PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SANTA MARIA MEDAN T.A 2014/2015.

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

SANTA MARIA MEDAN T.A. 2014/2015

Oleh:

Kartika Purba Girsang NIM 4113111041

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala anugrah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan yang direncanakan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor UNIMED beserta seluruh Pembantu Rektor, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan beserta seluruh Pembantu Dekan di FMIPA UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si, selaku Ketua Jurusan Matematika dan pegawai di jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku sekretaris Jurusan Matematika. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Asmin M.Pd, selaku Dosen Pendidikan Akademik. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Hasratuddin M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Juga terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Denny Haris, S.Si, M.Pd, Ibu Dra. Mariani, M.Pd, dan Ibu Dra. Ida Karnasih, M.Sc.Ed, Ph.D, selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini dan seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Sr. Mariana Purba SFD selaku kepala sekolah SMP Santa Maria Medan, Ibu L. Hutajulu, S.Pd dan Ibu M. Manihuruk, S.Pd selaku Guru Matematika SMP Santa Marian Medan, Guru/Staf Pegawai SMP Santa Maria Medan yang telah banyak membantu penulis dan mengarahkan penulis selama penelitian.

Teristimewa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua saya, Bapak Kariaman Purba Girsang dan Ibunda tercinta Tambaten Sembiring yang menjadi sumber motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan


(4)

v

penyusunan skripsi ini. Penulis juga sampaikan rasa terima kasih kepada adik penulis, Kristin Irene Purba Girsang, Desi Ramayanti Purba, Defita Kaban dan Hotmarina Sitopu yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat untuk penulis. Terima kasih juga disampaikan kepada abang penulis, Alex Pranata Purba Girsang dan Agus Kristian Purba Girsang serta kakak penulis, Herlina Tinambunan, Meilani Lindawati Sirait, SE, Dosmaria Purba, S.Pd, Gr dan semua sanak keluarga yang telah mendukung dan memotivasi penulis.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman selama awal perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini Dik B’11 serta kepada sahabat-sahabat Esther Putri Octavia Purba, Dian Raesitia Sitio, Fransiska Sitio, Basaria Rayani Fauzia Sirait, dan teman-teman lainnya yang telah memberikan semangat, dukungan serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan PPLT SMP Negeri 2 Kabanjahe yang telah memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini. Teristimewa penulis ucapkan kepada Herwin Butar Butar, SE atas semua bantuan, dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

Penulis telah berupaya dalam penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya namun penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan bantuan dari berbagai pihak penyempurnaan skripsi ini.

Medan, Juni 2015 Penulis

Kartika Purba Girsang NIM. 4113111041


(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1 1.2.Identifikasi Masalah 6

1.3.Batasan Masalah 7

1.4.Rumusan Masalah 7

1.5.Tujuan Penelitian 7

1.6.Manfaat Penelitian 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9 2.1.1. Pengertian Belajar 9 2.1.2. Pembelajaran Matematika 10 2.1.3. Hasil Belajar 11 2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.4.2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif 14 2.1.4.3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 15 2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16 2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16 2.1.5.2. Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 18


(6)

vii

2.1.5.3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD 19

2.1.5.4. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD 21

2.1.6. Teori Belajar yang Mendukung Materi Kubus dan Balok 22 2.1.6.1. Tahap Berpikir van Hiele 22 2.1.6.2. Teori Bruner 23 2.1.7. Materi Pembelajaran 24 2.1.8. Perangkat Pembelajaran 37 2.1.9. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 41 2.1.9.1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-D 42 2.2. Kerangka Konseptual 45

2.3 Hipotesis 45

BAB III METODE PENELITIAN 46

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 46 3.1.1. Lokasi Penelitian 46 3.1.2. Waktu Penelitian 46 3.2. Populasi Penelitian 46 3.3. Variabel Penelitian 46 3.1.1. Variabel Bebas 46 3.1.2. Variabel Terikat 46

3.4. Jenis Penelitian 46

3.5. Prosedur Pengembangan 47 3.6. Instrumen Pengumpulan Data 52 3.7. Teknik Analisis Data 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 58

4.1. Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran 58 4.1.1. Deskripsi Tahap Pendefinisian 58 4.1.2. Deskripsi Tahap Perancangan 63


(7)

viii

4.1.3. Deskripsi Tahap Pengembangan 68 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 84

4.2.1. Efektivitas Perangkat Pembelajaran yang

Dikembangkan Berbasis Model Kooperatif Tipe STAD 84 4.2.2. Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran yang

