Gambar 2.1. Kadar hormon dan perubahan endometrium selama siklus menstruasi
4
2.2. Patofisiologi Nyeri Haid
Nyeri haid merupakan rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi dan selalu berhubungan dengan siklus ovulasi. Hal ini disebabkan oleh kontraksi
dari miometrium yang diinduksi oleh prostaglandin tanpa adanya kelainan patologis panggul.
5,10,11,17
Pada nyeri haid akan dijumpai peningkatan produksi prostaglandin oleh endometrium dengan produksi terbanyak
selama menstruasi didapati pada 48 jam pertama dan selalu berhubungan dengan beratnya gejala yang terjadi.
5,10,18
7
Faktor risiko yang berhubungan dengan beratnya gejala yang terjadi termasuk usia yang lebih muda saat terjadinya
menarche , periode
menstruasi yang lebih lama, banyaknya darah yang keluar selama menstruasi, perokok dan riwayat keluarga dengan nyeri haid. Penggunaan
alkohol dan obesitas sering dihubungkan dengan terjadinya nyeri haid.
10,11
Studi Wang L dkk juga melaporkan hubungan yang bermakna antara beratnya gejala yang terjadi dengan peningkatan stress.
19
Faktor yang berperan dalam terjadinya nyeri haid adalah prostaglandin F2
α PGF2α, dimana prostaglandin ini merupakan stimulan kontraksi miometrium yang kuat serta efek vasokontriksi pembuluh darah. Peningkatan
PGF2 α dalam endometrium diikuti dengan penurunan progesteron pada fase
luteal membuat membran lisosomal menjadi tidak stabil sehingga melepaskan enzim lisosomal. Enzim ini menyebabkan pelepasan
phospholipase A2 yang berperan pada konversi fosfolipid menjadi asam
arakidonat dan selanjutnya menjadi PGF2 α dan prostaglandin E2 PGE2
melalui siklus endoperoxidase
dengan perantara prostaglandin G2 PGG2 dan prostaglandin H2 PGH2. Peningkatan kadar prostaglandin akan
mengakibatkan peningkatan tonus miometrium dan kontraksi uterus yang berlebihan sehingga menyebabkan nyeri pada saat menstruasi.
1,2,11,20
Hubungan antara prostaglandin, aktifitas miometrium, iskemik uterus dengan terjadinya nyeri dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
8
Gambar 2.2. Patofisiologi dari nyeri haid
2
2.3. Diagnosis Nyeri Haid
Untuk mendiagnosis nyeri sewaktu haid perlu ditanyakan mengenai usia saat terjadinya
menarche , keteraturan siklus menstruasi, lamanya periode
menstruasi, perkiraan perdarahan yang terjadi, ada atau tidaknya perdarahan diantara siklus menstruasi. Hubungan dengan aktivitas fisik dan sosial,
beratnya nyeri serta riwayat seksualitas sebelumnya.
10
Nyeri yang terjadi harus dijelaskan mengenai tipe, lokasi, penjalaran dan berhubungan dengan
gejala lain.
11
Nyeri haid primer umumnya terjadi dalam 6 sampai 12 bulan setelah menarche
atau menstruasi pertama. Terasa kram di perut bawah dan menjalar ke arah paha dan daerah pinggang merupakan gejala yang
tersering. Sakit kepala, mual, konstipasi atau diare, dan muntah kadang dapat terjadi. Karakteristik nyeri dijumpai pada hari pertama dari menstruasi,
bersamaan dengan keluarnya darah menstruasi. Gejala puncak dalam 24 jam dan menghilang setelah 2 hari.
1,6,8,21
9
Pemeriksaan radiologis dan laboratorium tidak dibutuhkan dalam mendiagnosis nyeri haid. Pemeriksaan yang mendetail hanya dilakukan bila
dari gejala klinis disangkakan suatu kelainan panggul.
11
2.4. Pengobatan Nyeri Haid