Program Pencegahan Erosi Gigi Dengan Berkumur Larutan Baking

(1)

TH ESI S

PROGRAM PEN CEGAH AN EROSI GI GI D EN GAN BERKUM UR LARUTAN BAKI N G SOD A 1 % UN TUK M EN URUN KAN KAD AR ASAM SULFAT D I D ALAM RON GGA

M ULUT PAD A KARYAW AN PABRI K ALUM I N I UM SULFAT CUT N URLI ZA

Pr ogr a m Pa sca sa r j a n a Pr ogr a m M a gist e r k e se h a t a n Ke r j a

Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

BAB 1 PEN D AH ULUAN 1 .1 . La t a r Be la k a n g

Pem bangunan Kesehat an bert uj uan m eningkat kan kesadaran, kem auan dan k em am puan hidup sehat bagi set iap orang agar t erw uj ud deraj at k esehat an. Unt uk m encapai t uj uan t ersebut diperlukan peningkat an sum ber daya m anusia, kualit as hidup, peningk at an k esej aht eraan k eluarga dan m asyarak at sert a m em pert inggi k esadaran m asy arak at ak an pent ingny a hidup sehat .

Kesehat an y ang baik adalah m odal ut am a bagi set iap orang, t idak t erkecuali bagi t enaga k erj a. Kesehat an y ang baik j uga ak an m em buat para pek erj a dapat bekerj a lebih kreat if clan karena kesehat an it u m em punyai pengaruh t erhadap hasil k arya seseorang pek erj a, m ak a apabila suat u perusahaan m engharapk an hasil k arya / produksi yang berm ut u t inggi, m aka seharusnyalah perusahaan t ersebut m engusahak an cara- cara unt uk m encipt ak an suat u angk at an k erj a y ang sebaik m ungk in ( Pandiangan, 1996 ) .

Dalam rangk a m elindungi t enaga k erj a t erhadap set iap gangguan k esehat an yang t im bul dari pekerj aan at au lingkungan kerj a sert a unt uk m eningkat kan kesehat an badan, kondisi m ent al ( rohani) dan kem am puan fisik dari t enaga kerj a, m aka pem erint ah I ndonesia t elah m engeluarkan suat u perat uran yait u Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a: PER/ O3/ MEN/ 1982 t ent ang Pelay anan Kesehat an Kerj a ( Silalahi, 1985 ) . Perat uran t ersebut dengan sangat j elas m eny ebut k an bahw a set iap t enaga kerj a berhak m endapat kan pelayanan kesehat an kerj a, dan pim pinan perusahaan w aj ib m em berikan/ m engadak an pelay anan k esehat an k erj a sesuai dengan perkem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi. Kesehat an gigi dan m ulut y ang j uga m erupak an bagian int egral k esehat an secara k eseluruhan dan perihal hidup sehingga perlu dibuday ak an di seluruh lapisan m asyarak at ( Leim ena, 1994 ) .

Sebuah perusahaan y ang bergerak di bidang produk si alum inium sulfat y ang dalam proses produk siny a sebagai bahan dasar adalah asam sulfat ( 98% ) . Karena adak alany a asam sulfat y ang dihasilkan t idak m encapai t ingk at k em urnian y ang diingink an sehingga harus dibuang. Hal ini m erupak an pem borosan disam ping j uga akan m enj adi lim bah yang m encem ari lingkungan oleh karena it u asam sulfat yang m engandung k adar k em urnian k urang dari 98 % dij adik an sebagai bahan bak u dalam pem buat an t aw as.


(2)

Pem buat an Alum inium Sulfat adalah sebagai berik ut : AI + H2SO4 - + Al2S04 ( adonan)

Dikeringkan SO2 uap

+ 02 SO3 + H2O H2SO4

Dipecah SO2 ( debu)

Tepung t aw as

1. Pencam puran bahan alum inium dengan asam sulfat ( 98 % ) m enghasilkan adonan alum inium sulfat ( 16- 18 % ) . Di dalam proses ini akan m enghasilkan at au lepasny a sulfur dioksida k e udara.

2. Adonan alum inium t ersebut diat as kem udian dikeringkan di lant ai. Unt uk pem asaran adonan t ersebut dipecah m enj adi t epung t aw as. Di dalam

proses pem ecahan t ersebut akan t erbebaskan debu yang m engandung sulfur dioksida.

3. Uap dan debu sulfur dioksida di udara y ang t erj adi pada proses pem buat an t epung t aw as t ersebut akan m engalam i oksidasi m enj adi uap sulfur t rioksida y ang dengan uap air ak an m enj adi uap asam sulfat sehingga ruangan t em pat proses pem buat an alum inium sulfat t ersebut akan dipenuhi oleh uap asam suI fat .

Sesuai dengan sifat ny a asam sulfat t erm asuk dalam daft ar asam k eras, berupa racun yang korosif dan m engirit asi, sehingga m enyebabkan rusaknya j aringan bila t erj adi kont ak langsung t erhadap j aringan t ubuh ( Keput usan Ment eri Perindust rian nom or 148/ M/ SK/ 4/ 1985 ( Wardhana, 1995 ) k hususny a pada k esehat an gigi dapat m eny ebabk an t erj adiny a erosi gigi.

Karyaw an y ang sehari- hariny a bek erj a pada pabrik alum inium sulfat m enghirup uap y ang ada dalam ruangan t ersebut berupa sulfur dioksida ( SO2) , sulfur t rioksida ( SO3) , m aupun uap asam sulfat . Karyaw an y ang sehari- hariny a

dalam k eadaan diam secara fisiologis m ulut sedik it t erbuk a at au sew ak t u bercak ap-cak ap sehingga k aryaw an ak an m enghirup uap asam sulfat m elalui m ulut y ang selanj ut nya dapat m enyebabkan gangguan kesehat an yang m engakibat kan uap asam sulfat t ersebut dapat m enem pel k e perm uk aan labial/ bibir dan buk a/ pipi sehingga perm uk aan gigi m enj adi asam y ang dapat m eny ebabk an erosi gigi ( Lussi, 1991 ) .

Berdasarkan hasil penelit ian pendahuluan yang t elah dilakukan oleh Gint ing ( 1999) t erhadap k aryaw an pabrik alum inium sulfat y ang m erupak an lok asi rencana penelit ian t elah dij um pai k eseluruhan k aryaw an m enderit a erosi gigi. Pek erj a pada perusahaan t ersebut j uga t idak disiplin dalam penggunaan alat pelindung diri dan


(3)

kondisi lingkungan m enunj ukkan pH ruangan yang rendah m encapai pH= 3. Dat a dari penelit ian t ersebut diat as m enunj ukkan bahw a pekerj a m engalam i erosi gigi ( 83,05 % ) m esk ipun dalam k eadaan ringan, m ak a perlu dicari suat u program pencegahan erosi.

Erosi gigi adalah hilangny a j aringan k eras gigi y ang disebabk an oleh asam dan buk an oleh bak t eri. ( Lussi, 1991 ) .

Fak t or peny ebab erosi gigi ini adalah asam y ang berasal dari fak t or luar m aupun fak t or dalam . Salah sat u fak t or luar peny ebab erosi gigi adalah uap asam y ang t erdapat di lingk unagn pabrik k im ia m isalny a pada pabrik y ang berhubungan dengan asam sulfat ( Zero, 1996 ) . Erosi gigi ini sifat ny a progresif y ang sem ak in hari sem ak in parah bila dibiark an t erus m enerus.

Penggunaan bak ing soda t elah dik enal secara luas oleh m asy arak at y ait u sebagai obat kum ur unt uk m em bersihkan lendir rongga m ulut , bahan kim ia pem bersih at au bahan dasar pem buat past a gigi ( Sax er, 1997 ) .

Adapun larut an bak ing soda dipak ai sebagai bahan k um ur k arena bak ing soda m erupak an suat u garam y ang t erbent uk dari asam lem ah dan basa k uat . Apabila bak ing soda dilarut k an dalam air ak an t erhidrolisa m enghasilkan basa y ang dapat m enet ralisir asam ( Sv ehla, 1995) . Didalam penelit ian ini k am i m encoba m enggunakan larut an baking soda 1 % sebagai bahan kum ur. Penggunaan baking soda 1 % ini karena dengan m enggunakan larut an baking soda 1 % saj a sudah m am pu m engurangi k adar asam suI fat dalam rongga m ulut . Jik a lebih dari 1 % bak ing soda dapat m enim bulk an irit asi pada m ulut ( Wardhana, 1995 ) . Penelit ian ini belum pernah dilakukan, sehingga penulis t ert arik unt uk m enelit inya. Bert it ik t olak dari uraian diat as, m ak a penelit i m encoba m em buat suat u program pencegahan erosi gigi y ang m urah, sederhana, clan t idak m em berat k an baik pada perusahaan m aupun pekerj a. Pada program pencegahan ini yang digunakan adalah berkum ur larut an bak ing soda 1 % . Sebagai salah sat u upay a unt uk m enet ralisir asam dalam rongga m ulut orang y ang t erpapar asam sulfat digunak an bak ing soda 1 % .

1 .2 . Pe r u m u sa n M a sa la h

Karyaw an y ang bek erj a di pabrik pem buat an alum inium sulfat m em puny ai resiko m engalam i erosi gigi yang dit andai dengan hilangnya lapisan enam el dan dent in secara progresif clan irreversibel. Hal ini sebagai akibat asam sulfat yang m elek at pada perm uk aan gigi dari pek erj a. Dari lat ar belak ang diat as m ak a perum usan m asalah y ang dapat dik em bangk an adalah:

Bagaim ana pengaruh pem berian larut an baking soda ( 1% ) dapat m enurunkan kadar asam sulfat dalam rongga m ulut pekerj a.


(4)

1 .3 . Tu j u a n Pe n e lit ia n

1.3.1 Tuj uan Um um :

Meny usun program pencegahan erosi gigi pada pek erj a pabrik alum inium sulfat di Medan.

1.3.2 Tuj uan Khusus :

1. Unt uk m enget ahui k adar asam sulfat dalam rongga m ulut dengan hany a m em berikan larut an aquabidest .

2. Unt uk m enget ahui k adar asam sulfat dalam rongga m ulut dengan m em berikan larut an bak ing soda ( 1 % ) .

3. Unt uk m enget ahui pengaruh dari berkum ur larut an aquabidest dan berkum ur larut an bak ing soda ( 1% ) dalam m enurunk an k adar asam sulfat dalam rongga m ulut .

