2 − 2 15 2 15 + 2
2 17 8,5
Dibulatkan menjadi 9 Menurut hasil perhitungan menggunakan rumus federer didapatkan jumlah
sampel minimum yang harus ada dalam setiap kelompok percobaan adalah 9 ekor. 3.3.1. Kriteria Inklusi
Kontrol Negatif atau kelompok Normal : tikus jantan strain
Sprague dawley dengan kadar glukosa darah 200 mgdL Kontrol Positif atau kelompok DM
: tikus jantan strain Sprague dawley dengan kadar glukosa darah 200 mgdL
3.4. Cara Kerja Penelitian
3.4.1 Alat Penelitian
Alat-alat yang harus disiapkan untuk penelitian ini antara lain: kandang tikus, glukometer, glucotest strip, neraca hewan, syringe, oral
sonde, neraca analitik, timbangan milligram, minor set, tissue, kulkas - 80
o
C, dan 4
o
C. 3.4.2
Bahan Penelitian Bahan utama untuk penelitian ini adalah daun yakon Smallanthus
sonchifolius sebanyak 1 kg yang diperoleh dari Pusat Penjualan Tanaman “Bursa Bibit” Yogyakarta. Daun yakon yang telah didapatkan
dideterminasi dahulu di Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor untuk memastikan apakah sampel sudah benar. Setelah proses determinasi,
bahan diekstraksi di Laboratorium Riset Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kemudian ekstrak tersebut dijadikan ke bentuk sediaan bubuk yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor. Dan didapatkan hasil kira-kira
sebanyak 250 gram ekstrak kering daun yakon. Bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk penelitian ini antara
lain: a
Induksi kondisi DM pada tikus: Aloksan Monohidrat 5,
b Proses Ekstraksi: Ethanol 70,
c Pembersihan Organ: larutan Natrium Hidroklorida 0,9,
d Proses anestesi tikus: dyethil ether, dan
e Pencegahan hipoglikemi pada tikus: dextrose
3.4.3 Proses Ekstraksi Proses ekstraksi dilakukan di Laboratorium Pharmacy Drug
Research PDR dan Laboratorium Riset Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Daun
insulin sebanyak 1 kg dihaluskan menggunakan blender. Bahan yang sudah halus tersebut ditimbang dan didapatkan hasil 750 mg. Kemudian
dilarutkan dalam pelarut ethanol 70 dengan konsentrasi 10. Setelah itu, larutan tersebut diaduk selama 5 jam agar bahan aktifnya terlarut
dalam ethanol. Kemudian dilakukan penyaringan pada larutan tersebut. Lalu, dibawa ke IPB untuk dijadikan ke bentuk bubuk dan disimpan di
suhu 4
o
C. Untuk pengujian terhadap tikus, ekstrak daun insulin dilarutkan dalam air segera sebelum digunakan.
3.4.4 Adaptasi Hewan Sampel Sampel diadaptasikan di Animal house pada hari ke-1 sampai ke-
21. Sampel diadaptasikan terhadap segala sesuatu baik terhadap tempat tinggal barunya, pemberian makanan maupun pemberian minuman
yang disamakan pada semua tikus. 3.4.5
Induksi Aloksan Tikus diinduksi dengan aloksan monohidrat 150 mgkgbb secara
intraperitoneal. Induksi dilakukan pada hari ke-22. Setelah hewan diinduksi, diberi akses makanan secara bebas ad libitum dan dalam
waktu 24 jam pertama dilakukan penambahan 40 larutan D-glukosa monohidrat untuk mencegah terjadinya hipoglikemi yang fatal.
Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan 7 hari setelah induksi, yaitu pada hari ke-29. Tikus dengan glukosa 200 mgdl dikatakan sebagai
tikus DM. 3.4.6
Pemberian Ekstrak Daun Yakon terhadap Tikus