Rangkaian komunikasi data Serial USB to TTL Rancangan tampilan Log in Rancangan Form Pelatihan citra wajah Pengujian mikrokontroler Pengujian pada rangkaian mikrokontroler bertujuan untuk memastikn

3.2.4 Rangkaian komunikasi data Serial USB to TTL

Kabel USB to TTL merupakan salah satu jenis kabel untuk menghubungkan mikrokontroler ke komputer. USB to TTL sebagai converter dalam komunikasi data antara mikrokontoler dengan komputer. Berikut rangkaian sistematik pada USB to TTL. Gambar 3.3 Rangkaian USB to TTL

3.2.5 Servo MG996R

Motor servo terhubung pada PortB.0 pada rangkaian mikrokontroler. Motor servo mempunyai tiga masukan yaitu input, Vcc dan Ground. Jika mikrokontroller di berikan logika 1 high pada salah satu inputan motor servo maka motor servo tidak berkerja sedangkan jika mikrokontroler diberikan logika 0 low maka servo berkerja sesuai fungsi yang dibutuhkan. Gambar 3.4 kaki-kaki motor servo Spesifikasi motor servo : • Dimensi: 40.7 x 19.7 x 42.9 mm approx. • Kekeatan putaran: 9.4 kgf·cm 4.8 V , 11 kgf· cm 6 V • Kecepatan pengoperasian: 0.17 s60º 4.8 V, 0.14 s60º 6 V • tegangan volt: 4.8 V a 7.2 V Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa Pulse Wide Modulation PWM melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms mili detik akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90 ⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0 ⁰ atau ke kiri berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180 ⁰ atau ke kanan searah jarum jam. Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini. Gambar 3.5 Bentuk sinyal pulsa motor servo

3.3 Flowchart proses pelatihan

Start Melakukan proses Perhitungan Eigenface Mengaktifkan webcam untuk menampilkan gambar yang berada di depan webcam tersebut Menampilkan citra wajah yang berhasil diambil dari webcam Simpan citra wajah ? END YA TIDAK Menyimpan citra wajah, nilai eigen dan Nama. Gambar 3.6 Flowchart proses pelatihan

