PENDAHULUAN Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Sahamjakarta Islamic Index (Jii) Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2008- Desember 2015.

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah negara yang sedang berkembang. Salah satu ciri dari negara berkembang adalah pembangunan di segala bidang (Pramono, 2014: 1). Krisis moneter yang pernah mengguncang Indonesia 1998 telah menyadarkan banyak pihak tentang pentingnya fundamental ekonomi yang kuat dan pemberdayaan ekonomi rakyat. Sektor moneter yang tidak ditopang sektor riil yang kuat ditengarai menyimpan bom waktu yang menunggu momen untuk meruntuhkan capaian-capaian pembangunan ekonomi nasional (Nikensari, 2012: 1). Salah satu alternatif jitu dalam pembangunan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Keberadaannya menjadi sesuatu yang penting di era globalisasi ini dan semakin berkembang serta membuktikan bahwa pasar modal semakin dibutuhkan sebagai bagian dari realisasi pemerintah, bukan hanya untuk menghimpun modal akan tetapi juga sebagai alternatif investasi, sumber dana melalui penjualan saham dan penerbitan obligasi serta indikator makroekonomi (Fatmawati & Beik, 2013).

Dengan demikian, pasar modal menjadi media investasi dengan mempertemukan pemilik dana (investor) dan pengguna dana (perusahaan go public/emiten). Namun masih banyak juga kalangan yang kurang menyadari bahwa Indonesia telah memiliki pasar modal sejak tahun 1912 yang dalam proses perkembangannya mengalami pasang surut sesuai dengan


(2)

perkembangan sejarah, kegiatan pasar modal tersebut akhirnya ditutup pada tahun 1942 dan mengalami kevakuman sampai tahun 1977. Kemudian pemerintah Orde Baru mengaktifkannya kembali. Sejak pasar modal diaktifkan kembali, tepatnya pada bulan Agustus 1977, aktivitasnya sangat berfluktuasi. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya (Umam, 2013: 33). Berkaitan dengan hal tersebut, Indonesia menjadikan pasar modal sebagai elemen penting dalam laju perekonomian Indonesia ini yang akhirnya banyak diminati oleh berbagai kalangan, terutama kalangan menengah keatas.

Dalam melakukan investasi di pasar modal, investor perlu informasi mengenai perkembangan saham atau obligasi yang akan menentukan bagaimana resiko dan imbal hasil yang akan dihadapi kedepannya. Informasi tersebut dapat berupa pergerakan indeks saham, kinerja harga saham, laporan keuangan perusahaan dan sebagainya dimana data informasi tersebut dapat diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia (Lawrence, 2013).

Menurut Umam (2013:116) ada 6 jenis saham di Bursa Efek Indonesia, yaitu Indeks Harga Saham Individu (IHSI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Sektoral, Indeks LQ-45, Indeks Syariah (Jakarta Islamic Index) dan Indeks Papan Utama. Dilihat dari legal formalnya, pasar modal dengan prinsip-prinsip syariah Islam adalah Jakarta Islamic Index (JII) yang dibentuk pada bulan Juli 2000 dan pada tanggal 3 juli 2000, BEJ mengeluarkan daftar perusahaan yang tercantum dalam bursa yang sesuai


(3)

dengan syariah Islam.Berikut adalah grafik indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII) :

Gambar 1.1: Grafik Harga Saham Jakarta Islamic Index (JII) Periode Januari 2008-Desember 2015

Sumber: www.duniainvestasi.com (diolah)

Harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada bulan Oktober, November, Desember tahun 2012, 2013, dan 2015 hampir sama. Harga saham merupakan cerminan dari kegiatan pasar modalsecara umum. Peningkatan harga saham menunjukan pasar saham dalam keadaan bullish dan sebaliknya, jika menunjukan penurunan pasar saham maka dalam keadaan bearish.

Dalam perkembangannya pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami kemajuan. Diantaranya diterbitkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI yang berkaitan dengan industri pasar modal. Perbedaan mendasar antara indeks konvensional dengan indeks Islam adalah bahwa indeks konvensional memasukan seluruh saham yang tercatat di bursa dengan mengabaikan aspek h}alal-h}aram asalkan saham emiten yang terdaftar (listing) sudah sesuai aturan yang berlaku.


