Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan melihat rekam medik tahun 2013, ibu melahirkan di Klinik Haryantari sebanyak 295
orang didapatkan 2,4 BBLR dan 2 bayi berat badan lebih. Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang beberapa faktor yang mempengaruhi berat badan lahir.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas rumusan dalam penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir ?”.
C. Ruang Lingkup
Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan lahir meliputi yaitu umur, paritas, sosial ekonomi, dan pendidikan.
D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Berat Badan Lahir.
2. Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum diatas, maka tujuan khusus yang ingin dicapai adalah: 1.
Untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik yang mempengaruhi berat badan lahir di Klinik Haryantari Medan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang pengaruhi berat badan lahir di Klinik
Haryantari Medan
Universitas Sumatera Utara
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan masukan serta informasi bagi tenaga kesehatan dalam mengidentifikasi distribusi frekuensi berat badan lahir.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah referensi bagi perpustakaan Universitas Sumatera Utara tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan tambahan referensi untuk melanjutkan penelitian berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan 1. Pengertian
Kehamilan adalah proses yang normal, alamiah yang diawali dengan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin dan dimulai sejak konsepsi sampai
persalinan Dewi Sunarsih, 2011. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 periode yaitu triwulan pertama dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat
sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam
keluarga, pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang diharapkan Prawirohardjo, 2011.
2. Proses Terjadinya Kehamilan
Proses permulaan kehamilan ketika bersatunya sel telur ovum dan sperma atau disebut fertilisasi. Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai
stadium morula selama 3 hari dan bergerak kearah rongga rahim oleh rambut getar tuba silia dan kontraksi tuba, hasil konsepsi tiba dalam kavum uteri pada tingkat
blastula. Hasil konsepsi akan menanamkan dirinya dalam endometrium nidasi. Ketika blastula mencapai rongga rahim, endometrium berada dalam masa sekresi
sehingga blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam akan mudah masuk
Universitas Sumatera Utara
kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Kemudian
blastula akan berkembang menjadi janin. Untuk mencukupi kebutuhan janin maka dibentuklah plasenta. Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan kurang lebih 16
minggu, dan berfungsi untuk memberikan makanan pada janin. Respirasi janin, untuk tempat sekresi bagi janin, dan tempat pembentukan hormon dan juga tempat
menyalurkan segala kebutuhan janin. Didalam rahim janin juga diproteksi oleh air ketuban, volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc, air
ketuban berwarna putih keruh, berbau amis Pantikawati saryono, 2010. Seorang ibu dapat dikatakan hamil adalah apabila didapat tanda-tanda pasti
hamil yaitu denyut Jantung Janin DJJ dapat didengar dengan menggunakan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonic Doppler, DJJ
dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Palpasi biasanya dapat dirasakan gerakan janin yang jelas setelah 24 minggu. Pada pemeriksaann USG
terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio PantikawatiSaryono, 2010.
3. Tanda –tanda kehamilan
a. Tanda yang tidak pasti probable signs tanda mungkin kehamilan. Indikator mungkin hamil adalah karakteristik-karakteristik fisik yang bisa di
lihat atau sebaliknya diukur oleh pemeriksa dan lebih spesifik dalam perubahan- perubahan psikologis yang di sebabkan oleh kehamilan. Kedua jenis tanda dan gejala
kehamilan di atas mungkin ditemukan pada kondisi yang lain, meskipun tidak dapat dipertimbangkan sebagai indikator-indikator positif suatu kehamilan. Semakin
Universitas Sumatera Utara
banyak tanda tidak pasti ditemukan semakin besar kemungkinan kehamilan. Tanda- tanda mungkin adalah sebagai berikut:
1 Amenorhea Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah kawin
mengeluh terlambat haid, maka pikirkan bahwa dia hamil, meskipun keadaan stress, obat-obatan, penyakit kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid.
2 Mual dan muntah Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak sampai
muntah yang berkepanjangan. Dalam kedokteran sering di kenal morning sickness karena munculnya seringkali pagi hari. Mual dan muntah diperberat oleh makanan
yang baunya menusuk dan juga oleh emosi penderita yang tidak stabil. Untuk mengatasinya penderita perlu di beri makanmakanan yang ringan, mudah di cerna
dan jangan lupa menerangkan bahwa keadaaan ini dalam batas normal orang hamil. Bila berlebihan dapat pula diberikan obat-obat anti muntah.
3 Mastodinia Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara di sebabkan
payudara membesar. Vaskularisasi bertambah, asinus dan duktus berproliferasi karena pengaruh estrogen dan progesteron.
