ekor Bercabang, E, kepala meruncing, F, ekor bengkok, G, leher bengkok Anonim c, 2013. Sperma Normal Sperma Abnormal A B D F G C E

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April - Mei 2013 di laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan, perlakuan, pembedahan, dan pengamatan hewan uji.

B. Alat dan Bahan

1. Hewan Pecobaan

Penelitian ini menggunakan obyek penelitian berupa mencit jantan inbreed mice dengan berat rata-rata 30-35 gram dewasa normal. Dua puluh lima ekor mencit Mus musculus L jantan dewasa diperoleh dari Bagian Breeding BPPV Regional III Bandar Lampung berumur delapan minggu. Mencit-mencit tersebut diaklimatisasi selama tujuh hari.

2. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang mencit, sumber suara dari aplikasi souncard scope sebagai sumber kebisingan speaker,Sound Level Meter SLM, jarum suntik, makanan mencit, botol minuman mencit dengan pipa aluminium, alat bedah minor, kaca penutup cover glass, object glass, counter untuk menghitung presentase motilitas dan morfologi spermatozoa, Haemocytometer Neubauer untuk menghitung presentase motilitas dan kecepatan gerak maju spermatozoa, mikroskop, petridish, pipet.

3. Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mencit jantan, aquades, pewarna Eosin Y 0,5 , dan garam fisiologis NaCl 0,9 untuk pengencer semen.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 1 kelompok kontrol, 4 kelompok diberi perlakuan yang sama dengan perbedaan waktu pemaparan. Perlakuan yang diberikan terhadap mencit adalah kebisingan dengan intensitas 85-90 dBA. Sesuai dengan keputusan Mentri Tenaga Kerja No.51 tahun 1999, bahwa Nilai Ambang Batas Kebisingan untuk jam kerja selama 8 jam adalah 85 dBA. Pada masing – masing perlakuan terdapat 5 kali ulangan. Kelompok pertama digunakan sebagai kontrol, kelompok kedua diberi pemaparan kebisingan selama 6 jamhari, kelompok ketiga diberi pemaparan kebisingan selama 8 jamhari,