4. Menyusun program pencegahan erosi gigi dengan berkum ur- kum ur larut an aquabidest sert a larut an bak ing soda ( 1% ) .

1 .3 . Pe r t a n ya a n Pe n e lit ia n

Berkum ur larut an aquabidest at aupun larut an bak ing soda ( 1 % ) dapat m enurunk an k adar asam sulfat dalam rongga m ulut pada k aryaw an pabrik alum inium sulfat .

1 .4 . M a n fa a t Pe n e lit ia n

Hasil daripada program pem berian bahan k um ur ini dapat sebagai:

1. Mem beri m asukan kepada pihak perusahaan alum inium sulfat m engenai m asalah- m asalah kesehat an kerj a yang ada dit em ui sert a upaya pem ecahannya.

2. Mem beri m asukan kepada pihak perusahaan alum inium sulfat m engenai cara m engendalikan dam pak asam sulfat m elalui program pencegahan.

3. Menam bah w aw asan kepada penulis dalam aplikasi keilm uan.

4. Bahan inform asi dan pengem bangan bagi penelit ian sej enis sert a berkelanj ut an.


(5)

BAB 2

TI N JAUAN PUSTAKA 2 .1 . Er osi gigi

St ruk t ur j aringan gigi t erdiri dari j aringan k eras gigi ( enam el, dent in, sem ent um ) clan j aringan lunak gigi ( pulpa) . Kom ponen enam el t erdiri dari 96% bahan anorganik, sisanya adalah bahan organik dan air. Bahan anorganik pada enam el t erdiri dari kalsium 36,7 % , fosfat 17,4% . Sedangkan dent in m engandung k alsium 25,1% dan fosfat 13,9% ( Sm it h, 1999 ) . Enam el sebagian besar t erdiri dari hidroksi apat it dan sebagian k ecil fluor apat it ( Meurm an, 1996 ) .

Erosi gigi adalah proses dem ineralisasi em ail oleh asam ak ibat proses kelarut an. Proses kelarut an em ail yang t erj adi akibat proses kelarut an garam dalam larut an asam . Pat ogenese t eI j adiny a erosi gigi adalah ak ibat et ching dari asam ( I m feld, 1996) . Pada st adium aw al erosi gigi hany a t eI j adi pada perm uk aan enam el, selanj ut ny a lapisan enam el larut selapis dem i selapis. Erosi gigi t erj adi oleh k arena dem ineralisasi pada pem uk aan dengan penguraian prism a enam el perifer ( Tuom inen, 1992) .

Erosi gigi y ang t erj adi ak ibat indust ri k im ia um um ny a hany a t erj adi pada perm ukaan labial gigi depan di rahang at as m aupun di rahang baw ah. Perm ukaan gigi y ang m engalam i erosi gigi t erj adi pada sepert iga perm uk aan incisal sam pai set engah perm uk aan labial gigi insiciv us. Erosi pada gigi k aninus j arang t erj adi. Tanda pert am a erosi gigi ak ibat uap k im ia adalah berupa adany a et ching pada perm uk aan labio- incisal y ang t am pak sepert i gelas y ang t erasah. Perm uk aan enam el m enj adi licin, m em bulat dan berkilat . Pada proses yang lebih lanj ut , dim ana erosi gigi t elah t erj adi pada dent ing, dent in dapat m engalam i pew arnaan, m eskipun proses erosi di dent in t idak secepat di enam el. Selanj ut ny a dapat m engenai pulpa, selanj ut ny a dapat m eny ebabk an hipersensit if pada gigi t erut am a ak ibat rangsangan dingin. ( Nunn, 1996) .

Klasifikasi erosi gigi :

Cat e ( 1961) m engest im asi t ent ang deraj at erosi gigi:

! Et ching ( Et ) : Perm uk aan enam el gigi berkilat sepert i k aca t anpa kehilangan kont ur gigi

! Deraj at 1 Erosi ( G 1) : Hilang lapisan enam el

! Deraj at 2 Erosi ( G2) : Hilang lapisan enam el diikut i lapisan dent in

! Deraj at 3 Erosi ( G3) : Hilang lapisan enam el, dent in dan sekunder dent in


(6)

Eccles, et al. ( 1982) m engk lasifikasikan fak t or peny ebab erosi berupa fak t or luar dan dalam . Salah sat u fak t or luar peny ebab erosi gigi adalah fak t or lingk ungan indust ri. Fak t or lingk ungan indust ri dapat m eny ebabk an erosi gigi pada gigi depan akibat m enghirup uap asam baik dalam bent uk aerosol at aupun kabut ( fum e) . Mc I nt y re J.M.( 1992) m em bagi peny ebab erosi :

I . Fak t or ekst em al adalah k arena :

1. Diet ( j us buah, buah sit run, k arbonat y ang berbahay a, asam cuk a)

2. Obat - obat an ( asam k lorida, asam ask orbat , asam aset il salisilat , preparat besi)

3. Pekerj aan ( indust ri yang berhubungan dengan asam ) 4. Olahraga ( berenang pada air y ang m engandung k lorit )

I I . Fakt or I nt ernal:

1. Sendaw a dari cairan lam bung

2. Masalah psikologi m isalnya anoreksia, pecandu alkohol yang berat , st res yang berat .

3. Efek sam ping dari obat sit ost at ika ( obat unt uk asm a k ronis, overdosis at au kelebihan obat yang dapat m engirit asi lam bung) .

Penelit ian Pet ersen ( 1961) , pada pek erj a pabrik bat erai didapat i serat us persen m enderit a erosi gigi. Gej alany a dim ana gigi t um pul, pendek dan m udah pecah. Erosi gigi hany a t erkena pada gigi depan oleh k arena fak t or ekst ernal.

Unt uk m engenal lebih j auh proses t erj adiny a erosi gigi perlu dik et ahui sik lus perubahan pH pada perm uk aan gigi. Adany a paparan asam sulfat dalam w ak t u y ang lam a k edalam m ulut ak an m eny ebabk an k adar asam sulfat m enj adi t inggi ak ibat ny a pH ludah m enj adi asam . pH k rit is dari hidroksi apat it 5,2- 5,5 dan pH k rit is pada fluor apat it 4,5 ( Cat e, 1996; Zero, 1996 ) . Gabungan air ludah dengan asam pada pH lebih

kecil dari 4 m enyebabkan air ludah berada di t it ik j enuh sehingga t erj adi pengurangan krist al apat it , baik pada hidroksi apat it m aupun fluor apat it , sehingga m ineral di perm uk aan m enj adi hilang. Keadaan inilah y ang disebut dengan erosi gigi ( Lussi, 1991 )

Pada m odel sik lus pH, pada st adium aw al t erj adi int erak si ant ara ion asam dan grup fosfat y ang t erdapat pada air ludah. Bila k onsent rasi ion Hidrogen sangat k uat ada perubahan pat ologi berupa dem ineralisasi perm uk aan j aringan k eras gigi, pert am a - t am a t erj adi pelarut an k rist al apat it . Luas dan bany ak ny a dest ruk si gig bergant ung pada k ek uat an dari pH y ang rendah, k urangny a k alsium , fosfor.


(7)

Proses dem ineralisasi y ang cepat pada dent in ak an dapat m eny ebabk an hipersensit if pada gigi.

Proses dem ineralisasi enam el pada gigi dapat t erj adi sebagai berik ut :

! Adany a asam k uat ( m isalny a: asam k lorida, asam sit rat , asam fosfat ) m elek at pada perm uk aan gigi, sering bila air ludah berada pada pH ist irahat ( 6,8) ( Mc I nt y re, 1992 ) .

! Adany a asam - asam m engat asi k ek uat an buffer ion HPO4 air ludah dan buffer plak y ang t ipis y ang dij um pai pada beberapa k asus, sebelum ion HCO3 dapat disediak an oleh st im ulasi saliva ( Mc I nt y re, 1992 ) .

Secara um um buk an hany a pH saj a peny ebab erosi gigi t et api j uga bergant ung pada t it er asam , j um lah t it rat able asam ( buffer capacit y ) dan k em ungk inan fak t or k elasi ( I m feld, 1996 ) , k om posisi fluorida dan fosfat pada enam el gigi. Disam ping it u j uga produk higiene m ulut j uga m em puny ai pot ensi sebagai peny ebab erosi gigi ( Zero, 1996) . Meskipun asam sebagai peny ebab erosi gigi, bany ak m ek anism e lain di rongga m ulut y ang dapat m encegah t erj adiny a erosi gigi ( t ingk at aw al) ant ara lain adalah air ludah. Adany a air ludah secara perlahan m enet ralisasi asam dengan m engurangi at au m encegah sehingga m enghalangi t erj adinya dekalsifikasi level kalsium dan fosfat m engurangi at au m encegah sehingga m enghalangi t erj adinya dekalsifikasi level kalsium dan fosfat di dalam air ludah adalah sangat j enuh dan berpengaruh t erhadap hidroksi apat it pada pH rongga m ulut norm al ( Lussi, 1996 ) .

2 .2 . Pe r a n ba k in g soda da la m m e n e t r a lisir k a da r a sa m su lfa t da la m r on gga m u lu t .

Bak ing soda m erupak an suat u garam y ang t erbent uk dari asam lem ah dan basa kuat . Garam yang berasal dari asam lem ah dan basa kuat ini bila dilarut kan dalam air ak an t erhidrolisa m enghasilkan larut an y ang bersifat basa y ang dapat m enet ralisir k adar asam asam sulfat dalam rongga m ulut ( Sv ehla, 1995 ) .

2 .3 . Pe n ga r u h pa br ik Alu m in iu m su lfa t t e r h a da p t e r j a din ya e r osi gigi.

Pada proses pem buat an alum inium sulfat ( 16- 18 % ) sebagai bahan dasarny a adalah asam sulfat ( < 98 % ) y ang dapat m engak ibat k an erosi gigi pada k aryaw an. Alum inium sulfat ( t aw as ) j uga dikenal dengan nam a alum digunakan unt uk pem urnian air.