4 Quickening Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya di sadari oleh
wanita pada kehamilan 18-20 minggu. 5 Keluhan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan uterus ke cranial.
Universitas Sumatera Utara
6 Konstipasi Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau dapat juga karena perubahan
pola makanan. 7 Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan, karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu
meningkat sampai stabil menjelang aterm. 8 Perubahan temperatur basal
Kenaikan temperatur basal lebih dari 3 minggu biasanya merupakan tanda telah terjadinya kehamilan.
9 Perubahan warna kulit Perubahan ini antara lain kloasma yakni warna kulit yang kehitam-hitaman
pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi, terutama pada wanita dengan warna kulit tua. Biasanya muncul setelah kehamilah 16 minggu. Pada daerah
areola dan puting payudara, warna kulit menjadi lebih hitam. Perubahanperubahan ini disebabkan oleh stimulasi Melanocyte StimulatingHormone MSH. Pada kulit
daerah abdomen dan payudara dapat mengalami perubahan yang di sebut strie gravidarum yaitu perubahan warna seperti jaringan parut. Diduga ini terjadi karena
pengaruh adrenokortikosteroid. Kadang-kadang timbul pula teleangiktasis karena pengaruh estrogen tinggi.
10 Perubahan payudara Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresikolostrum, biasanya
setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.
Universitas Sumatera Utara
11 Perubahan pada uterus Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dankonsistensi. Uterus
berubah menjadi lunak, betuknya globular. Teraba balotement, tanda ini muncul pada minggu ke 16-20, setelah rongga rahim mengalami obliterasi dan cairan amnion
cukup banyak. Balotemen adalah tanda ada benang terapungmelayang dalam cairan. Sebagai diagnosis banding adalah asites yang di sertai denagn kista ovarium, mioma
uteri, dan sebagainya. 12 Tanda Piskacek’s
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat dengan implatasi plasenta.
13 Perubahan-perubahan pada serviks a Tanda Hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mulai difleksikan.
Dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Tanda ini mulai terliaht pada minggu ke-6, dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
b Tanda Goodell’s Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks tersa lebih lunak.
Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat memberikan dampak ini. c Tanda Chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti, warna kebirubiruan. d Tanda Mc Donald
Fundus uteri dan serviks bisa denagn mudah difleksikan satu sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.
Universitas Sumatera Utara
e Terjadi pembesaran abdomen Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke 16, karena pada saat itu
uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut. f Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.
g Pemeriksaan tes biologis kehamilan Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan positif palsu.
b. Tanda Pasti Kehamilan Indikator pasti kehamilan adalah penemuan-penemuan keberadaan janin
secara jelas dan hal ini tidak dapat dijelaskan dengan kondisi kesehatan yang lain. 1
Denyut Jantung Janin DJJ Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Pada orang
gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonic Doppler, DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Melakukan auskultasi pada janin bisa juga
mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu.
2 Palpasi Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi jelas setelah
minggu ke 22. Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu ke 24 Pantikawatisaryono, 2010.
Universitas Sumatera Utara
4. Pemeriksaan kehamilan Antenatal Care
Antenatal care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Standar pelayanan ANC meliputi
standar 14 T, sehingga ibu hamil yang datang memperoleh pelayanan komprehensif dengan harapan meningkatkan pelayanan kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam
menurunkan angka kematian ibu. 14 Standar pelayanan ANC yaitu Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, tekanan darah, pengukuran tinggi fundus uteri,
pemberian imunisasi TT, pemberian tablet FE, melakukan tes terhadap penyakit menular seksual, temu wicara, tes Hb, tes urin protein, tes reduksi urin, perawatan
payudara, senam hamil, terapi yodium dan terapi obat malaria
PantikawatiSaryono, 2010. Menurut Saifudin 2002 tujuan ANC diantaranya adalah memantau
kemajuan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial budaya ibu
dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan yang mungkin terjadi selama kehamilan dan mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif, mempersiapkan peran
ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Tujuan antenatal care pada ibu hamil meliputi mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri,
dan proses kelahiran bayi; mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah, atau obstetri selama kehamilan; mengembangkan persiapan persalinan serta
kesiapan menghadapi komplikasi; membantu menyiapkan ibu untuk menyusui
Universitas Sumatera Utara
dengan sukses, menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosialMufdlilah, 2009.
Frekuensi kunjungan ANC dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga Rukiah, et al. 2013.