Dikembangkan Berbasis Model Kooperatif Tipe STAD 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 89

5.1. Kesimpulan 89

5.2. Saran 89


(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15 Tabel 2.2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 19 Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan 20 Tabel 2.4 Tingkat Penghargaan Kelompok 20 Tabel 3.1 Indikator/ Aspek yang Diamati pada Respon Siswa Terhadap

Kegiatan Pembelajaran 53 Tabel 3.2 Deskripsi Rata-rata Skor Validasi RPP 54 Tabel 3.3 Deskripsi Rata-rata Skor Validasi LKS 54 Tabel 4.1 Hasil Validasi RPP 68 Tabel 4.2 Revisi RPP berdasarkan Hasil Validasi 69 Tabel 4.3 Hasil Validasi LKS 70 Tabel 4.4 Revisi LKS berdasarkan Hasil Validasi 71 Tabel 4.5 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar 72 Tabel 4.6 Revisi Tes berdasarkan Hasil Validasi 72 Tabel 4.7 Hasil Tes Belajar pada Ujicoba I 74 Tabel 4.8 Ketercapaian Indikator Hasil Belajar pada Ujicoba I 75 Tabel 4.9 Hasil Angket Respon Siswa pada Ujicoba I 77 Tabel 4.10 Hasil Tes Belajar pada Ujicoba II 79 Tabel 4.11 Ketercapaian Indikator Hasil Belajar pada Ujicoba II 81 Tabel 4.12 Hasil Angket Respon Siswa pada Ujicoba II 82


(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Contoh Jawaban Pengertian Kubus dan Balok 3 Gambar 1.2 Contoh Jawaban Menghitung Luas Permukaan Batubata 4 Gambar 2.1 Modifikasi Model Pengembangan 4-D 44 Gambar 4.1. Tingkat Ketuntasan Klasikal pada Ujicoba I dan II 85 Gambar 4.2. Ketercapaian Indikator pada Ujicoba I dan II 86 Gambar 4.3. Persentase Respon Positif Siswa pada Ujicoba I dan II 87


(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 91

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 98 Lampiran 3. Materi Ajar 140 Lampiran 4. Media Pembelajaran 155 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) 159 Lampiran 6. Kisi-kisi Tes Awal 185 Lampiran 7. Tes Awal 186 Lampiran 8. Pedoman Penskoran Tes Awal 187 Lampiran 9. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 189 Lampiran 10. Tes Hasil Belajar 191 Lampiran 11 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar 193 Lampiran 12. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar 197 Lampiran 13. Lembar Validasi RPP 202 Lampiran 14. Lembar Validasi LKS 204 Lampiran 15. Lembar Validasi THB 206 Lampiran 16. Hasil Validasi RPP 208 Lampiran 17. Hasil Validasi LKS 215 Lampiran 18. Hasil Validasi THB 222 Lampiran 19. Hasil Tes Belajar 229 Lampiran 20. Hasil Ketercapaian Indikator 233 Lampiran 21. Hasil Respon Siswa 238 Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 240


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan setiap negara. Melalui pendidikan, generasi muda penerus bangsa terus mampu mengembangkan diri sesuai tuntutan zaman dan dapat lebih bertanggung jawab terhadap suatu keputusan yang dibuatnya. Secara umum pendidikan adalah proses membantu anak berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dan sistem nilai yang diyakininya dan serasi dengan persyaratan dan tuntutan msyarakat. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara.

Pendidikan memiliki peran dalam mewujudkan sumber daya manusia yang bermutu agar mampu menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat menggunakannya untuk kesejahteraan bangsa. Seperti yang disampaikan oleh Trianto (2009:1) bahwa:

“Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa

mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan

sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.”

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, karena dengan belajar matematika diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir, bernalar, mengkomunikasikan gagasan


(12)

2

serta dapat mengembangkan aktivitas kreatif dan pemecahan masalah. Seperti yang dikemukakan oleh Cockroft (dalam Abdurrahman 2009:253) bahwa :

“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan

dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas karena matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis. Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengungkapkan

bahwa: “Matematika merupakan sarana berpikir yang jelas dan logis, sarana untuk

memecahkan masalah sehari-hari, sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta sarana

untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”.

Namun, dalam kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan matematika masih sangat rendah. Hal ini sejalan dengan masih terus ditingkatkannya mutu pendidikan dengan segala macam upaya seperti perubahan kurikulum secara berkala. Salah satu cara untuk melihat mutu pendidikan matematika adalah dari tinggi rendahnya hasil belajar matematika siswa di tingkat sekolah. Hasil belajar matematika siswa masih tergolong rendah.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah keinginan dan kesenangan siswa dalam belajar matematika. Proses pembelajaran matematika perlu memperhatikan kenyamanan dan perasaan menyenangkan bagi siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperlihatkan sikap ramah dalam menanggapi berbagai kesalahan siswa, menghindari sikap guru yang menyeramkan (tidak bersahabat), mengusahakan agar siswa dikondisikan untuk bersikap terbuka, mengusahakan materi maematika disajikan dalam bentuk yang lebih kongkrit, dan menggunakan metode serta pendekatan yang bervariasi. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa terhadap matematika yang


(13)

3

merupakan modal utama untuk menumbuhkan keinginan dan kesenangan belajar matematika.

Rendahnya hasil belajar matematika ini terjadi di berbagai sekolah. Salah satu sekolah yang hasil belajar matematikanya rendah adalah SMP Santa Maria Medan. Hasil ujian semester pertama tahun ajaran 2014/2015 di kelas VIII menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada bidang studi matematika masih rendah yaitu 78 dengan Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) adalah 75. Hal ini menunjukkan adanya pertentangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi dalam kenyataannya. Guru mengharapkan nilai siswa tidak sekedar memenuhi nilai KKM tetapi bias mencapai peningkatan dalam kriteria tinggi.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMP Santa Maria Medan dengan memberikan tes awal di kelas VIII-1 yang berjumlah 33 siswa, diperoleh hasil yang belum memuaskan. Tes yang diberikan berhubungan dengan kubus dan balok. Hasil data menunjukkan dari 33 siswa ada 12 siswa atau 36,36% yang memperoleh nilai ketuntasan belajar minimal dan 21 siswa atau 63,64% yang tidak tuntas. Ini menunjukkan pengetahuan siswa di SMP Santa Maria Medan mengenai kubus dan balok masih rendah.

Alasan dipilih materi ini karena siswa masih sulit membedakan kubus dan balok dan kesulitan mengerjakan soal mengenai penerapan kubus dan balok di kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tes yang diberikan, siswa tidak dapat menjelaskan pengertian kubus dan balok dengan tepat. Berikut ini adalah contoh jawaban siswa mengenai pengertian kubus dan balok:

Gambar 1.1 Contoh Jawaban Pengertian Kubus dan Balok

Selanjutnya terhadap soal berikutnya, yaitu: “panjang, lebar, dan tinggi

sebuah batu bata berturut-turut adalah 20 cm, 10 cm, dan 4 cm. Hitunglah luas


(14)

4

sehingga jawaban dari siswa tersebut tidak sesuai dengan rumus luas balok. Berikut ini adalah contoh jawaban siswa dalam menghitung luas permukaan batu bata:

Gambar 1.2 Contoh Jawaban Menghitung Luas Permukaan Batu Bata

Rendahnya hasil belajar matematika juga dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Berdasarkan observasi pendahuluan terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika pada kelas VIII di SMP Santa Maria Medan diperoleh gambaran mengenai situasi pembelajaran di kelas yang cenderung terpusat pada guru. Siswa kurang berkesempatan mengembangkan kreativitas dan belum terlibat secara maksimal dalam pembelajaran. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan siswa menerima informasi tersebut sambil membuat catatan. Usaha melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan juga mengalami hambatan, ini ditunjukkan oleh sedikitnya siswa yang menjawab pertanyaan bila ada pertanyaan dari guru dan sedikitnya siswa yang bertanya apabila diberi kesempatan bertanya.

Dalam pembelajaran, diperlukan suatu model pembelajaran dimana siswa seharusnya dapat memperoleh dan membangun informasi di dalam benaknya sendiri. Dalam hal ini, guru dituntut agar dapat membantu pembelajaran dengan dengan membuat informasi menjadi bermakna sehingga hasil belajar siswa pun meningkat.

Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dan mengacu pada suatu proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah model pembelajaran kooperatif. Eggen dan Kauchak (dalam Trianto 2009:58)


(15)

5

mengemukakan “Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi

pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai

tujuan bersama”. Dari beberapa model pembelajaran kooperatif, peneliti memilih

tipe STAD karena merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, sehingga cocok digunakan bagi guru-guru yang baru mulai menggunakan model pembelajaran kooperatif. Selain itu tipe ini intinya kerjasama tim/kelompok yang heterogen sehingga diharapkan siswa yang lebih mampu dari segi akademik dapat membantu anggota kelompoknya yang kurang dari segi prestasi akademik.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan empat atau lima peserta didik secara heterogen. Pendidik menjelaskan materi secara singkat kemudian peserta didik di dalam kelompok itu memastikan bahwa anggota kelompoknya telah memahami materi tersebut. Setelah itu, peserta didik menjalani kuis secara individu tentang materi yang sudah dipelajari. Skor hasil kuis peserta didik dibandingkan dengan skor awal peserta didik yang kemudian akan diberikan skor sesuai dengan skor peningkatan yang telah diperoleh peserta didik. Skor tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kelompok, dan kelompok yang bisa mencapai kriteria tertentu akan mendapatkan penghargaan.

Tersedianya perangkat pembelajaran yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang proses pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Ibrahim dalam Trianto (2009:201) menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran, serta buku ajar siswa.

Dari hasil observasi awal di SMP Santa Maria Medan diketahui bahwa guru tidak mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum proses pembelajaran. Padahal, seharusnya RPP sudah dirancang dan selesai sebelum pembelajaran dimulai sebagai bentuk kesiapan seorang guru. Jika dilihat dari RPP yang dibuat tahun lalu, RPP yang dibuat guru belum mencerminkan model maupun pendekatan pembelajaran.


(16)

6

Oleh karena pentingnya perangkat pembelajaran dalam menunjang proses pembelajaran, peneliti mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil belajar (THB).

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti mengharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VIII SMP Santa Maria Medan pada materi kubus dan balok. Hal senada yang diungkapkan oleh Adi Sihombing (2013:17) dalam penelitiannya yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri1 Lintongnihuta T.A. 2013/2014” bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, rata-rata persentase hasil belajar siswa 51,35% pada siklus I tetapi masih belum memuaskan, kemudian mengalami peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata presentasi hasil belajar siswa mencapai 86,49% pada siklus II yang berarti memuaskan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Santa Maria Medan T.A. 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

2. Keinginan dan kesenangan siswa dalam belajar matematika masih rendah 3. Kurangnya peran aktif siswa dalam KBM sehingga mengakibatk.an

kurangnya pemahaman


(17)

7

5. Masih perlu dilakukan suatu pengembangan perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti jelas dan terarah sehingga dapat mencapai sasaran yang ditentukan, maka penulis membatasi masalahpada:

1. Objek yang akan diteliti adalah pengembangan RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Santa Maria Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

3. Materi pokok dalam penelitian ini adalah kubus dan balok.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Santa Maria Medan?

2. Bagaimanakah respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD yang dikembangkan di kelas VIII SMP Santa Maria Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif

tipe STAD yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Santa Maria Medan.

2. Mengetahui respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD yang dikembangkan di kelas VIII SMP Santa Maria Medan.


(18)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, dapat menambah sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Bagi guru, sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran dan dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun perangkat pembelajaran pada pokok bahasan yang lain.

3. Bagi sekolah, sebagai acuan untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.


(19)

89 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa dicapai setelah ujicoba II. Pada ujicoba I, ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 34,61%. Pada ujicoba II, ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87,87% sehingga terdapat peningkatan ketuntasan belajar sebesar 53,26% dan ketercapaian indikator efektif.

2. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model kooperatif tipe STAD positif yaitu di atas 80%.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan ini baru sampai pada tahap pengembangan, belum diimplementasikan secara luas di sekolah lainnya. Untuk mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD ini, disarankan pada para guru dan peneliti untuk mengimplementasikan perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD ini pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah lainnya. 2. Perangkat pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa hendaknya dikembangkan untuk pokok bahasan matematika yang lain, karena berdasarkan respon siswa diperoleh bahwa siswa berminat mengikuti pembelajaran selanjutnya dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.


(20)

ii

RIWAYAT HIDUP

Kartika Purba Girsang dilahirkan di Medan, pada tanggal 14 September 1993. Ayah bernama Kariaman Purba Girsang dan Ibu bernama Tambaten Sembiring, serta merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Pada tahun 1998 penulis masuk TK Betania Medan dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun 1999, penulis melanjutkan sekolah di SD RK Budi Luhur Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Santa Maria Medan dan lulus tahun 2008. Setelah itu pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 18 Medan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(1)

mengemukakan “Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama”. Dari beberapa model pembelajaran kooperatif, peneliti memilih tipe STAD karena merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, sehingga cocok digunakan bagi guru-guru yang baru mulai menggunakan model pembelajaran kooperatif. Selain itu tipe ini intinya kerjasama tim/kelompok yang heterogen sehingga diharapkan siswa yang lebih mampu dari segi akademik dapat membantu anggota kelompoknya yang kurang dari segi prestasi akademik.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan empat atau lima peserta didik secara heterogen. Pendidik menjelaskan materi secara singkat kemudian peserta didik di dalam kelompok itu memastikan bahwa anggota kelompoknya telah memahami materi tersebut. Setelah itu, peserta didik menjalani kuis secara individu tentang materi yang sudah dipelajari. Skor hasil kuis peserta didik dibandingkan dengan skor awal peserta didik yang kemudian akan diberikan skor sesuai dengan skor peningkatan yang telah diperoleh peserta didik. Skor tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kelompok, dan kelompok yang bisa mencapai kriteria tertentu akan mendapatkan penghargaan.

Tersedianya perangkat pembelajaran yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang proses pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Ibrahim dalam Trianto (2009:201) menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran, serta buku ajar siswa.

Dari hasil observasi awal di SMP Santa Maria Medan diketahui bahwa guru tidak mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum proses pembelajaran. Padahal, seharusnya RPP sudah dirancang dan selesai sebelum pembelajaran dimulai sebagai bentuk kesiapan seorang guru. Jika dilihat dari RPP yang dibuat tahun lalu, RPP yang dibuat guru belum mencerminkan model maupun pendekatan pembelajaran.


(2)

6

Oleh karena pentingnya perangkat pembelajaran dalam menunjang proses pembelajaran, peneliti mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil belajar (THB).

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti mengharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VIII SMP Santa Maria Medan pada materi kubus dan balok. Hal senada yang diungkapkan oleh Adi Sihombing (2013:17) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri1 Lintongnihuta T.A. 2013/2014” bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, rata-rata persentase hasil belajar siswa 51,35% pada siklus I tetapi masih belum memuaskan, kemudian mengalami peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata presentasi hasil belajar siswa mencapai 86,49% pada siklus II yang berarti memuaskan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Santa Maria Medan T.A. 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

2. Keinginan dan kesenangan siswa dalam belajar matematika masih rendah 3. Kurangnya peran aktif siswa dalam KBM sehingga mengakibatk.an

kurangnya pemahaman


(3)

5. Masih perlu dilakukan suatu pengembangan perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti jelas dan terarah sehingga dapat mencapai sasaran yang ditentukan, maka penulis membatasi masalahpada:

1. Objek yang akan diteliti adalah pengembangan RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Santa Maria Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

3. Materi pokok dalam penelitian ini adalah kubus dan balok.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Santa Maria Medan?

2. Bagaimanakah respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD yang dikembangkan di kelas VIII SMP Santa Maria Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif

tipe STAD yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Santa Maria Medan.

2. Mengetahui respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD yang dikembangkan di kelas VIII SMP Santa Maria Medan.


(4)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, dapat menambah sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Bagi guru, sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran dan dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun perangkat pembelajaran pada pokok bahasan yang lain.

3. Bagi sekolah, sebagai acuan untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.


(5)

89

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa dicapai setelah ujicoba II. Pada ujicoba I, ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 34,61%. Pada ujicoba II, ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87,87% sehingga terdapat peningkatan ketuntasan belajar sebesar 53,26% dan ketercapaian indikator efektif.

2. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model kooperatif tipe STAD positif yaitu di atas 80%.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan ini baru sampai pada tahap pengembangan, belum diimplementasikan secara luas di sekolah lainnya. Untuk mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD ini, disarankan pada para guru dan peneliti untuk mengimplementasikan perangkat pembelajaran berbasis model kooperatif tipe STAD ini pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah lainnya. 2. Perangkat pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa hendaknya dikembangkan untuk pokok bahasan matematika yang lain, karena berdasarkan respon siswa diperoleh bahwa siswa berminat mengikuti pembelajaran selanjutnya dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.


(6)

ii

RIWAYAT HIDUP

Kartika Purba Girsang dilahirkan di Medan, pada tanggal 14 September 1993. Ayah bernama Kariaman Purba Girsang dan Ibu bernama Tambaten Sembiring, serta merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Pada tahun 1998 penulis masuk TK Betania Medan dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun 1999, penulis melanjutkan sekolah di SD RK Budi Luhur Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Santa Maria Medan dan lulus tahun 2008. Setelah itu pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 18 Medan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 40

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS IV SISWA SD NEGERI TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 17 67

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) ( Studi pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Semester GenapTahun Pelajaran 2012 / 2013)

0 3 54

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA SISWA SMP

0 0 8

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (MSTAD) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS VII A SMP N 2 KALIBAWANG

0 0 6

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA

0 0 8

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

0 1 10