Pada proses pem buat an alum inium sulfat ( 16- 18 % ) , sebagai bahan dasar adalah asam sulfat ( < 98 % ) dan alum inium ( Al ) m enghasilkan alum inium sulfat [ Al2( SO4)3.6H20] . Karyaw an y ang bek erj a pada pem buat an dan pem ecahan Alum inium sulfat t ersebut sehari- harinya m enghirup sulfur dioksida ( S02) yang dihasilkan pada proses pem buat an alum inium sulfat t ersebut . Uap sulfur dioksida ( SO2) y ang dihasilkan ak an m engalam i oksidasi oleh udara m enj adi sulfur t riok sida ( SO3) y ang dengan uap air bereak si m enj adi uap asam sulfat . Hal inilah y ang m eny ebabk an t erj adiny a erosi gigi. ( Lussi, 1996 )


(8)

Rum us k im iany a sebagai berik ut :

2Al + 6 H2SO4 2 AL + 3 S04 + 3 S02 + 6 H2O SO2 + O2 S03

SO3 + H2O H2S04

( Sv ehla, 1995 )

2 .4 . Pr ogr a m Pe n ce ga h a n Er osi gigi

Tuj uan dari program pencegahan erosi gigi adalah unt uk m encegah pek erj a t erhadap erosi gigi ak ibat k easam an dalam rongga m ulut y ait u berupa suat u rencana perlindungan pada pek erj a y ang bek erj a pada lingk ungan asam . Secara um um sudah harus dipik irkan program pencegahan erosi gigi bila dalam suat u lingk ungan asam pek erj a m engeluh sebagai berik ut :

1. Mulut t erasa asam 2. Gigi t erasa ngilu

3. Lingk ungan berbau asam sulfat

Unt uk m endapat k an hasil produk t iv it as dan k ualit as produk y ang t inggi, m ak a suat u perusahaan y ang ada hubunganny a dengan asam sulfat haruslah m em ik irkan suat u program pencegahan erosi gigi y ang efekt if.

Keunt ungan bagi pek erj a ialah dapat m em elihara k esehat an giginy a sehingga t idak m engganggu w ak t u k erj any a. Program pencegahan erosi gigi t idak hany a m endet eksi t erj adiny a erosi gigi secara dini ak ibat k easam an m ulut nam un j ugai m encegah t erj adinya gangguan saluran pencem aan ( Gilleland, 1986 ) .

Secara um um em pat m et ode y ang dibicarak an pada lit erat ur unt uk m engont rol erosi yait u :

1. Berkum ur m ulut dengan larut an ant asid at au m engk onsum si t ablet ant asid sesegera m ungkin set elah episode erosi t erj adi, m isal set elah t erasa asam at au set elah m unt ah.

2. Berkum ur dengan fluoride net ral sesegera m ungkin set elah m endapat paparan asam .

3. Kom binasi dari k eduany a. Hal t ersebut dipercay a bahw a berkum ur fluoride net ral dilak uk an pert am a k em udian diikut i dengan berkum ur ant asid. Hal ini dapat m eny ebabk an fluoride berint erporasi lebih dalam pada perm uk aan lunak gigi, unt uk m em ulai proses rem ineralisasi.


(9)

4. Dianj urkan j uga k epada pek erj a unt uk m eny ikat gigi dengan sik at gigi y ang lem but dengan arah v ert ikal dan dapat j uga dengan past a gigi y ang m engandung baking soda.

Didalam penelit ian ini penelit i m encoba m em buat program pencegahan erosi gigi dengan bak ing soda 1 % dengan t uj uan unt uk m enet ralk an k adar asam dalam rongga m ulut .

Dengan dem ik ian program erosi gigi y ang baik sej alan dengan k esehat an dan produk t iv it as produk . Program pencegahan erosi gigi adalah :

1 . M e n u r u n k a n k a da r a sa m su lfa t de n ga n be r k u m u r la r u t a n ba k in g soda

Sebelum berkum ur dengan larut an bak ing soda pek erj a k it a berik an penyuluhan bahw a selam a bekerj a j angan berkum ur- kum ur denga air, j uga pekerj a t idak boleh m em akan m akanan yang asam .

Kum ur- k um ur dengan larut an bak ing soda ( 1% ) adalah t indak an pert am a unt uk lingk ungan asam dalam rongga m ulut y ang dapat m enet ralk an k easam an pada rongga m ulut ( Schuurs, 1992) . Meskipun belum ada uj i klinis m engenai efek sam ping bak ing soda sebagai bahan k um ur, nam un bak ing soda ( 1% ) sudah dipak ai secara luas unt uk m enam bah k eny am anan m ulut pada m ulut k ering ( x erost om ia) , m engurangi k easam an plak dan unt uk m encegah gingivit is ( Beisw anger, 1997) . Efek sam ping bak ing soda ( 1% ) y ang ny at a dapat t im bul hany a apabila bahan k um ur bak ing soda t ert elan dalam j um lah besar sehingga dapat m eny ebabk an rupt ur lam bung, deplesi besi dan asam folat , dan efek sist em ik lainny a ( O'Neil, 1986) . Bahan k um ur larut an bak ing soda ( 1% ) j uga harus disediak an oleh pihak perusahaan t anpa adany a pungut an biay a.

2 . Pe n y u lu h a n

a. Pada Peker j a.

Sangat pent ing unt uk m enum buhkan part isipasi akt if dalam m elaksanaka program pencegahan erosi gigi sehingga pek erj a m engert i pengaruh dari k easam an pada pabrik y ang m enggunak an asam sulfat .

Topik dari kom ponen penyuluhan adalah : 1. Proses produksi dari asam suI fat

2. Perat uran perundang- undangan dalam k et enagak erj aan 3. Manfaat kum ur- kum ur larut an baking soda ( 1% ) 4. Penggunaan m asker m ulut


(10)

b. Pada Perusahaan

Penyuluhan sangat pent ing dalam m enum buhkan part isipasi akt if pihak perusahaan. Pada program pencegahan erosi gigi agar pihak perusahaan ikut m em ik irkan k esehat an gigi dari pek erj any a.

Topik dari kom ponen penyuluhan : 1. Proses produk si dari asam sulfat

2. Perat uran perundang- undangan dalam k eselam at an k erj a 3. Manfaat kum ur - kum ur larut an baking soda ( 1 % )

4. Perluny a program pencegahan erosi gigi

3 . M a sk e r M u lu t

Mask er m ulut adalah pert ahanan pert am a pada lingk ungan asam , alat pelindung t erj adiny a erosi gigi, dapat m enghindari t erj adiny a erosi gigi secara signifikan bila penggunaannnya dipakai dengan sem purna. Selam a bekerj a pekerj a harus t et ap m elindungi m ulut ny a dengan m asker. Masker m ulut harus disediak an oleh pihak perusahaan dan dapat digant i bila diperluk an. Penggunaan m asker m ulut adalah w aj ib. Masker m ulut yang digunakan harus m em enuhi syarat kesehat an dan k eselam at an k erj a, y ait u t erdapat peny ekat efekt if ant ara w aj ah dengan m asker dan t idak ada bocor sert a bersih dan t ersedia cuk up unt uk sat u orang pek erj a sat u ( t idak bergant i- gant ian dalam penggunaanny a) ( I LO, 1989 ) .

Masker m ulut y ang digunak an sebaikny a t ipe N9500 C Part iculat e Respirat or m erek MSA Auer k arena dapat m enangk ap lebih dari 95 % uap dan part ikel aerosol lainnya. Keunggulan lainnya m asker m ulut t ipe ini nyam an dan m udah m em akainya sert a t idak m eny ebabk an irit asi.

Pada program pencegahan erosi gigi ini y ang dibuk t ikan adalah k eam puhan ant ara berkum ur dengan larut an aquabidest dan larut an bak ing soda ( 1% ) y ang dikum urkan pada pekerj a. Keberhasilan hasil penelit ian ini akan m enj adi kom ponen dalam peny usunan program pencegahan erosi gigi pada k aryaw an pabrik alum inium sulfat .


(11)

BAB 3

M ETOD E PEN ELI TI AN 3 .1 . Te m pa t da n W a k t u

3 .1 .1 . Te m pa t

Penelit ian dilakukan pada pabrik alum inium sulfat di Kecam at an Medan Sunggal

3 .1 .2 . W a k t u

Penelit ian dilakukan dengan m elakukan penelusuran pust aka, survey aw al, m em persiapkan proposal penelit ian, pra penelit ian, kolokium dan dilanj ut kan dengan pelaksanaan penelit ian sam pai penyusunan laporan akhir. Penelit ian t elah dilaksanakan selam a em pat bulan, m ulai bulan Juli sam pai Novem ber t ahun 2001.

3 .2 . Popu la si da n Sa m pe l

Populasi penelit ian adalah seluruh pek erj a pada pabrik pem buat an Alum inium Sulfat . Jum lah responden adalah 18 orang y ang t erbagi at as t iga shift :

shift I bek erj a j am 7.00 WI B - 15.00 WI B ( 6 orang) shift I I bek erj a j am 15.00WI B - 22.00 WI B ( 6 orang) shift I I I bekerj a j am 22.00 WI B - 7.00 WI B ( 6 orang)

Kadar Asam Sulfat diam bil dari air k um ur- k um ur pada m asing- m asing responden. m erupakan air kum ur yang diperoleh dari m asing- m asing responden m erupakan dat a prim er y ang dilengk api oleh dat a k uisioner oleh m asing- m asing responden.

3 .3 . Pr ose du r k e r j a

I . Pe n ga m bila n Sa m pe l :

Sam pel diperoleh dengan berkum ur larut an aquabidest , air k um ur bak ing soda y ang diperoleh dari m asing- m asing responden dan dari m asing- m asing shift kerj a.