5. Faktor ibu yang mempengaruhi berat badan lahir diantaranya adalah :
a. Umur Umur adalah waktu hidup individu mulai saat berulang tahun. Semakin cukup
umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih di percaya daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya, jika kematangan usia seseorang cukup tinggi
maka pola berfikir seseorang akan lebih dewasa. Ibu yang mempunyai usia produktif akan lebih berpikir secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan
pemeriksaan kehamilan Depkes RI, 2010. Umur dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal umur kehamilan adalah
20-35 tahun. Pada umur ibu yang masih muda organ-organ reproduksi belum cukup matang sehingga dapat mengganggu kesehatan ibu maupun perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam kandungan sedangkan umur lebih dari 35 tahun dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi dalam kehamilan dimana bertambahnya
usia ibu akan diikuti dengan perubahan dari organ-organ tubuh terutama organ reproduksi Wiknjosastro, 2006.
Menurut Sitorus dalam Setianingrum 2005 menyatakan Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir, kehamilan dibawah umur 20 tahun merupakan
kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggi di bandingkan dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur. Pada umur yang masih muda, perkembangan organ-
Universitas Sumatera Utara
organ reproduksi dan fungsi fisiologinya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya belum cukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum
dapat menanggapi kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi komplikasi. Selain itu semakin muda usia ibu hamil, maka anak yang dilahirkan akan semakin
ringan. Meski kehamilan dibawah umur sangat berisiko tetapi kehamilan diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan, sangat berbahaya. Mengingat mulai umur ini sering
muncul penyakit seperti hipertensi, tumor jinak peranakan, atau penyakit degeneratif pada persendian tulang belakang dan panggul dan Kesulitan lain kehamilan diatas
usia 35 tahun ini yakni bila ibu ternyata mengidap penyakit seperti diatas yang ditakutkan bayi lahir dengan membawa kelainan. Dalam proses persalinan sendiri,
kehamilan di usia lebih ini akan menghadapi kesulitan akibat lemahnya kontraksi rahim serta sering timbul kelainan pada tulang panggul tengah. Mengingat bahwa
faktor umur memegang peranan penting terhadap derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu hamil serta bayi, maka sebaiknya merencanakan kehamilan pada
usia antara 20-35 tahunSetianingrum, 2005. Menurut Depkes RI 2010 menyatakan bahwa ibu sebaiknya ibu hamil pada
umur 20 – 35 tahun, karena masa tersebut merupakan masa yang aman untuk hamil alasanya, mulai umur 20 tahun rahim dan bagian – bagian lainya sudah benar – benar
siap untuk untuk menerima kehamilan. Pada umur tersebut biasanya wanita sudah merasa siap untuk menjadi ibu. Dan sebaiknya tidak hamil pada usia 35 tahun,
karena kesehatan tubuh ibu sudah tidak sebaik pada umur 20 – 35 tahun, biasanya ibu sudah mempunyai dua anak atau lebih, kemungkinan memperoleh anak cacat
lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur yang muda
perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang dikandungnya.
Sedangkan umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang semakin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan
tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung kristyanasari, 2010.
b. Paritas Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh seorang ibu.
Paritas mempengaruhi durasi persalinan dan insiden komplikasi. Paritas dikatakan tinggi bila seorang ibuwanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang wanita
yang sudah mempunyai tiga anak dan terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatannya akan mulai menurun, seringn mengalami kurang darah anemia, terjadi perdarahan
lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang ataupun melintang. Paritas yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terganggunya uterus terutama dalam hal fungsi pembuluh
darah. Kehamilan yang berulang-ulang akan menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah uterus. Hal ini akan mempengaruhi nutrisi ke janin pada kehamilan
selanjutnya, selain itu dapat mnyebabkan atonia uteriWiknjosastro, 2006. c. Pendidikan
Didalam kerangka pendidikan nasional, terbagi dalam dua, yaitu pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Setelah dicanangkan pendidikan dasar 9 tahun
sesuai undang-undang No. 2 tahun 2000 tentang pendidikan. Sisdiknas, 2003. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan adalah upaya untuk memberikan
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Jenjang pendidikan meliputi pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan
dicapai dengan menempuh bangku sekolah dasar SD, SLTP, SMU dan perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan non formal dapat melalui kursus-kursus atau pelatihan.
Dengan wajib belajar 9 tahun memang telah banyak meningkatkan taraf pendidikan masyarakat kita. Pada tahap pendidikan dasar SD sampai dengan SLTP. Namun
untuk pendidikan yang lebih tinggi SLTA dan perguruan tinggi d. Sosial ekonomi
Kemiskinan dapat menjadi sebab rendahnya ibu hamil dalam upaya menjangkau fasilitas kesehatan Rukiah, et al. 2013.
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi
pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah, yaitu ibu hamil akan kekurangan energi dan protein. Hal ini disebabkan tidak
mampu nya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan Depkes RI, 2008.