(4)

Namun dalam mekanismenya pasar modal tidak lepas dan beruhubungan dari pengaruh faktor-faktor makroekonomi seperti tingkat inflasi, harga minyak dunia, harga emas dunia, jumlah uang beredar (M2) sampai tingkat suku bunga (BI Rate) terus senantiasa berfluktuasidi setiap periodenya sehingga terindikasi berpengaruh terhadap kegiatan berinvestasi di pasar modal. Tingkat inflasi yang tinggi biasanya Bank Sentral akan cenderung meningkatkan suku bunganya untuk meredam inflasi, jika suku bunga naik maka akan membuat investor lebih memilih tidak melakukan kegiatan investasi pasar modal dan menyebabkan menekannya harga saham karena membesarnya resiko di pasar. Selain itu, kenaikan suku bunga juga akan memacu jumlah uang yang beredar akan semakin sedikityang akan memperngaruhi iklim investasi tidak lagi menarik bagi investor, sehingga para investor akan cenderung menarik kembali dana yang telah diinvestasikannya dalam bentuk saham dan beralih ke bentuk investasi yang lainnya misal investasi dalam bentuk emas karena harga emas cenderung mengalami peningkatan dan merupakan bentuk investasi yang paling likuid. Sehingga kondisi seperti ini mengakibatkankan turunnya harga saham dan aktivitas pasar modal akan melemah. Berikut adalah grafik harga emas dunia :


(5)

Gambar 1.2: Grafik Harga Emas Dunia Periode Januari 2008-Desember 2015

Sumber: www.indexmundi.com (data diolah)

Pada bulan Desember tahun 2011, 2013, 2014 dan 2015 menunjukan titik yang sama. Hal ini menunjukan pada bulan tersebut harga emas dunia hampir menunjukan harga yang sama yaitu sekitar Rp 15.000.000,00. Setiap tahun menunjukan peningkatan harga emas mulai dari bulan Januari hingga Desember, namun pada tahun 2013 terjadi fenomena penurunan harga emas yang paling rendah pada bulan Juli. Menurut Murtini & Amijoyo (2012) nilai emas mengikuti standar Internasional yang berlaku nilainya pada hari penjualan lagi. Kenaikan harga emas mendorong penurunan indeks harga saham karena investor yang semula berinvestasi di pasar modal akan mengalihkan dananya untuk berinvestasi di emas yang relatif lebih aman daripada berinvestasi di bursa saham.

Namun pada kondisi sebaliknya jika tingkat inflasi stabil, maka suku bunga akan turun dan jumlah uang beredar masyarakat tinggi maka akan membawa dampak pada meningkatnya permintaan saham di pasar modal


(6)

karena investasi pada kondisi tersebut begitu menarik untuk para investor (Rusbariandi dkk, 2012).

Bukan hanya faktor-faktor makroekonomi yang berfluktuasi, namun sama halnya dengan harga minyak mentah dunia. Yang sering dijadikan acuan harga minyak global adalah West Texas Intermediate (WTI) yang diperdangangkan pada New York Mercantile Exchane (NYMEX).

Gambar 1.3: Grafik Harga Minyak Dunia West Texas Intermediate (WTI) Periode 2011-2015

Sumber: www.indexmundi.com (diolah)

Pada tabel diatas harga minyak dunia pada tahun 2008 harga minyak WTI mencapai Rp 1.250.000. Harga tertinggi pada tahun 2009 harga turun sekitar 59% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 harga tertinggi mencapai Rp 800.000,00. Padatahun 2011 harga tertinggi mencapai Rp 900.000,00 per barel. Pada tahun 2012 harga minyak mencapai Rp 973.000,00 per barel. Pada tahun 2013 harga minyak naik mencapai Rp 1.200.000,00 per barel. Pada tahun 2014 harga minyak naik sebesar Rp 1.300.000,00 per barel. Dan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 61% dari tahun 2014 yakni Rp


(7)

800.000,00 per barel. Penelitian yang dilakukan oleh Rusbariandi dkk (2012) menjelaskan bahwa harga minyak dunia berpengaruhpositif dan signifikan terhadap Jakarta IslamicIndex (JII) di Bursa Efek Indonesia selama periode Januari 2005-Maret 2012 ditunjukan dengan arah nilai koefisien regresipada variabel harga minyak dunia yang bernilai positif.

