Tujuan Teknologi Informasi Indikator Teknologi Informasi

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2009:1, mengemukakan bahwa : “Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas, yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”. Sementara menurut Mahmudi 2011:143 mengemukakan bahwa: “Laporan keuangan merupakan output dari sistem akuntansi yang bermanfaat untuk pemberian informasi bagi pihak-pihak yang akan menjadikan informasi keuangan tersebut sebagai dasar pembuatan keputusan”. Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap 2009:146 kualitas laporan keuangan dapat didefnisikan sebagai berikut : “Kualitas laporan keuangan merupakan kriteria persyaratan laporan akuntansi keuangan yang dianggap dapat memenuhi keinginan para pemakai atau pembaca laporan keuangan”. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah proses akuntansi yang terstruktur dalam suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak.

2.1.3.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Secara umum, tujuan laporan keuangan pemerintah daerah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermamfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara khusus, tujuan laporan keuangan pemerintah daerah adalah menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakannya, dengan: 1 Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah daerah. 2 Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah daerah. 3 Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi. 4 Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggaran. 5 Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya. 6 Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintahan daerah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintah. 7 Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

2.1.3.3 Indikator Laporan Keuangan

Menurut Erlina Rasdianto 2013:8 dan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan mengemukakan bahwa: “Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya”. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki, yaitu: 1 Relevan 2 Andal 3 Dapat dibandingkan 4 Dapat dipahami Adapun penjelasan indikator laporan keuangan yaitu sebagai berikut: 1 Relevan. Laporan keuangan bisadikatakan relevan apabila informasi yang termuat didalamnya dapat mempengaruhi keputusan penggunadengan membantu mereka mengevaluasiperistiwa masa lalu atau masa kini, danmemprediksi masa depan, sertamenegaskan atau mengoreksi hasilevaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuanganyang relevan dapat dihubungkan denganmaksud penggunaannya. Informasi yang relevan, yaitu: a Memiliki manfaat umpan balikfeedback value. Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu. b Memiliki manfaat prediktifpredictive value. Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akandatang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini. c Tepat waktu. Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Dan Penerapan Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah

0 16 200

Pengaruh Sistem Informasi Keuangan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)

0 2 1

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Badan Pengelolaan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Cimahi)

0 3 1

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)

4 30 83

PENDAHULUAN Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah/DPPKAD Kabu

0 3 9

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Suk

0 3 10

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Dinas

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali).

0 1 10

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas terhadap Keandalan Laporan Keuangan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan serta Aset Daerah.

1 3 15