Flowchart proses pelatihan Flowchart proses pengenalan Perancangan software .1 Komponen Sistem

3.3 Flowchart proses pelatihan

Start Melakukan proses Perhitungan Eigenface Mengaktifkan webcam untuk menampilkan gambar yang berada di depan webcam tersebut Menampilkan citra wajah yang berhasil diambil dari webcam Simpan citra wajah ? END YA TIDAK Menyimpan citra wajah, nilai eigen dan Nama. Gambar 3.6 Flowchart proses pelatihan

3.4 Flowchart proses pengenalan

Start Mengaktifkan webcam untuk menampilkan gambar yang berada di depan webcam tersebut Menampilkan citra wajah yang berhasil diambil dari webcam END YA Melakukan proses perhitungan Eigenface Menghitung jarak Euclidean antara citra wajah tersebut dengan citra wajah yang terdapat di dalam database Jarak Euclidean terkecil ? TIDAK Data Cocok Pintu di buka Gambar 3.7 Flowchart proses pengenalan 3.5 Perancangan software 3.5.1 Komponen Sistem Sistem pengenalan wajah ini terdiri dari beberapa komponen yang dapat digambarkan dalam suatu model seperti gambar berikut: Image capturing User interface Sub system Pengenalan wajah Database File wajah Gambar 3.8 Hubungan antar subsistem Keterangan : a. Komponen Image Capturing berfungsi untuk melakukan mekanisme pengambilan citra wajah dengan media webcam, baik saat proses penyimpanan file citra wajah maupun saat proses pengenalan wajah. b. Komponen Interface berfungsi untuk menghubungkan komunikasi antara system dengan user, baik saat proses penyimpanan file citra wajah maupun saat proses pengenalan wajah. c. Subsistem Pengenalan wajah merupakan pengenalan wajah dilakukan dengan mencocokan citra wajah yang dicapture pada saat verifikasi Database Citra wajah Webcam Normalisasi image Kalkulasi Eigen Proses Matching Jarak eucladian terkecil Kalkulasi eigen vector Eigen value Eigen Vector Gambar 3. 9 Langkah-langkah proses identifikasi wajah Keterangan bagan : a. Citra wajah di-capture menggunakan webcam. Hasil dari capturing ini hasil file gambar yang bertipe.jpg b. Citra wajah ini kemudian dinormalisasi dengan beberapa tahap. Pertama, citra diturunkan kualitas warnanya menjadi grayscale. Ukuran dari citra wajah juga diseragamkan, menjadi berukuran 80x80 pixel. c. Setelah didapatkan citra wajah yang ternormalisasi hitung nilai eigen dari citra wajah tersebut, misalnya dipeoleh nilai µ. d. Dari koleksi citra wajah yang ada di database, masing-masing citra dikalkulasi nilai eigennya dan dikumpulkan dalam vector yang dinamakan eigenvector. Misalkan kita mendapatkan nilai � 1 , � 2 , � 3 , … � � . e. Proses matching dilakukan dengan mencocokaan nlai x dengan nilai-nilai pada eigenvector dan mencari nilai yang paling mendekati. f. Jika nilai yang paling mendekati sudah ditemukan, cari data user yang bersesuaian dengan nilai tadi. Untuk proses perhitungan eigenface dari image pada langkah tiga, penjelasannya sebagai berikut: 1. Buat Himpunan image S dari total M training_image, dimana setiap image adalah p x q piksel. Misal di dalam himpunan image terdapat tiga image ukuran 3 x 3 piksel maka: Image 1 Image 2 Image 3 � 4 3 1 4 2 � � 2 2 1 3 2 4 � � 1 