3.4 Flowchart proses pengenalan

Start Mengaktifkan webcam untuk menampilkan gambar yang berada di depan webcam tersebut Menampilkan citra wajah yang berhasil diambil dari webcam END YA Melakukan proses perhitungan Eigenface Menghitung jarak Euclidean antara citra wajah tersebut dengan citra wajah yang terdapat di dalam database Jarak Euclidean terkecil ? TIDAK Data Cocok Pintu di buka Gambar 3.7 Flowchart proses pengenalan 3.5 Perancangan software 3.5.1 Komponen Sistem Sistem pengenalan wajah ini terdiri dari beberapa komponen yang dapat digambarkan dalam suatu model seperti gambar berikut: Image capturing User interface Sub system Pengenalan wajah Database File wajah Gambar 3.8 Hubungan antar subsistem Keterangan : a. Komponen Image Capturing berfungsi untuk melakukan mekanisme pengambilan citra wajah dengan media webcam, baik saat proses penyimpanan file citra wajah maupun saat proses pengenalan wajah. b. Komponen Interface berfungsi untuk menghubungkan komunikasi antara system dengan user, baik saat proses penyimpanan file citra wajah maupun saat proses pengenalan wajah. c. Subsistem Pengenalan wajah merupakan pengenalan wajah dilakukan dengan mencocokan citra wajah yang dicapture pada saat verifikasi Database Citra wajah Webcam Normalisasi image Kalkulasi Eigen Proses Matching Jarak eucladian terkecil Kalkulasi eigen vector Eigen value Eigen Vector Gambar 3. 9 Langkah-langkah proses identifikasi wajah Keterangan bagan : a. Citra wajah di-capture menggunakan webcam. Hasil dari capturing ini hasil file gambar yang bertipe.jpg b. Citra wajah ini kemudian dinormalisasi dengan beberapa tahap. Pertama, citra diturunkan kualitas warnanya menjadi grayscale. Ukuran dari citra wajah juga diseragamkan, menjadi berukuran 80x80 pixel. c. Setelah didapatkan citra wajah yang ternormalisasi hitung nilai eigen dari citra wajah tersebut, misalnya dipeoleh nilai µ. d. Dari koleksi citra wajah yang ada di database, masing-masing citra dikalkulasi nilai eigennya dan dikumpulkan dalam vector yang dinamakan eigenvector. Misalkan kita mendapatkan nilai � 1 , � 2 , � 3 , … � � . e. Proses matching dilakukan dengan mencocokaan nlai x dengan nilai-nilai pada eigenvector dan mencari nilai yang paling mendekati. f. Jika nilai yang paling mendekati sudah ditemukan, cari data user yang bersesuaian dengan nilai tadi. Untuk proses perhitungan eigenface dari image pada langkah tiga, penjelasannya sebagai berikut: 1. Buat Himpunan image S dari total M training_image, dimana setiap image adalah p x q piksel. Misal di dalam himpunan image terdapat tiga image ukuran 3 x 3 piksel maka: Image 1 Image 2 Image 3 � 4 3 1 4 2 � � 2 2 1 3 2 4 � � 1 4 2 2 3 � 2. Cari nilai tengah atau mean Ψ Ψ = 1 3 � Γ � = 1 3 �� 4 3 1 4 2 � + � 2 2 1 3 2 4 � + � 1 4 2 2 3 �� 3 �=1 Ψ = 1 3 � 1 3 2 2 3 2 � 3. Cari selisih Ф antara training image Γ i dengan nilai tengah Ψ, apabila ditemukan nilai dibawah nol ganti nilainya dengan nol. Φ 1 = Γ 1 − Ψ = � 4 3 1 4 2 � − � 1 3 2 2 3 2 � = � 1 1 1 � Φ 2 = Γ 2 − Ψ = � 2 2 1 3 2 4 � − � 1 3 2 2 3 2 � = � 1 1 1 � Φ 3 = Γ 3 − Ψ = � 1 4 2 2 3 � − � 1 3 2 2 3 2 � = � 1 � 4. Hitung nilai matriks kovarian C � = 1 � � Φ � Φ � � � �=1 � = �� � � = [Φ 1 , Φ 2 , … , Φ M ] � = �� � , dimana � �,� = Φ � Φ � � � = ⎝ ⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎛ � 1 1 1 1 1 1 1 � ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎡ 1 1 1 1 1 1 1 1 0⎦ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤ ⎠ ⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎞ � = � 4 2 1 2 3 1 1 1 1 � 5. Cari nilai eigenvalue λ dan eigenvector v � � � = � � � � � � = �� � � � − �� = 0 ���� �� − � = 0 maka eigenvalue λ dapat dihitung, det �� − � = 0 = � � 1 1 1 � − � 4 2 1 2 3 1 1 1 1 � = � � − 4 2 1 2 � − 3 1 1 1 � − 1 � akan dihasilkan nilai � = 1, ��� � = 4 � = � � 1 � 2 � 3 � eigenvector v dihasilkan dengan mensubtitusikan nilai eigenvalue λ kedalam persamaan �� − �� = 0 untuk � = 4, maka � 4 − 2 2 1 2 4 − 3 1 1 1 4 − 1 � � � 1 � 2 � 3 � = � � � 2 2 1 2 1 1 1 1 3 � � � 1 � 2 � 3 � = � 2 � 1 2 � 2 1 � 3 2 � 1 1 � 2 1 � 3 1 � 1 1 � 2 3 � 3 � = � � dihasilkan eigenvector � 1 −1 � ��� � −3 1 � untuk � = 1, maka � 1 − 2 2 1 2 1 − 3 1 1 1 1 − 1 � � � 1 � 2 � 3 � = � � � −1 2 1 2 −2 1 1 1 � � � 1 � 2 � 3 � = � −� 1 2 � 2 � 3 2 � 1 −2� 2 � 3 � 1 � 2 � = � � Dihasilkan eigenvector � 1 1 � sehingga eigenvector yang dihasilkan dari matriks L adalah � 1 −3 1 −1 1 1 � 6. Cari nilai eigenface µ � � = � � �� Φ � � �=1 � 1 = �. Φ 1 = � 1 −3 1 −1 1 1 � � 1 1 1 � = � −2 1 −1 −1 1 � � 2 = �. Φ 2 = � 1 −3 1 −1 1 1 � � 1 1 1 � = � −2 0 −3 −1 0 1 1 � � 3 = �. Φ 3 = � 1 −3 1 −1 1 1 � � 1 � = � 1 −1 0 � Untuk proses matching image pada langkah lima, penjelasannya sebagai berikut: 1. Cari nilai eigenface image baru Γ ��� yang akan dikenali a. Cari selisih Ф antara test face Γ ��� dengan nilai tengah Ψ, apabila ditemukan nilai dibawah nol ganti nilainya dengan nol. Misal test Γ ��� terdiri dari matriks 3x3 : � 2 6 5 1 3 1 � Φ ��� = � 2 6 5 1 3 1 � − � 1 3 2 2 3 2 � = � 1 3 3 1 1 � b. Cari nilai eigenface dari test face Γ ��� � ��� = �. Φ ��� � ��� = � 1 −3 1 −1 1 1 � � 1 3 3 1 1 � = � 2 3 2 −3 −3 1 � 2. Gunakan Euclidean Distance untuk mencari selisih terkecil antara eigenface training image Γ � dalam database dengan eigenface test face Γ ��� . � � = || Ω − Ω ��� || � 1 = �|Ω 1 − Ω ��� | � = �� −2 1 −1 −1 1 � − � 2 3 2 −3 −3 1 �� = 16 � 2 = �|Ω 2 − Ω ��� | � = �� −2 0 −3 −1 0 1 1 � − � 2 3 2 −3 −3 1 �� = 20 � 3 = �|Ω 3 − Ω ��� | � = �� 1 −1 0 � − � 2 3 2 −3 −3 1 �� = 12 karena jarak distance eigenface image 3 dengan eigenface test face yang paling kecil, maka hasil identifikasi menyimpulkan bahwa test face lebih mirip dengan image 3 daripada image 1 atau image 2.

3.6 Perancangan antar muka

Tujuan akhir dari perancangan sistem adalah pembuatan program yang dapat dijalankan dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh sistem. Dalam perancangan program, perancangan antarmuka merupakan hal yang sangat penting agar memudahkan perancang menyelesaikan programnya.

3.6.1 Rancangan tampilan Log in

Dalam Sistem Pengenalan Wajah yang dirancang, sebelum user diarahkan ke form utama, terlebih dahulu sistem akan melakukan loading semua eigenface wajah yang ada dalam database wajah, manfaat dari proses loading image wajah dari database adalah untuk mengurangi beban sistem saat proses matching image berlangsung. Rancangan tampilan untuk form dimana sistem melakukan loading eigenface wajah dapat dilihat pada Gambar 3.10 Image User name Password OK Cancel Welcome to Security Face Recognition Gambar 3.10 Loading image

3.6.2 Rancangan Form Pelatihan citra wajah

Rancangan yang diperlihatkan selanjutnya adalah rancangan halaman untuk proses pelatihan citra wajah. Rancangan halaman proses pelatihan wajah menampilkan objek yang ditangkap oleh webcam dan selanjutnya sistem akan mendeteksi dan mengambil bagian wajah dan selanjutnya mencari nilai-nilai yang akan dibutuhkan dalam proses pengenalan. Setiap hasil pelatihan citra wajah tersebut akan disimpan ke dalam database beserta identitas diri dari citra wajah yang bersangkutan. Rancangan halaman proses pelatihan wajah dapat dilihat pada Gambar 3.11. Nama Tambah Hapus Nama Save Capture Kamera Daftar Pengguna Data Pengguna Foto Pengguna Pengguna Gambar 3.11 Pelatihan citra wajah

3.6.3 Rancangan tampilan proses pengenalan wajah

Rancangan halaman selanjutnya adalah rancangan halaman yang digunakan untuk proses pengenalan wajah. Rancangan halaman proses pengenalan wajah menampilkan objek yang ditangkap oleh webcam dan kemudian sistem mengambil bagian wajah dari objek tersebut dan mencari nilai-nilai yang diperlukan untuk mengenali wajah tersebut. Rancangan halaman proses pengenalan wajah dapat dilihat pada Gambar 3.12 Kamera Data Pegguna Foto Pengguna Capture Batal Deteksi Wajah X Gambar 3.12 proses pengenalan wajah

3.7 Rangkaian lengkap

Motor servo MG966R +5v in USB TTL 1 2 .3 .2 .1 USB PC Monitor webcam Face Recognizing Gambar 3.13 Rangkaian lengkap

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Alat

Rangkaian pengujian alat secara keseluruhan dimuat pada lampiran 3.

4.1.1 Pengujian mikrokontroler Pengujian pada rangkaian mikrokontroler bertujuan untuk memastikn

mikrokontroler berfungsi dengan baik. Pegujian dilakukan pada port PA0 ADC0 yang digunakan sebagai masukan tegangan dari rangkaian penguat sinyal, PD0 RXD dan PD1 TXD masing-masing sebagai jalur komunikasi data serial dengan PC melalui USB to TTL dengan percobaan menghidupkan LED pada port yang digunakan . Pengujian dilakukan dengan menginput Listing program berikut ke mikrokontroler ATMega 8535. include mega8535 h masukkan mikro ATMega yang digunakan includedelay h masukkan waktu tunda Void main{void} { PORTA-0x00; DDRA-0x00; PORTD-0x00; DDRD-0x00; While I { PORTA-1x01; PORTD-0x03; delay_ms500; delay 500msec } }

4.1.2 Pengujian Motor servo