1. Shift I bek erj a j am 7.00 WI B - 15.00 WI B ( 6 orang) :

a. Pada hari pert am a sebelum responden rnasuk ke ruangan kerj a ( sebelum puk ul 7.00 WI B) dilak uk an berkum ur dengan larut an aquabidest ( pH= 6,5) sebanyak 50 cc selam a lebih kurang 1 m enit . Selanj ut nya air kum ur dit arnpung dalam w adah plast ik beruk uran 100 cc k ernudian dim asuk k an k edalarn t erm os es.

b. Sesudah pukul 15.00 WI B pada kelom pok yang sar na dilakukan kem bali k um ur- k um ur dengan aquabidest ( pH= 6,5) sebany ak 50 cc selam a lebih


(12)

kurang 1 m enit . Selanj ut nya air kurnur dit arnpung dalam w adah plast ik beruk urang 100 cc k em udian dirnasuk k an k edalam t erm os es.

c. Pada hari k edua sebelum responden m asuk k e ruang k erj a ( sebelum puk ul 7.00 WI B) j uga dilak uk an k um ur- k um ur dengan larut an aquabidest ( pH = 6,5) sebanyak 50 cc selam a lebih kurang 1 m enit . Selanj ut nya air kum ur dit am pung dalam w adah plast ik beruk uran 100 cc k em udian dim asuk k an dalam t erm os es. Pada puk ul 15.00 WI B dilak uk an k um ur- k um ur dengan larut an bak ing soda ( 1% ) k em udian larut an bak ing soda dit am pung dalarn w adah plast ik selanj ut ny a pek erj a berkum ur lagi dengan aquabides y ang k em udian dit am pung dalam w adah plast ik beruk uran 100 cc dan dim asuk k an k edalam t erm os es

2. Shift I I bek erj a j am 15.00 WI B - 22.00 WI B ( 6 orang) prosedur sam a dengan kelom pok I

3. Shift I I I bekerj a j am 22.00 WI B- 7.00 WI B ( 6 orang) prosedur kerj a sam a de- ngan kelom pok I dan I I

ll. An a lisa Sa m pe l Air k u m u r di La bor a t or iu m

Penguk uran k adar asam sulfat pada sam pel air k um ur dilak uk an di laborat orium Penelit ian Kim ia FMI PA USU dengan m enggunakan alat Spekt rofot om et er m erek Mit onroy, Spect ronic 1201.

1. Pereaksi dan pem buat annya :

Perak si y ang digunak an adalah larut an buffer A, Jarut an buffer B dan larut an induk sulfat .

- Larut an Buffer A

Sebany ak 30 g m agnesium k lorida 6 hidrat , 5 g nat rium aset at 3 hidrat , 1 g k alium nit rat , 20 m l asam aset at glasial dilarut k an dengan 500 m l air suling k em udian diencerkan hingga volum e 1 lit er ( unt uk kadar sulfat 10- 40 m g/ 1) .

- Larut an Buffer B

Sebany ak 30 g m agnesium k lorida 6 hidrat , 5 g nat rium aset at 3 hidrat , 1 g k alium nit rat , 20 m l asam aset at glasial, 0, 111g nat rium sulfat anhidrat ( Unt uk k adar sulfat 1- 1- m g/ l) .

- Larut an induk sulfat

Sebany ak 2g k rist al nat rium sulfat anhidrat dim asuk k an k edalam caw an porselin, dipanaskan dalam oven pada suhu 1050 C selam a 4 j am , kem udian didinginkan. Sebany ak 0,1479 k rist al nat rium sulfat anhidrat ini dilarut k an dalam air suling dalam labu t akar 1 lit er.


(13)

2. Penguk uran k adar asam suilfat pada sam pel air k um ur.

- m asuk k an 50 m l sam pel air dalam t abu t ak ar 100 m l

- k em udian t am bahk an 20 m l Buffer A dan aduk , encerkan hingga garis t anda - pindahk an larut an dalam erlenm ay er 250 m l y ang dilet ak k an di at as m agnet

st ier

- t am bahk an 0,3 g barium k lorida dan aduk dengan k ecepat an k onst an selam a

k ir a- kira 1 m enit

- Uk ur t ransm it ansi dari suspensi barium sulfat y ang t erbent uk pada 420 nm

dengan Spekt rofot om et er.

- Uj i blank o t erhadap larut an sam pel dan larut an buffer ( t anpa penam bahan

barium k lorida) .

Hal yang sam a j uga dilakukan pada sam pel - sam pel yang lain.

3 .4 . Ra n ca n ga n Pe n e lit ia n

Rancangan penelit ian yang digunakan adalah eksperim ent al j enis One- Group

Pre 1est dan Post Test Design dengan m enggunak an t est larut an aquabidest dan


(14)

(15)

3 .6 . D e fin isi Ope r a sion a l

a. Program pencegahan erosi gigi m erupakan suat u upaya unt uk m encegah t erj adiny a proses erosi gigi y ang berkelanj ut an dengan cara k um ur- k um ur larut an baking soda yang diharapkan t erj adinya penurunan kadar asam suli fat dalam m ulut pek erj a diikut i peny uluhan dan pem ak aian m asker m ulut . b. Erosi gigi m erupak an proses k elarut an em ail oleh asam buk an oleh bak t eri

pada pek erj a di pabrik alum inium sulfat .

c. pH m ulut m erupak an t ingk at k easam an dalam rongga m ulut dengan nilai 1-14 yang diukur dengan pH- m et er.

d. larut an aquabidest y ang digunak an adalah air m urni dari proses peny ulingan y ang diberik an k epada pek erj a sebany ak 50 cc unt uk dik um ur- k um ur .

e. Larut an Baking soda 1 % yang digunakan m erupakan sediaan sodium bik arbonat ( NaHCO3) 10 gr yang dilarut kan dalam 1 lit er air suling dan diberik an pada pek erj a unt uk dik um ur- k um ur sebany ak 50 cc.

f. Kadar larut an aquabidest dan baking soda ( 1% ) diuj i kem am puannya unt uk penurunan kadar asam sulfat dalam rongga m ulut pekerj a sert a unt uk m enaik k an pH m ulut para pek erj a.

g. Uj i penguk uran k adar asam sulfat dengan larut an aquabidest sert a larut an bak ing soda dilak uk an dengan alat Spekt rofot om et er.

3 .7 . V a r ia be l ya n g dia m a t i

Variabel penelit ian t erdiri dari :

a. Variabel bebas y ait u pem berian aquabidest dan larut an bak ing soda. b. Variabel t erik at y ait u k adar asam sulfat dan pH rongga m ulut

3.8. M e t ode da n ca r a a n a lisa da t a

Dat a dianalisa dengan m enggunak an uj i t berpasangan clan uj i Anova berdasark an t araf signifikansi 5 % . Adapun m et ode y ang digunak an dalam m enganalisa dat a adalah dengan cara m em bandingk an hasil dari air k um ur larut an aquabidest dengan air k um ur bak ing soda ( 1 % ) pada m asing - m asing pek erj a berdasark an shift k erj a y ang berbeda. Variabel y ang dianalisa adalah: perbedaan k adar asam sulf'at dalam rongga m ulut sebelum dan sesudah k erj a.


(16)

Rum us yang digunakan adalah:

Uj i t ant ara k elom pok I dan I I ( uj i t berpasangan )

d t = - - - SB/ n

d i

D im a n a d = - - -

n d i = sim pa n ga n SB = sim pa n ga n ba k u

n d i - ( d i) n = ba n ya k pe n ga m a t a n - - -


(17)

BAB 4

H ASI L KARYA AKH I R D AN PEM BAH ASAN

Dat a orient asi :

Dalam m enet apk an program pencegahan erosi gigi dilak uk an percobaan pendahuluan t erhadap:

1. Obat kum ur 2. Garam dapur 3. Garam oralit 4. Baking soda

ad. 1. Percobaan t erhadap obat k um ur

Dengan m enggunakan pH m et er dilakukan pengukuran t erhadap lim a j enis obat kum ur yang t er nyat a hasilnya pH ber kisar 5 - 5,5.

ad. 2. Percobaan t erhadap garam dapur

Sepuluh gram garam dapur y ang dilarut k an dengan sat u lit er aquabidest m ak a diperoleh NaCl 1 % y ang dengan pH m et er m erek Hanna diperoleh pH berkisar 5,5. Mak a diam bil k esim pulan bahw a larut an garam dapur t idak dapat m enet ralisir asam k arena pH- ny a rendah.

ad.3 Percobaan t erhadap garam oralit

Dengan m enggunakan garam oralit sat u bungkus yang dicam pur dengan aquabides sat u gelas k em udian diperik sa pH- ny a dengan m enggunak an pH m et er j uga diperoleh hasil pH- ny a 5,5. Terny at a garam oralit m engandung asam sit rit m ak a

diam bil k esim pulan bahw a garam oralit m em puny ai pH lebih rendah dan t idak dapat m enet ralk an asam .

ad. 4. Percobaan dengan bak ing soda

Sepuluh gram sodium bik arbonat y ang dilarut k an dalam sat u lit er air suling y ang m erupak an bak ing soda 1 % k em udian diuk ur pH- ny a dengan pH m et er t erny at a pH- ny a 6,7 ham pir m endekat i pH norm al. Tem y at a bak ing soda lebih m am pu m enet ralk an k adar asam sulfat di dalam rongga m ulut daripada obat k um ur, garam dapur dan garam oralit , sehingga larut an bak ing soda ak an diuj i selanj ut ny a.

4 .1 . H a sil Pe n gu k u r a n

Hasil uj i st at ist ik yang dilakukan pada penelit ian dengan m enggunakan t ingk at signifikansi 5 % diperoleh basil uj i st at ist ik t erhadap k adar asam sulfat pagi,


(18)

Pada t abel. 4.1. diat as dapat dilihat ada perbedaan ant ara kadar asam sulfat dalam air k um ur aquabidest sebelum bek erj a dan sesudah bek erj a dengan berkum ur aquabidest pada hari pert am a dim ana hasil penguk uran rerat a pada pagi hari sebelum bek erj a berkum ur aquabidest ( 0,00100) , SD = 0,0000 dan set elah bek erj a berkum ur dengan larut an aquabidest ( 0,44100) , SD = 0,29292. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,00] 4 berart i ada perbedaan berm akna diant ara kedua kelom pok t ersebut .