Menurut Kristyanasari 2010 bahwa keadaan ekonomi keluarga akan mempengaruhi pemilihan ragam dan kualitas bahan makanan, ekonomi seseorang
mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari – harinya. Seseorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil maka kemungkinan besar
sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau. Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang
sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur yang muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang dikandungnya. Sedangkan umur yang tua perlu energi yang besar juga karena
fungsi organ yang semakin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang
berlangsung.
B. Berat badan lahir
1. Pengertian
Menurut Muslihatun 2010, Berat bayi lahir adalah berat badan bayi yang di timbang dalam waktu 1 jam pertama setelah lahir. Hubungan antara berat lahir
dengan umur kehamilan, berat bayi lahir dapat dikelompokan bayi kurang bulan yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi kurang 37 minggu 259 hari, Bayi
cukup bulan adalah bayi dengan usia gestasi 37-42 minggu 259 - 294 hari, dan Bayi lebih bulan yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi lebih 42 minggu 294
hari.
2. Klasifikasi Berat Bayi Lahir
Menurut Muslihatun 2009 Berat bayi lahir berdasarkan berat badan dapat dikelompokan menjadi :
a. Bayi Berat Lahir Rendah BBLR Menurut Prawirohardjo 2010 BBLR adalah neonatus dengan berat badan
lahir pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram sampai 2499 gram. Dahulu bayi ini dikatakan prematur kemudian disepakati disebut low birth weight infant atau Berat
Bayi Lahir Rendah BBLR. Karena bayi tersebut tidak selamanya prematur atau kurang bulan tetapi dapat cukup bulan maupun lebih bulan. Bayi berat lahir rendah
Universitas Sumatera Utara
merupakan masalah penting dalam pengelolaannya karena mempunyai kecenderungan ke arah peningkatan terjadinya infeksi, kesukaran mengatur nafas
tubuh sehingga mudah untuk menderita hipotermia. Selain itu bayi dengan BBLR mudah terserang komplikasi tertentu seperti ikterus, hipoglikomia yang dapat
menyebabkan kematian. Kelompok bayi berat lahir rendah yang dapat di istilahkan dengan kelompok resiko tinggi, karena pada bayi berat lahir rendah menunjukan
angka kematian dan kesehatan yang lebih tinggi dengan berat bayi lahir cukup. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah mempunyai ciri-ciri:
1. Usia kehamilan kurang dari 37 minggu
2. Berat badan kurang dari 2.500 gram
3. Panjang badan kurang dari 48 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, lingkar
dada kurang dari 30 cm 4.
Rambut lanugo masih banyak 5.
Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang 6.
Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya 7.
Tumit mengkilap, telapak kaki halus 8.
Genitalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, klitoris menonjol pada bayi perempuan. Testis belum turun ke dalam
skrotum, pigmentasi dan rugue pada skrotum kurang pada bayi laki-laki 9.
Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah 10.
Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah 11.
Jaringan kelenjer mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang
12. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada
Universitas Sumatera Utara
b. Bayi Berat Lahir Normal Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 - 4000 gram ketika lahir langsung menangis dan tidak memiliki kelainan congenital cacat bawaan Muslihatun, 2010.
Menurut Muslihatun 2010 Seorang bayi baru lahir dikatakan normal apabila memiliki ciri-ciri yaitu :
1.
Bayi baru lahir normal memiliki berat badan 2500 – 4000 Gram
2.
Panjang badan 48 – 52 cm
3.
Lingkar dada 30 – 38 cm
4.
Lingkar kepala 33 – 35 cm
5.
Frekuensi jantung 120 – 160 kalimenit
6.
Pernafasan 40 – 60 kalimenit
7.
Kulit bayi baru lahir terlihat kemerahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
8.
Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala telah sempurna
9.
Kuku agak panjang dan lemas
10.
Genitalia untuk perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora dan untuk laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
11.
Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12.
Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13.
Reflek graps atau menggenggam sudah baik
14.
