Kegunaan Praktis Kegunaan Akademis

Dan menurut Mahmudi 2011:252 mengemukakan bahwa pengertian sistem pengendalian internal sebagai berikut: “Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses pengendalian yang melekat pada tindakan dan kegiatan pimpinan organisasi beserta seluruh karyawan yang dilakukan bukan hanya bersifat insidental dan responsive atas kasus tertentu saja tetapi bersifat terus menerus”. Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa pengendalian intern adalah suatu kebijakan dan prosedur yang dirancang, serta proses yang integral pada tindakan dan kegiatan untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi.

2.1.1.2 Unsur Sistem Pengendalian Intern

Indra Bastian 2010:130, Unsur pokok pengendalian intern tersebut disjikan secara rinci terdapat empat dari setiap unsur pokok sistem pengendalian intern tersebut. 1 Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional secara Tegas. 2 Sistem Wewenangdan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan yang Cukup terhadap Aset, Utang, Pendapatan, dan Beban 3 Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit Organisasi 4 Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya.

2.1.1.3 Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Adapun tujuan dari sistem pengendalian intern menurut Nurmalia, dkk 2016:131 sebagai berikut: 1. Untuk melindungi asset termasuk data negara. 2. Untuk memelihara catatan secara rinci dan akurat. 3. Untuk menghasilkan informasi keuangan yang akurat, relevan dan andal. 4. Untuk menjamin bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku Standar Akuntansi PemerintahSAP 5. Untuk efisiensi dan efektivitas operasi. 6. Untuk menjamin ditaatinya kebijakan manajemen dan peraturan perundangan yang berlaku.

2.1.1.4 Indikator Pengendalian Intern

Menurut Murtanto 2005:26, terdapat lima komponen di dalam pengendalian internal, yaitu: 1 Lingkungan pengendalian 2 Penilaian resiko 3 Kegiatan pengendalian 4 Informasi dan komunikasi 5 Pemantauan Adapun Penjelasan Indikator Sistem Pengendalian Intern sebagai berikut: 1. Lingkungan pengendalian Pimpinan Instansi Pemerintah menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan kerjanya, melalui: a Penegakan integritas dan nilai etika. b Komitmen terhadap kompetensi. c Kepemimpinan yang kondusif. d Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan. e Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat. f Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia. g Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif. h Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait. 2. Penilaian resiko a Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan penilaian risiko. b Penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas: 1 Identifikasi risiko. 2 Analisis risiko. c Dalam rangka penilaian risiko, pimpinan instansi peemrintah menetapkan: 1 Tujuan instansi pemerintah. 2 Tujuan pada tingkatan kegiatan. 3. Kegiatan pengendalian Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang bersangkutan. Penyelenggara kegiatan pengendalian sekurang-kurangnya memilki karakteristik sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Dan Penerapan Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah

0 16 200

Pengaruh Sistem Informasi Keuangan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)

0 2 1

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Badan Pengelolaan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Cimahi)

0 3 1

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)

4 30 83

PENDAHULUAN Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah/DPPKAD Kabu

0 3 9

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Suk

0 3 10

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Dinas

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali).

0 1 10

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas terhadap Keandalan Laporan Keuangan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan serta Aset Daerah.

1 3 15