Dem ik ian j uga hasil penguk uran rerat a pada siang hari sebelum bek erj a berkum ur dengan larut an aquabidest ( 0,001720) , SD = 0,1808 k em udian set elah bek erj a berkum ur dengan larut an aquabidest ( 0,05133) , SD = 0,0327. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,0000 berart i ada perbedaan yang berm akna dari kedua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada m alam hari sebelum bek erj a berkum ur dengan larut an aquabidest ( 0,01050) , SD = 0,01218 clan sesudah bek erj a berkum ur dengan larut an aquabidest ( 0,77167) , SD = 0,00931. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,0000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < I . 0,05. Berdasark an nilai rat a- rat any a t erlihat bahw a t erj adi peningk at an k adar asam sulfat set elah bek erj a.


(19)

Tabel 4.2 m enunj ukkan hasil pengukuran kadar asam sulfat sebelum dan sesudah bek erj a pada hari k edua. Penguk uran dilak uk an pada w ak t u pagi, siang dan m alam hari sebelum bek erj a dengan aquabidest , set elah bek erj a dengan bak ing soda ( % ) , k em udian dengan aquabidest .

Hasil penguk uran rerat a pada pagi hari, sebelum bek erj a berkum ur aquabidest ( 0,00100) , dim ana SD = 0,0000 set elah bek erj a berkum ur bak ing soda ( 0,01050) , SD = 0,0041 k em udian aquabidest ( 0,00100) , SD = 0,0000. Hasil uj i Anova m enunj ukkan p = : 0,022, berart i ada perbedaan yang berm akna diant ara k et iga k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada siang hari sebelum bek erj a berkum ur aquabidest ( 0,01.050) , SD = 0,00141 set elah bek erj a berkum ur bak ing sofa ( 0,01370) , SD = 0,00981. k em udian aquabidest ( 0,00100) , SD = 0,0000. Hasil uj i Anova m enunj ukkan p = 0,046, berart i ada perbedaan yang berm akna diant ara k et iga k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Dem ik ian j uga hasil penguk uran rerat a pada m alam hari sebelum bek erj a berkum ur aquabidest ( 0,0733) , SO = 0,0981 set elah bek erj a berkum ur bak ing soda ( 0,03500) , SD = 0,00548 k em udian aquabidest ( 0,00100) , SD = 0,0000. Hasil uj i Anova m enunj ukkan p = 0,000, berart i ada perbedaan yang berm akna diant ara k et iga k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.


(20)

Tabel 4.3. m enunj ukkan hasil pengukuran kadar asam sulfat hari pert am a set elah bekerj a yang berkum ur aquabidest dan set elah bekerj a hari kedua berkum ur nat rium bik arbonat . Penguk uran dilak uk an pada w ak t u pagi, siang dan m alam hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest pada hari pert am a clan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur nat rium bik arbonat . Hasil penguk uran rerat a pada pagi hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 0,44] 00) , SO = 0,29292 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pact a hari k edua berkum ur bak ing soda 1% ( 0,01050) , SO = 0,01041. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,016, berart i ada perbedaan yang berm akna diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pact a siang hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 0,51333) , SD = 0,00327 pact a hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur bak ing soda 1% ( 0,01370) , SD = 0,00981. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,0000, berart i ada perbedaan yang berm akna diant ara kedua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil pengukuran rerat a pact a m alam hari set elah bekerj a berkum ur aquabidest ( 0,77167) , SD = 0,00931 pact a hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur bak ing soda 1% ( 0,01350) , SD = 0,00548. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,0000 berart i ada perbedaan yang berm akna diant ara kedua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Dari penguk uran pagi, siang dan m alam set elah bek erj a berkum ur Aquabidest pada hari pert am a dengan set elah bek erj a berkum ur bak ing soda ( 1% ) m ak a t erj adi penurunan kadar asam sulfat set elah pem berian larut an baking soda ( 1% ) .


(21)

Tabel 4.4. m enunj ukkan hasil pengukuran kadar asam sulfat hari pert am a set elah bekerj a yang berkum ur aquabidest dan set elah bekerj a hari kedua berkum ur aquabidest . Penguk uran dilak uk an pada w ak t u pagi, siang clan m alam hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest pada hari pert am a dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur aquabidest . Hasil penguk uran rerat a pada pagi hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 0,44100) , SD = 0,29292 pada hari pert am a, clan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur aquabidest ( 0,44100) , SD = 0,0000. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,014 berart i ada perbedaan yang berm akna diant ara kedua k elom pok t ersebut dim ana P < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada siang hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest 0,51333) , SD = 0,0327 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur aquabidest ( 0,00100) . SD = 0,0000. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05

Hasil penguk uran rerat a pada m alam hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest 67) , SD = 0,00931 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari kedua berkum ur aquabidest ( 0,00100) , 0,0000. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.


(22)

Dat a penelit ian pada t abel 4.5 m enj elask an bahw a um ur dan m asa k erj a k aryaw an y ang m enj adi subj ek penelit ian t idak berbeda berdasark an perbedaan shift kerj a ( pagi, siang dan m alam ) , hal ini dij elaskan oleh nilai Probabilt as st at ist ik uj i lebih besar dari nilai a yang dit ent ukan. ( Prob. > 0,05) .


(23)

Pada t abel 4.6. di at as, dapat dilihat ada perbedaan pH m ulut sebelum dan sesudah kerj a dengan perlakuan yang berkum urkan Aquabidest ( Prob. < 0,05) . Perbedaan pH m ulut ini j uga t erj adi pada k aryaw an y ang bek erj a pagi, siang at aupun m alam . Berdasark an nilai rat a- rat any a, t erlihat bahw a t erj adi penurunan pH m ulut set elah bek erj a pada hari pert am a baik pada pagi, siang t erut am a pada m alam hari.


(24)

Tabel 4.7 m enunj ukkan basil pengukuran pH m ulut sebelum dan sesudah bek erj a pada hari k edua. Penguk uran dilak uk an pada w ak t u pagi, siang dan m alam hari sebelum bek erj a dengan aquabidest , set elah bek erj a berkum ur dengan larut an bak ing soda ( 1% ) , k em udian berkum ur dengan larut an aquabidest .

Hasil penguk uran rerat a pact a pagi hari, sebelum bek erj a berkum ur aquabidest ( 5,050) , SD = 0,164 set elah bek erj a berkum ur bak ing soda ( 5,683) , SD = 0,325 kem udian aquabidest ( 6,833) , SD = 0,082. Hasil uj i Anova m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada siang hari sebelum .bekerj a berkum ur aquabidest ( 5,633) , SD = 0,188 set elah bek erj a berkum ur bak ing soda ( 6,) 833) SD = 0,117 kem udian aquabidest ( 6,850) , SD = 0,006. Hasil uj i Anoya m enunj ukkan p = 0,000berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k et iga k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05

Dem ik ian j uga hasil penguk uran rerat a pada m alam hari sebelum bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,783) , SD = 0.117 set elah bek erj a berkum ur bak ing soda ( 1% ) ( 5,067) , SD = 0,121 k em udian aquabidest ( 6,100) , SD = 0,089. Hasil uj i Anoya m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan yang berm akna diant ara k et iga k elom pok t ersebut , dim ana p < 0,05, hasil penguk uran sebelum clan sesudah bek erj a pada pada hari k edua baik pada pagi, siang dan m alam hari t erj adi k enaikan pH m ulut set elah pem berian bak ing soda ( 1% ) .


(25)

Tabel 4.8. m enunj ukkan hasil pH m ulut hari pert am a set elah bekerj a yang berkum ur aquabidest dan set elah bek erj a hari k edua berkum ur bak ing soda ( ] % ) . Penguk uran dilak uk an pada w ak t u pagi, siang dan m alam hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest pada hari pert am a dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur bak ing soda ( 1 % ) . Hasil penguk uran rerat a pada pagi hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,667) , SD = 0,] 63 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur bak ing soda ( 5,683) , SO = 0,325. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,0000 berart i ada perbedaan yang berm akna diant ara kedua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada siang hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 5,117) , SD = 0,147 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur baking soda ( 6,183) , SD = 0,117. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,0000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada m alam hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,433) , SD = 0,157 pada hari pert am a, clan set elah bek erj a pada hari kedua berkum ur baking soda ( 5,067) , SD = 0,121. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Dari penguk uran pagi, siang dan m alam pada hari k edua set elah berkum ur bak ing soda ( 1% ) t erj adi k enaikan pH m ulut .


(26)

Tabel 4.9. rnenunj ukkan hasil pH m ulut hari pert am a set elah bekerj a yang berkurnur aquabidest dan set elah bek erj a hari k edua berkum ur aquabidesi Penguk uran dilak uk an pada w ak t u pagi, siang clan m alam hari set elah bek erj a berkurnur aquabidest pada hari pert am a clan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur aquabidest .

Hasil penguk uran rerat a pada pagi hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,667) , SD = 0,163 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkurnur aquabidest ( 6,833) , SD = 0,082. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,0000 berart i ada perbedaan y ang berrnak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada siang hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 5,117) , SD = 0,147 pada hari pert am a, clan set elah bek erj a pada hari k edua berkurnur aquabidest ( 6,850) , SD = 0,0055. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elornpok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada m alam hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,433) , SD = 0,137 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari kedua berkum ur aquabidest ( 6,100) , SD = 0,089. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dirnana p < 0,05.


(27)

Hasil penguk uran rerat a pada pagi hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,667) , SD = 0,163 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur aquabidest ( 6,833) , SD = 0,082. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,0000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada siang hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 5,117) , SD= 0,147 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur aquabidest ( 6,850) , SD = 0,0055. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada m alam hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,433) , SO = 0,137 pada hari pert am a, clan set elah bek erj a pada hari kedua berkum ur aquabidest ( 6,100) , SO = 0,089. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

4 .2 . PEM BAH ASAN

Dar i hasil uj i air kum ur yang dilakukan pada peker j a sebelum m em asuki ker j a pagi, siang dan m alam hari pada hari pert am a m enunj ukkan kadar asam sulfat dalam rongga m ulut berkisar x = 0,0010 - 0,1720. Hal ini m enunj ukkan bahw a sudah ada k adar asam sulfat dalam m ulut , dan set elah perhit ungan sesudah bek erj a baik pada siang dan m alam m enunj ukkan kenaikan asam sulfat dari x = 0,4410 - 0,77167 yang m enunj ukkan adanya signifikan sebesar 5% . Kadar asam sulfat lebih t inggi pada m alam hari hal ini lebih cenderung disebabk an oleh fak t or adany a k elem baban udara karena pada m alam hari pabrik m engeluarkan sisa asam ciri hasil produksi y ang berlangsung ( Wardana, 1995 ) . Hal ini dapat dilihat pada t abel 4.1

Unt uk m enguj i apak ah ada efek dari bak ing soda t erhadap penurunan k adar asam sulfat dalam rongga m ulut dilak uk an pengam bilan sam pel air k um ur dari pek erj a pada hari k edua dengan larut an bak ing soda 1 % . Secara st at ist ik m enuj ukkan bahw a t erj adi penurunan kadar asam sulfat pada sam pel air kum ur pek erj a baik pagi, siang m aupun m alam . x = 0,01050 - 0,3500. Selanj ut ny a pada pek erj a berkum ur dengan larut an aquabidest baik pada pagi, siang m aupun m alam pada hari k edua dengan hasil x = 0,00100 - 0,01050 y ang m enuj uk k an penurunan. Dari hasil uj i Anoya m enunj ukkan p = 0,000 - 0,046. Hal ini m enuj ukkan ada pengaruh yang berm akna pem berian baking soda ( 1% ) yang dilanj ut kan pem berian aquabidest . Diant ara larut an aquabidest clan larut an bak ing soda 1 % ini y ang paling efekt if adalah larut an bak ing soda ( 1% ) ( t abel 4.2) .

Penguj ian selanj ut nya adalah pada sam pel air kum ur yang diam bil dari pek erj a y ang set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( hari pert am a) baik pada pagi, siang at au rnalam dengan hasil x = 0,44100 - 0,77167) , k em udian set elah bek erj a berkum ur dengan larut an baking soda ( 1% ) m enuj ukkan penurunan kadar asam sulfat dalam rongga m ulut berkisar x = 0,0350 - 0,01370 baik pada pek erj a pagi, siang at aupun m alam ( t abeI 4.3) .

Hasil penguj ian sam pel air k um ur y ang pada pek erj a set elah pek erj a berkum ur aquabidest hari pert am a baik pagi, siang at aupun m alam dalam j um lah berkisar x c = 0,44100 - 0,77167, k em udian set elah bek erj a berkum ur lagi dengan


(28)

j um lah berkisar XC = 0,0010. Hal ini m enuj uk k an penurunan k adar asam sulfat karena sebelum nya sudah berkum ur dengan larut an baking soda ( 1 % ) .

Pem berian aquabidest set elah berkum ur dengan larut an baking soda ( 1% ) dim ak sudk an agar perasaan t idak enak at au k esat didalam m ulut set elah berkum ur dengan larut an bak ing soda ( 1% ) dapat dihilangk an. Kegunaan dari berkum ur aquabidest set elah berkum ur larut an baking soda unt uk m elihat apakah set elah berkum ur larut an aquabidest asam sulfat hilang sam a sekali. Ternyat a set elah berkum ur larut an aquabidest , asam sulfat m asih ada di dalam rongga m ulut .

Penelit ian Parnadj i, R dan Soeprapt o ( 2001) j uga m enem uk an bahw a hasil uj i LSD disim pulk an bahw a k onsent rasi 5 % larut an bak ing soda m erupak an y ang paling efekt if m enurunkan j um lah candida albicans pada lem peng Resin Acrylic. lni dapat dilihat pada t abel 4.4.

Pada t abel 4.5 m enj elask an gam baran um ur dan m asa k erj a k aryaw an y ang t idak berbeda berdasark an perbedaan shift k erj a baik pada pek erj a pagi, siang dan m alam . I ni dij elaskan dim ana p > 0,05 sehingga t idak ada hubungan ant ara um ur dan m asa k erj a dengan k adar asam sulfat dalam rongga m ulut .

Menurut Schuurs ( 1992) bahw a pada erosi gigi diperkirakan adanya asidosis set em pat didalam j aringan periodont al, t et api uk uran asam cairan k revikular m enunj ukan pH adalah norm al 6,9 oleh radang nilai ini dapat m enj adi 8,5 j adi k ebalikan oleh asam t ent ang sebabny a y ang benar m asih dalam penelit ian.

Kem udian dilak uk an penguk uran pH m ulut dengan pH m et er dim ana dari hasil sam pel air k um ur y ang diam bil dari pek erj a sebelum m em asuk i k erj a pagi, siang dan m alam hari pada hari pert am a m enuj uk k an pH dalam rongga m ulut berkisar x = 5,783 - 6,183 dan set elah bek erj a berkum ur lagi dengan aquabidest baik pada pekerj a dengan shift pagi, siang m aupun m alam m enunj ukkan penurunan pH t erut am a pada m alam hari. Hal ini dapat dilihat pada t abel 4.6. Kem udian dari hasil sam pel air k um ur y ang dilak uk an pada pek erj a pada pagi, siang, clan m alam sebelum bek erj a didapat hasil berkisar x = 4,783 - 5,633 lalu set elah bek erj a berkum ur baking soda m enunj ukkan basil x = 5,067 - 6,183. Disini t erlihat kenaikan pH set eleh pem berian larut an bak ing soda lalu berkum ur lagi dengan aquabidest dengan j um lah berkisar x = 6,100 - 6,850 dan pH j uga ham pir m encapai norm al. ( t abel 4.7) .

Pada t abel4.8 dapat k it a lihat dari hasil berkum ur aquabidest pada hari pert am a set elah bekerj a baik pada pagi, siang dan m alam hari m enunj ukkan j um lah berkisar = 4,433 - 5,117 dan set elah berkum ur bak ing soda ( 1% ) pada hari k edua m enunj ukkan j um lah berkisar x = 5,067 - 6,183. Disini t erlihat kenaikan pH set elah berkum ur larut an baking soda ( 1 % ) . .

Pada t abel 4.9 j uga dapat dilihat hasil berkum ur larut an aquabidest pada hari pert am a set elah bekerj a baik pada pagi, siang dan m alam hari m enunj ukkan j um lah berkisar x = 4,433 - 5,117 dan set elah bek erj a berkum ur larut an aquabidest pada hari k edua dengan j um lah berkisar x = 6,100 - 6,850 m enuj uk k an k enaikan pH.

Dari penelit ian ini j elas bahw a berkum ur larut an bak ing soda ( 1% ) dapat m enurunk an k adar asam sulfat dalam rongga m ulut sert a m enaik k an pH m ulut .


(29)

BAB 5

KESI M PULAN D AN SARAN 5 .1 . KESI M PULAN

Dan hasil penelit ian ini dapat diam bil kesim pulan beberapa hal, ant ara lain: 1. Program pencegahan erosi gigi dengan pem berian larut an bak ing soda ( 1% )

m em punyai keam puhan dalam m enurunkan kadar asam sulfat di dalam m ulut .

2. Tidak ada pengaruh ant ara usia t enaga k erj a t erhadap k adar Asam Sulfat di dalam m ulut .

3. Tidak ada pengaruh ant ara m asa k erj a dengan k adar Asam Sulfat di dalam m ulut .

4. Program pencegahan erosi gigi dengan pem berian larut an bak ing soda ( 1% ) j uga m em punyai keam puhan unt uk m enaikkan pH m ulut

5 .2 . SARAN

! Pada pihak perusahaan : agar dilak uk an k epada pek erj a berkum ur- k um ur larut an baking soda ( 1 % ) dan dilanj ut kan dengan berkum ur aquabidest sebelum dan set elah bek erj a.

! Sebagai m asuk an bagi Depart em en Kesehat an bahw a program berkum ur dengan larut an bak ing soda ( 1 % ) dan dilanj ut k an berkum ur aquabidest dapat m enurunk an k adar asam sulfat di dalam m ulut .

! Perlu penelit ian lanj ut an t erhadap pekerj a- pekerj a pabrik yang m enggunakan at au m em produk si asam .


(30)

D AFTAR PUSTAKA

Beisw anger, BB et .al," The com parat ive efficacy of st abilized st annous fluoride dent ifrice, perox ide/ bak ing soda dent ifrice and essent ial oil m out hrinse for t he prevent ion of gingivit is" , J Clin Dent , 46- 53, 1997

Cat e, J.M.T, " Dent al Erosion Sum m ary" , Eur. J. Oral Sci. 104,249- 66, 1996

Eccles, J.D, " Mgds Rcs Exam inat ion: Toot h surface loss from abrasion, at t rit ion and erosion," Dent al Updat e.373- 81, Agust ,1982

Gilleland, M.J," I nt roduct ion t o Chem ist ry" , West Pub Co, 125- 30, London, 1986 Gint ing, R, " Erosi Gigi Pada Karyaw an Pabrik Pem buat an Asam Sulfat di Sum at era Ut ara" , Dent ika Maj alah Kedok t eran Gigi Universit as Sum at era Ut ara Vol. 6, 15- 20, Medan, 2000

I m feld, T, " Prevent ion of progression of dent al erosion by professional and individual prophy lact ic m easure" , Eur. J. Oral Sci, 151- 5, 1996

I nt ernat ional Labour Organisat ion, Pencegahan Kecelak aan" , PT. Pust ak a Binam an Pressindo, Jak art a, 1989.

Leim ena, SL, " Kebij aksanaan Program Kesehat an Gigi dan Mulut Masyrakat , Sem inar sehari t ent ang Peningkat an Pem anfaat an Sarana Pelayanan Kesehat an Gigi Oleh Masyarak at " , PT.Balai Pust ak a, Jak art a, 1994

Lussi, A., " Dent al erosion in a populat ion of Sw iss adult s" . Com . Dent . Oral Epidem iol, 191- 8, 1991

Lussi, A, " Dent al erosion clinical diagnosis and case hist ory t aking" , Eur. J. Oral Sci, 367.93, 1996

Mcint y re, J., M, " Erosion" , J. Aust ralian Prost hodont ic 6, 17- 25, 1992

Meurm an, J.M., " Pat hogenesis and m odifying fact ors of dent al erosion" , Eur. J. Oral Sci, 199- 206, 1996

Nunn, J., H, " Prevalence of dent al erosion and im plicat ions for oral healt h," Eur.J.Oral Sci, 156- 61, 1996 : ;

O'Neil- Cut t ing MA, Crosby WH, " The Effect of ant acids on t he absorpt ion of sim ult aneously ingest ed iron" , JAMA; 255: 1468- 70,1986

Pandiangan, A.S," Pelay anan Kesehat an Kerj a di Perusahaan" , PT. Pust ak a Binafnan, Jak art a,30- 6,1996

Pet ersen, P.,E., " Oral condit ions am ong germ an bat t ery fact ory w orkers," Com m . Dent . Oral Epidem iology , 1104- 6, 1991


(31)

Raharj o, T.,B., W, " Hubungan erosi gigi dengan k ebiasaan m ak an pem pek di Palem bang Sum at era Selat an," Disert asi Dok t or bidang ilm u k esehat an Universit as Airlangga, Surabay a, 1989.