4 2 2 3 � 2. Cari nilai tengah atau mean Ψ Ψ = 1 3 � Γ � = 1 3 �� 4 3 1 4 2 � + � 2 2 1 3 2 4 � + � 1 4 2 2 3 �� 3 �=1 Ψ = 1 3 � 1 3 2 2 3 2 � 3. Cari selisih Ф antara training image Γ i dengan nilai tengah Ψ, apabila ditemukan nilai dibawah nol ganti nilainya dengan nol. Φ 1 = Γ 1 − Ψ = � 4 3 1 4 2 � − � 1 3 2 2 3 2 � = � 1 1 1 � Φ 2 = Γ 2 − Ψ = � 2 2 1 3 2 4 � − � 1 3 2 2 3 2 � = � 1 1 1 � Φ 3 = Γ 3 − Ψ = � 1 4 2 2 3 � − � 1 3 2 2 3 2 � = � 1 � 4. Hitung nilai matriks kovarian C � = 1 � � Φ � Φ � � � �=1 � = �� � � = [Φ 1 , Φ 2 , … , Φ M ] � = �� � , dimana � �,� = Φ � Φ � � � = ⎝ ⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎛ � 1 1 1 1 1 1 1 � ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎡ 1 1 1 1 1 1 1 1 0⎦ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤ ⎠ ⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎞ � = � 4 2 1 2 3 1 1 1 1 � 5. Cari nilai eigenvalue λ dan eigenvector v � � � = � � � � � � = �� � � � − �� = 0 ���� �� − � = 0 maka eigenvalue λ dapat dihitung, det �� − � = 0 = � � 1 1 1 � − � 4 2 1 2 3 1 1 1 1 � = � � − 4 2 1 2 � − 3 1 1 1 � − 1 � akan dihasilkan nilai � = 1, ��� � = 4 � = � � 1 � 2 � 3 � eigenvector v dihasilkan dengan mensubtitusikan nilai eigenvalue λ kedalam persamaan �� − �� = 0 untuk � = 4, maka � 4 − 2 2 1 2 4 − 3 1 1 1 4 − 1 � � � 1 � 2 � 3 � = � � � 2 2 1 2 1 1 1 1 3 � � � 1 � 2 � 3 � = � 2 � 1 2 � 2 1 � 3 2 � 1 1 � 2 1 � 3 1 � 1 1 � 2 3 � 3 � = � � dihasilkan eigenvector � 1 −1 � ��� � −3 1 � untuk � = 1, maka � 1 − 2 2 1 2 1 − 3 1 1 1 1 − 1 � � � 1 � 2 � 3 � = � � � −1 2 1 2 −2 1 1 1 � � � 1 � 2 � 3 � = � −� 1 2 � 2 � 3 2 � 1 −2� 2 � 3 � 1 � 2 � = � � Dihasilkan eigenvector � 1 1 � sehingga eigenvector yang dihasilkan dari matriks L adalah � 1 −3 1 −1 1 1 � 6. Cari nilai eigenface µ � � = � � �� Φ � � �=1 � 1 = �. Φ 1 = � 1 −3 1 −1 1 1 � � 1 1 1 � = � −2 1 −1 −1 1 � � 2 = �. Φ 2 = � 1 −3 1 −1 1 1 � � 1 1 1 � = � −2 0 −3 −1 0 1 1 � � 3 = �. Φ 3 = � 1 −3 1 −1 1 1 � � 1 � = � 1 −1 0 � Untuk proses matching image pada langkah lima, penjelasannya sebagai berikut: 1. Cari nilai eigenface image baru Γ ��� yang akan dikenali a. Cari selisih Ф antara test face Γ ��� dengan nilai tengah Ψ, apabila ditemukan nilai dibawah nol ganti nilainya dengan nol. Misal test Γ ��� terdiri dari matriks 3x3 : � 2 6 5 1 3 1 � Φ ��� = � 2 6 5 1 3 1 � − � 1 3 2 2 3 2 � = � 1 3 3 1 1 � b. Cari nilai eigenface dari test face Γ ��� � ��� = �. Φ ��� � ��� = � 1 −3 1 −1 1 1 � � 1 3 3 1 1 � = � 2 3 2 −3 −3 1 � 2. Gunakan Euclidean Distance untuk mencari selisih terkecil antara eigenface training image Γ � dalam database dengan eigenface test face Γ ��� . � � = || Ω − Ω ��� || � 1 = �|Ω 1 − Ω ��� | � = �� −2 1 −1 −1 1 � − � 2 3 2 −3 −3 1 �� = 16 � 2 = �|Ω 2 − Ω ��� | � = �� −2 0 −3 −1 0 1 1 � − � 2 3 2 −3 −3 1 �� = 20 � 3 = �|Ω 3 − Ω ��� | � = �� 1 −1 0 � − � 2 3 2 −3 −3 1 �� = 12 karena jarak distance eigenface image 3 dengan eigenface test face yang paling kecil, maka hasil identifikasi menyimpulkan bahwa test face lebih mirip dengan image 3 daripada image 1 atau image 2.

3.6 Perancangan antar muka