Dengan harga yang terus berubah secara tidak langsung akan mempengaruhi pada kegiatan ekspor impor suatu negara, bagi pihak pengekspor minyak, kenaikan harga minyak mentah merupakan keuntungan tersendiri bagi perusahaan karena harga minyak yang tinggi membuat para investor cenderung menginvestasikan dananya ke sektor komoditi minyak dan pertambangan, namun pada kondisi sebaliknya jika harga minyak dunia sedang mengalami penurunan para investor cenderung mencari keuntungan dengan jalan menjual sahamnya (Rusbariandi dkk, 2012).

Fluktuasi variabel makroekonomi seperti suku bunga (BI Rate), harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2), dan harga minyak dunia dapat disimpulkan memiliki peranan yang cukup penting yang akan menjadi tolak ukur bagi para investor untuk turut mengambil keputusan dalam menanamkan modalnya di pasar modal. Hal ini tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh variabel makroekonomi yang terus mengalami fluktuasi dan diharapkan dapat menganalisa seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel tersebut sehingga dapat memberikan


(8)

informasi kepada para investor dan pelaku pasar modal yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan berinvestasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka pokok dari masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara suku bunga (BI Rate), harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2) dan harga minyak dunia secara serempak terhadap indeks harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode Januari 2008-Desember 2015?

2. Berapa besar pengaruh suku bunga (BI Rate), harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2) dan harga minyak duniaterhadap indeks harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode Januari 2008-Desember 2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh antara suku bunga (BI Rate), harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2) dan harga minyak dunia secara serempak terhadap indeks harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode Januari 2008-Desember 2015.


(9)

2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh suku bunga (BI Rate), harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2) dan harga minyak duniaterhadap indeks harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode Januari 2008-Desember 2015.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis:

1) Memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan terkait hubungan antara variabel makroekonomi dengan harga saham dalam pasar modal syariah.

2) Sebagai rujukan bagi peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian ataupun mengembangkan penelitian terkait masalah yang sama.

b. Manfaat Praktis:

Diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran/informasi kepada para kalangan praktisi, investor dan para pelaku pasar modal sehingga dapat digunakan sebagai informasi dan pengetahuan, masukan dan referensi untuk mengambil keputusan investasi.

E. Metode Penelitian

Guna menganalisis pengaruh Suku Bunga (BI Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) dan Harga Minyak Dunia


(10)

terhadap Jakarta Islamic Index (JII) menggunakan alat analisisOrdinary Least Square (OLS) dengan metode Partial Adjustment Model (PAM). Adapun model ekonometrika jangka panjang yang digunakan adalah sebagai berikut:

JIIt = β0+ β1BIRATEt+ β2 EMSt+ β3INFt+ β4M2t+ β5 MYK+ εt Di mana :

Y = Indeks Harga Saham JII

β0 = Konstanta

β1β2β3β4 = Koefisien Regresi

BIRATE = Suku Bunga (BI Rate) EMS = Harga Emas Dunia INF = Tingkat Inflasi

M2 = Jumlah Uang Beredar (M2) MYK = Harga Minyak Dunia

t = Error Term

Sementara hubungan jangka pendek dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

JIIt = α0 + α1 BIRATE + α2 EMS + α3 INF + α4 M2 + α5 MYK + t-1 + vt Dimana:

0< < 1, α0 = β0, α1 = β1, α2 = β2, α3 = β3, α4 = β4, = (1 – ), Ut = t Guna menguji kevaliditas model maka dilakukan Uji Asumsi Klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji normalitas residual, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitias, uji spesifikasi model. Untuk pengujian hipotesis dilakukan uji F statistik (F Test) untuk menguji apakah variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat, uji validitas pengaruh (uji T) signifikansi secara parsial (masing–masing) variable independen terhadap variable dependen secara dua sisi (two tail) dan uji koefisien determinasi