memiliki eliminasi yang baik, mekonium untuk bayi baru lahir akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan
Universitas Sumatera Utara
c. Bayi Berat Lahir Lebih Bayi berat lahir lebih adalah Bayi yang dilahirkan dengan berat lahir lebih
dari 4000 gram. Bayi dengan berat lahir lebih bisa disebabkan karena adanya pengaruh dari kehamilan lewat bulan. Risiko persalinan bayi dengan berat lebih
4000 gram pada kehamilan lewat bulan meningkat 2-4 kali lebih besar dari kehamilan term. Selain itu faktor risiko bayi berat lahir lebih adalah ibu hamil
dengan penyakit diabetes militus akan melahirkan bayi dengan berat badan berlebihan dikarenakan kadar gula darah ibu hamil penderita Diabetes Melitus
tergolong tinggi. Kondisi inilah yang memberi peluang janin untuk tumbuh melebihi ukuran rata-rata. Jika fungsi plasenta dan tali pusat baik maka calon bayi dapat
tumbuh makin subur. Ibu yang pada kehamilan pertama melahirkan bayi besar maka berpeluang melahirkan anak kedua dengan kondisi yang sama pada kehamilan
berikutnya dan Porsi makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan berpengaruh terhadapa bobot janin. Asupan gizi yang berlebih bisa mengakibatkan bayi lahir
dengan berat diatas rata-rata. Pola makan ibu yang tidak seimbang atau berlebihan juga mempengaruhi kelahiran bayi besar. Prawirohardjo, 2007
Menurut Markum 1996 ciri-ciri bayi lahir dengan berat lebih adalah : 1. Berat badan lebih dari 4000 Gram
2. Badan besar dan kulit kemerahan 3. Organ internal membesar
4. Lemak tubuh banyak
3. Tehnik penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan bayi
Sebelum melakukan penimbangan berat badan bayi, alat timbang harus sudah ditera serta diberi alas kain diatasnya, dan atur skala timbangan ketitik nol. Lindungi
Universitas Sumatera Utara
bayi supaya tidak kehilangan panas dan tangan petugas menjaga diatas bayi sebagai tindakan pengamanan. Penimbangan lakukan pada waktu yang sama setiap hari
Maryunani, 2008. Sedangkan untuk menentukan panjang badan letakkan bayi sejajar dengan
punggungnya dengan posisi kaki lurus sebisa mungkin. Pegang kepala agar tetap pada ujung atas pita ukur, dan dengan lembut regangkan kaki ke bawah menuju
ujung bawah pita Ladewig, et al. 2006.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep untuk penelitian yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan lahir terdiri dari variabel independen dengan 4 variabel
yaitu umur, pendidikan, paritas dan sosial ekonomi, variabel bebas tersebut dinilai ada pengaruh atau tidak dengan variabel dependen yaitu berat badan lahir. Kerangka
konsep dijelaskan dalam bentuk skema sebagai berikut :
Skema 3.1 Bagan Kerangka Konsep Penelitian B. Hipotesis
Dalam penelitian ini menggunakan jenis hipotesis alternatif Ha. Hipotesis Alternatif menyatakan ada pengaruh antara umur, pendidikan, paritas dan sosial
ekonomi dengan berat badan lahir.
C. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah mendefenisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
Faktor-faktor yang mempengaruhi berat
badan lahir •
Umur •
Paritas •
Sosial ekonomi •
Pendidikan Berat badan lahir normal
Berat badan lahir tidak normal
Universitas Sumatera Utara
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena Hidayat, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi
operasional Alat ukur
Cara ukur Hasil ukur
Skala 1.
Umur Lamanya hidup
ibu hamil trimester III sejak
dilahirkan sampai saat pelaksanaan
pemeriksaan TFU di Klinik
Haryantari
yang dinyatakan dalam
tahun Kuesioner
Wawancara 1. Usia beresiko
: 20 atau 35 tahun
2.Usia tidak beresiko : 20-
35 tahun Nominal
2. Paritas
Jumlah anak yang sudah dilahirkan
oleh ibu hamil trimester III di
Klinik Haryantari baik yang hidup
ataupun mati Kuesioner
Wawancara 1. Anak pertama
sampai anak ke tiga
2.Lebih dari tiga anak
Nominal
3. Sosial
ekonomi Kondisi
pendapatan keluarga per
bulan yang didapatkan ibu
hamil trimester III di klinik
Haryantari Kuesioner
Wawancara 1. 1,8 Juta
2. 1,8 Juta Nominal
5. Pendidikan
Jenjang pendidikan
terakhir yang
diselesaikan ibu hamil trimester III
di klinik Haryantari secara
formal Kuesioner
Wawancara 1.Pendidikan
dasar : SD sd SLTP
2.Pendidikan tinggi : SLTA
sd Perguruan Tinggi
Nominal
Universitas Sumatera Utara
5. Berat badan
lahir Berat masa tubuh
bayi yang dilahirkan di
Klinik Haryantari dan
ditimbang dalam 1 jam
setelah lahir Timbangan
merk yamamoto
giken Lembar
observasi 1.Normal : 2500
– 4000 gram 2.Tidak normal :
2500 atau 4000 gram
Nominal
Universitas Sumatera Utara
26
BAB IV METODELOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian