Rasa Takut dari Orangtua atau Keluarga

yang melemahkan, penyandang cacat, atau menderita gangguan perkembangan. Anak-anak tersebut biasanya berperilaku nonkooperatif, karena keparahan kondisi inilah tidak dapat diajak bekerja sama dengan cara-cara yang biasa. 1,2,7 d. Rasa Sakit Menghadapi seorang penderita anak-anak yang tidak kooperatif, sering menyulitkan dokter gigi dalam hal melakukan perawatan. Tidak semua dokter gigi dapat mengatasi hal ini dengan mudah, sementara penderita memerlukan tindakan darurat secepatnya. Rasa sakit juga dapat memberi toleransi yang rendah terhadap perawatan gigi dan mulut. Anak-anak kadang tidak dapat merasakan sakit sedikit sehingga hal ini menjadi sumber rasa takut ketika perawatan ke dokter gigi maupun ke tempat unit pelayanan kesehatan gigi. 1,7 Tindakan sederhana seperti relief of pain , akan menjadi sulit bila penderitanya tidak kooperatif. Pada saat melakukan perawatan pada penderita anak-anak hal yang paling sulit dilakukan adalah pendekatan dan manajemen pada penderita, bukan pada prosedur perawatan itu sendiri. Cara yang paling penting adalah seorang dokter gigi dapat mengurangi atau menghilangkan rasa tidak nyaman selama perawatan gigi selama perawatan. 3

2.2.2 Rasa Takut dari Orangtua atau Keluarga

Peranan orang tua terhadap keberhasilan perawatan gigi anaknya, sangat besar. Sikap orang tua akan berpengaruh terhadap perilaku anak selama menjalani perawatan. Pada umumnya seorang ibu dengan tingkat kecemasan yang tinggi, ketika anaknya dirawat akan menunjukkan sikap yang tidak menguntungkan yang dapat Universitas Sumatera Utara mempengaruhi keberhasilan perawatan. 1,3,7,10,11 Orang tua yang takut terhadap perawatan gigi akan mempengaruhi anaknya ketika dilakukan perawatan gigi. 7,10,12,13 Terlepas dari rasa takut yang dimiliki oleh anaknya, orang tua yang terlalu merasa takut, sering sekali bertanya tentang perawatan yang akan dilakukan terhadap anaknya. Hal tersebut menjadikan orang tua sebagai model yang takut terhadap perawatan gigi bagi anaknya. 7,12,14 Rasa takut yang berasal dari orang tua atau keluarga dapat ditularkan kepada anak dengan cara mengancam anak dengan menggunakan perawatan gigi untuk menakut-nakuti dan membicarakan perawatan gigi yang tidak menyenangkan di depan anak. 1,7,11,12 Beberapa sikap atau perilaku orang tua seperti memanjakan anak over affection, melindungi anak secara berlebihan over protection, memenuhi keinginan anak tanpa batas over indulgence, kekhawatiran yang berlebihan over anxiety, sikap yang terlalu keras dan sikap menolak rejection, dapat mempengaruhi perilaku anak. Akibatnya anak menjadi penakut, kurang percaya diri, pemalu, nakal, pembangkang, dan semuanya dapat menimbulkan perilaku negatif anak pada perawatan gigi. 7 Observasi di praktek Pedodonsia, Johnson dan Baldwin menggunakan sampel anak berusia 3-7 tahun menunjukkan hubungan yang signifikan antara rasa takut orang tua dengan perilaku anak pada kunjungan pertama di praktek dokter gigi. Peneliti tersebut menemukan bahwa seorang ibu dengan rasa takut yang tinggi mempunyai pengaruh negatif pada anak mereka. Hal yang sama juga ditemukan oleh Wright, Alpern dan Wright et al. 12 Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Dokter Gigi