(11)

majemuk (R Square) digunakan untuk menunjukan seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model regresi mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

F. Sistematika Penulisan

Penyusunan penelitian ini menggunakan sistematika sederhana dengan maksud agar lebih mudah menerangkan segala permasalahan yang menjadi pokok pembahasan sehingga lebih terarah pada sasaran. Kerangka sistematika penulisan ini terdiri atas 5 bab, yakni :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang pemaparan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori investasi, pengertian pasar modal baik kovensional maupun syariah, pengertian saham, penjelasan indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII), variabel-variabel yang terkait dalam penelitian yang akan diteliti, penelitian terdahulu, kerangka penelitian, dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini membahas objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, metode dan alat analisis.


(12)

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang deskripsi data indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII), suku bunga BI Rate, harga emas dunia. tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2), dan harga minyak dunia menurut WTI,pembahasan dan hasil penelitian yang meliputi variabel yang paling berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII) dan inetrpretasinya.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dari serangkaian bahasan dan saran keseluruhan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan saran-saran yang diajukan bagi pihak yang terkait dalam mengambil kebijakan terhadap permasalahan yang akan diteliti maupun dalam penelitian selanjutnya.


(1)

800.000,00 per barel. Penelitian yang dilakukan oleh Rusbariandi dkk (2012) menjelaskan bahwa harga minyak dunia berpengaruhpositif dan signifikan terhadap Jakarta IslamicIndex (JII) di Bursa Efek Indonesia selama periode Januari 2005-Maret 2012 ditunjukan dengan arah nilai koefisien regresipada variabel harga minyak dunia yang bernilai positif.

Dengan harga yang terus berubah secara tidak langsung akan mempengaruhi pada kegiatan ekspor impor suatu negara, bagi pihak pengekspor minyak, kenaikan harga minyak mentah merupakan keuntungan tersendiri bagi perusahaan karena harga minyak yang tinggi membuat para investor cenderung menginvestasikan dananya ke sektor komoditi minyak dan pertambangan, namun pada kondisi sebaliknya jika harga minyak dunia sedang mengalami penurunan para investor cenderung mencari keuntungan dengan jalan menjual sahamnya (Rusbariandi dkk, 2012).

Fluktuasi variabel makroekonomi seperti suku bunga (BI Rate), harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2), dan harga minyak dunia dapat disimpulkan memiliki peranan yang cukup penting yang akan menjadi tolak ukur bagi para investor untuk turut mengambil keputusan dalam menanamkan modalnya di pasar modal. Hal ini tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh variabel makroekonomi yang terus mengalami fluktuasi dan diharapkan dapat menganalisa seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel tersebut sehingga dapat memberikan


(2)

informasi kepada para investor dan pelaku pasar modal yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan berinvestasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka pokok dari masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara suku bunga (BI Rate), harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2) dan harga minyak dunia secara serempak terhadap indeks harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode Januari 2008-Desember 2015?

2. Berapa besar pengaruh suku bunga (BI Rate), harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2) dan harga minyak duniaterhadap indeks harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode Januari 2008-Desember 2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh antara suku bunga (BI Rate), harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2) dan harga minyak dunia secara serempak terhadap indeks harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode Januari 2008-Desember 2015.


(3)

2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh suku bunga (BI Rate), harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2) dan harga minyak duniaterhadap indeks harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode Januari 2008-Desember 2015.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis:

1) Memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan terkait hubungan antara variabel makroekonomi dengan harga saham dalam pasar modal syariah.

2) Sebagai rujukan bagi peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian ataupun mengembangkan penelitian terkait masalah yang sama.

b. Manfaat Praktis:

Diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran/informasi kepada para kalangan praktisi, investor dan para pelaku pasar modal sehingga dapat digunakan sebagai informasi dan pengetahuan, masukan dan referensi untuk mengambil keputusan investasi.