Sax er UP, et .al, " The effect t w o t oot hpast es on plaque and gingival int lam at ion" . J. Clin Dent ; 154- 6, 1995

Scheut zel, P .," Et iology of dent al erosion int rinsic fact ors" . Eur. J. Oral Sci.156- 60, 1996

Schuurs, A.H.B, " Pat ologi Gigi Geligi, Kelainan- kelainan Jaringan Keras Gigi," Gaj ah Mada Universit y Press, Yogy ak art a, 163- 75, 1992

Scogedal, O.S. T, " Pilot St udy on dent al erosion in a Norw egian elect rolyt ic zinc fact ory ," J. Com m . Dent . Oral Epidem iol, 180- 90, 1997

Silalahi, B, " Manaj em en Keselam at an clan Kesehat an Kerj a" , PT. Pust ak a Binam an Pressindo, 29- 66, Jak art a, 1985 , ,

Sm it h, B.G.N., " Dent al Erosion in pat ient s w it h chronic alcoholism '" J.Dent .17, 107- 20, 1999

Soedj ok o, " Hubungan ant ara prevalensi erosi gigi dengan m asa k erj a pada k elom pok pek erj a t am bang belerang sehubungan dengan ak t ifit as pek erj aanny a di desa Pecalungan Gunung Wilerang Jaw a Tim ur" , Tesis Pendidikan Pasca Sarj ana Kedok t eran Gigi Universit as Airlangga, Surabay a, 1980.

Svehla, G, " Buku Teks Analisis Anorganik Kualit at if Makro clan Sem i Mikro" , P. T. Kalm an Media Pust ak a, 35- 60, Jak art a, 1995

Tuom inen, M.,R., " Toot h surface loss and associat ed fact ors am ong fact ory w orkers in Finland and Tanzania" , Com m . Dent . Healt h, 143- 50, 1992

Wardana, W.A, " Dam pak Pencem aran Lingk ungan" , Penerbit Andi Offset , Yogy ak art a, 119- 50, 1995

Zero, D. T, " Et iology of dent al erosion ext rinsic fact ors," . Eur. J. Oral Sci, 162- 77, 1996


(1)

Tabel 4.9. rnenunj ukkan hasil pH m ulut hari pert am a set elah bekerj a yang berkurnur aquabidest dan set elah bek erj a hari k edua berkum ur aquabidesi Penguk uran dilak uk an pada w ak t u pagi, siang clan m alam hari set elah bek erj a berkurnur aquabidest pada hari pert am a clan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur aquabidest .

Hasil penguk uran rerat a pada pagi hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,667) , SD = 0,163 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkurnur aquabidest ( 6,833) , SD = 0,082. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,0000 berart i ada perbedaan y ang berrnak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada siang hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 5,117) , SD = 0,147 pada hari pert am a, clan set elah bek erj a pada hari k edua berkurnur aquabidest ( 6,850) , SD = 0,0055. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elornpok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada m alam hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,433) , SD = 0,137 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari kedua berkum ur aquabidest ( 6,100) , SD = 0,089. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dirnana p < 0,05.


(2)

Hasil penguk uran rerat a pada pagi hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,667) , SD = 0,163 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur aquabidest ( 6,833) , SD = 0,082. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,0000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada siang hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 5,117) , SD= 0,147 pada hari pert am a, dan set elah bek erj a pada hari k edua berkum ur aquabidest ( 6,850) , SD = 0,0055. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

Hasil penguk uran rerat a pada m alam hari set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( 4,433) , SO = 0,137 pada hari pert am a, clan set elah bek erj a pada hari kedua berkum ur aquabidest ( 6,100) , SO = 0,089. Hasil uj i t m enunj ukkan p = 0,000 berart i ada perbedaan y ang berm ak na diant ara k edua k elom pok t ersebut dim ana p < 0,05.

4 .2 . PEM BAH ASAN

Dar i hasil uj i air kum ur yang dilakukan pada peker j a sebelum m em asuki ker j a pagi, siang dan m alam hari pada hari pert am a m enunj ukkan kadar asam sulfat dalam rongga m ulut berkisar x = 0,0010 - 0,1720. Hal ini m enunj ukkan bahw a sudah ada k adar asam sulfat dalam m ulut , dan set elah perhit ungan sesudah bek erj a baik pada siang dan m alam m enunj ukkan kenaikan asam sulfat dari x = 0,4410 - 0,77167 yang m enunj ukkan adanya signifikan sebesar 5% . Kadar asam sulfat lebih t inggi pada m alam hari hal ini lebih cenderung disebabk an oleh fak t or adany a k elem baban udara karena pada m alam hari pabrik m engeluarkan sisa asam ciri hasil produksi y ang berlangsung ( Wardana, 1995 ) . Hal ini dapat dilihat pada t abel 4.1

Unt uk m enguj i apak ah ada efek dari bak ing soda t erhadap penurunan k adar asam sulfat dalam rongga m ulut dilak uk an pengam bilan sam pel air k um ur dari pek erj a pada hari k edua dengan larut an bak ing soda 1 % . Secara st at ist ik m enuj ukkan bahw a t erj adi penurunan kadar asam sulfat pada sam pel air kum ur pek erj a baik pagi, siang m aupun m alam . x = 0,01050 - 0,3500. Selanj ut ny a pada pek erj a berkum ur dengan larut an aquabidest baik pada pagi, siang m aupun m alam pada hari k edua dengan hasil x = 0,00100 - 0,01050 y ang m enuj uk k an penurunan. Dari hasil uj i Anoya m enunj ukkan p = 0,000 - 0,046. Hal ini m enuj ukkan ada pengaruh yang berm akna pem berian baking soda ( 1% ) yang dilanj ut kan pem berian aquabidest . Diant ara larut an aquabidest clan larut an bak ing soda 1 % ini y ang paling efekt if adalah larut an bak ing soda ( 1% ) ( t abel 4.2) .

Penguj ian selanj ut nya adalah pada sam pel air kum ur yang diam bil dari pek erj a y ang set elah bek erj a berkum ur aquabidest ( hari pert am a) baik pada pagi, siang at au rnalam dengan hasil x = 0,44100 - 0,77167) , k em udian set elah bek erj a berkum ur dengan larut an baking soda ( 1% ) m enuj ukkan penurunan kadar asam sulfat dalam rongga m ulut berkisar x = 0,0350 - 0,01370 baik pada pek erj a pagi, siang at aupun m alam ( t abeI 4.3) .

Hasil penguj ian sam pel air k um ur y ang pada pek erj a set elah pek erj a berkum ur aquabidest hari pert am a baik pagi, siang at aupun m alam dalam j um lah berkisar x c = 0,44100 - 0,77167, k em udian set elah bek erj a berkum ur lagi dengan


(3)

j um lah berkisar XC = 0,0010. Hal ini m enuj uk k an penurunan k adar asam sulfat karena sebelum nya sudah berkum ur dengan larut an baking soda ( 1 % ) .

Pem berian aquabidest set elah berkum ur dengan larut an baking soda ( 1% ) dim ak sudk an agar perasaan t idak enak at au k esat didalam m ulut set elah berkum ur dengan larut an bak ing soda ( 1% ) dapat dihilangk an. Kegunaan dari berkum ur aquabidest set elah berkum ur larut an baking soda unt uk m elihat apakah set elah berkum ur larut an aquabidest asam sulfat hilang sam a sekali. Ternyat a set elah berkum ur larut an aquabidest , asam sulfat m asih ada di dalam rongga m ulut .

Penelit ian Parnadj i, R dan Soeprapt o ( 2001) j uga m enem uk an bahw a hasil uj i LSD disim pulk an bahw a k onsent rasi 5 % larut an bak ing soda m erupak an y ang paling efekt if m enurunkan j um lah candida albicans pada lem peng Resin Acrylic. lni dapat dilihat pada t abel 4.4.

Pada t abel 4.5 m enj elask an gam baran um ur dan m asa k erj a k aryaw an y ang t idak berbeda berdasark an perbedaan shift k erj a baik pada pek erj a pagi, siang dan m alam . I ni dij elaskan dim ana p > 0,05 sehingga t idak ada hubungan ant ara um ur dan m asa k erj a dengan k adar asam sulfat dalam rongga m ulut .

Menurut Schuurs ( 1992) bahw a pada erosi gigi diperkirakan adanya asidosis set em pat didalam j aringan periodont al, t et api uk uran asam cairan k revikular m enunj ukan pH adalah norm al 6,9 oleh radang nilai ini dapat m enj adi 8,5 j adi k ebalikan oleh asam t ent ang sebabny a y ang benar m asih dalam penelit ian.

Kem udian dilak uk an penguk uran pH m ulut dengan pH m et er dim ana dari hasil sam pel air k um ur y ang diam bil dari pek erj a sebelum m em asuk i k erj a pagi, siang dan m alam hari pada hari pert am a m enuj uk k an pH dalam rongga m ulut berkisar x = 5,783 - 6,183 dan set elah bek erj a berkum ur lagi dengan aquabidest baik pada pekerj a dengan shift pagi, siang m aupun m alam m enunj ukkan penurunan pH t erut am a pada m alam hari. Hal ini dapat dilihat pada t abel 4.6. Kem udian dari hasil sam pel air k um ur y ang dilak uk an pada pek erj a pada pagi, siang, clan m alam sebelum bek erj a didapat hasil berkisar x = 4,783 - 5,633 lalu set elah bek erj a berkum ur baking soda m enunj ukkan basil x = 5,067 - 6,183. Disini t erlihat kenaikan pH set eleh pem berian larut an bak ing soda lalu berkum ur lagi dengan aquabidest dengan j um lah berkisar x = 6,100 - 6,850 dan pH j uga ham pir m encapai norm al. ( t abel 4.7) .

