Masalah pengungsi di Indonesia dan Timor leste

24 akhir 2006-2009 jumlahnya terus meningkat menjadi 142.825 jiwa dan menempati Propinsi NTT. UNHCR Fact Sheet Report,Desember 2003 Para pengungsi yang telah memilih untuk menetap di Indonesia tinggal di dua daerah, yaitu, Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Bobonaro dan Covalima, serta Kabupaten Timor Tengah Utara yang berbatasan dengan Oecusse Distrik Ambeno. Wila,2006:256 Pada tahun 2010 terdapat sekitar 119 jiwa yang kembali ke Timor Leste.Menurut Suster Sesilia Ketut, SSPS dari Forum Peduli Perempuan dan Anak di Atambua yang mendampingi proses pemulangan, hingga 31 Januari 2011 sudah 71 jiwa pulang ke Timor Leste. Suster Sesilia memperkirakan tahun 2011 ini jumlah itu akan meningkat. jrs.or.id, Maret 2011 Pemerintah memang telah membuat pemukiman bagi pengungsi.Namun, faktanya kondisi tersebut dikatakan memperihatinkan. Jalan menuju Haikrit Kabupaten Belu, misalnya, bergunung-gunung dan hanya diberi kerikil tanpa aspal. Kondisi pengungsi kelihatan dari berpakaian, tampak anak-anak kurus kering. Serta kurangnya fasilitas kesehatan, transportasi, penerangan, dan pendidikan. Tallo, 2005:193

C. Masalah Penyelundupan di Indonesia dan Timor Leste

Penyelundupan merupakan faktor kedua setelah pengungsi, yang berpotensi sebagai sumber permasalahan keamanan di daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Aktivitas ini terjadi antara lain, karena disebabkan adanya perbedaan harga bahan-bahan pokok, Bahan Bakar Minyak antara provinsi NTT dengan Timor Leste, harganya mencapai tiga sampai empat kali lipat lebih 25 tinggi di Timor Leste. Sehingga memunculkan suatu garis yang tidak nyata, yaitu semacam jalan tikus, karena saling ketergantungan antara kedua warga masyarakat yang dipisahkan oleh garis perbatasan secara politik. Penyelundupan, seperti minyak tanah, sembako, dan lain-lain, terjadi melalui jalan tikus, sehingga sering kali menjengkelkan petugas. Pemberlakuan Pas Lintas Batas dapat menjadi solusi untuk mencegah penyelundupan. Wuryandari.2009:217 Penyelundupan yang terjadi di kota Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu kasus yang terjadi karena kurangnya keamanan di daerah perbatasan. Yaitu, adanya penyelundupan Bahan Bakar Minyak BBM harga BBM, eceran, khususnya bensin yang dijual bebas oleh masyarakat dipinggiran jalanan umum mencapai Rp10.000botol dari harga dasar premium yang dijual Pertamina kepada konsumen hanya Rp4.500liter. Harga BBM di Timor Leste, perliternya Rp50.000 jika mata uang rupiah di konvensi kedolar dengan nilai Rp10.000dolar.antara.com,29Agustus2013 Penyelundupan tersebut tidak hanya dilakukan melalui jalur darat dengan memanfaatkan jalan- jalan tikus yang ada, akan tetapi juga melalui jalur laut. Situasi inilah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya penyelundupan BBM di daerah perbatasan. Penyelundupan yang terjadi wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste bukan hanya penyelundupan Bahan Bakar Minyak BBM, tetapi penyelundupan Narkoba yang terjadi di perbatasan kedua Negara. Muhari mengatakan, secara institusi, jajaran Polda Nusa Tenggara Timur, terus melakukan koordinasi dengan jajaran Badan Narkotika Nasional, berkerjasama dalam menangani sejumlah 26 barang yang dikategorikan sebagai obat terlarang dan psikotropika yang masuk dalam kategori narkoba. antaranews.com, 29 Agustus 2013 Data yang dirilis oleh BNN 2011 pengguna narkoba di provinsi kepulauan itu mencapai 42.461 orang atau sekitar 1,2 persen. Jumlah itu terbagi dalam kategori orang yang mencoba untuk memakai berjumlah 13.724 dan orang yang teratur mengkonsumsi 19.048 orang sedangkan jumlah pencandu suntik mencapai angka 420 orang dan pecandu bukan suntik berjumlah 9.269 orang. secara nasional kerugian negara secara ekonomis yang diakibatkan oleh pengguan narkoba sepanjang 2011 mencapai Rp 48,2 triliun. Anggaran itu merupakan akumulasi dari biaya pembelian narkoba oleh pengguna. Biaya pengobatan serta biaya kematian.antaranews.com, 9 November 2012 Persoalaan yang serius ada pada penyelundupan senjata, laporan mengenai terbaru dari Internasional Crisis Group ICG, penyelundupan senjata yang terjadi di daerah perbatasan Kabupaten Kupang pada tahun 2010, seperti senjata laras pendek dan laras panjang 45 pucuk, dan satu buah granat aktif. crisisgroup.org, persoalan ini merupakan masih lemahnya keamanan di perbatasan Indonesia dan timor Leste, sehingga pemerintah harus lebih memperketat pengamanan di daerah perbatasan kedua Negara agar tidak terjadi banyaknya penyelundupan senjata. Perdagangan yang dilakukan oleh Indonesia dan Timor Leste di atas secara jelas memperlihatkan bahwa kegiatan tersebut sangat menguntungkan pihak Indonesia karena mengalami kenaikan perdagangan dengan Timor Leste. Meskipun demikian, terdapat sejumlah permasalahan yang timbul sebagai akibat

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK PERBATASAN INDONSIA – TIMOR LESTE (di perbatasan Atambua)

1 16 2

KEBIJAKAN PEMERINTAH TIMOR LESTE DALAM MENGATASI MASALAH PERBATASAN DI MOTAIN TIMOR LESTE DENGAN INDONESIA

0 8 1

UPAYA-UPAYA TIMOR LESTE MENJADI ANGGOTA ASEAN TAHUN 2012

0 10 1

Upaya Indonesia dalam menangani masalah keamanan perbatasan dengan Timor Leste pada periode 2002-2012

1 7 81

PENGARUH KEMERDEKAAN REPUBLICA DEMOCRATICA TIMOR PENGARUH KEMERDEKAAN REPUBLICA DEMOCRATICA TIMOR LESTE TERHADAP PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN DENGAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

0 2 10

PENDAHULUAN PENGARUH KEMERDEKAAN REPUBLICA DEMOCRATICA TIMOR LESTE TERHADAP PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN DENGAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

0 5 15

PEMBINAAN NASIONALISME GENERASI MUDA DI WILAYAH PERBATASAN INDONESIA DENGAN TIMOR LESTE MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

2 3 82

DUKUNGAN KAMPANYE MILITER TERHADAP DIPLOMASI INDONESIA DI PERBATASAN DARAT INDONESIA – TIMOR LESTE MILITARY CAMPAIGN SUPPORT TOWARDS INDONESIA’S DIPLOMACY IN INDONESIA - TIMOR LESTE BORDER AREA

0 0 10

PERAN BORDER LIASION COMMITTEE (BLC) DALAM PENGELOLAAN PERBATASAN ANTARA INDONESIA DAN TIMOR LESTE

0 0 16

STRATEGI PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DALAM PENANGANAN MASALAH PELINTAS BATAS INDONESIA-TIMOR LESTE Remigius Seran Remyseran87yahoo.com ABSTRAK - STRATEGI PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DALAM PENANGANAN MASALAH PELINTAS BATAS INDONESIA-TIMOR LESTE Reposit

0 1 32