E. Metode Penelitian

Guna menganalisis pengaruh Suku Bunga (BI Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) dan Harga Minyak Dunia


(4)

terhadap Jakarta Islamic Index (JII) menggunakan alat analisisOrdinary Least Square (OLS) dengan metode Partial Adjustment Model (PAM). Adapun model ekonometrika jangka panjang yang digunakan adalah sebagai berikut:

JIIt = β0+ β1BIRATEt+ β2 EMSt+ β3INFt+ β4M2t+ β5 MYK+ εt Di mana :

Y = Indeks Harga Saham JII

β0 = Konstanta

β1β2β3β4 = Koefisien Regresi

BIRATE = Suku Bunga (BI Rate)

EMS = Harga Emas Dunia

INF = Tingkat Inflasi

M2 = Jumlah Uang Beredar (M2)

MYK = Harga Minyak Dunia

t = Error Term

Sementara hubungan jangka pendek dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

JIIt = α0 + α1 BIRATE + α2 EMS + α3 INF + α4 M2 + α5 MYK + t-1 + vt Dimana:

0< < 1, α0= β0, α1= β1, α2= β2, α3= β3, α4= β4, = (1 – ), Ut = t

Guna menguji kevaliditas model maka dilakukan Uji Asumsi Klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji normalitas residual, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitias, uji spesifikasi model. Untuk pengujian hipotesis dilakukan uji F statistik (F Test) untuk menguji apakah variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat, uji validitas pengaruh (uji T) signifikansi secara parsial (masing–masing) variable independen terhadap variable dependen secara dua sisi (two tail) dan uji koefisien determinasi


(5)

majemuk (R Square) digunakan untuk menunjukan seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model regresi mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

F. Sistematika Penulisan

Penyusunan penelitian ini menggunakan sistematika sederhana dengan maksud agar lebih mudah menerangkan segala permasalahan yang menjadi pokok pembahasan sehingga lebih terarah pada sasaran. Kerangka sistematika penulisan ini terdiri atas 5 bab, yakni :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang pemaparan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori investasi, pengertian pasar modal baik kovensional maupun syariah, pengertian saham, penjelasan indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII), variabel-variabel yang terkait dalam penelitian yang akan diteliti, penelitian terdahulu, kerangka penelitian, dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini membahas objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, metode dan alat analisis.


(6)

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang deskripsi data indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII), suku bunga BI Rate, harga emas dunia. tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2), dan harga minyak dunia menurut WTI,pembahasan dan hasil penelitian yang meliputi variabel yang paling berpengaruh terhadap Jakarta Islamic Index (JII) dan inetrpretasinya.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dari serangkaian bahasan dan saran keseluruhan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan saran-saran yang diajukan bagi pihak yang terkait dalam mengambil kebijakan terhadap permasalahan yang akan diteliti maupun dalam penelitian selanjutnya.


Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh harga emas dunia, variabel makro ekonomi dan indeks dow Jones terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di bursa efek Indonesia ( BEI)

0 7 135

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia periode Mei 2011 – Desember 2015

0 14 127

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA MINYAK DUNIA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Saha

0 5 17

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Sahamjakarta Isla

0 2 19

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 3 18

PENGARUH KURS, SUKU BUNGA BI RATE, HARGA MINYAK DUNIA TERHADAP INDEKS HARGASAHAM Pengaruh Kurs, Suku Bunga BI Rate, Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham LQ45 Periode Januari 2012-Desember 2014.

0 2 17

PENGARUH KURS, SUKU BUNGA BI RATE, HARGA MINYAK DUNIA TERHADAP INDEKS HARGASAHAM Pengaruh Kurs, Suku Bunga BI Rate, Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham LQ45 Periode Januari 2012-Desember 2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kurs, Suku Bunga BI Rate, Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham LQ45 Periode Januari 2012-Desember 2014.

0 3 11

ANALISIS PENGARUH HARGA EMAS DUNIA, HARGA MINYAK DUNIA, NILAI TUKAR RUPIAH (KURS) DAN SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PADA PERIODE JANUARI 2013 - OKTOBER 2015 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 20