Prosedur Penelitian Populasi dan Sampel
Tabel 4. Tabel perhitungan ketepatan diagnostik Dahlan, 2009
Metode direct slide
Jumlah Positif
+ Negatif
- Metode
Konsentrasi Positif
+
a b
a+b
Negatif
c d
c+d
-
a+c b+d
Keterangan : a = Hasil pemeriksaan feses dengan metode direct slide dan metode
konsentrasi positif kecacingan. b = Hasil pemeriksaan metode direct slide positif kecacingan dan hasil
metode konsentrasi negatif kecacingan. c = Hasil pemeriksaan metode direct slide negatif kecacingan dan metode
konsentrasi positif kecacingan. d = Hasil pemeriksaan metode direct slide dan hasil metode konsentrasi
negatif kecacingan. N = Jumlah sampel yang ditetapkan pada desain uji diagnostik.
1. Sensitivitas dihitung dengan rumus :
c a
a
x 100 2. Spesitivitas dihitung dengan rumus :
d b
d
x 100 3. Nilai duga positif dihitung dengan rumus :
b a
a
x 100
4. Nilai duga negatif dihitung dengan rumus :
c d
d
x 100 5. Rasio kemungkinan positif dihitung dengan rumus :
spesifitas as
Sensitivit
1 6. Rasio kemungkinan negatif dihitung dengan rumus :
spesifitas as
sensitivit
1
7. Akurasi diagnostik dihitung dengan rumus :
N d
a
x 100 Interpretasi AUC dilakukan dengan pendekatann secara statistik, yaitu dengan
mengklasifikasikan kekuatan nilai diagnostik menjadi sangat lemah, lemah, sedang, baik, dan sangat baik dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Interpretasi Nilai Area Under the Curve AUC
Dahlan, 2009
Nilai AUC Interpretasi
50-60 Sangat Lemah
60-70 Lemah
70-80 Sedang
80-90 Baik
90-100 Sangat Baik
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, I. 2009. Peningkatan Sensitivitas Pemeriksaan Mikroskopis Entamoeba Histolytica dengan Metode Konsentrasi. Skripsi. Jakarta: Fakultas
Kedokteran, Universitas Indonesia. Adnan, P. 2011. Hubungan Higiene Pribadi dan Sanitasi Lingkungan dengan
Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helminths pada Siswa SDN Keburuhan Kecamatan Ngrombol Kabupaten Purworejo Tahun 2011. Skripsi. Semarang:
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro.
Dahlan, S. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Dahlan, S. 2009. Penelitian Diagnostik. Jakarta: Salemba Medika. Dahlan, S. 2004. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika. DepKes RI. 2004. Pedoman Umum Program Nasional Pemberantasan Cacingan di
Era Desentralisasi. Jakarta. _________. 2001.
Pedoman Modul dan Materi Pelatihan “Dokter kecil”. Jakarta. Ginting, S. A. 2003. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan Kejadian
Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Suka Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Sumatera Utara. Skripsi. Medan: USU digital
library. Haque R, Ali IM, Petri WA Jr. 1999. Prevalence and immune response to Entamoeba
histolytica infection in preschool children in Bangladesh. Am J Trop Med Hyg.
Ilham, Z. 2011. Hubungan Aspek Perilaku dengan Prevalensi Kecacingan pada Siswa-Siswi SDN 2 Kampung Baru Bandar Lampung. Skripsi. Lampung:
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.