Pada t abel4.8 dapat k it a lihat dari hasil berkum ur aquabidest pada hari pert am a set elah bekerj a baik pada pagi, siang dan m alam hari m enunj ukkan j um lah berkisar = 4,433 - 5,117 dan set elah berkum ur bak ing soda ( 1% ) pada hari k edua m enunj ukkan j um lah berkisar x = 5,067 - 6,183. Disini t erlihat kenaikan pH set elah berkum ur larut an baking soda ( 1 % ) . .

Pada t abel 4.9 j uga dapat dilihat hasil berkum ur larut an aquabidest pada hari pert am a set elah bekerj a baik pada pagi, siang dan m alam hari m enunj ukkan j um lah berkisar x = 4,433 - 5,117 dan set elah bek erj a berkum ur larut an aquabidest pada hari k edua dengan j um lah berkisar x = 6,100 - 6,850 m enuj uk k an k enaikan pH.

Dari penelit ian ini j elas bahw a berkum ur larut an bak ing soda ( 1% ) dapat m enurunk an k adar asam sulfat dalam rongga m ulut sert a m enaik k an pH m ulut .


(4)

BAB 5

KESI M PULAN D AN SARAN 5 .1 . KESI M PULAN

Dan hasil penelit ian ini dapat diam bil kesim pulan beberapa hal, ant ara lain: 1. Program pencegahan erosi gigi dengan pem berian larut an bak ing soda ( 1% )

m em punyai keam puhan dalam m enurunkan kadar asam sulfat di dalam m ulut .

2. Tidak ada pengaruh ant ara usia t enaga k erj a t erhadap k adar Asam Sulfat di dalam m ulut .

3. Tidak ada pengaruh ant ara m asa k erj a dengan k adar Asam Sulfat di dalam m ulut .

4. Program pencegahan erosi gigi dengan pem berian larut an bak ing soda ( 1% ) j uga m em punyai keam puhan unt uk m enaikkan pH m ulut

5 .2 . SARAN

! Pada pihak perusahaan : agar dilak uk an k epada pek erj a berkum ur- k um ur larut an baking soda ( 1 % ) dan dilanj ut kan dengan berkum ur aquabidest sebelum dan set elah bek erj a.

! Sebagai m asuk an bagi Depart em en Kesehat an bahw a program berkum ur dengan larut an bak ing soda ( 1 % ) dan dilanj ut k an berkum ur aquabidest dapat m enurunk an k adar asam sulfat di dalam m ulut .

! Perlu penelit ian lanj ut an t erhadap pekerj a- pekerj a pabrik yang m enggunakan at au m em produk si asam .


(5)

D AFTAR PUSTAKA

Beisw anger, BB et .al," The com parat ive efficacy of st abilized st annous fluoride dent ifrice, perox ide/ bak ing soda dent ifrice and essent ial oil m out hrinse for t he prevent ion of gingivit is" , J Clin Dent , 46- 53, 1997

Cat e, J.M.T, " Dent al Erosion Sum m ary" , Eur. J. Oral Sci. 104,249- 66, 1996

Eccles, J.D, " Mgds Rcs Exam inat ion: Toot h surface loss from abrasion, at t rit ion and erosion," Dent al Updat e.373- 81, Agust ,1982

Gilleland, M.J," I nt roduct ion t o Chem ist ry" , West Pub Co, 125- 30, London, 1986 Gint ing, R, " Erosi Gigi Pada Karyaw an Pabrik Pem buat an Asam Sulfat di Sum at era Ut ara" , Dent ika Maj alah Kedok t eran Gigi Universit as Sum at era Ut ara Vol. 6, 15- 20, Medan, 2000

I m feld, T, " Prevent ion of progression of dent al erosion by professional and individual prophy lact ic m easure" , Eur. J. Oral Sci, 151- 5, 1996

I nt ernat ional Labour Organisat ion, Pencegahan Kecelak aan" , PT. Pust ak a Binam an Pressindo, Jak art a, 1989.

Leim ena, SL, " Kebij aksanaan Program Kesehat an Gigi dan Mulut Masyrakat , Sem inar sehari t ent ang Peningkat an Pem anfaat an Sarana Pelayanan Kesehat an Gigi Oleh Masyarak at " , PT.Balai Pust ak a, Jak art a, 1994

Lussi, A., " Dent al erosion in a populat ion of Sw iss adult s" . Com . Dent . Oral Epidem iol, 191- 8, 1991

Lussi, A, " Dent al erosion clinical diagnosis and case hist ory t aking" , Eur. J. Oral Sci, 367.93, 1996

Mcint y re, J., M, " Erosion" , J. Aust ralian Prost hodont ic 6, 17- 25, 1992

Meurm an, J.M., " Pat hogenesis and m odifying fact ors of dent al erosion" , Eur. J. Oral Sci, 199- 206, 1996

Nunn, J., H, " Prevalence of dent al erosion and im plicat ions for oral healt h," Eur.J.Oral Sci, 156- 61, 1996 : ;

O'Neil- Cut t ing MA, Crosby WH, " The Effect of ant acids on t he absorpt ion of sim ult aneously ingest ed iron" , JAMA; 255: 1468- 70,1986

Pandiangan, A.S," Pelay anan Kesehat an Kerj a di Perusahaan" , PT. Pust ak a Binafnan, Jak art a,30- 6,1996

Pet ersen, P.,E., " Oral condit ions am ong germ an bat t ery fact ory w orkers," Com m . Dent . Oral Epidem iology , 1104- 6, 1991


(6)

Raharj o, T.,B., W, " Hubungan erosi gigi dengan k ebiasaan m ak an pem pek di Palem bang Sum at era Selat an," Disert asi Dok t or bidang ilm u k esehat an Universit as Airlangga, Surabay a, 1989.

Sax er UP, et .al, " The effect t w o t oot hpast es on plaque and gingival int lam at ion" . J. Clin Dent ; 154- 6, 1995

Scheut zel, P .," Et iology of dent al erosion int rinsic fact ors" . Eur. J. Oral Sci.156- 60, 1996

Schuurs, A.H.B, " Pat ologi Gigi Geligi, Kelainan- kelainan Jaringan Keras Gigi," Gaj ah Mada Universit y Press, Yogy ak art a, 163- 75, 1992

Scogedal, O.S. T, " Pilot St udy on dent al erosion in a Norw egian elect rolyt ic zinc fact ory ," J. Com m . Dent . Oral Epidem iol, 180- 90, 1997

Silalahi, B, " Manaj em en Keselam at an clan Kesehat an Kerj a" , PT. Pust ak a Binam an Pressindo, 29- 66, Jak art a, 1985 , ,

Sm it h, B.G.N., " Dent al Erosion in pat ient s w it h chronic alcoholism '" J.Dent .17, 107- 20, 1999

Soedj ok o, " Hubungan ant ara prevalensi erosi gigi dengan m asa k erj a pada k elom pok pek erj a t am bang belerang sehubungan dengan ak t ifit as pek erj aanny a di desa Pecalungan Gunung Wilerang Jaw a Tim ur" , Tesis Pendidikan Pasca Sarj ana Kedok t eran Gigi Universit as Airlangga, Surabay a, 1980.

Svehla, G, " Buku Teks Analisis Anorganik Kualit at if Makro clan Sem i Mikro" , P. T. Kalm an Media Pust ak a, 35- 60, Jak art a, 1995

Tuom inen, M.,R., " Toot h surface loss and associat ed fact ors am ong fact ory w orkers in Finland and Tanzania" , Com m . Dent . Healt h, 143- 50, 1992

Wardana, W.A, " Dam pak Pencem aran Lingk ungan" , Penerbit Andi Offset , Yogy ak art a, 119- 50, 1995

Zero, D. T, " Et iology of dent al erosion ext rinsic fact ors," . Eur. J. Oral Sci, 162- 77, 1996


Dokumen yang terkait

Pengaruh Berkumur Dengan Larutan Ekstrak Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Dalam Menghambat Akumulasi Plak

11 124 52

Efektivitas Berkumur dengan Larutan Ekstrak Daun Salam dalam Menghambat Akumulasi Plak.

34 171 42

Perbedaan Laju Aliran Saliva Sebelum Dan Sesudah Berkumur Dengan Larutan Baking Soda Pada Pasien Hipertensi Dengan Xerostomia Di RSUP H. Adam Malik Medan

3 50 49

Manfaat Berkumur dengan Larutan Ekstrak Siwak (Salvadora Persica)

0 25 9

Program Pencegahan Erosi Gigi Dengan Berkumur Larutan Baking Soda 1 % Untuk Menurunkan Kadar Asam Sulfat Di Dalam Rongga Mulut Pada Karyawan Pabrik Aluminium Sulfat

0 37 92

PENGARUH BERKUMUR DENGAN PROPOLIS KONSENTRASI 5%, 10%, & 15% DALAM MENGHAMBAT TERBENTUKNYA PLAK GIGI Pengaruh Berkumur Dengan Propolis Konsentrasi 5%, 10%, & 15% Dalam Menghambat Terbentuknya Plak Gigi Pada Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Muhammadi

0 1 15

Perbandingan Efek Berkumur dengan Larutan Baking Soda (Sodium bicarbonate) dan Larutan Perasan Buah Lemon (Citrus limon Linn) dalam Menurunkan Jumlah Bakteri Aerob di Saliva.

2 6 20

EFEKTIFITAS BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH ROSELLA DALAM MENGHAMBAT PLAK GIGI SERTA MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN GINGIVITIS PASCA SCALING

0 0 7

EFEKTIVITAS BERKUMUR DENGAN LARUTAN INFUSUM KISMIS (VITIS VINIFERA L) TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK GIGI

0 0 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Gigi 2.1.1 Pengertian Plak Gigi - Pengaruh Berkumur Dengan Larutan Ekstrak Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Dalam Menghambat Akumulasi Plak

0 1 12